BELAJAR MENGKAFANKAN DAN MENYALATKAN JENAZAH.PPTX

siskaemiliya 0 views 20 slides Oct 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

BELAJAR MENGKAFANKAN DAN MENSHOLATKAN JENAZAH


Slide Content

MENGKAFANKAN DAN MENYALATKAN JENAZAH Disampaikan pada acara pelatihan penyelenggaraan jenazah yang diselenggarakan oleh BAZNAS Kabupaten Dharmasraya Oleh : M. Ridwan, S.Ag, M.MPd Pengawas Madrasah Kemenag Dharmasraya

A . Mengkafani Jenazah A. Hukum mengkafani Jenazah dan dalilnya. Hukumnya : Fardhu Kifayah Dalil mengkafani jenazah : Dalil dari Al-Qur’an Surah Al-Baqarah (2:154) : "Dan janganlah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah ( mereka ) itu mati . Namun ( sebenarnya ) mereka hidup , tetapi kamu tidak menyadarinya ."

b. Dalil dari Hadits Nabi SAW 1). Hadits dari Aisyah RA : "Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk mengkafani jenazah dengan tiga kain putih yang tidak ada jahitan dan tidak ada lengan ." (HR. Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan pengkafanan jenazah dengan tiga lembar kain putih tanpa jahitan , yang harus menutupi seluruh tubuh jenazah . 2). Hadits dari Ali RA :  "Rasulullah SAW mengkafani anak perempuannya , Zainab, dengan tiga helai kain putih ." (HR. Bukhari) Hadits ini juga menguatkan bahwa Rasulullah SAW mengkafani jenazah dengan tiga helai kain putih . Hal ini menjadi dasar bahwa pengkafanan jenazah dilakukan dengan kain putih dan sederhana .

c. Dalil dari Ijma' ( Konsensus Ulama) Para ulama sepakat bahwa mengkafani jenazah adalah kewajiban kifayah bagi umat Islam. Ulama dari berbagai madzhab , seperti madzhab Hanafi, Maliki, Syafi'i , dan Hanbali, sepakat bahwa mengkafani jenazah adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan setelah seseorang meninggal dunia. Salah satu kewajiban seorang muslim terhadap saudaranya yang meninggal dunia adalah mengkafani jenazah . Menurut jumhur ulama, jumlah kain kafan jenazah perempuan lebih banyak dari laki-laki .

Jumlah kain kafan untuk jenazah laki-laki berbeda dengan perempuan . Merujuk pada hadits di atas , laki-laki dikafani dengan 3 lapis kain . Sedangkan , menurut jumhur ulama, jenazah perempuan dikafani dengan 5 lapis kain . Para ulama berpendapat dibandingkan dengan laki-laki , wanita dikhususkan untuk selalu lebih menutup aurat dalam berpakaian . Begitu pula setelah ia meninggal dunia. Maka, kain yang digunakan lebih banyak dari laki-laki

Perlengkapan mengkafani jenazah Kain Kafan Wewangian Kain Penutup Aurat Kain Pembalut (Jika Diperlukan ) Ikat Kain atau Tali Gunting untuk memotong kain kafan

Tatacara Mengkafankan Jenazah a. Tatacara mengkafankan Jenazah Laki-laki 1. Berniat Niat Mengkafani Jenazah بسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللهِ.نَوَيْتُ تَكفيْن هَذَا الْمَيِّتِ (هَذِهِ الْمَيِّتَةِ ) فرض كفاية لِلهِ تَعَالَى Artinya : " Dengan menyebut nama Allah dan agama Rasulullah, saya niat mengkafani jenazah laki-laki ( wanita ) ini fardhu kifayah karena Allah Ta'ala 2. Berdo’a Do’a Mengkafankan jenazah : اَللَهُمَّ طَهِّرْهُ كَمَا طَهَرَهَذَالدُّفْنُ وَالْبِثُ بِلِبَاثِ التَّقْوَي وَجَمّلْهُ بِدُفَنٍ مَا دَفَنْتُ اِلَيْهِ Artinya: “Ya Allah, sucikanlah jenazah ini dari dosa sebagaimana sucinya kain kafan ini, dan berilah ia pakaian dengan pakaian taqwa, dan indahkan dia dengan pakaian yang aku pakaikan kepadanya.” 3. Bentangkan kain kafan sehelai demi helai, yang paling bawah lebih lebar dan luas serta setiap lapisan diberi kapur barus. 4. Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan memanjang lalu ditaburi wangi-wangian. 5. Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, qubul dan dubur) yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas. 6. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. Selanjutnya , lakukan seperti tersebut selembar demi lembar dengan cara yang lembut . 7. Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan 3 ( tiga ) atau 5 (lima) ikatan . 8. Jika kain kafan tidak cukup menutupi seluruh badan jenazah , tutuplah bagian kepalanya , dan bagian kakinya boleh terbuka , namun tutup dengan daun kayu , rumput atau kertas . Jika tidak ada kain kafan , kecuali sekadar menutup aurat , tutuplah dengan apa saja yang ada .

