BIMTEK PENGUJI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RIGGING.pptx

yenimulia94 5 views 35 slides Mar 04, 2025
Slide 1
Slide 1 of 35
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35

About This Presentation

rigging


Slide Content

RIGGING

Dalam pekerjaan sehari-hari seorang
operator crane dalam kegiatan
pengangkatan/ lifting tidak bisa lepas
dengan aktifitas ikat mengikat atau
yang lebih dikenal dengan sebutan
rigging.

ISTILAH RIGGING

”Secara teoritis rigging boleh
diartikan sebagai suatu kerja
sistematis dan terencana untuk
memindahkan obyek angkat
dari satu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan satu atau
lebih alat”

PENGGUNAAN
RIGGING PLAN

Rigging Plan atau yang lebih dikenal
dengan Engineering Calculation untuk
operasi pengangkatan adalah sebuah
keharusan, yang biasanya diminta jika
pengangkatan dan atau pengangkutan
yang akan dijalankan diperusahaan
telah memenuhi definisi dan kriteria:
Critical/ Complex lift

Tipe
Pengangkatan

Kategori 1

Kategori 2

Pengangkatan Dasar, Sederhana,
dan Rutin

Pengangkatan Tidak Rutin, Kritis,
dan atau Kompleks

. Pengangkatan dilakukan ketika berat beban
75% atau lebih dari kapasitas crane;

. Pengangkatan yang ada saat beban diangkat,
diayunkan atau ditempatkan di luar
pandangan operator;

. Pengangkatan yang menggunakan lebih dari
satu crane yang bukan kategori satu;

. Pengangkatan yang melibatkan pengaturan
rigging yang tidak rutin atau sulit secara
teknis: personel pengangkat dengan crane;

. Pengangkatan yang melibatkan bahan
berbahaya (misalnya, bahan peledak, zat
sangat mudah menguap);

. Pengangkatan yang melibatkan beban
terendam;

. Pengangkatan tanpa menggunakan outrigger
atau bagan beban karet;

. Pengangkatan di mana pusat gravitasi bisa
berubah;

. Pengangkatan dimana crane diperlukan untuk
dipasang pada platform atau struktur gantung
buatan; DIL

Tujuannya adalah untuk keselamatan juru ikat (rigger),

pekerja lain yang ada di sekitarnya, dan tentu saja
terhadap alat bantu angkat yang dipergunakan.

UU No.1 Tahun 1970

02 UU No.13 Tahun 2003
03 Permenaker No.8 Tahun 2020
04 ASME B30.9

05 ASME B30.26

RIGGING DEVICE

B.R./D.S.

RIGGING CALCULATION

@

LIFTING PLAN

+

RIGGING DEVICE

RIGGING DEVICE

e

nam

om

RIGGING PRAKTIS 9-... .10.4

Harus diperpendek/ disetel oleh metode
yang disetujui oleh pembuat atau orang
yang berkompeten.

Tidak boleh diperpendek/ diperpanjang
dengan simpul/ puntiran atau dengan
clamp/ klip TKB.

Tipe pengikatan yang terpasang harus
dapat mengontrol beban

Bagian yang bersentuhan dengan tepi,
sudut, atau tonjolan harus dilindungi untuk
mencegah kerusakan

Tidak boleh ada beban kejut

Beban tidak boleh bertumpu pada sling
Sling tidak boleh ditarik dari beban, saat
beban diatas sling

Putaran atau tekukan harus dihindari
Personil harus waspada terhadap
kemungkinan tersangkat baik ada/ tidak
ada beban

10.Saat menggunakan multi basket/ chocker
harus dipastikan beban pressisi agar tidak
slip

11.Pada pengikatan basket, kaki sling
menahan beban dari samping dan berada
diatas CoG

12.Titik chocker pada badan, bukan splice/
fitting

13.Sling tidak boleh terjepit beban, hook, atau
perlengkapan

14. Objek pada eye sling tidak boleh > 1/2 / 1/3
Panjang eye / < Y WRS

> Clear length minimum 10 times the rope diameter

7 Ÿ Figure 9-2.3.2-1 Minimum Sting Length
Y

Figure 9-2.3.2-2 Minimum Braided Sting Length
1 braid length

rope

Y
a
A Ciaran minimum = 40 mas
Braided Eye-and-Eye Wire Rope Sling

B.R./D.S. |

Figure 9-5.0-2 Synthetic Webbing Sling Nomenclature

Load-
bearing Loop eye

splice |, length
<>)

; Length i

Figure 9-5.0-1 Synthetic Webbing Slings

< D

Sling made with a triangle fitting on one end and a
slotted triangle choker fitting on the other end. It can
be used in a straight-line, basket, or choker hitch.

