BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN . WORD

ALHIDAYAHRMALLORONG2 16 views 106 slides Nov 29, 2024
Slide 1
Slide 1 of 106
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106

About This Presentation

BUKU AJAR ANC


Slide Content

Asuhan Kebidanan Kehamilan 1
BAB I
PENDAHULUAN
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN
A.PENGANTAR
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih
tinggi. Penurunan AKI dan AKB belum mencapai target tujuan pembangunan
millenium (millennium development / MDGs) yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup
(KH) untuk AKI dan 23 per 1.000 KH untuk AKB pada tahun 2015. Sedangkan data
dinas kesehatan tahun 2009 menunjukkan AKI 226 per 100.000 KH. Dan AKB 34 per
1.000 KH. 34 per 1.000 KH. Kematian maternal tersebut disebabkan oleh perdarahan
28%. Eklamsia 24%, infeksi 11%, abortus 5% partus lama 5%, trauma obstetric 5%
dan emboli obstetric 3%.
B.FILOSOFI ASUHAN KEBIDANAN
Filosofi kebidanan adalah keyakinan atau pandangan hidup bidan, yang digunakan
sebagai kerangka berfikir dalam memberikan asuhan kebidanan. Dalam menjalankan
perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan
asuhan. Keyakinan tersebut meliputi
1.Hamil dan bersalin merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit
2.Setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan,dan
keinginan masing-masing.
3.Fungsi utama profesi bidan selalu mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya,
sehingga proses fisiologi harus dihargai, didukung dan dipertahankan.
4.Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan
dirinya dan keluarganya melalui komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) serta
konseling.
5.Asuhan kebidanan berfokus pada pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat
holistik dengan menempatkan perempuan sebagai partner.
6.Sebagai profesi, bidan harus mempunyai pandagnan hidup pancasila, yaitu manusia
adalah makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 2
7.Setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman.
8.Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat.
9.Melahirkan anak merupakan tugan perkembangan keluarga.
10 Keluarga-keluarga yang beada di suatu wilayah / daerah membentuk masyarakat dan
masyarakat tersebut terhimpun di dalam satu kesatuan.
C. PRINSIP – PRINSIP POKOK ASUHAN KEBIDANAN
Prinsip – prinsip pokok asuhan kebidanan selama kehamilan ada 5 yaitu :
a.Kelahiran adalah proses yang normal
Badan adalah yang paling sesuai untuk membantu dan melindungi ibu dalam proses
kehamilan dan persalinan, karena kehamilan dan kelahiran merupakan proses yang
normal.
b.Pemberdayaan
Pemberdayaan ibu dan keluarga selama proses kehamilan dan proses persalinan dapat
ditingkatkan karena ibu adalah actor utama dalam proses kehamilan dan persalinan
sedangkan bidan adalah actor pembantu selama proses kehamilan dan persalinan.
c.Otonomi
Bidan harus memberikan informasi yang akurat tentang resiko, prosedur, obat-obatan,
dan tes kemudian membantu ibu dalam membuat suatu pilihan yang terbaik sehingga
ibu dapat membuat suatu keputusan dengan tepat.
d.Tidak membahayakan
Dalam memberikan pelayanan selama kehamilan dan persalinan sebaiknya bidan
tidak melakuakan intervensi secara rutin, kecuali ada indikasi yang spesifik.
e.Tanggung jawab
Bidan harus bertanggung jawab terhadap kualitas asuhan yang diberikan.
D. SEJARAH ASUHAN KEBIDANAN
Telah diketahui dalam sejarah bahwa bidan sudah ada sejak zaman mesir yaitu
simphrah dan poah dan tidak setuju dengan tindakan Raja Fir’aun membunuh bayi laki
– laki yang baru lahir. Dengan perkembangan zaman, mulai diketahui fisiologi dan
patologi kehamilan. Pada tahun 1899 di Edinburg mulai disediakan tempat perawatan
wanita hamil. Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 3
kebinanan secara umum. Dimana dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan
lancar apabila adanya peningkatan pelayanan antenatal care, sehingga buming terjadi
pada tahun 1980-an, seiring dengan munculnya safe motherhood dan making
pregnancy safer, karena sebelum dikenal asuhan berdasarkan evidence based, asuhan
yang diberikan bersifat tradisional. Lebih mengarah ke frekuensi dan jumlah daripada
tujuan yyang esensial. Lebih mengarah ke ritual daripada rasional.
1.Asuhan Kehamilan (Antenatal Care)
a. Ruang Lingkup Asuhan Kehamilan
1)Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan
pelayanan secara komprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan
kebidanan pada ibu hamil meliputi : Mengumpulkan data riwayat kesehatan
dan kehamilan serta menganalisis tiap kuunjungan.
2)Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sitematis dan lengkap.
3)Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri (TFU),
posisi. Presentasi, dan penurunan janin,
4)Melakukan penilaian pelviks, ukuran dan struktur panggul.
5)Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin
dengan forsep /pinard dan gerakakan janin dengan palpasi
6)Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL)
7)Mengkaji status nutrisi dengan pertumbuhan janin serta kenaikan berat
badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi.
8)Member penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi
bidan.
9)Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hiperemesis
gravidarum tingkat I, abortus imminen, dan preeklamsia ringan.
10)Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan
kehamilan.
11)Mengidentifikasi penyyiimpangan kehamilan normal dan penanganannya
termasuk rujukan.
12)Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 4
b.Tujuan Antenatal Care (Asuhan Kehamilan)
1)Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik serta mental ibu dan bayi
dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
2)Mendeteksi dan melakukan penatalaksanaan komplikasi medis, bedah atau
obstetric selama kehamilan.
3)Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi
komplikasi.
4)Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan
nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis, dan social.
E.STANDAR ASUHAN KEHAMILAN
Standar asuhan kebidanan yang membahas tentang asuhan kehamilan yaitu:
1.Standar 3 : identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara
berkala
2.Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Ibu hamil melakukan periksa kandungan ke bidan minimal 4 kali selama kehamilan,
dengan distribusi waktu sebagai berikut :
a.Trimester I : usia kehamilan 0-12 minggu (1 kali)
b.Trimester II: usia kehamilan 12-24 minggu (1 kali)
c.Trimester III: usia kehamilan 24-36 minggu (2 kali)
Sesuai dengan kebijakan Kementrian Kesehatan, pelayanan antenatal pada ibu
hamil diupayakan agar memenuhi standar kualitas “14 T”
a.Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan (T1)
b.Pengukuran tekanan darah (T2)
c.Pengukuran tinggi fundus uteri (T3)
d.Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
e.Pemberian imunisasi tetanus toxoid (T5)
f.Pemeriksaan Hb (T6)
g.Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) (T7)
h.Pemeriksaan protein urine (T8)
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 5
i.Pemeriksaan urine reduksi (T9)
j.Perawatan payudara (T10)
k.Senam hamil (T11)
l.Pemberian obat malaria (T12)
m.Pemberian kapsul minyak yodium (T13) diberikan pada kasus gangguan akibat
kekurangan yodium di daerah endemis
n.Temu wicara / konseling (T14)
3.Standar 5 : palpasi abdominal
Pada palpasi abdominal ini dilakukan pemeriksaan Leopold yang terdiri dari empat
langkah yaitu-
Leopold I :letak presentasi kepala dan bokong
Leopold II :letak punggung
Leopold III :Letak bagian terbawah janin
Leopold IV : Apakah bagian terbawah janin sudah masuk panggul
4.Standar 6 : pengelolaan anemia pada kehamilan minimal 90 tablet selama
kehamilan.
5.Standar 7 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan setiap kenaikan tekanan
darah serta tanda-tanda adanya preeklamsia bidan mengambil tindakan yang tepat
6.Standar 8 : persiapan persalinan
a.Persiapan persalinan, meliputi: tempat persalinan, memilih tenaga kesehatan,
menghubungi tenaga kesehatan, transportasi, dana, dan hadirnya keluarga saat
melahirkan.
F.TIPE PELAYANAN
Tipe pelayanan dalam asuhan kebidanan meliputi :
1.Layanan kebidanan primer
Merupakan pelayanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2.Layanan kebidanan kolaborasi
Merupakan layanan bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara
bersama atau sebagai salah satu urutan proses kegiatan layanan.
3.Layanan kebidanan rujukan
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 6
Adalah layanan kebidanan dalam rangka rujukan ke system pelayanan yang lebih
tinggi atau seebaliknya. Bidan menerima rujukan dari dukun, juga layanan
horizontalmaupun vertical ke profesi kesehatan lain
G.PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN
1.Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kehamilan
Peran bidan dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki 4 peran yaitu:
a.Bidan Sebagai Pelaksana, Meliputi :
a.Tugas mandiri
Yaitu : mengkaji, menentukan diagnosis, menyusun reencana tindakan,
melaksanakan tindakan, evaluasi, tindak lanjut kegiatan /tindakan, membuat
pencatatan, dan pelaporan.
b.Tugas kolaboorasi
Yaitu member asuhan kebdanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
c.Tugas rujukan
Yaitu: memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus
kehamilan.
b.Bidan sebagai pengelolah, meliputi:
a)Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama pelayanan kesehatan
untuk individu, keluarga kelompok khusus, dan masyarakat di wilayah kerja
kemudian mendokumentasikanseluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
b)Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan programkewehatan dan
sector lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi,
kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah
bimbingan dalam wilayah kerjanya.
c.Bidan sebagai pendidik, meliputi:
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 7
1)Bidan member pendididkan dan penyuluhan kesehatan kepada klien, tentang
penaggulangan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan
kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.
2)Bidan melati dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan
keperawatan, serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya.
d.Bidan sebagai peneliti
Bidan melekukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik
secara mandiri maupun berkelompok.
H.HAK-HAK IBU HAMIL
Ibu hamil memilik beberapa hak, antara lain:
1.Berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif, yang diberikan secara
bermartabat dan dengan rasa hormat.
2.Asuhan harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk semua perempuan dan
keluarga.
3.Berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatannya.
4.Setiap perempuan/ibu harus dibuat senyaman mungkin ketika menerima layanan.
5.Wanita hamil berhak mendapatkan perawatan pada masa kehamilan yang dikenal
dengan Antenatal Care (ANC).
6.Pasien hamil mempunyai hak, bila diantisipasikan akan dilakukan seksio sesaria.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 8
BAB II
ANATOMI FISIOLOGI IBU HAMIL
A.Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita
Ilmu tentang struktur organisme hidup berkenaan dengan fungsi normalnya pada
organ reproduksi wanita terdiri dari genitalia interna yang terletak di dalam rongga
panggul dan genetalia eksterna terletak di luar genetalia interna. Organ-organ wanita ini
berkembang dan matur akibat rangsangan hormon esterogen dan progesteron. Seiring
peningkatan usia atau bila produksi hormon ovarium menurun, struktur reproduksi ini
akan mengalami atropi (ukuran mengecil).
1.Genetalia Eksterna
Vulva merupakan alat kelamin luar wanita yang terdiri dari : mons veneris atau
mons pubis,labia mayora (bibir beasar), labia minora (bibir kecil) klitoris, vestibulum,
orivisium uretra, orivisium vagina, kelenjar bartholini, hymen, dan perineum.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 9
a.Mons veneris
atau mons pubis
bagian ini menonjol yang meliputi bagian depan simfisis pubis dan terdiri dari
jaringan lemak. Mons pubis banyak mengandung kelenjar sebase (minyak).