b. Tatacara mengkafani jenazah perempuan   Setelah berniat dan berdo’a Susun kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib . Lalu, angkat jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan sejajar , serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus . Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas . Pakaikan sarung , juga baju kurungnya . Rapikan rambutnya , lalu julurkan ke belakang . Pakaikan kerudung . Membungkus dengan dua lembar kain dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri dan kanan lalu digulungkan ke dalam . Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan .

B. Menyalatkan Jenazah Hukum Shalat jenazah adalah fardhu kifayah .  Artinya , jika sudah ada satu orang yang menShalatkan jenazah , maka kewajiban Shalat jenazah bagi yang lainnya gugur . Dalil-dalil tentang shalat jenazah : a. Pahala Bagi yang Menyolatkan Jenazah مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ Artinya : " Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya , maka baginya satu qiroth . Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan , maka baginya dua qiroth ." Ada yang bertanya , "Apa yang dimaksud dua qiroth ?" Rasulullah shallallahu ' alaihi wa sallam lantas menjawab , "Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar ." (HR Bukhari)

b. Anjuran Shalat Jenazah مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيُصَلِّى عَلَيْهِ ثَلاَثَةُ صُفُوفٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ إِلاَّ أَوْجَبَ Artinya : " Tidaklah seorang muslim mati lalu diShalatkan oleh tiga shaf kaum muslimin melainkan doa mereka akan dikabulkan ." (HR Tirmidzi dan Abu Daud) c . Shalat Jenazah Dapat Memberi Syafaat مَا مِنْ مَيِّتٍ يُصَلِّى عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ يَبْلُغُونَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ لَهُ إِلاَّ شُفِّعُوا فِيهِ Artinya : " Tidaklah seorang mayit diShalatkan ( dengan Shalat jenazah ) oleh sekelompok kaum muslimin yang mencapai 100 orang, lalu semuanya memberi syafa'at ( mendoakan kebaikan untuknya ), maka syafa'at ( doa mereka ) akan diperkenankan ." (HR Muslim)

d. Pahala Shalat Jenazah Seraya Mengiringinya « مَنْ صَلَّى عَلَى جَنَازَةٍ وَلَمْ يَتْبَعْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ فَإِنْ تَبِعَهَا فَلَهُ قِيرَاطَانِ ». قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ « أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ ». Artinya : " Barangsiapa Shalat jenazah dan tidak ikut mengiringi jenazahnya , maka baginya ( pahala ) satu qirath . Jika ia sampai mengikuti jenazahnya , maka baginya ( pahala ) dua qirath ." Ada yang bertanya , "Apa yang dimaksud dua qirath ?" " Ukuran paling kecil dari dua qirath adalah semisal gunung Uhud," jawab beliau shallallahu ' alaihi wa sallam ." (HR Muslim) e. Shalat Jenazah Memiliki Empat Kali Takbir أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَى لِلنَّاسِ النَّجَاشِيَ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ فَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّ وَكَبَّرَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ Artinya : "Rasulullah SAW mengabarkan kematian Najasyi ( gelar bagi raja Habasyah ) kepada orang-orang pada hari kematiannya , lalu beliau pergi bersama mereka menuju tempat Shalat untuk menShalatkannya , dan beliau bertakbir empat kali." (HR Muslim)

2. Syarat Shalat Jenazah Bersih dari hadats dan najis Suci badan, pakaian , dan tempat Menutup aurat Menghadap kiblat Shalat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani Jenazah diletakkan di sebelah kiblat orang yang menyalatkannya , kecuali Shalat di atas kubur atau Shalat gaib Yang menShalatkan maupun diShalatkan sama-sama beragama Islam Yang menShalatkan maupun diShalatkan harus dalam keadaan suci

3. Rukun shalat jenazah Niat Berdiri bagi yang mampu Melaksanakan dengan 4 kali takbir Setelah takbir pertama , membaca surat Al- Fatihah Setelah takbir kedua , membaca shalawat Membaca doa setelah takbir ketiga Membaca doa setelah takbir keempat Salam