Typel
= mu >
Sling made with a triangle fitting on both ends. It can be

used in a straight-line or basket hitch only.
Type Il

Caer

Sling made with a flat loop eye on each end with loop eye
opening on same plane as sling body. This type of sling is
sometimes called a flat eye-and-eye, eye-and-eye, or
double-eye sling.

B.R./D.S. en

Sling made with both loop eyes formed as in Type Ill,
except that the loop eyes are turned to form a loop eye
that is at a right angle to the plane of the sling body.
This type of sling is commonly referred to as a
twisted-eye sling.

Type IV

E |

Endless sling, sometimes referred to as a grommet. It is
a continuous loop formed by joining the ends of the
webbing together.

Type V

us

Return-eye (reversed-eye) sling is formed by using
multiple widths of webbing held edge-to-edge. A wear
pad is attached on one or both sides of the sling body
and on one or both sides of the loop eyes to form a loop
eye at each end which is at a right angle to the plane of
the sling body.

Type VI

ASME B30.9-2021

Figure 9-1.0-1 Alloy Steel Chain Slings: Configurations, Components, and Hitches

A Length (reach) = A+ B

J (fittings)
a (a) Quadruple-Leg Bridle Sling Components (b) Single-Leg Sling Components
B.R./D] |

o Upper end component
ls : (fitting)
Fc Coupling link

Master coupling link
Coupling link
Chain

N . Length

D À N vn (reach)

AO)

oo Coupling link

| \ Coupling link
ones end components aaa)

1d) Double-Leg Bridle Sting Hiteh

M Endless Sting, Straight-Line Hitch

ASME 8309-2021

Figure 9-4.0-1 Synthetic Fiber Rope Slings
7 Fier ope tie

Evo splice
N
Short splice Angle of
(ond-forend) choke
N
Hook (optional!
Eye and Eye Endiess (Choker (With Fittings) Two-Log Bridle Sling

GENERAL NOTE: Fittings designed for synthetic slings should be used.

oll

cm ¢

KETENTUAN

. SF > 6 untuk batang baja

2. Dilengkapi pengait pada batang baja bagian atas maupun
bawah sebagai tempat sling rantai [chain sling).

. Penempatan pengait harus pada titik keseimbangan

. Batang balok dapat dibuat dari baja pejal, H-beam, dan
direncanakan mampu menahan beban maksimum yang
diizinkan.

5. Batang balok dilarang digunakan jika mengalami retak,

melengkung, dan keropos.
6. Sling rantai [chain sling) pada batang balok [spreader bar)
harus sesuai dengan ketentuan

»w

26-3.9.4.1 Wire Rope Clips

(a) Assemble wire rope clips in accordance with
para. 26-3.1.3.

(b) Wire rope clips should not be in contact with the
load or any obstruction during lifting or load handling
activities.

(c) Shock loading should be avoided.

(d) Rigging using wire rope clips should not be
dragged on an abrasive surface.

(e) When wire rope clips are applied to join two
lengths of wire rope in an in-line splice, the requirements
of para. 26-3.1.3 shall be followed (see Fig. 26-3.1.1-1).

(f) Wire rope clips should not be used to fabricate
slings. See ASME B30.9 for specific exceptions.

26-3.9.4.2 Wedge Sockets

(a) Assemble wedge sockets in accordance with
para. 26-3.1.4.

(b) The wedge sockets should not be side loaded.

(c) Contact with sharp edges that could damage the
wedge socket should be avoided.

(d) Shock loading should be avoided.

(e) Impacts can dislodge the wedge from the body
and should be avoided.

(f) Rigging using wedge sockets should not be
dragged on an abrasive surface.

26-4.9.4.1 Links and Rings

(a) Alterations or modifications shall comply with
para. 26-4.8.6(a).

(b) Contact with obstructions that could damage the
link or ring should be avoided.

(c) Shock loading should be avoided.

(d) Links and rings should notbe dragged on an abra-
sive surface.

(e) The link or ring shall be of the proper shape and
size to ensure that it seats properly in the hook, lifting
device, or rigging hardware.

@ Multiple slings or rigging hardware gathered in a
link or ring shall not exceed a 120-deg included angle,
unless approved by a qualified person (see
Fig. 26-4.9.1-1).

(g) The horizontal angle of loading shall not be less
than 30 deg, unless approved by a qualified person (see
Fig. 26-4.9.1-1).