Dengan meningkatkatnya usia, lemak bawah kulit berkurang termasuk di bagian
mons pubis.
b.Labia mayora (bibr besar)
Labia mayora terdiri atas dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri. Bagian ini
merupakan lipatan kulit kulit yang tebal. Labia mayora kanan dan kiri bersatu di
sebelah belakang yang disebut komisura posterior. jaringan syaraf yang menyebar
luas menyebabkan labia mayora sensitif terhadap sentuhan, nyeri, dan suhu tinggi
yang juga berfungsi selama rangsangan seksual.
c.Labia minora (bibir kecil)
Merupakan dua lipatan kulit tipis yang berada di antara labia mayora. Secara
anterior, keduanya terpisah untuk menutup klitoris; secara posterior keduanya
menyatu, membentuk frenulum labia pudendal.
d.Klitoris
Adalah organ rudimenter kecil seperti seperti penis pada pria, berukuran 1 hingga
2 cm. Klitoris sangat sensitif dan sangat vascular serta berperan dalam organisme
ketika berhungan seksual. Besar klitoris sebesar kacang hijau tertutup oleh
preputium klitoridis.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 10
e.Vestibulum
Vestibulum merupakan suatu rongga yang berbentuk seperti perahu atau lonjong
dan di batasi oleh labia minora kanan dan kiri, sebelah atas oleh klitoris dan
disebelah belakang oleh fourchet.
f.Orifisium uretra
Orivisium ini berada 2,5 cm di posterior klitoris.
g.Orivisium vagina
Di sebut juga introitus vagina dan berada di dua pertiga posterior vestibulum.
h.Kelenjar bartholini
Dua kelenjar kecil yang lubangnya terletak pada kedua sisi orifisium vagina dan
kelenjar ini terletak di bagian posterior labia mayora. Kelenjar ini menyekresi
mucus yang melumasi lubang vagina.
i.Himen
Hymen merupakan lapisan yang tipis dan menutup sebagian besar introitus vagina.
Hymen bersifat elastis dan kolagen. Hymen biasanya robek pada saat koitus dan
pada saat aktifitas fisik yang berat atau kecelakaan. Bila telah melahirkan hymen
hanya tinggal sisa-sisa.
j.Perineum
Perineum merupakan daerah muskulus yang ditutupi kulit, yang membentang antara
komisura posterior dan anus. Rata-rata panjangnya 4 cm. perineum terdiri atas
muskulus transverses perineiprofunda, muskulus sfingter uretrae dan fasia yang
menutupinya.
2.Genetalia Interna
a.Vagina
Vagina adalah suatu saluran berbentuk pipa atau tabung yang merupakan
suatu lorong yang melengkung kedepan dan terdiri atas muskulo membranosa
yang menghubungkan antara vulva sampai dengan uterus. Panjang vagina pada
dinding depan/anterior sekitar 6-7 cm sedangkan dinding belakang/ posterior
sekitar 7-10 cm. adapun fungsi vagina adalah sebagai berikut:
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 11
1)Saluran keluar uterus
2)Alat senggama
3)Jalan lahir
Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut rugae lipatan-
lipatan ini memungkinkan vagina dalam persalinan melebar sesuai dangan
fungsinya sebagai bagian lunak jalan lahir.
Puncak vagina disebut fornises (forniks), yang terdiri dari forniks anterior,
forniks lateral kanan dan kiri serta forniks posterior. PH vagina berkisar antara
4-5 dan menyebabkan cairan vagina sedikit asam. Apabila pH naik diatas 5 maka
cairan vagina terus mengalir keluar dari vagina untuk mempertahankan kebersihan
relative vagina. Oleh karena itu, penyemprotan cairan kedalam vagina dalam
lingkungan normal tidak mukosa vagina dari vorniks posterior vagina dan
merupakan karokean sambungan squamokolumnar serviks. Vagina relatif tidak
sensitif karena hanya mengandung akhiran-akhiran saraf bebas.
b.Uterus
Uterus adalah organ berotot yang terletak di dalam rongga panggul antara
kantung kemih dan bagian anterior dan rectum dibagian posterior atau terletak di
bagian kecil di antara rectum dan di depannya terletak kandung kemih. Uterus
berbentuk sepeti buah alvukat atau buah piir yang sedikit gepeng diantara kea rah
depan belakang dengan berat sekitar 30gr,. Dindingnya terdiri atas otot-otot polos.
Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan
tebal dinding 1,25 cm. uterus terdiri atas tiga bagian yaitu:
1)Fundus uteri
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 12
Merupakan bagian korpus uteri yang terletak di atas kedua pangkal tuba.
2)Korpus uteri
Korpus uteri adalah uterus yang terbesar dan berbentuk segitia.
3)Serviks uteri
Berbentuk silinder atau fusiform yang menonjol ke dalam vagina. Saluran
yang terdapat dalam serviks disebut kanalis servikalis berbentuk seperti saluran
lonjong dengan panjang 2,5 cm. saluran ini dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks
berbentuk sel-sel toraks bersillia dan berfungsi sebagai reseptagulum seminis.
Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri internum dan pintu di
vagina disebut ostium uteribekstrnum. Secara histologik dari luar ke dalam, uterus
terdiri atas :
a.Perametrium (lapisan poretenium), yang meliputi dinding uterus bagian luar.
b.Myometrium (lapisan otot), merupakan lapisan yang paling tebal.
c.Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri
yang membatasi kavum uteri.
Ligamen-ligamen uterus, diantaranya:
1)Ligamentum latum
Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral kanan kiri uterus, meluas sampai
kedinding panggul, sehingga seolah-olah menggantung pada tuba.
2)Ligamentum rotundum (ligamentum teres uteri)
Terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari insersi tuba.
3)Ligamentum infundibulo pelvicum (ligamentum suspensorium ovari)
Dua buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke dinding panggul.
Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul.
c.Tuba Falopi
Tuba falopi terdapat ditepi atas ligamentum latum, berjalan kearah lateral,
mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim. Tuba falopi merupakan
tubule-muskuler, dengan panjang sekitar 12 cm dan diameter antara 3-8 mm.
Tuba falopi terdiri atas:
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 13
1)Pars interstisialis/ intramuralis, terletak di antara otot rahim mulai dari
osteum internum tubae.
2)Pars ismika, merupakan bagian medial tuba yang berada di luar uterus dan
merupakan bagian yang paling sempit.
3)Pars ampullaris, yaitu bagian yang berbentuk sebagai saluran yang berbentuk
S dan merupakan bagian tuba yang paling luas, tempat konsepsi terjadi.
4)Inffundibulum, yaitu bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan
mempunyai fimbria. Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap ovum/
telur yang dilepaskan saat ovulasi dan selanjutnya menyalurkan ovum/ telur
kedalam tuba. Fungsi tuba falopi sebagai saluran dari spermatozoa-ovum dan
hasil konsepsi, sebagai tempat terjadinya konsepsi dan tempat pertumbuhan
serta perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap
mengadakan implantasi.
d.Ovarium (Indung Telur)
Ovarum terletak di kanan-kiri uterus. Ovarium ini letaknya pada dinding
lateral panggul, dalam sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica waldeyeri.
Ada dua ligamentum yang menggantung ovarium, yaitu :
1)Ligamentum ovarii proprium atau ligamentum utero-ovarium yang
menggantung ke uterus, tepat di bawa insersi tuba ke kutub bawah atau kutub
uterus ovarium.
2)Ligamentum suspensorium ovarii atau ligamentum
Infundibulovelvikum, yang menggantung ke dinding lateral panggul, di
panggul, berjalan dari kutub atas(kutub tuba) ke dinding panggul, di dalam,
ligamentum ini berjalan pembuluh dan saraf ovarium.
Besar ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran kira-kira 4
cm, lebar kira-kira 1,5 cm, dan berat 5-6 gram. Fungsi utama adalah sebagai
tempat pemasakan sel-sel germinal, sebagai Sumber produksi hormone-hormon
(progesterone dan estrogen), selain itu ovarium juga ikut serta mengatur haid.
Diperkirakan pada waktu lahir, di dalam ovarium wanita terdapat kira-kira
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 14
100.000 folikel primer. Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua
folikel, yang dalam perkembngannya akan menjadi folikel de Graff. Produksi
telur pada wanita sesuai dengan usia dengan usia adalah sebagai berikut :
a)Saat lahir bayi perempuanmempunyai sel telur 750.000.
b)Umur 6-15 tahun perempuan mempunyai sel telur 439.000.
c)Umur 16-25 tahun mempunyai sel telur 159.000.
d)Umur 26-35 tahun mempunyai sel telur 59.000
e)Umur 35-45 tahun mempunyai sel telur 34.000, sedangkan pada masa
menopause semua telur menghilang.
B.Panggul
Fungsi utama gelang panggul (pelvic girdle) adalah memungkinkan gerakan tubuh,
terutama memungkinkan gerakan tubuh, terutama berjalan dan berlari. Pelvis wanita
disesuaikan untuk melahirkan dank arena memiliki pintu atas panggul yang lebih lebar
dan bulat, wanita menjadi kurang cepat dibandingkan pria.
1.Bagian keras yang dibentuk oleh empat buah tulang:
a. 2 tulang pangkal paha (os coxae) terdiri dari:
tulang usus (os ilium): merupakan tulang terbesar dari panggul dan
membentuk bagian atas dan belakang dari panggul. Batas atasnya merupakan
pinggir tulang yang tebal, disebut cristailica. Ujing depan maupun belakang dari
cristailica menonjol yang disebut spina iliaca anterior superior (tonjolan atas
depan) dan spina iliaca posterior superior (tonjolan atas belakang), sedikit
dibawah spina iliacar anterior superior terdapat tonjolan tulang lagi ialah spina
iliaca anterior inferior sedangkan sebelah bawah spina iliaca posterior superior
terdapat spina iliaca posterior inferior. dibawah spina iliaca posterior inferior
terdapat tekik atau cekungan yang disebut inchisura iskhiadika major. Pada os
ilium terdapat lajur ialah linea linominata (linea terminalis) merupakan batas
antara panggul besar dan kecil.
tulang duduk (os ischium) : terdapat disebelah bawah tulang usus. Pinggir
belakang berduri disebut spina ischiadika. Di bawah spina ischiadika terdapat
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 15
insisura ischiadica minor, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah
yang mendukung berat badan kalau tidak duduk dan disebut tuber ischiadikum.
b.tulang kemaluan (os pubis): terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang
usus. Tulang ini membentuk bagian anterior. Dengan tulang duduk, tulang ini
membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang dinamakan foramen
obturatorium.
c.1 tulang kelangkang (os sacrum): tulang kelangkang berbentuk segitiga
melebar keatas dan meruncing ke bawah. Tulang kelangkang terletak sebelah
belakang antara kedua pangkal paha. Tulang ini terdiri dari 5 ruas tulang yang
senyawa. Kiri dan kanan dari garis tengah tampak lima buah lubang yang
disebut foramina sacralia anterior. Crista saccralis adalah deretan cuat-cuat
duri yang terdapat digaris tengah tulang kelangkang. Promontorium
merupakan tonjolan-tonjolan ke depan dari ruas ke-5 tulang pinggang.
d.1 tulang tungging (os coccygis):berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas
yang bersatu. Dalam persalinan, tulang ini dapat bergeser kebelakang
sehingga dapat memperluas jalan lahir dan memperlanccar proses persalinan
karena mempermudah lewatnya kepala janin saat proses melahirkan.
