Edisi 58 : Agustus - Oktober 2024 2
Tajuk Utama
Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Indonesia: Langkah yang Harus Ditempuh
Perubahan iklim telah mem-
bawa dampak yang signifikan bagi
Indonesia, seperti peningkatan fre-
kuensi bencana alam, perubahan
pola musim, hingga ancaman terha-
dap keanekaragaman hayati. Seba-
gai negara kepulauan yang rentan
terhadap perubahan lingkungan,
Indonesia harus mengambil lang-
kah serius dalam mitigasi dampak
perubahan iklim untuk melindun-
gi kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat. Mitigasi adalah upaya
mengurangi atau mencegah emisi
gas rumah kaca yang memicu pe-
manasan global, serta mengem-
bangkan langkah-langkah untuk
menjaga ketahanan lingkungan.
Salah satu langkah utama miti-
gasi adalah pengurangan emisi kar-
bon melalui transisi energi bersih.
Indonesia memiliki potensi besar
untuk mengembangkan energi ter-
barukan seperti tenaga surya, an-
gin, dan panas bumi. Beralih dari
bahan bakar fosil ke sumber energi
terbarukan akan mengurangi emisi
karbon, sekaligus meningkatkan ke-
tahanan energi nasional. Pemerin-
tah telah menetapkan target untuk
mengurangi emisi karbon hingga
29% pada tahun 2030, dengan ban-
tuan internasional yang diharap-
kan mencapai pengurangan hingga
41%. Untuk mencapai target ini,
peningkatan kapasitas pembang-
kit listrik berbasis energi terbaru-
kan dan penyediaan insentif untuk
energi bersih perlu terus ditingkat-
kan.
Selain itu, pelestarian dan pe-
mulihan hutan memainkan pe-
ran penting dalam mitigasi iklim
di Indonesia. Hutan merupakan
penyerap karbon alami yang sangat
efektif, dan Indonesia memiliki sa-
lah satu kawasan hutan tropis ter-
besar di dunia. Namun, deforestasi
yang terjadi untuk perluasan lahan
pertanian, terutama untuk kelapa
sawit, telah memperburuk emisi
karbon. Langkah-langkah yang da-
pat diambil termasuk pengurangan
laju deforestasi, restorasi lahan kri-
tis, dan pengembangan kebijakan
tata kelola hutan yang lebih ketat.
Program seperti «Karbon Hutan»
dan moratorium izin pembukaan
lahan baru merupakan beberapa
upaya pemerintah dalam mengu-
rangi emisi dari sektor kehutanan.
Di sektor pertanian, praktik per-
tanian berkelanjutan dapat mem-
bantu mengurangi emisi gas rumah
kaca sekaligus meningkatkan keta-
hanan pangan. Penggunaan pupuk
organik, pengelolaan air yang efi-
sien, dan penerapan agroforestri
(kombinasi antara pertanian dan
kehutanan) adalah contoh strategi
yang dapat diterapkan untuk memi-
nimalkan dampak iklim sekaligus
menjaga produktivitas pertanian.
Pertanian berkelanjutan juga mem-
bantu masyarakat lokal mening-
katkan penghasilan mereka dan
mendorong penggunaan sumber
daya secara bijaksana.
Untuk mendukung upaya ini,
masyarakat juga perlu memiliki
kesadaran dan peran aktif dalam
mengurangi jejak karbon individu,
seperti dengan mengurangi peng-
gunaan kendaraan pribadi, memi-
lih produk ramah lingkungan, dan
mengurangi limbah plastik. Mitigasi
perubahan iklim bukan hanya tang-
gung jawab pemerintah, melainkan
kewajiban bersama seluruh lapisan
masyarakat. Dengan langkah-lang-
kah konkret dan kolaborasi ber-
bagai pihak, Indonesia memiliki
peluang besar untuk menjaga keles-
tarian alam dan melindungi masa
depan generasi mendatang.(hf)
Penerbit: Yayasan BITRA
Indonesia Medan
Pimpinan Umum: Rusdiana
Pimpinan Redaksi: M. Ikhsan
Dewan Redaksi: Iswan Kaputra,
Aprianta. T. Reporter: Erika
Rosmawati, Berliana, Q. Azam,
Misdi, Sudarmanto.
Fotografer: Budi, Icen
Manajemen Pelaksana: H. Fachri
Sirkulasi: Ade, Budi.
Redaksi: Jl. Bahagia By Pass
No. 11/35 Medan - 20218
Telepon: 061-787 6408
Email:
[email protected]