Urutan Uraian
•Tujuan Penyediaan Air Bersih
•Komponen Penyediaan Air Bersih
•Karakter Air Bersih
•Parameter Standard Kualitas Air Bersih
•Jenis Pengolahan Dasar Air
– Sedimentasi Fisik
– Sedimentasi Kimiawi (Koagulasi – Flokulasi)
•Desinfeksi
•Filtrasi
Tujuan Penyediaan Air Bersih
Tujuan penyediaan air bersih adalah untuk
mengurangi jumlah “water-borne diseases”,
( penyakit yg terbawa air ) terutama penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan oral-faecal
dan hygiene.
Komponen Penyediaan Air Bersih
Sumber Air
Transmisi Air
Treatment unit / mesin pengolah
air
Storage / Penyimpanan air hasil
olahan
Distribusi Air
Konsumsi
Komponen Penyediaan Air Bersih
Sumber Air Transmisi
Treatment Unit
Storage
Distribusi
Konsumsi Air
Karakteristik Air Bersih
Karakteristik
Air Minum
BEBAS PATHOGEN
(bakteri, mikroorganisma,
dll)
Aman secara KIMIAWI
Dapat diterima secara
ESTETIKA
Bebas RADIOAKTIF
Parameter Standard Kualitas Air Bersih
Fisik/
Estestis
KimiawiBiologis Radiologis
• Kekeruhan (<5
NTU)
• Tidak berwarna
• Tidak berbau
• Tidak berasa
• pH ( 6.5 – 8.5)
• Nitrit (NO
2-
) <
0,5 mg/l
• Nitrat (NO
3-
) <
50 mg/l
• Arsenic (Ar) <
0.01 mg/l
• dll
• Bebas pathogen
(0/100ml Fecal
Coliform)
• Non radioaktif
Jenis Pengolahan Air
•SEDIMENTASI
– Sedimentasi Fisik
– Sedimentasi Kimiawi (Koagulasi – Flokulasi)
•DESINFEKSI
–Klorinasi
•FILTRASI
–Saringan Pasir
– Saringan Karbon Aktif
Standard Minimum Air Bersih
•Kekeruhan/Turbidity : 5 NTU
•0/100 ml E-coli
•0,2 -0,5 mg/l sisa Chlor
•pH : 6,5 – 8
PENTING !!!
Jenis Pengolahan Air
Jenis Pengolahan
Air
SEDIMENTASI
FILTRASI
DISINFEKSI
Tablet
chlor
Bubuk
Chlor
(HTH)
Saringan
Pasir
(Silex)
Saringan
Carbon
Aktif
Sedimentasi - 1
Tujuan utama:
Untuk menurunkan kekeruhan air/Turbidity!
Sedimentasi - 2
•Sedimentasi Fisik
Dilakukan dengan cara membiarkan air didalam
wadah /tangki sampai mengendap.
•Sedimentasi Kimiawi
Penambahan Alum (Almunium Sulfat) agar terjadi
proses Koagulasi dan Flokulasi.
Sedimentasi – 3
Kogulasi - Flokulasi
•Koagulasi
Proses pengendapan partikel padat dengan
penambahan zat KOAGULAN (Alum Sulfat), agar
terbentuk FLOK. Cirinya adalah
pengadukan/pencampuran CEPAT.
•Flokulasi
Proses pembentukan FLOK setelah proses koagulasi.
Ciriya adalah pengadukan/pencampuran LAMBAT.
Sedimentasi – JAR TEST
•Dilakukan untuk mengetahui dosis efektif
koagulan (AlumSulfat – Al
2SO
4).
•Jika terlalu banyak atau terlalu sedikit maka
flok tidak akan terbentuk secara efektif.