2.panggul kecil terdiri dari:
a.Pintu atas panggul (PAP)
b.Pintu bawah panggul (PBP)
c.Ruang panggul (pelvic Cavity)
3. bentuk paggul
a.Ginekoid
Pelvis ini adalah pelvis yang ideal untuk persalinan. Karakteristik utamanya
adalah pintu atas panggul yang bulat, pelvis depan yang lebar (bagian didepan
diameter transversal), dinding samping yang lurus , rongga dangkal sengan sacrum
yang melengkung dengan baik dan luas, spina iskium yang tumpul, insisura
iskiadikus yang bulat, dan sudut sub-pubis 90 derajat.
b.Android
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 16
Pelvis ini mirip dengan pelvis pria. Atas panggul ini berbentuk hati dengan
pelvis depan yang sempit, dan diameter transversal yang menuju kearah belakang.
Dinding samping konvergen sehingga berbentuk corong dengan rongga yang
dalam dan sacrum yang lurus . spina isikum menonjol dan insisura iskiadikus
sempit. Sudut sub-pubis kurang dari 90 derajat.
c.Anthropoid
Pelvis ini memiliki pintu atas panggul berbentuk oval yang panjang dengan
diameter anteroposterior yang lebih panjang dari diameter transversal. Dinding
samping divergen dan sakrumnya panjang serta sangat cekung. Spina iskium tidak
menonjol dan insisura iskiadikus sangat lebar, begitu pula dengan sudut sub-pubis.
d.Platipeloid
Pelvis datar ini memiliki pintu atas panggul berbentuk ginjal sehingga panjang
diameter anteroposterinya lebih pendek dan diameter transversalnya lebih panjang.
Dinding samping divergen, sacrum datar, dan berongga dangkal. Spina iskium
tumpul, insisura iskiadikus dan sudut sub pubis lebar. Kepala harus masuk ke
pintu atas panggul (engage) dengan sutura sigittal pada diameter transversal, tetapi
biasanya turun melewati rongga tanpa kesulitan.
C.Siklus Hormonal
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 17
Dalam kehidupan wanita siklus hormonal penting dalam proses reproduksi. Siklus
hormonal meliputi: siklus ovarium dan siklus menstruasi, yang melibatkan empat organ
utama, yaitu : hipotalamus, hipofisis, uterus, dan ovarium.
1.Siklus Hipotalamus – Hipofise
Menjelang akhir menstruasi yang normal, kadar progesteron dan estrogen darah
menurun. Dengan rendahnya kadar hormon ovarium dalam darah ini akan memacu
hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin – releasing hormon (Gn-RH). Diman
Gn-RH bekerja. Sebaliknya, yaitu menstimulasi sekresi hipofisi anterior FSH.
Pengaruh hormon FSH dapat menstimulasi perkembangan folikel de graff. Ovarium
dan produksi estrogen menyebabkan Gn-RH hipotalamus memacu hipofise anterior.
Mengeluarkan lutenizing hormon (LH). Pada hari ke-12 terjadi lonjakan LH yang
mencolok dan kadar estrogen berada di bawah puncak, sehingga pada waktu 24-36
jam mengawali ekspulsi ovum dari folikel de graff. LH mencapai puncak pada sekitar
ke-13 atau ke-14 pada siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan omplantasi
ovum pada waktu itu, maka kadar estrogen dan progesteron menurun dan terjadi
menstruasi serta hipotalamus sekali lagi akan distimulasi untuk menyekresi Gn-RH.
2.Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terbagi menjadi empat fase, yaitu:
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 18
a.Fase prolifferasi
Dibawah pengaruh hormon estrogen, endometrium akan mengalami
poliferasi, dimana epitel akan mengalami regenerasi. Endometrium tumbuh
menjadi tebal kira-kira 3,5 mm dan kelenjar berkelok. Fase ini berlangsung kira-
kira dihari ke-5 sampai dengan hari ke-14 dari hari pertama haid.
b. Fase sekresi
Di bawah pengaruh progesteron, endometrium bertambah panjang dan
berliku, melebar, berkelok-kelok, dan banyak mengeluarkan getah. Dalam
endometrium terdapat glikogen dan kapur. Fase sekresi ini berlangsung di hari ke-
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 19
14 sampai dengan hari ke-28. Bila tidak terjadi kehamilan, endometrium akan
mengalami deskuamasi dan dilepaskan dengan perdarahan.
c.Fase premenstruasi (fase iksemia)
Fase ini terjadi bila telur tidak dibuahi. Pada masa ini korpus luteum
bergenerasi sehingga produk estrogen menurun. Bila kehamilan tidak terjadi
proses ini berlangsung terus sampai dengan seorang wanita berumur 40/45 tahun.
d.Fase menstruasi
Menstruasi terjadi sekitar 14 hari sesudah ovulasi pada siklus 28 hari.
Hari pertama keluarnya darah menstruasi,di tetapkan hari pertama siklus
endometrium. Pada permulaan akan terjadi robekan-robekan pada arteri spiralis
sehingga terjadi hematoma. Akibatnya endometrium bagian luar menjadi
menggelembung dan robek,akhirnya lepas. Dengan berkontraksinya arteri spiralis
menyebabkan perdarahan berhenti. Lama rata-rata menstrusi lima hari dengan
jumlah darah yang keluar rata-rata 50 ml.
BAB III
PROSES TERJADINYA KEHAMILAN
A.Konsepsi
Setiap bulan, wanita melepaskan satu atau dua ovum dari ovarium. Ovum yang
dilepas, ditangkap oleh fimbrae dan masuk ke tuba. Pada saat koitus, sekitar 100-120
juta sperma tiap cc terpancar dan masuk kedalam vagina. Kemudian sperma menuju
tempat ovum. Proses pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal
kehamilan disebut konsepsi. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi
pembentukan gamet (sel telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 20
gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. Atau dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), sperma (sel mani), nidasi, dan plasenta.
1.Ovum
Ovum merupakan sel terbesar pada badan manusia. Setiap bulan satu ovum
atau kadang-kadang lebih menjadi matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi sel
pendukung. Saat ovulasi, ovum keluar dari ffolikel ovarium yang pecah. Ovum tidak
dapat berjalan sendiri. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba
uterina, sehingga silia tuba tersebut dapat menangkap ovum dan menggerakkannya
sepanjang tuba menuju rongga rahim. Ada dua lapisan pelindung yang mengelilingi
ovum. Lapisan pertama berupa membran tebal tidak berbentuk yang disebut zona
pelusida. Lapisan luar yang disebut korona radiate, terdiri dari sel oval yang
dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah
ovulasi. Apabilah tidak difertilitasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan
direabsorbsi.
Pada waktu ovulasi sel telur yang telah masak dilepaskan dari ovarium.
Dengan gerakan seperti menyapu oleh fimbriae tuba uterine, ovum ditangkap oleh
infundibulum. Selanjutnya ovum masuk ke dalam ampulate sebagai hasil gerakan
silia dan kontraksi otot. Sebuah ovum mungkin ditangkap/ masuk ke dalam
infundibulum tuba yang berlawalan. Keadaan ini disebut migrasi eksterna. Ovum
biasanya dibuahi dalam dalam 12 jam setelah ovulasi dan akan mati dalam 12 jam
bila tidak segerah dibuahi. Uruan pertumbuh ovum (oogenesis) :
a.Oogonia
b.Oosit pertama (primary oocyte)
c.Primary ovarian follide
d.Liquar folliculi
e.Pematangan pertama ovum
f.Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum
2.Spermatozoa
Pada s-kira saat koitus kira-kira 3-5 cc semen yang ditumpahkan kedalam
forniks posterior, dengan jumlah spermatozoa sekitar 200-500 juta. Dengan gerakan
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 21
ekornya sperma masuk ke dalam kanalis servikalis. Didalam rongga uterus dan tuba,
gerakan sperma terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut.
Spermatozoa dapat mencapai ampulla, kira-kira satu jam setelah koitus. Ampulla tuba
merupakan tempat terjadinya fertilisasi hanya beberapa ratus sperma saja yang bias
mencapai tempat ini. Sebagian besar mati sebagai akibat keasaman vagina, sebagian
lagi hilang/ mati dalam perjalanan. Sperma dapat bertahan dalam saluran reproduksi
wanita sampai empat hari.
Dalam saluran reproduksi wanita spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum ia
mampu membuahi ovum. Kapasitasi terjadi dalam rongga uterus dan tuba yaitu
berupa pelepasan lapisan pelindung di sekitar akrosom. Setelah ini terjadilah reaksi
akrosomik yaitu pembentukan lubang-lubang kecil pada akrosom tempat
dilepaskannya enzim-enzim yang dapat melisiskan corona radiate dan zona pelicida.
Setidaknya dikenal dua enzim yaitu CPE (Corona penetrating enzim) yang mencerna
corona radiate dan hialurunklase yang mencerna pelusida. Bentuk sperma seperti
kecebong yang terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a.Kaput(kepala) yang mengandung bahan nucleus
b.Ekor berguna untuk bergerak
c.Bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor
Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis) :
a.Spermatogonium;
b.Spermatozid pertama, membela dua;
c.Spermatosid kedua, membela dua;
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 22
d.Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
e.Spermatozoon (sperma)
3.Fertilisasi
Fertilisasi adalah tejadinya pertemuan dan persenyawaan antara sel mani
sel telur di tuba fallopi umumnya terjadi di ampulla tuba. Syarat dari kehamilan harus
ada : Spermatozoa, ovum, konsepsi, dan nidasi hasil konsepsi. Fertilisasi biasanya
terjadi pada hari kesebelas sampai hari ke empat belas dalam siklus menstruasi.
Wanita mengalami ovulasi sehingga sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini
dilakukan koitus, sperma yang mengandung kurang lebih sepuluh sampai seratus dua
puluh juta sel sel sperma dipancarkan kebagian atas dinding vagina terus naik ke
serviks dan melintas uterus menuju tuba fallopi, disinilahh ovum dibuahi.
Dengan adanya fertilisasi, inti ovum segera berubah menjadi pronukleus
betina, sementara spermatozoon setelah melepaskan ekornya berubahh menjadi
pronukleus jantan. Kedua pronukleus ini akhirnya melebur ditengah-tengah
sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot. Sebuah sel tunggal, awala kehidupan baru
makhluk manusia. Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah zigot selama
tiga hari sampai pada stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kea rah
rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil
konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat blastula. Hasil fertilisasi:
a.Kembalinya sel dengan jumlah kromosom diploid (2n) pada manusia dengan
jumlah diploid adalah 46.
b.Penurunan/pewrisan sifat-sifat spesies. Ini disebabkan karena zigot mengandung
separuh sifat ibunya dan separuh sifat ayahnya.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 23
Gambar Spermatogenesis
4.Nidasi / Implantasi
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya sel telur yang telah dibuahi (fertilized
egg) kedalam endometrium. Sel telur yang dibuahi (zigot) akan segera membelah diri
membentuk bola padat terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang disebut
blastomer. Pada hari ke-3, bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer dan disebut
morula. Pada hari ke-4, didalam bola tersebut mulai berbentuk rongga, bangunan ini
disebut blastula. Dua struktur penting dalam blastula adalah : 1). Lapisan luar yaitu
trofoblas, yang akan menjadi plasenta dan 2). Embrioblas (inner cell emass) yang
kelak menjadi janin.
Pada hari ke-4, blastula masuk kedalam endometrium dan pada hari ke-6
menempel pada endometrium. Pada hari ke-10, seluruh blastula sudah tertanam
dalam endometrium dan dengan demikian nidasi sudah selesai.
