BASIC SEA SURVIVAL
Kemampuan bertahan diri seorang manusia terhadap lingkungan sekitar yang mengancam bisa
berasal dari dirinya yang merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa atas disertakannya akal
dalam penciptaan manusia atau bisa juga bertambah dari proses berlatih maupun kebiasaan
bersentuhan dengan alam lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar tersebut bisa saja habitat
asli maupun habitat asing. Jungle dan Sea Survival merupakan dua contoh mekanisme
bertahan manusia terhadap lingkungan sekitar yang bukan merupakan habitat aslinya. Terdapat
juga istilah Urban Survival, di sini manusia dengan segenap skill-nya dituntut mampu bertahan di
lingkungan kota yang notabene merupakan habitat aslinya. Basic Sea Survival penting untuk
meningkatkan keselamatan dan keamanan saat bekerja atau beraktivitas di sekitar perairan
terbuka. Tetap berlatih dan perbarui pengetahuan secara berkala, karena basic sea survival
adalah keterampilan yang perlu ditingkatkan terus-menerus. Dengan memiliki pengetahuan dan
keterampilan ini, kita dapat lebih siap menghadapi situasi darurat di laut dan meningkatkan
peluang bertahan hidup dalam keadaan yang sulit.
Basic Sea Survival Training merupakan salah satu pelatihan yang harus dilalui oleh para pekerja
di industri Oil and Gas, terutama yang berlokasi kerja di offshore. Rangkaian pelatihan lainnya
yang tergabung dalam BOSET adalah Basic Fire Fighting, Basic Life Support dan HUET. Tingkat
resiko yang tinggi dan kesadaran akan keselamatan yang semakin
berkembang serta peraturan-peraturan internasional maupun regional yang berlaku menjadikan
pelatihan-pelatihan
tersebut adalah minimum requirements yang harus dipenuhi di samping pelatihan-pelatihan lain
dengan level yang lebih
tinggi.
Lingkungan laut yang bukan merupakan habitat asli manusia memiliki
karateristik yang musti dipahami dan dimengerti
oleh manusia. Sang Pencipta memberikan akal kepada manusia bukan
ditujukan untuk melawan kehendak alam,
melainkan agar manusia dapat mengoptimalkan potensi yang ada di dirinya
dalam rangka bersentuhan dengan alam.
Man Over Board (terjatuh ke laut), platform collapse (anjungan runtuh),
kebakaran di anjungan, kapal tenggelam,
kecelakaan saat transfer pekerja dari jetty ke boat, dari boat ke boat landing
di anjungan adalah serentetan resiko yang
mungkin terjadi di laut lepas maupun muara-muara sungai di tepi laut.
Salah satu hal yang perlu dikuasai saat sedang berada atau beraktivitas di kawasan
laut yaitu Basic Sea Survival atau kemampuan dasar bertahan hidup di laut. Pelatihan
ini bahkan wajib bagi individu yang bekerja di laut untuk menghadapi situasi darurat
atau keadaan darurat.
Basic Sea Survival ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan individu
dalam menghadapi risiko dan tantangan yang terkait dengan kehidupan di laut atau
perairan terbuka. Dalam artikel ini kita akan membahas panduan Basic Sea Survival
untuk pemula, berikut ulasannya:
1. Mengenali Karakteristik Bahaya di Laut
Hal yang pertama yang perlu dipahami dalam Basic Sea Survival adalah pengetahuan
tentang karakteristik laut serta potensi bahayanya. Seperti mempelajari karakteristik
cuaca laut, perubahan pasang-surut tinggi muka air, serta ancaman seperti badai, arus
kuat, dan gelombang tinggi. Dengan mengenali tanda-tanda bahaya, Anda dapat
menghindarinya dan meningkatkan keselamatan diri.
2. Pengetahuan tentang Peralatan Penyelamatan
Penting bagi pemula untuk memahami peralatan penyelamatan dasar yang harus ada
di kapal atau perahu, seperti memahami fungsi jaket pelampung, selimut pelampung,
serta peralatan sinyal dan komunikasi. Anda juga perlu mengetahui cara penggunaan
peralatan tersebut dengan benar.
3. Keterampilan Berenang
Berenang dan mengapung adalah keterampilan dasar yang perlu dikuasai dalam sea
survival. Anda harus menguasai teknik berenang yang efektif, termasuk gaya renang
yang hemat energi untuk meminimalkan kelelahan. Selain itu, pahami juga cara
mempertahankan posisi mengapung yang stabil untuk menghemat energi dan
meningkatkan peluang bertahan hidup.
4. Prinsip Dasar Persiapan Berlayar
Basic Sea Survival menekankan pentingnya perencanaan dan persiapan yang matang
sebelum berlayar. Seperti memastikan kondisi kapal atau perahu dalam keadaan baik,
serta memeriksa peralatan darurat. Anda juga perlu membuat rencana tindakan saat
terjadi situasi darurat di laut.
5. Teknik Navigasi dan Sinyal Darurat
Pengetahuan tentang navigasi darurat dan penggunaan sinyal isyarat sangatlah penting
dalam menghadapi situasi darurat. Seperti mampu menggunakan kompas dan
memahami pengamatan bintang, untuk menentukan arah yang benar. Selain itu, Anda
juga perlu memahami berbagai jenis sinyal isyarat yang dapat digunakan untuk menarik
perhatian penyelamat dan memperoleh bantuan.
6. Menjaga Kondisi Fisik dan Mental
Penting untuk menjaga kondisi fisik dan mental selama berada di laut, dengan
beristirahat yang cukup, menjaga pola makan dan tetap terhidrasi. Selain itu, temukan
cara untuk mengatasi stres dan kecemasan yang mungkin muncul dalam situasi darurat
di laut. Kondisi fisik dan mental yang baik akan membantu Anda tetap tenang dan fokus
dalam menghadapi situasi kritis.
Secara umum kecelakaan di laut bisa diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kriteria
umum, yaitu kecelakaan yang controlled
dan uncontrolled. Bila terjadi accident dan masih memiliki waktu cukup,
personal on board dapat dievakuasi
menggunakan alat-alat keselamatan yang tersedia baik di kapal maupun
offshore platform (misal: sekoci, lifecraft pada
Gambar 1). Kecelakaan dengan karateristik seperti disebutkan sebelumnya
masuk dalam kategori controlled.