26-4.9.4.2 Master Link Subassemblies

(a) Alterations or modifications shall comply with
para. 26-4.8.6(a).

(6) Contact with obstructions that could damage the
master link subassembly should be avoided.

(c) Shock loading should be avoided.

(d) Master link subassembly should not be dragged
on an abrasive surface.

(e) The master link subassembly shall be of the proper
shape and size to ensure that it seats properly in the
hook, lifting device, or rigging hardware.

(f) Multiple slings or rigging hardware gathered in a
master coupling link shall not exceed a 120-deg included
angle, unless approved by a qualified person (see
Fig. 26-4.1.1-1).

(g) The master coupling links gathered in a master
link shall not exceed a 120-deg included angle, unless
approved by a qualified person (see Fig. 26-4.1.1-1).

(h) The horizontal angle of loading shall not be less
than 30 deg, unless approved by a qualified person (see
Fig. 26-4.9.1-1).

() Nonsymmetrical loads require an analysis by a
qualified person to prevent overloading of any master
coupling link.

(j) No single component shall be overloaded.

SYARAT RIGGING DEVICE/ PERLENGKAPAN RIGGING

Hanya perlengkapan Rigging
yang baik yang boleh
digunakan, semua
perlengkapan rigging harus
diperiksa sebelum digunakan
untuk suatu pengangkatan
beban.

Perlengkapan rigging tidak
boleh dimuati melebihi dari
beban maksimal (SWL)

Perlengkapan rigging yang
tidak digunakan pada saat itu
harus disingkirkan dari area
kerja untuk tidak
menyebabkan bahaya bagi
para pekerja yang ada
disekitar lokasi kerja.

Perlengkapan rigging harus
disimpan pada tempat yang
aman.

©

RIGGING CALCULATION

Estimating Load Weights

Menghitung dalam rangka
memperkirakan berat beban,
dan menentukan CoG.

Assign Hitch Type

Menentukan tipe pengikatan
yang digunakan dengan
perhitungan yang benar.

HITCH TYPES

Straight or Vertical Hitch Basket Hitch

7% E

Horizontal Angle, deg Stress Multiplier
90 1.000
60 1.155
45 1.414
30 2.000

B.R./D.S.

135 deg

Figure 9-2.5-1 Angle of Loading

Direction of
applied force

Angle of
loading

Plane perpendicular
to applied force

rection of

coke, ated 7
halejof applied force pan
Jading 60-89

pes

0-29

NOTE: (1) Percent of sling rated capacity in a choker hitch.

918

©

Perhitungan menggunakan factor
sudut, dengan sudut maksimal yang
boleh digunakan adalah 120°

Apabila beban rigid, dengan
pengikatan bridle atau vertical leg 4
kaki maka dihitung 2 kaki

Apabila tidak diketahui Breaking
Strength (BS) maka perhitungan bisa
menggunakan Rule Of Thumb

LIFTING PLAN

Hoisting and Rigging Plan

errs

ss
oa rg ———
‘ing cra =
9 yor agus Yor or bo D

Mencatat semua informasi detail

om er) TENDED UFT LOAD,

terkait dengan rencana

pengangkatan a IN Aba 3
ren | WERE à
ee ‘ae

3 Ooms Sug

Pres
A | fae Lrt enr

Signature ate
‘rane Operate

Laos Sora a Rigg Memos

Menggambar skema beban, dan
metode pengikatan beban yang

digunakan

Personnel Assignments and
Lo Handing Sequence & Procedures

Membuat detail personil yang
terlibat, Langkah kerja, dan
prosedur.

IEEEEEGEEBEEE

Membuat daftar/ checklift sebelum

pengangkatan dilaksanakan.

LIFTING AMAN

Semua personnel yang terlibat
dalam operasional
pengangkatan harus memakai
Alat Pelindung Diri (APD )
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku atau sesuai dengan
jenis pekerjaan.

Personnel yang terlibat
dalam operasi bongkar
muat harus tidak terlibat
dalam pekerjaan apapun
lainnya yang akan
mengalihkan perhatian
mereka dari operasional

—tersebut

B.R./D.S.

Semua personnel harus
pada posisi aman atau
bebas dari bahaya beban
ketika beban akan diangkat
dan atau beban tergantung

Operasional harus dihentikan
pada saat operator keran
angkat ragu-ragu mengenai
keselamatan suatu beban.

B.R./D.S.

Beban yang sedang diangkat
harus dijamin / dijaga bebas
dari semua hambatan.

Hindari berhenti atau
memulai secara tiba-tiba

B.R./D.S. |

TERIMA KASIH