Nidasi terjadi mungkin karena trofoblas mempunyai daya untuk
menghancurkan sel-sel endometrium. Hancuran endometrium digunakan sebagai
bahan makanan oleh telur. Tempat nidasi biasanya pada dinding depan dan dinding
belakang didaerah fundus uteri. Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian
wanita akan mengalami perdarahan ringan akibat implantasi. Setelah implantasi,
indometrium disebut desidua. Desisua yang terdapat antara telur dan dinding rahim
disebut desidua basalis. Bagian yang menutup blastosis atau desidua yang terdapat
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 24
antara telur dan kavum uteri adalah desisua kapsularis dan bagian yang mengatisis
sisa uterus adalah desisua vera.
Gambar Proses Nidasi / Implantasi
B.Perkembangan Hasil Konsepsi
Kehamilan normal berlangsung sekitar 9 bulan kalender atau 40 minggu
atau 248 hari. Lama kehamilan dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir
(HPMT). Tetapi sebenarnya konsepsi terjadi sekitar 2 minggu setelah hari pertama
menstruasi terakhir, sehingga umur janin pasca konsepsi ada selisi kira-kira 2 minggu
yaitu 226 hari atau 38 minggu. Usia pasca konsepsi yang akan digunakan untuk
mengetahui perkembangan janin.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sangat dipengaruhi oleh
kesehatan ibu, keadaan janin itu sendiri, dan plasenta sebagai akar yang akan
memberikan nutrisi. Umur janin yang sebenarnya di hitung dari saat pertilisasi atau
sekurang-kurangnya dari saat ovulasi. Pertumbuhan hasil konsepsi dibedakan
menjadi 3 tahap yaitu:
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 25
1.Tingkat ovum (telur) umur 0-2 minggu, dimana hasil konsepsi belum tampak
berbentuk dalam pertumbuhan,
2.Embrio (mudigah) antara umur 3-5 minggu dan sudah terdapat rancangan
berbentuk manusia dan sudah terdapat rancangan bentuk alat-alat tubuh,
3.Janin (fetus) sudah berbentuk manusia dan berumur diatas 5 minggu.
Secara rinci pertumbuhan dan perkembangan janin hasil konsepsi adalah sebagai
berikut:
Perkembangan Trimester Pertama
1. Minggu 1
Sperma membuai ovum yang kemudian masuk kedalam uterus menempel sekitar
hari ke-11. Saat ini janin memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik
berupa 46 jenis kromosom manusia. Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua.
Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam lubang fallopi menuju rahim. Sampai usia
kehamilan 3 minggu, sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan
menempel pada dinding rahim disbut blastocit. Ukurannya sangat kecil dengan
diameter 0,1-0,2 mm.
Gambar janin minggu ketiga
2.Minggu ke-4 atau bulan ke-1
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 26
Bayi sudah berbentuk embrio yag memproduksi hormon kehamilan, sehingga
apabila melakukan test kehamilan hasilnya positif. Janin mulai membentuk
struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang
serta jantung sudah berdenyut, permukaan kaki dan tangan berbentuk tonjolan.
Panjang janin 7,5-10 m.
Gambar janin minggu keempat
3.Minggu ke-8 atau bulan ke-2
Muka berbentuk muka manusia mempunyai lengan dan tungkai dengan jari tangan
dan kaki, kelamin mulai tampak. Panjang janin 2,5 cm dan berat badan janin 5
gram. Telah terjadi pembentukan kelopak mata dan telinga kadang-kadang terlihat
adanya pangkal hidung, tungkai dan lengan sudah terbentuk secara lengkap, jari-jari
sudah semakin panjang dan terpisah satu sama lain. .
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 27
Gambar janin minggu kedelapan

4.Minggu ke-12 atau bulan ke-3
Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal, dan janin mulai bergerak. Panjang janin 5 cm
dan berat badan janin 15 gram, panjang janin sekitar 5 cm, mulai terlihat gerakan
janin, rahim mulai dapat diraba pada perabaan dinding perut, dengan alat khusus,
sudah dapat didengar detik jantung janin, alat kelamin sudah mulai jelas.
Gambar janin minggu keduabelas
.
5.Minggu ke-16 atau bulan ke-4
•System musculos keletal sudah matang, tangan janin dapat menggenggam, gerak
mungkin dirasakan hidup, semua organ mulai matang tumbuh. Panjang janin 16-18
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 28
cm, dan berat badan janin 250 gram, rahim teraba sekitar pertengahan simfisis pusat
, mata sudah dapat berkedip dan proses pembentukan jantung dan pembuluh darah
sudah sempurna dan jari-jari tangan sudah memiliki sidik jari.
.
Gambar janin minggu keenambelas
6.Minggu ke-20 atau bulan ke-5
Bunyi jantung terdengar, verniks melindungu tubuh. Alis, bulu mata dan rambut
mulai tumbuh. Janin mengembangkan jadwal yang teratur untuk tidur, menelan dan
menendang panjang janin 25 cm dan berat badan janin 280 gram.Tinggi rahim
sekitar pusar, janin sudah dapat mengisap ibu jari, menyeringai , terasa gerakan
janin
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 29
Gambar janin minggu keduapuluh
7.Minggu ke-24 atau bulan ke-6
Kulit keriput dan jelas, kepala besar, kerangka berkembang dengan cepat. Panjang
janin 30-32 cm dan berat badan janin 600 gram.
Gambar janin minggu keduaempat
8.Minggu ke-28 atau bulan ke-7
Janin dapat berbafas, menelan dan mengatur suhu. Surfactan terbentuk di dalam
paru-paru. Bila lahir dapat bernafas, menangis pelan dan lemah, bayi imatur. Mata
mulai membuka dan menutup. Ukuran janin 2/3 ukuran pada saat lahir, dan berat
badan janin 1.000 gram.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 30
Gambar janin minggu keduadelapan
9.Minggu ke-32 atau bulan ke-8
Siimpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan pemisahan
bayi setelah lahir. Mulai menyimpan zat bezi, kalsium dan fosfer. Bayi sudah
tumbuh 38-43 cm. bila bayi di lahirkan, ada kemungkinan bayi untuk hidup, bayi
premature. Berat badan janin 1800 gram
Gambar janin minggu ke-32 minggu
10.Minggu ke 38 atau bulan ke-9 seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak
bisa bergerak atau berputar banyak. Antibody ibu di transfer ke bayi. Hal ini
memberikan kekebalan bayi bekrja sendiri. Berat badan janin 2500 gram.
1.Struktur Fungsi, Sirkulasi Amnion, Tali Pusat, Plasenta dan Darah Fetal
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 31
d.Struktur Dan Fungsi Amnion
Amnion adalah membrane yang halus, kuat, dan tembus cahaya yang
berasal dari massa sel dalam. Amnion diaggap berperan dalam pembentukan
cairan amnion (juga disebut liquor amnii). Cairan amnion adalah cairan yang
berwarna kuning jerami yang pucat dan jernih yang mengandung 99%air. Sisanya
1% adalah materi padat terlarut yang mencakup zat makanan dan produk zat sisa.
Jumlah total cairan amnion meningkat selama kehamilan sampai usia gestasi 38
minggu adalah sekitar 1 liter. Jumlah ini kemudian akan berkurang secara perlaha-
lahan sampai cukup bulan, sisanya sekitr 800 ml. fungsi air ketuban:
1)Untuk proteksi janin.
2)Agar janin dapat bergerak bebas.
3)Mencegah perlekatan janin dengan selaput ketuban.
4)Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu.
5)Mencegah trauma langsung
6)Meratakan tekanan-tekanan interaterin sehingga serviks membuka dan
membersihkan jalan lahir ketika ketuban pecah.
7)Memberikan ruang gerak pada janin.
e.Struktur, Fungsi Dan Sirkulasi Tali Pusat
Tali pusat merupakan penghubung antara plasenta dan janin warnanya dari
luar putih, merupakan tali yang terpilih panjangnya kira-kira 55 cm (30-100 cm)
dan garis tengahnya 1-2 cm. tali pusat diliputi amnion yang sangat erat melekat,
terdiri dari pembuluh darah umbilikalis, 2 arteri dan 1 vena. Pembuluh darah
tersebut diselubungi dan dilindungi oleh jeli Wharton, zat gelatin yang terbentuk
dari mesoderm. Diliputi oleh zat seperti agar-agar yang disebut sele warton yang
mencegah kenfrensi pembuluh darah sehingga pemberian makanan yang continue
untuk embrio-janin dapat dijamin. Insersi tali pusat pada plasenta dari atas:
1)Insersio sentralis
2)Insersio prasentralis
3)Insersio lateralis
4)Insersio margenalis
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 32
5)Insersio valamentosa
Fungsi tali pusat:
1)Alirkan nutrisi dari ibu kejanin melalui vena umbilicalis.
2)Alirkan sisa metabolism janin keperedaran darah melalui arteri umbilikalis.
3)Memberikan kebebasan pada janin untuk bergerak bebas dalam cairan
amnion.
f.Struktur, Fungsi Dan Sirkulasi Plasenta
1)Struktur plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat
pertukaran zat antara ibu dan bayi juga sebaliknya. Pada akhir kehamilan
plasenta berbentuk seprti cakram dengan garis tengah 15-20 cm, tebalnya 2-3
cm, dan beratnya ± 500 gram. Letaknya pada dinding rahim sebelah depan atau
belakang dekat pada fundus. Plasenta terdiri dari dua permukaan, yaitu:
a)Permukaan fetal adalah yang menghadap ke janin, warnanya keptih-
putihan dan licin karena tertutup oleh amnion, di bawah amnion tampak
pembuluh darah.
b)Permukaan maternal ialah yang menghadap ke dinding rahim, merah
warnanya dan berbagi-bagi oleh celah-celah.
Gambar Plasenta
2)Sirkulasi plasenta
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 33
Darah janin, mengandung sedikit oksigen, di pompa oleh jantung
janin menuju plasenta melalui arteri umbilikalis, dan diangkut sepanjang
percabangannya ke kapiler vili korionik. Setelah membuang karbon dioksida
dan menyerap oksigen, darah kembali ke janin melalui vena umbilikalis. Darah
maternal dikirim ke dasar plasenta di dalam desidua oleh arteri spiral dan
mengalir ke dalam ruang darah di sekitar vili. Arah aliran darah tersebut
dianggap serupa dengan arah air mancur., darah mengalir ke atas dan
membasahhi vilus pada saat bersirkulasi di sekelilingnya dan mengalir kembali
ke cabang vena uterine.
3)Fungsi plasenta
a)Sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritif)
b)Sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabelisme (ekskresi)
c)Sebagai alat yang memberi zat asam, dan mengeluarkan CO2 (respirasi)
d)Sebagai alat yang membentuk hormone.
e)Sebagai alat menyalurkan berbagai antibody ke janin.
g.Sirkulasi Darah Fetal
Sitem kardiovaskuler merupakanama yang system organ pertama yang
berfungsi dalam perkembangan manusia. Pada akhir minggu kedua, tabung
jantung mulai berdenyut kemudian selama minggu keempat dan kelima jantung
berkembang menjadi organ empat serambi dan menjadi lengkap pada akhir masa
embrio.
Darah janin dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis dengan
muatan darah berisi makanan dari darah ibu, aliran darrah tersebut masuk ke
dalam tubuh janin melaui vena umbilikalis yang bercabang dua setelah memasuki
dinding perut janin. Darah yang masuk pada tubuh janin beredar dalam hati dan
diangkut melalui vena hepatica ke dalam vena cava inferior. darah yang mengalir
melalui vena cava inferior mengandung darah bersih tetapi bercampur dengan
darah kotor dari anggota bawah janin. Darah yang melalui vena cava inferior
masuk ke dalam serambi kanan kemudian sebagian masuk ke dalam serambi kiri
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 34
melalui foramen ovale dan sebagian mengalir ke bilik kanan bersama dengan
darah dari vena cava superioryang mengalir dari bagiankepala dan anggota atas.