4. Tatacara shalat jenazah a. Berniat Niat Shalat Jenazah Laki-laki أصَلِّي عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَا مُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى Artinya : "Aku niat shalat atas mayit ( laki-laki ) ini empat Takbir fardlu kifayah karena Allah. Allahu Akbar. Niat Shalat Jenazah Perempuan أَصَلِّي عَلَى هُذِهِ الْمَيْتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَا مُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى Artinya : "Aku niat shalat atas mayit ( perempuan ) ini empat Takbir fardlu kifayah karena Allah. Allahu Akbar. Niat shalat jenazah kanak-kanak : أُصَلِّى عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ اَلطِّفْلِ/هَذِهِ الْمَيِّتَةِ الطِّفْلَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَات فَرْضَ الْكِفَايَةِ للهِ تَعَالىَ Artinya : “Saya berniat menyolatkan mayat anak ini sebanyak empat kali takbir sebagai fardhu kifayah karena Allah.”

b.Takbir Pertama dan membaca surat Al= Fatihah : بسم الله الرحمن الرحيم الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ . آمِينَ . Artinya : " Dengan nama Allah pengasih dan penyayang . Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam . Yang pengasih dan penyayang . Yang menguasai hari kemudian . Pada-Mu lah aku mengabdi dan kepada -Mu lah aku meminta pertolongan . Tunjukilah kami ke jalan yang lurus . Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat . Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai , atau jalannya orang-orang yang sesat ".

c. Takbir Kedua dan Membaca Shalat kepada Nabi Muhammad SAW : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ Artinya : "Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad". Namun , lebih sempurna lagi apabila membaca selawat berikut : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ . Artinya : "Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi dan atas keluarganya , sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya . Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya , sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya . Di seluruh alam ini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia ."

d. Takbir Ketiga kemudian membaca do’a untuk jenazah : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ . Artinya : "Ya Allah, ampunilah dia , berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia ".     Akan lebih sempurna lagi apabila membaca doa versi berikut : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ لَهَا) وَارْحَمْهُ (هَا) وَعَافِهِ (هَا) وَاعْفُ عَنْهُ (هَا) وَاكْرِمْ نُزُلَهُ (هَا) وَوَسِعْ مَدْخَلَهُ (هَا) وَاغْسِلْهُ (هَا) بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِهِ (هَا) مِنَ الْخَطَايَ كَمَا يُتَقَى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَابْدِلْهُ (هَا ) دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ (هَا) وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ (هَا ) وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ (هَا ) وَقِهِ (هَا) فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ . Artinya : "Ya Allah, ampunilah dia , dan kasihanilah dia , sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya , hormatilah kedatangan - nya , dan luaskanlah tempat tinggalnya , bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun . Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran , dan gantikanlah bagi - nya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu , dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik dari pada ahli keluarganya yang dahulu , dan peliharalah ( hindarkanlah ) ia dari siksa kubur , dan adzab api neraka ". Jika mayatnya perempuan maka lafaz ' lahu ' diubah menjadi ' laha ' dan seterusnya . Khusus untuk anak-anak terdapat doa khusus yang dipanjatkan setelah takbir ketiga .

Berikut bacaan doa takbir ke-3 untuk jenazah anak-anak : اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا لِأَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا وَعِظَةً وَاعْتِبَارًا وَشَفِيعًا وَثَقِّلْ بِهِ مَوَازِينَهُمَا وَأَفْرِغْ الصَّبْرَ عَلَى قُلُوبِهِمَا، وَلَا تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ وَلَا تَحْرِمْهُمَا أَجْرَهُ Artinya : "Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan , kebajikan yang didahulukan , dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa 'at bagi orang tuanya . Dan beratkanlah timbangan ibu bapanya karenanya , serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu-bapanya . Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalannya , dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya “ .

e. Takbir Keempat dan Membaca Do’a : اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ Artinya : "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami ( janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya ), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya , dan ampunilah kami dan dia ". Adapun bacaan yang lebih sempurna jika dibaca sebagai berikut : اللَّهُمَّ لَا تَحْرُ مَنَا أَجْرُهُ وَلَا تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلَّا لِلَّذِينَ امَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُفٌ رَحِيمٌ . Artinya : "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya dan ampunilah kami dan dia , dan bagi saudara-saudara kita yang mendahului kita dengan iman , dan janganlah Engkau menjadi - kan unek-unek / gelisah dalam hati kami dan bagi orang-orang yang beriman . Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ".   f. Kemudian membaca salam السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Wassalam & Terima kasih
Tags