BIMBINGAN REMAJA USIA SEKOLAH (BRUS) SMKN.pptx

MuhammadZamroji 0 views 13 slides Sep 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

BIMBINGAN REMAJA USIA SEKOLAH ADALAH MATERI YANG MENJADI PEDOMAN UNTUK SISWA-SISWI YANG MEMASUKI USIA SEKOLAH MENGINJAK USIA MENIKAH


Slide Content

Bimbingan remaja usia sekolah ( brus ) Kementerian Agama Republik Indonesia Kementerian Agama K abupaten Blitar

Hukum menikah Dari sudut pandang hukum , Sa‘id Mushtafa Al- Khin dan Musthafa al- Bugha , Al- Fiqhul Manhaji ‘ala Madzhabil Imamis Syâfi’i menjelaskan : “ Hukum nikah secara syara ’. Nikah memiliki hukum yang berbeda-beda , tidak hanya satu . Hal ini mengikuti kondisi seseorang ( secara kasuistik ),” ( Lihat Sa‘id Musthafa Al- Khin dan Musthafa Al- Bugha , Al- Fiqhul Manhaji ‘ala Madzhabil Imamis Syâfi’i , Surabaya, Al- Fithrah , 2000, juz IV, halaman 17 ).

1. sunah Hukum nikah adalah sunah karena nikah sangat dianjurkan oleh Rasulullah . Hukum asal nikah adalah sunah bagi seseorang yang memang sudah mampu untuk melaksanakannya sebagaimana hadits Nabi riwayat Al-Bukhari nomor 4779 berikut ini : يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج، فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج، ومن لم يستطع فعليه بالصوم، فإنه له وجاءٌ Artinya , “ Wahai para pemuda , jika kalian telah mampu , maka menikahlah . Sungguh menikah itu lebih menenteramkan mata dan kelamin . Bagi yang belum mampu , maka berpuasalah karena puasa bisa menjadi tameng baginya .”

2. Sunah Ditinggalkan disunahkan baiknya tidak dilakukan . Ini berlaku bagi seseorang yang sebenarnya menginginkan nikah , namun tidak memiliki kelebihan harta untuk ongkos menikah dan menafkahi istri . Dalam kondisi ini sebaiknya orang tersebut menyibukkan dirinya untuk mencari nafkah , beribadah dan berpuasa sambil berharap semoga Allah mecukupinya hingga memiliki kemampuan . Hal ini senada dengan firman Allah SWT Surat An- Nur ayat 33: وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحاً حَتَّى يُغْنِيَهُمْ اللَّهُ مِن فَضْلِه ِ Artinya , “Dan orang-orang yang tidak mampu menikah , hendaklah menjaga kesucian ( diri ) nya , sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia -Nya.” Dalam konteks ini , jika orang tersebut tetap memaksakan diri menikah , maka ia dianggap melakukan tindakan yang dihukumi khilaful aula, yakni kondisi hukum ketika seseorang meninggalkan apa yang lebih baik untuk dirinya .

3. Makruh Nikah adalah makruh . Ini berlaku bagi seseorang yang memang tidak menginginkan nikah , entah karena perwatakannya demikian , ataupun karena penyakit . Ia pun tidak memiliki kemampuan untuk menafkahi istri dan keluarganya . Jika dipaksakan menikah , dikhawatirkan bahwa hak dan kewajiban dalam pernikahan tidak dapat tertunaikan

4. Lebih Utama Jika Tidak Menikah Hal ini berlaku bagi seseorang yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk menafkahi istri dan keluarganya , namun sedang dalam kondisi tidak membutuhkan nikah dengan alasan sibuk menuntut ilmu atau sebagainya .

5. Lebih Utama jika Menikah Hal ini berlaku bagi seseorang yang memiliki kemampuan untuk menafkahi istri dan keluarganya , serta sedang tidak disibukkan menuntut ilmu atau beribadah . Maka orang tersebut sebaiknya melaksanakan nikah .

Pernikahan di bawah umur Pernikahan di bawah umur tidak dianjurkan dan dapat dikenakan sanksi pidana .  Namun , pernikahan di bawah umur dapat dilakukan dengan dispensasi dari pengadilan .  Undang-Undang yang mengatur pernikahan di bawah umur Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan   Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan   Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak   Syarat mendapatkan dispensasi   Memiliki alasan sangat mendesak Menyertakan bukti-bukti yang mendukung alasan tersebut Mengajukan permohonan ke Pengadilan Agama jika beragama Islam, atau ke Pengadilan Negeri jika beragama selain Islam

Pertimbangan pengadilan Pengadilan akan mempertimbangkan pendapat kedua calon mempelai dalam memberikan dispensasi .  Konsekuensi pernikahan di bawah umur Pernikahan di bawah umur dapat dikenakan sanksi pidana dan dapat menjadi dasar pencabutan kekuasaan orang tua terhadap anak

Ketentuan usia minimal menikah   Pasal 7 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974 menyatakan bahwa usia minimal menikah bagi laki-laki adalah 19 tahun , dan bagi perempuan adalah 16 tahun . UU Nomor 16 Tahun 2019 merevisi batas minimal tersebut , menetapkan usia minimal menikah bagi laki-laki dan perempuan adalah 19 tahun . Izin orang tua untuk menikah di bawah 21 tahun Seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun harus mendapat izin kedua orang tuanya untuk melangsungkan perkawinan .  Jika salah satu orang tua meninggal dunia atau tidak mampu menyatakan kehendaknya , maka izin cukup diperoleh dari orang tua yang masih hidup .  

Dispensasi kawin Jika calon pengantin belum memenuhi batas minimal usia perkawinan , orang tua mereka dapat mengajukan permohonan dispensasikawin ke pengadilan .  Bagi yang beragama Islam ( muslim ) mengajukan ke Pengadilan Agama (PA), dan bagi yang beragama non muslim mengajukan ke Pengadilan Negeri (PN).  Pernikahan di bawah umur dapat berdampak negatif seperti meningkatnya perceraian , kekerasan dalam rumah tangga , dan kurang dewasa .

Simak video dibawah

Video ke 2
Tags