Setelah anak lahir karena anak bernafas terjadilah penurunan tekanan dalam
arteri pulmonalis, sehngga banyak darah yang mengalir ke paru –paru dengan
terguntingnya tali pusat maka darah dalam vena cava inferior berkurang sehingga
tekanan serambi kanan berkurang dan tekanan serambi kiri bertambah, keadaan ini
menyebabkan foramen ovale menutup.
h.Menentukan Usia kehamilan
Menentukan usia kehamilan bisa di lakukan dengan berbagai cara,
diantaranya:
1)Rumus naegele
Rumus naegele terutama digunakan untuk hari perkiraan lahir (HPL), rumus
ini berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada
hari ke-14. Caranya yaitu tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) ditambah
7, bulan dikurang 3, dan tahun ditambah 1.
2)Berdasarkan tinggi fundus uteri
Secara tradisional perkiraan tinggi fundus dilakukan dengan palpasi
abdominal/fundus dan membandingkan dengan beberapa patokan antara lain
simfisis pubis, umbilicus atau prosesus xipoideus. Cara tersebut dilakukan
dengan tanpa memperhitungkan ukuran tubuh ibu. Sebaik-baiknya
pemeriksaan tersebut, hasilnya masihh kasar dan dilaporkan hasilnya
bervariasi. Sebagai standarisasi digunakan pita ukur untuk mengukur tinggi
fundus uteri, dan pita ukur yang digunakan hendaknyya menggunakan pita
ukur yang terbuat dari bahan yang tidak mudah mengendur
3)Berdasarkan palpasi abdominal rumus Mc Doonald.
Fundus uteri diukur dengan menggunakan pita. Tinggi fundus dikalikan 2
dibagi 7 (umur kehamilan dalam bulan) dan tinggi fundus dikalikan 8 dibagi 7
(umur kehamilan dalam minggu). Selain umur kehamilan pengukuran tinggi
fundus uteri juga dapat digunakan untuk menentukan taksiran berat janin.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 35
Taksiran ini hanya berlaku untuk janin dengan presentase kepala, rumusnya
sebagai berikut:
( tinggi fundus dalam cm-n) × 155 = berat dalam gram. Bila kepala di atas
attau pada spina ischiadika maka n = 12, bila kepala berada di bawah spina
ischiadika maka n=11.
4)Quickening (gerakan janin pertama)
Bila hari pertama haid terakhir tidak diingat lagi, maka sebagai pegangan
dapat dipakai antara lain dengan gerakan-gerakan janin. Gerakan janin
pertama pada primigravida biasanya dirasakan pada umur kehamilan 18
minggu dan pada multigravida biasanya dirasakan pada umur kehamilan 16
minggu.
5)Ultrasonografi
Penentuan usia kehamilan dengan menggunakan ultrasonografi dilakukan
dengan 3 cara, yaitu:
a)Pengukuran diameter kantong gestasi (GS = Gestasional Sac), untuk
kehamilan sampai dengan 7 minggu.
b)Pengukuran jarak kepala-bokong (GRL – Grown Rump Length), paling baik
digunakan untuk menentukan usia kehamilan pada trimester I ( sampai
dengan usia kehamilan 12 minggu)
c)Pengukuran diameter biparietal (BPD),digunakan untuk menentukan usia
kehamilan terutama setelah usia kehamilan 9 minggu.
i.MENENTUKAN PERIODE KEHAMILAN
Periode kehamilan atau antepartum mencakup waktu kehamilan dari mulai
hari pertama periode terlambat menstruasi sampai dimulainya persalinan yang
ditandai dengan mulainya periode intrapartu. Periode antepartum dibagi menjadi tiga
trimester. Trimester I umumnya dihitung mulai 1-12 minggu, trimester II dihitung
mulAI 13-27 minggu dan trimester III dihitung mulai 28-40 minggu. Pembagian ini
tidak boleh dipakai untuk menunjukkan umur kehamilan, melainkan hanya untuk
menunjukkan keadaan-keadaan atau penyulit-penyulit yang umumnya terjadi dalam
periode tertentu.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 36
BAB IV
PERUBAHAN ANATOMI DAN PSIKOLOGI IBU HAMIL
6.Sistem Muskuloskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil
menyebakan postur dan cara berjalan wanita hamil berbah secara mencolok.
Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan
tonus otot perut dan peningkatan berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan
membutuhkan penyesuaian ulang kurfatulaspinalis. Kurva lumbo sakrum normal
harus semakin melengkung untuk mempertahankan keseimbangan. Mammae yang
membesar dan posisi bahu yang membungkuk saat berdiri akan semakin membuat
kurva pungung dan lumbal menonjol, pergerakan menjadi lebih sulit. Struktur
ligamen dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan besar.
Selama trimester III otot rektus abdominalis dapat memisah, menyebabka isi perut
menonjol digaris tengah tubuh. Umbilikus menjadi lebih datar dan menonjol. Selama
trimester III, rasa pegal, mati rasa, dan lemah dialami oleh anggota badan atas yang
disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar
bahu yang kan menimbulkan traksi pada nervus kulnaris dan medianus
7.Sistem Integumen
Kulit digaris Pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam
kecoklatan yang disebut dengan linea hidra. Kadang-kadang akan muncul dalam
ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau
melasma gravidarum. Selain itu, pada areola dan daerah genetal juga akan terlihat
pigmentasi yang berlebihan.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 37
Gambar Striae Gravidarum
8.Sistem Metabolisme
Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira di antara 6,5-16,5 kg rata-rata
12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu
terakhir. Kenaikan berat badan yang terlalu banyak sering ditemukan pada preklansia
denga akibat peningkatan morbilitas dan mortalitas ibu dan janin. Sebaiknya wanita
tersebut diawasi dan diberi pengertian, sehingga berat badan hanya naik 2 kg setiap
bulannya sesudah kehamilan 20 minggu. Kenaikan berat badan selama hamil
disebabkan oleh: payu dara 1-1,5 kg janin sampai 3-4 kg uterus 0,5 – 1 kg plasenta
0,5 – 1 kg protein dan lemak 4- 4,5 kg cairan amnion 1-1,5 kg darah dan cairan tubuh
3-4 kg.
B.PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL
Konsepsi dan nidasi merupakan titik awal dalam kehamilan yang dapat
menybabkan perubahan baik fisik maupun psikologisnya bagi pasangan yang
kehamilannya tidak diinginkan, akan timbul kegelisahan dan kecewa serta berusaha
menghilangkan buah kehamilannya dengan cara apapun. Tindakan apaun yang
dilakuka dengan tujuan untuk menghilangkan kehamilan adalah pembunuhan. Hal ini
tidak sesua dengan UU No. 23 tahu 1992 pasal 15.
1.TRIMESTER I
Pada trimester ini sering dikatankan sebagai masa penentuan untuk
membuktikan bahwa wanita tersebut hamil. Pada masa ini, tugas psikologis pertama
sebagai calon ibu yaitu menerima kenyataan bahwa dia memang hamil. Selai itu,
dampak dari perubahan fisik yang terjadi ibu hamil, berdampak pula pada
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 38
psikolosgisnya berupa rasa kecewa, penolakan, cemas, dan sedih. Dia akan
merenungkan keadaan dirinya, dari mulai munculnya kebingungan tentang
kehamilannya dengan pengalaman buruk yang pernah dialami sebelum kehamilan.
Tanggungjaab baru atau tambahan tanggungjawab baru yang akan dipikul,
keuangan dan rumah setiap penerimaan kehamilan dengan orang lain. Seiring
dengan keadaan tersebut muncul ketidak nyamanan yang menyertai selama
trimester I yaitu mulai muntah, lelah, perubahan selera, dan emosional.
Menurut Gaffney tahun 1998, bahwa kehawatiran terhadap kesehatan anak
berbeda-beda selama hamil. Kekhawatiran pertama timbul pada trimester I dan
berkaitan dengan kemungkinan terjadinya keguguran. Kebungungan ini akan
berakhir spontan pada saat dia menerima kehamilannya. Biasanya terjadi pada akhir
trimester I. Pada trimester I biasanya seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda
untuk meyakinkan tentang kehamilannya. Setiap perubahan yang trjadi pada dirinya
akan diperhatikan secara seksama.
Bagi kebayakan wanita, bertambahnya berat badannya dijadikan bukti awal
berkembangnya bayi meskipun sebenarnya bukanlah kejadian secara fisik. Hasrat
untuk melakukan hubungan seks pada trimester berbeda-beda. Ekspresi seksual
selama masa hamil bersifat individual. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Semua ini merupakan bagian
normal dari proses kehmilan pada trimester I.
2.TRIMESTER II
Pada trimester II sering disebut sebagai masa pancaran kesehatan. Masa
dimana ibu seorang ibu merasa dia sehat. Pada trimester ini seorang ibu sudah
merasa lebih baik adn terbebas ketidak nyamanan kehamilan. Ibu sudah mulai
menerima kehamilannya dan sudah mulai menggunakan energi dan pikirannya lebih
konstruktif. Ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar dari
dirinya sendiri. Trimester ke dua dibagi menjadi dua fase, yaitu:
a. Prequickening
Akhir dari trimester pertama dan selama prequickening dalam trimester
kedua, wanita tersebut akan terus melengkapi dan mengevaluasi segala aspek
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 39
yang menghubungkannya dengan ibunya sendiri. Kemampuan untuk dapat
mempertahankan hhubungan ibu dan anak diuji. Hubungan social wanita akan
meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu, ketertarikan,
dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran
yang baru.
b. postquickening
Wanita mulai memikirkan bayinya sebagai individu yang merupakan bagian
dari dirinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu penting. Perhatian
ditujukan pada kesehatan bayi dan kehadira di dalam keluarga. Ketika janin
menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut jantung,
kecemasan orang tua yang terutama ialah kemungkinan cacat pada anaknya.
3.TRIMESTER III
Pada trimester ini sering disebut masa penantian. Pada periode ini wanita mulai
menanti kehadiran janin yang dikandungnya yang merupakan bagian dari dirinya. Dia
menjadi tidak sabar ingin segera melihat bayinya. Aa perasaan yang tidak
menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada waktunya. Trimester III adalah
waktu untuk memparsiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, orang-
orang sekeliling akan membuat rencana pada bayinya sejumlah ketakutan dapat
terlihat ditrimester III ini. Wanita mungkin khawatir terhadap hidupnya dan hidup
bayinya. Dia tidak tau kapan akan melahirkan. Ibu juga akan merasa takut akan
persalingannya kelak. Takut akan rasa sakit pada saat melahirkan, takut terjadi
bahaya paa saat melahirkan serta ketakutan akan trjadinya kecacatan pada anaknya.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 40
BAB V
TANDA-TANDA KEHAMILAN
A.Pengantar
Menentukn kehamilan yang sudah lanjut memang tidak susah, tetapi menentukan
kehamilan awal sering kali tidak mudah, terutama bila pasien sudah mengeluh terlambat
haid baru beberapa minggu saja. Kedaan ini akan lebih sulit lagi bila pasien sengaja
menyembunyikan kehamilannya atau sebaliknya pada orang yang ingin sekali hamil
akhirnya semua ini tergantung pada kemampuan bidan untuk mengenal tanda dan gejala
kehamilan ditambah dengan interpretsi hasil pemeriksaan laboratorium secara secara
klinis tanda-tanda kehamilan dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu:
1. tanda pasti kehamilan
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 41
2. tanda tidak pasti kehamilan
3. tanda mungkin kehamilan
B.TANDA PASTI KEHAMILAN
Adapun tanda bahaya kehamilan yaitu :
1.gerakan janin yang dapat dilihat atau diras atu diraba, juga bagian-bagin janin.