Sedimentasi – JAR TEST
JAR TEST UNIT
Sedimentasi – Turbidity meter
Turbidity meter
Alat ukur Turbidity
Sedimentasi – JAR TEST
Perhitungan Alum yang dibutuhkan:
•Alat yang dibutuhkan:
– Aquades
–Sendok
–Alat pengocek
– Turbidity meter
– Alat suntik
– Jam
– Tabung kaca / botol bekas air mineral dg ukuran 1 lt 7 pcs
– AlumSulfat – Al
2SO
4
Tahap 1 membuat larutan induk
• Siapkan Aquades / Air mineral dengan
kualitas bagus dengan ukuran 1 liter
• Timbang dan tambahkan AlumSulfat – Al
2SO
Sebanyak 10 gram / 1 sendok makan Lalu kocek.
AIR
MINE
RAL
AlumSulfat – Al
2SO
4
Sedimentasi – JAR TEST
•Analysis
– Tambahkan larutan induk
(2 ml; 4ml; 6 ml; 8 ml; 10 ml; 12 ml)
– Aduk cepat selama 10 menit
–Aduk lambat selama 5 menit
–Tunggu selama 30 menit
– Ukur kekeruhan dengan turbidity meter cari < 5
NTU.
1 lt
air
baku
1lt
air
baku
1lt
air
baku
1 lt
air
baku
1lt
air
baku
1lt
air
baku
2
ml
4
ml
6
ml
8
ml
10
ml
12
ml
Sedimentasi – JAR TEST
2 ml 4 ml 6 ml 8 ml 10 ml 12 ml
< 5 NTU < 5 NTU < 10 NTU 20 NTU 50 NTU 100 NTU
Contoh perhitungan:
Jika kita akan menjernihkan 20.000 Liter air baku maka:
( 4ml dosis optimum /1lt Air baku ) X ( 1 sendok makan / 1 lt larutan induk )
[4ml / 1000 ml X 1 sdm / 1000 ml ] X 20.000,000 lt Jumlah air yg akan di olah
= 80 Sdm ( 1 sdm = 10 gram ) = 800 gram. Jumlah kadar ALUM yang dibutuhkan
untuk menjernihkan air
FILTRASI
SARINGAN PASIR CEPAT SARINGAN KARBON AKTIF
• Pengolahan air tahap lanjut
• Menghilangkan partikel –
partikel padat sehingga air
jernih
• Menghilangkan >90% bakteri
pathogen
• Pengolahan air tahap lanjut
• Menghilangkan partikel gas
dan bau
DISINFEKSI
•Digunakan untuk membunuh bakteri
pathogen
•Cara disinfeksi: memasak air, chlorine
(kaporit), UV, ozonisasi
•Chlorine yang banyak dipasaran : HTH 60%
dan 70% dalam bentuk bubuk
•Sifat chlorine sangat reaktif dan korosif
•Sisa chlor = 0,2 – 0,5 mg/l
DISINFEKSI – test sisa chlor
PENTING !!!!
0,2 – 0,5 mg/l
Pool tester & tablet
DPD 1
Pool tester & tablet
DPD 1
DISINFEKSI
Perhitungan sisa klor
•Alat yang dibutuhkan:
– 5 ember 10L (pH : 6,5 – 8,5 ; Turbidity , 5NTU)
– Larutan induk chlorine 1% ; 14 gr ≈ 1 sendok
makan HTH/Chlorine)
– Pool tester dan tablet DPD 1
– Alat suntik
– Jam
– Alat pengocek
DISINFEKSI
•Analysis
– Tambahkan larutan induk
(0,5 ml; 1 ml; 1,5 ml; 2 ml; 4ml; 6 ml)
– Kocek selama 10 menit
–Tunggu selama 30 menit (WAKTU KONTAK)
– Ukur sisa klor dengan pool tester – cari sisa klor
(0,2 – 0,5 mg/l)
DISINFEKSI
0,5 ml 1 ml 1,5 ml 2 ml 4 ml 6 ml
0 mg/l 0 mg/l 0,2 mg/l 0,6 mg/l 2,5 mg/l > 3 mg/l
Contoh perhitungan:
Jika kita akan menjernihkan 20.000 Liter air baku maka:
[1,5 ml /10 L] x [1 sdm HTH 70%/1000 mL] x 20.000 L = 3 sdm atau
42,84 gr HTH 70% ( 1 sendok makan = 14.28 gr gram HTH 70%)