Outline janin menjadi jelas setelah minggu ke 22, sedangkan gerakan janin dapat
dirasakan dengan jelas setelah minggu ke24
2.2. denyut jantung janin (DJJ)
a. Didengar dengan stetoskop monoral linenec pada minggu ke17 sampai 18.
b. Dicatat dan didenagar dengan alat dople yang dapat didengarkan lebih awal lagi
sekitar mingu ke 12.
c. Dilihat dengan ultrasonografi, pada minggu ke6.
3. terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen tampak setelah minggu ke 12-14
C. TANDA TIDAK PASTI KEHAMILAN
1.Terlambat datang bulan (amenorhoe)
Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabilah sudah kawin mengeluh
terlambat haid, maka pikiran dia hamil, meskipun kadang keadaan stres obat-obatan,
dan penyakit kronis dapat pula mengakibatkan terlambat haid.
2. Mual muntah ( nausea and vomiting)
Mual dan muntah merupakan gejala umum, dari mulai rasa enek sampai muntah yang
berkepanjangan. Mual muntah ini biasanya terjadi pada hari yang sering disebut
morning sicknes.dalam batas fisiologis, kedaan ini dapt diatasi.
3. Mengidam
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan
trimester pertama.4. tidak tahan suatu bau-bauan
5. Pingsan(singkope)
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 42
Ibu hamil bla berada pada tempat-tempat yang sesak dan padat bisa pingsan. Keadaan
ini menghilang setelah kehamilan 16 minggu.
6. tidak ada selera makan (anoreksia)
Biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan.
7. Lelah(fatigue)
8. Mastodinia yaitu payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri hal ini disebabkan
oleh adanya pengaruh hormon estrogen-progesteron dan somatomamotropin yang
merangsang duktus dan alveoli payudara.
9. Miksi sering
Ini terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan
hilang pada trimester kedua kehamilan, gejala ini akan muncul kembali karena
kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
10. Konstipasi /obstipasi
Ini terjadi karena efekrelaksasi progesteron atau dapat juga karena pengaruh
perubahan pola makan.
11. Pigmentasi kulit
Hal ini disebabkan oleh adanay hormon steroid, biasanya dapat terjadi pada daerah
wajah yang dikanal dengan nama chloasma gravidarum, areola mammae, leher, dan
dinding perut.
12. Epulis:hipertropi dari papil gusi
13. varices
Hal ini disebabkan oleh adanya pelebaran vena-vena, yang biasanya dapat terjadi
pada kaki, betis,vulva, dan payudara biasanya dijumpai pada trimester akhir.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 43
BAB VI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
A.PENGANTAR
Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan wanita. Adanya proses ini akan
menyebabkan beberapa perubahan pada wanita tersebut. Perubahan-perubahan tersebut
tentunya tidak terlepas dari factor yang mempengaruhinya yaitu faktor fisik, faktor
psikologis, faktor lingkungan social budaya dan ekonomi.
B.FAKTOR FISIK
1.Status kesehatan atau penyakit
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 44
Terjadi perubahan hormonal yang dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam
tubuh, yang pada sasarannya dalah normal / tidak ada yang memiliki pengaruh khusus
terhadap kehamilan. Ibu hamil biasanya sering mengalami mual dan muntah( efek
hormonal) bila berlebihan akan mengganggu status kesehatan ( hiperemesis
gravidarum).-
Di dalam memberikan bimbingan pada masa antenatal/ kehamilan, bidanperlu
memperhatikan beberapa informasi sebagai berikut :
a.Usia
Usia seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya. bila wanita tersebut
hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk mengalami komplikasi
dibanding wanita yang hamil di bawah usia reproduksi ataupun di atas usia
reproduksi.
b.Riwayat Kesehatan
Wanita yang mempunyai riwayat kesehatan yang buruk atau wanita dengan
komplikasi kehamilan sebelumnya seperti misalnya persalinan preterm, plasenta
previa atau preeklampsia membutuhkan pengawasan yang lebih tinggi pada saat
kehamilan dan akan memperberat kehamilan bila ada penyakit yang telah diderita
sebelum hamil (asma, jantung, hipertensi, danlain-iain).OL
3
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan yangdialami ibu
hamil:
a.Penyakit atau komplikasi langsung akibat kehamilan.
Seperti: hiperemesis gravidarum, preekiampsia/ eklampsia, kelainan
lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plasenta, gemeili, dan
perdarahan antepartum.
b.Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan.
Seperti; kelainan alat kandungan, penyakit kardiovaskuler, penyakit darah
(anemia, leukimia), penyakit saluran nafas (TBC, asma), penyakit traktus digestivus
(tumor usus, hemorroid), penyakit hepar dan pankreas (hepatitis), penyakit ginjal,
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 45
penyakit endokrin (diabetes dalam kehamilan), penyakit syaraf (tumor otak), dan
penyakit menular (AIDS, IMS).
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan ancara lain: abortus,
IIIFD, anemia faerat, asfiksia, dan pendarahan.
DAFTA
2.STATUS GIZI
Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kehamilan.Hubungan antara gizi ibu hamil dan kesejahteraan janin merupakan hal
yang penting untuk diperhatikan. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis
besar adalah sebagai berikut:
a.Asam folat
Minimal pemberian suplemen asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi
dan berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam fofat
untuk preventive adalah 500 mcg atau 0,5-0,8 mg, sedangkan untuk kelompok
dengan faktor resiko adalah 4mg/hari.
b.Kalori/ Energi
Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000
kalori selama masa kurang lebih 280 hari.Hal ini berarti perlu tambahan ekstra
sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil.
c.Protein
Kebutuhan protein pada ibu hamil sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir
kehamilan. Sehingga dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu
hamil.KEHAMILAN VOL 3
d.Zat Besi (Fe)
Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan
infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan
lahir rendah juga lebih tinggi.Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27-
30 mg sehari.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 46
e.Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi.
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 5OO mg per hari.
f.Vitamin
1)Vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat
lahir rendah.Kebutuhan vitamin A pada ibu hamil adalah sekitar 200 RE/i.u.
2)Vitamin B kompleks
Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem syaraf, otot, dan jantung
agar berfungsi secara normal. Kebutuhan vitamin B kompleks adalah sekitar 0,2
mg perhari.
3)Vitamin C
Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per
hari.Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam
tubuh.
g.Yodium
Defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme.Tambahan yaodium yang
diperlukan sebanyak 25 ug/hari.
Copyt-PINDO JAYAABADI
K
3.GAYAHIDUP
Kebiasaan-kebiasaan ibu hamil yang dapat mempengaruhi kehamilannya antara lain :
a.Kebiasaan jamu.
Kebiasaan ini sangat beresiko bagi ibu hamil karena efeknya dapat membahayakan
tumbuh kembang janin seperti kecacatan, abortus, BBLR, partus prematur, dan
lain-iain.Hal ini terjadi terutama apabila minum jamu pada trimester I kehamilan.
b.Kepercayaan Tertentu, Mitos, dan Takhayul
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 47
Perlu dikaji tentang mitos yang berkembang di masyarakat, karena mitos kadang
ada yang membahayakan kehamilan dan ada yang mendukung terhadap
pemeliharaan kehamilan.
c.Aktivitas Seksual
Jarangnya informasi yang diberikan kepada ibu hamil tentang nasehat atau
pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan aktivitas seksual, menyebabkan
banyak ibu hamil yang tidak mengerti atau bahkan salah pengertian.Pada masa
kehamilan terdapat perubahan yang cukup jelas mengenai kenyamanan seksual,
hal ini mungkin dikarenakan peningkatan atau penurunan libido.
d.Pekerjaan dan Aktivitas Sehari-hari
Ibu hamil hendaknya mengurangi aktivitasnya selama kehamilan, tetapi bukan
berarti seorang ibu hamil tidak boleh bekerja sama sekali. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pekerjaannya adalah apakah aktivitasnya beresiko atau tidak
bagi kehamilannya.
e.Exercise atau senam hamil
Senam hamil sangat menguntunkan ibu hamil karena dapat mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan fisik, memperlancar peredaran darah, mengurangi
keluhan kram atau pegal-pegal, mempersiapkan pernafasan, dan aktivitas otot dan
panggul untuk menghadapi proses persalinan. Sebelum melakukan senam hamil,
hendaknya memperhatikan kontra indikasi untuk melakukan sertam hamil.
f.Penggunaan obat-obatan selama hamil
Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak hanya tergantung dari macam
obatnya saja tetapi kapan obat tersebut diberikan juga sangat mempengaruhi
janin.Efek obat-obatan pada janin antara lain dapat menimbulkan kelainan/
kecacatan pada janin, kelainan alat-alat tubuh, dan gangguan pertukaran zat dalam
tubuh. Kadang pengaruh konsumsi .obat pada ibu hamil akan tampak jika anak yang
dilahirkan menginjak dewasa/remaja.
g.Merokok
ibu perokok mempunyai resiko bagi janinnya seperti BBLR, persalinan prematur,
dan kematian perinatal. Pengaruh nikotin terhadap janin adalah menimbulkan efek
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 48
kenaikan tekanan pada otak dan dapat meningkatkan denyut jantung janin.Selain
berdampak pada janin juga dapat membahayakan kesehatan ibu seperti penyakit
jantung, hipertensi, arteriosklerosis, kankerparu, dan sebagainya.
h.AlkohoI dan Kafein
Alkohol yang dikonsumsi ibu hamil dapat membahayakan keadaan jantung ibu
hamil dan merusak janin, termasuk menimbulkan kecacatan pada janin. Efek
pemakaian alcohol dalam kehamilan adalah pertumbuhan janin terhambat,
retardasi mental, kecacatan, kelainan jantung, dan kelainan neonatal. Tidak hanya
pada peminum alkohol yang rutin tetapi yang tidak rutin punakanberdampak sama.
Konsumsi kafein yang berlebih juga akan mengakibatkan janin mati, abortus, dan
persaiinan prematur.
i.Hamil dengan Ketergantungan Obat
Pemakaian obat-obatan pada wanita hamil sangat mempengaruhi ibu maupun
janinnya, terutama masa konsepsi dan trimester I karena pada tahap ini merupakan
tahap organogenesis atau pembentukan organ.Contoh obat-obatan yang
berpengaruh dalam kehamilan seperti; ganja, morfm, heroin, pethidm, akohol, dan
jenis barbiturat. Janin akan mengalami cacat fisik, kelahiran prematur, dan BELR
setta cacat mental dan sosiai.
j.Sinar Rontgen dan Radiasi
Penggunaan sinar rontgen atau radiasi terhadap kehamilan terutama pada trimester
I, karena pada trimester I terjadi proses pembentukan organ termasuk pembentukan
organ vital otak, sumsum tulang belakartg, jantung, ginjal, dan pernafasan. Sehingga
paparan sinar X-ray pada umur kehamilan ini akan menimbulkan resiko kecacatan
janin, maiformasi janm, retardasi mental, abortus, dan persalinan prematurus.
k.Kehamilan di Luar Nikah dan Kehamilan yang Tidak Diinginkan.
Kehamrtan yang tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaja dikarenakan
seks pra nikah atau seks bebas.Meskipun tidak menutup kemungkinan kehamilan
yang tidak diinginkan juga dapat terjadi pada wanita yang sudah menikah yang
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 49
sedang tidak merencanakan kehamilan, hal ini biasanya dikarenakan kegagalan
alat kontrasepsi.Kedua hal tersebut sama-sama memberi dampak psikologis pada
ibu hamil.
C.FAKTOR PSIKOLOGIS
1.Stressor Internal Dan Eksternal
Kehamilan merupakan krisis maternitas yartg dapat menimbulkan stres tetapi
berharga karena menyiapkan wanita tersebut untuk memberi perawatan dan
mengemban tugas yang lebih berat.Apabila wanita saat hamil berubah perangainya
menjadi lebih cepat marah, cepat naik darah atau yang tadinya rajin menjadi malas,
hal tersebut merupakan hal yang wajar karana wanita tersebut mengalami perubahan
emosi.Respon emosional selama kehamilan tergancung pada beberapa faktor yaitu
faktor internal maupun eksternal.
Faktor Internl :
a.Wanita yang mempunyai emosi yang labil.
b.Personal relationship yang lemah.
c.Tidak percaya diri.
Faktor Eksternal:
a.Trauma psikofogis.
b.Sexual abuse.
c.Kekecewaan yang tidak terselesaikan.
d.Adanya mirror disorders, misafnya rasa mual dan konstipasi.
Copyright '
:
2011 PT. YAPINDO JAYAABADI
2.SUPPORT KELUARGA
Peran keluarga bagi ibu harmil sangatah penting, psikologis ibu hamil yang
cenderung lebih labil dari pada wanita yang tidak hamil memerlukan banyak
dukungan dari keluarga terutama suami.Misalnya pada kasus penentuan jenis
kelamin dimana keluarga menginginkan jenis kelamin tertentu. ibu hamil tersebut
akan merasa cemas jika nantinya anaknya lahir dengan jenis kelamin yang tidak
sesuai dengan harapan atau mengalami kecacatan fisik dan mental. Kecemasan ibu
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 50
yang berlanjutakan mempengaruhi ibu dalam hal nafsu makan yang menurun,
kelemahan fisik, dan mual muntahyang berlebihan.
Copyright--2011 PT. YAPINDO JAYAABADIP DASAR ASUHAN
KEHAMiLOL 3
3.SUBSTANSI ABUSE
banyak wanita yang merasa bersalah karena menggunakan obat-obatandan takut
bayi mereka akan mengalami kecacatan, keterlambatan mentalatau bahkan
kematian. Wanita yang memakai obat-obatan tetap memprioritaskan agar
mereka tetap aman.
banyak wanita, yang secara kimiawi kecanduan merasa bersalah
karenamenggunakan obat-obatan dan takut kalau bayi mereka akan diambil. Hal ini
berarti memberi suatu kehidupan yany utuh kepada ibu dan bayinyadan mencegah
bayi mengalami keterlambatan perkembangan, retarriasi, atau bahkan kematian011
PT. YAPINDO JANSEP DASAR ASUHAN KEHAMIVOL 3
4. PARTNER ABUSE
Yaitu kekerasan selama kehamilan oleh pasangan. Kekerasan yang terjadi dapat
berupa kekerasan secara fisik, psikologi maupun seksual, sehingga dapat
menyebabkan rasa nyeri dan trauma. Efek kekerasan pada ibu yang langsung antara
lain, trauma dan kerusakan fisik pada ibu dan bayinya misainya solutio plasenta,
fraktur tuiang, ruptur uteri, dan perdarahan. Sedangkan efek yang tidak langsung
adalah reaksi etnosionai, peningkatan kecemasan, depresi, dan rentan terhadap
penyakitSITUS KAMI
D. FAKTOR LINGKUNGAN, SOSIAL BUDAYA, DANEKONOMI
1. Kebiasaan Adat Istiadat
Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan suatu fenomena yang wajar
dalam kelangsungan kehidupan manusia.Namun berfaagai kelompok masyarakat
dengan kebudayaan di seluruh dunia memiliki aneka persepsi, interpretasi, dan
respon yang berbeda dalam menghadapinya. Persepsi tentang kehamilan berbeda-
beda menurut adat istiadat masing-masing, kebiasaan atau mitos tersebut dapat
mempengaruhj psikologi ibu seperti cemas dan khawatir misalnya ibu hamildilarang
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 51
makan strawbery karena tubuh bayi akan berbintik. Berbagai kebudayaan percaya
akan hubungan asostatif antara suatu bahan makanan menurut bentuk atas sifafnya
dengan akibat buruk yang ditimbulkannya, sehingga menimbulkan kepercayaan
untuk memantang jenis makanan yang dianggap dapat membahayakan kondisi ibu
atau janin yang dikandungnya.
2.Fasilitas Kesehatan
Pelayanan kesehatan prenatal berfungsi untuk:
a.Promosi kesehatan, melalui sarana dan aktifitas pendidikan secara individu dan
informal /kelompok mencakup gizi, perawatan selamakehamilan, dan tanda
bahaya kehamilan.
b.Melakukan skrining, identifikasi ibu resiko resiko tinggi dan merujuknyabila
perlu.
c.Memantau kesehatan
Untuk mencapai kondisi yang sehat diperlukan adanya sarana dan
prasarana yang memadai. Masalah yang sering terjadi adalah karena 3 faktor
keterlambatan, yaitu :
a.terlambat dalam mengambil keputusan. Hal ini dipengaruhi oleh statusekonomi,
status pendidikan, status wanita, dan karakteristik penyakit.
b.Ter!ambat mencapai fasilitas kesehatan. Hal ini disebabkan oleh
jarak,transportasi, jalan dan biaya.
c.Terlambat dalam menerima penanganan yang tepat yang dipengaruhioleh
kualitas tenaga kesehatan, dan fasilitas kesehatan yang tersedia.U
S KAMI
3.EKONOMI
Taraf hidup yang rendah membawa akibat yaitu :
a.Malnutrisi terdapat ibu dan janin seperti :
1)daya tahan tubuh menurun
2)badan lemah dan kurang tenaga
3)kurang darah
4)IUGR pada bayi
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 52
5)prematur
b.Pemukiman tidak memenuhi syarat
c.Higiene kehamilan ibu tidak dapat ditakukan dengan sempurna
d.Emosi yang tidak stabil
e.Lingkungan hidup keluargayang kurang sehat
Copwirfil^am PT.YAPWOOJAYAABAOl
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 53
BAB VII
KEBUTUHAN IBU HAMIL SESUAI TAHAP PERKEMBANGANNYA
A.KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
1.OKSIGEN
Seorang wanita pada masa kebamilannya mengalami rasa sesak pada saat
benafas terutama pada kehamilan lanjut.Gangguan tersebut dapat mengganggu
pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu dan juga untuk bayinya, Sebaiknya hal-
hal yartg harus diperhatikan dan dilakukan oleh seorang ibu hamil untuk
mengurangi perubahan sistem respirasi tersebut adalah sebagai berikut:
a.Tidur dengan posisi miring ke arah kiri untuk meningkatkan perfusiuterus
dan oksigenasi plasenta dengan mengurangi tekanan padavena
asenden.
b.Melakukan senam hamil untuk melakukan latihan pernafasan.
c.Posisi tidur dengan kepala lebih tinggi.
d.Usahakan apabila makan, berhenti sebelum merasa sangat kenyang.
e.Apabila ibu merokok, hentikan aktifitas merokok.
f.Pada prinsipnya hindari ruangan/ tempat yang dipenuhi oleh polusi udara.
g.Apabila ada keluhan yang sangat menggangu pada sistem respirasi
konsultasi segera ketenaga kesehatan.
YAABADI
2.NUTRISI
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan kebutuhan
wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu dan
janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 % digunakan untuk pertumbuhan janin
dan sisanya (60 %) digunakan untuk pertumbuhan ibunya.
Pada kehamilan trimester pertama (0-14 minggu), umumnya nafsu
makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual dan muntah, Pada kondisi ini, ibu
harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh baik. Makanlah makanan
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 54
dengan porsi kecil tapi sering, seperti sup, susu, teiur, biskuit, buah-buahan
segar, dan jus.
Pada trimester kedua (s.d usia 28 minggu), nafsu makan sudah pulih
kembali, kebutuhan makan harus lebih banyak dari biasanya melfputi zat
sumber tenaga, pembangun, pelindung, dan pengatur, sayur-sayuran dan buah-
buahan lemak harus tetap dikonsumsi. Selain itu kurangi makanan terlalu manis
(seperti gula) dan terlalu asin (seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco, dan
kecap asin). Proporsi kenaikan berat badan selama hamil adalah sebagai berikut:
a.Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg.
b.Kenaikan berat badan trimester II adalah 3 kg atau 0,3 kg/ mgg.
c.Kenaikan berat badan trimester III adalah 6 kg atau 0,3-0,5 kg/ mgg.
ASUHAN KEHAMILAN VOL 3
3.PERSONAL HIGIENE
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Seperti hal-hal dibawah
ini:
a.lbu hamil dianjurkan mandi minimal 2 kali sehari, karena ibu
hamilcenderung mengeluarkan keringat lebih banyak.
Manfaat mandi :
1)Merangsang sirkulasi
2)Menyegarkan
3)Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan:
b.Anjurkan ibu hamil untuk menjaga kebersihan gigi, untuk menghindari
timbulnya caries, ginggivitis, stomatitis, dan gangguan pada mulut
lainnya, terutama pada ibu hamil dengan nausea (morning sickness).
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik
menjamin pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :
1)Tambal gigi yang berlubang.
2)Mengobati gigi yang terinfeksi.
3)Untuk meficegah caries.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 55
c.Anjurkan ibu hamil untuk menjaga daerah genitalia, terutama cara
membersihkan area anogenital dari daerah atas ke bawah. Cara
melakukan pembersihan pada daerah vuiva yaitu dengan gerakan dari depan
ke belakang setiap seiesai BAB dan BAK, kemudian gunakan tisu yang
halus, dan tidak mengandung wewangian untuk
mengeringkannya.
Wanita yang hamil jangan melakukan irigasi vagina kecuali dengan nasihat
dokter karena irigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
1)Celana dalam harus kering.
2)jangan gunakan obat/ menyemprot ke dalam vagina.
3)Sesudah BAB/ BAK dilap dengan lap khusus.
4.PAKAIAN
Pada saat hamil pakaian yang digunakan ibu hamil harus
diperhatikan dengan baik, seperti:
a.Penggunaan pakaian hendaknya gunakan pakaian yang longgar dan mudah
pada saat dipakai, nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa
sabuk/ pita yang menekan di bagian perut/ pergelangan tangan, pakaian juga
tidak baik terlalu ketat di leher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh
sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah.
b.Ganti pakaian daiam minimal 2 kaii dalam sehari atau lebih.
c.Ibu hamilhendaknya menggunakan sepatu dengan alas yang datar, tidak
dengan tumit yang tinggi, untuk menghindari terjadinya perubahan
titik berat tubuh yang dapat menimbulkati ibu hamil mudah jatuh atau
tergelincir. Kaos kaki ketat tidak boleh digunakan.
d.Gunakan BH yang menopang sesuai dengan pembesaran payudara,
Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan di bulan ke-4 sampai
minggu ke-5 sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 56
BH sama sekali jika tanpa EH terasa Iebih nyaman. Ada dua pilihan BH
yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nylon yang halus.
e.Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah
yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain
untuk meyangga bagian perut di atas simfisis pufais di sebelah depari dan
masing-masing di sist bagian tcngah pinggang di sebelah belakang.
Copyright-2011 PT, YAPSNDO JAYAABADI
5.ELIMINASI
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesuiitan bahkan cukup
tancar.Untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih ibu hamil
harus meminum 8-12 gelas cairan setiap harinya.Ibu hamilseringberkemih
terutama pada trimester I dan trimester II, karena kandung kemih tertekan oleh
adanya pembesaran uterus.bila ingin berkemih segerakan ibu hamil untuk
melakukan miksi, karena dengan menahan berkemih akan membuat bakteri di
dalam kandung kemih berlipat ganda. Pada traktus digestivus, ibu hamilbiasanya
mengalami ofastipasi oleh karena peningkatan hormon progesteron, sehingga
kerja traktus digestivus menurun. Dengan menganjurkan ibu hamil untuk minum
air putih sedikrtnya 8 gelas, melakukan senam hamil dan menkonsumsi makanan
yang mengandung serat, dapatmencegah terjadinya obstipasi. Penggunaan obat
perangsang secara kimiawi sangat tidak dianjurkan.
KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN VOL 3
6.SEKSUAL
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir
kehamilan. Kecuali ibu hamil dengan riwayat abortus pada kehamilan
sebelumnya, koitus ditunda sampai dengan kehamilan 16 minggu, karena pada
saat tersebut plasenta sudah terbentuk, sehingga angka kejadian abortus yang
berulang menjadi lebih kecil. Koitus tidak dibenarkan bila :
a.Terdapat perdarahan pervaginam pada saat atau setelah koitus.
b.Terjadi riwayat abortus yang berulang.
c.Abortus atau partus prematurus.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 57
d.Terjadi ketuban pecah sebelum waktunya.
e.Serviks telah membuka.
Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fetal bradicardia karena
koncraksi uterus.Para peneiiti berpendapat wanita yang melakukan hubungan
seks dengan aktif menunjukkan insidensi fetal distress yang lebih
tinggi.Penjeiasan mengenai posisi saat inelakukan koitus sangat membantu
menghindari keluhan.Posisi koitus dengan posisi wanita di atas mernbuatnya
dapat menyesuaikan sudut dan kedaiaman penetrasi penis.Posisi sisi dengan sisi
adalah posisi pilihan terutama pada trimester ketiga karena posisi ini mengurangi
energi dan mengurangi tekanan pada perut.
7. MOBlLISASI
Wanita pada masa kehamilan boleh melakukan pekerjaan seperti yang
biasanya dilakukan sebelum hamil, misalnya bekerja di kantor, melakukan
pekerjaan rumah, atau bekerja di pafarik dengan syarat pekerjaan lersebiK masih
bersifat ringan dan tidak mengganggu kesehatan ibu dan janin, seperti rariiasi dan
mengangkat beban yang sangat faerat. Hindari mengalami kelelahan saat
melakukan aktivitas dengan melakukan istirahat di setiap kegiatan.Gerakan
badan yang ringan baik sekali untuk diiakukan, seperti senam hamil, latihan
pernafasan, dan sebagainya. Istirahatyang baik bagi seorang ibu hamil adalah
kurang lebih 8 jam untuk malam hari dan 1 jam pada siang hari. Sikap tubuh yang
dianjurkan bagi ibu hamil adalah:
a.Berdiri
Sikap berdiri yarig benar sangat membantu sewaktu hamil disaat berat janin
semakin bertambah, sehingga dianjurkan untuk ibu hamil tidak berdiri terlalu
lama.Pada saat berdiri ibu hamil berdiri dengan menegakkan bahu serta
mengangkat pantat dengan posisi tegak lurus dari telinga sampai ke tumit kaki.I
b.Duduk
Tempatkan tangan di lutut dan tarik tubuh ke posisi tegak, atur dagu ibu, dan
tarik bagian atas kepala seperti ketika ibu berdiri.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 58
c.Berjalan
Pada saat berdiri dan berjalan hindari penggunaan sepatu bertumit tinggi.
d.Tidur
Ibu boleh tidur tengkurap, kalau sudah terbiasa, namun tekuklah sebelah kaki
dan pakailah guling, supaya ada ruang bagi bayi anda.Posisi miring juga
menyenangkan, namun jangan lupa memakai guling untuk menopang berat
rahim anda. Sebaiknya seteiah usia kehamilan 6 buiari hindari tidur terlentang,
karena tekanan rahim pada pembuluh darah utama dapat menyebabkan pingsan.
Tidur dengan tungkai kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.
Pada saat bangun dari tidur, buat posisi tubuh ibu miring ke arah tepi tempat
Tidur, kemudian ibu bangun dengan perlahan-lahan dengan tumpuan kedua
tangan, kemudian turunkan kaki ibu, tahan posisi ini beberapa saat, baru
kemudian ibu boleh bangun dan berjalan dari Eempat tidur.
e.Membungkuk dan Mengangkat
Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak
kembali.Hindari mernbungkuk yang dapat membuat punggung tegang termasuk
untuk mengambil sesuatu yang ringan sekalipun.
ASUHAN
8. ISTIRAHAT DAN TIDUR
Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur
khususnya seiring dengan kemajuan kehamiUnnya.Jadwal istirahat dan tidur perlu
diperhatikan dengan baik, karena istirahat dart tidur yang teratur dapat
meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan
perkembangan janin. Tidur pada malam hari selama kurang lebih 8 jam dan tidur
siang kurang lebih1 jam adalahwaktu yang cukup untuk ibu hamil istirahat.
9.TRAVELING
Wanita hamil harus bernati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama
dan melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan.Dianjurkan pula
untuk seorang ibu hamil melakukan perjalanan ke suatu daerah dengan lingkungan
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 59
yang menyenangkan (rekreasi) didampingi suami dan keluarga, dengan catatan
jarak tempat tersebut tidak jauh, kondisi perjalanan baik dan kondisi lingkungan
yang tidak membanayakan ibu dari janin.
10.PEKERJAAN
Pada usia kehamilan trimester I, ibu hamil sering mengeluh merasa lemas
sehingga dalam melakukan aktivitas pekerjaannya tidak bolehterlalu dipaksakan.
Pada trimester II sudah mulai beradaptasi dengan proses kehamilannya, namun
dengan semakin besarnya abdomen akibat adanya pertumbuhan janin, bisa membuat
ibu merasa lelah, sehingga ibu hamil trimester II tetap melakukan aktifitas
pekerjaanya sesuai kemampuan fisiknya dengan tetap menjaga melakukan selingan
pekerjaan dengan istirahat.
KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN VOL 3
11. EXERCISE/ SENAM HAMIL
Waktu : Dimuiai pada umur kehamilan setetah 22 minggu.
Tujuan : Mempersiapkan dan melatih otot-otot supaya dapat berfungsisecara
optimal dalam persalinan normal, mengimbangi perubahan titikberattubuh, dan
latihan pernafasan.
Kontradiksi: !bu hamil dengan kelainan jantung, ginjal, perdarahan,
anemia dan kelainan letak.
Syarat:
a.Telah diiakukan konsuftasi dengars dokter atau bidan sebelumnya.
b.Dilakukan setelah umur kehamilan 22 minggu.
c.Dilakukan secara teratur sekltar 2-3 kali dalam satu minggu.
d.Sebaiknya dilakukan dengan instrukrur senam ibu hamil.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 60
12.IMUNISASI
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebaiarr
sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Jadwa! iinunisasi :
AntigenInterval (selanq waktu
minimal)
Lama perlindungan% perlindungan
TT1Pada kunjungan antenatal
pertama
TT24minggu setelah TH 3 tahun SO
TT36bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT41tahun setelah TT3 1 0 tahun 99
TT51tahun setelah TT4 25 tahun/ seumur
hidup
99
ONSEP DA5AR ASUHAN KEHAMILAN VOL 3 KAMI
B.PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN BAYI
Definisi ini mengandung makna pendidtkan tentang kelahiran anak merupakan
persiapan menjadi orangtua, bukan hanya persiapan persalirian dan melahirkan,
yang secara tradisional telah menjadi fokus pendidikan tentang melahirkan
anak.Menjelang persalinan, sebagian besar wanita merasa takut menghadapi
persalinannya terutama bagi yang barupertama kali.Di sinilah pembinaan hubungan
antara penolong dan ibu saling mendukung dengan penuh kesabaran sehingga
persalinan dapat berjalan dengan lancar.
C.PERSIAPAN LAKTASI
Menyusui adalah proses alami manusia tetapi tidak sederhana seperti yang
dibayangkan khalayak umum. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan ini.
Agar menyusui berhasil, setiap ibu harus percaya dapat melakukannya dengan
didukung petunjuk pengetahuan dan manajemen praktek menyusui yang benar dan
tepat. Persiapan dini sejak masa kehamitan hingga menyusui sartgat membantu
kelancaran proses menyusui secara keseluruhan.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 61
Demi keberhasilan menyusui, payudara memerlukan perawatan sejak dini secara
teratur. Perawatan selama kehamilan bertujuan agar selama menyusui kelak
produksi asi cukup dan tidak terjadi keiainan pada payudara sehingga payudara
tetap baik setelah menyusui.
Berikut ini beberapa cara merawat payudara sesuai umur kehamilannya;
a.Umur Kehamilan 3 Bulan
Caranya dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari di daerah sekitar
puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua
daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.
b.Umur kehamilan 6-9 bulan
1)Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa.
2)Puting susu sampai areoia mamae dikompres dengan minyak kelapa selama 2-
3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yg menempel
pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan
dengan alkohol atau yang lain yang bersifat iritasi karena dapat
menyebabakan puting susu lecet.
3)Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dalam dan kearah
luar.
4)Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan lalu diurut ke arah puting
susu sebanyak 30 kali sehari.
5)Pijat kedua areola matriae hingga keiuar 1-2 tetes.
6)Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan dengan handuk kering danbersih.
3D. PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN
Pemantauan kesejahteraan janin merupakan bagian penting dalam
penatalaksanaan kehamilan dan persalinan. Banyak cara yang dapat dipakai
untuk melakukan pemantauan kesejahteraan janin, dari cara yang sederhana sampai
cara yang canggih.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 62
1.Cara sederhana
Pemantauan dilakukan melaiul analisa keluhan ibu (anamnesis),
pemantauan gerak harian janin.pemantauan gerak harian janin dengan kartu gerak
janin, pengukuran TFU, pemantauan QJJ, dan analisa penyakit pada ibu.
a.Pemantauan Gerak Janin
Gerak janin ini dipantau sejak kehamilan 28 minggu setelah sistem susunan
saraf pusat dan autonom berfungsi dengan optimal.Pemantauan ini terutama
dilakukan pada kehamilan resiko tinggi terhadap terjadinya kematian janin atau
asfiksia. Ada 3 cara pemantauan yaitu ;
1)Cara Cardiff, pemantauan diiakukan muiaijam 9 pagi dan menghitung
berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai 1O kali gerakan janin.
2)Cara Sadovsky, harus dapat dicapai 4 gerakan janin dalam satu jam. Bila
belum dicapai waktunya ditambah satu jam lagi.
3)Dengan Menggunakan Kartu Pantau Cerakjanin Kartu ini merupakan alat
bantu di ciatam menilai akttvitas janin yang berhubungan dengan kesehatan
ibu, kesehatan janin, dan kondisi rahim (termasuk plasenta dan cairan
ketuban). Cerak janin yang masih bisa dianggap normal adaiah lebih dari )
0 kali dalam 12 jam.
b.Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Tinggi fundus uteri diukur dalam centimeter (memakai metlyo) dimulai dari
simfisis pubis hingga fundus uteri melalui garis tengah abdomen (umbiticus).
Sebelurn dilakukan pengukuran, pasien diharuskan membuang air
kecil, posisi tidur ttrientang, dan rahim diusahakan berada di tengart-tengah
rongga abdomen.
Tujuan dilakukannya pengukuran TFU adalah untuk :
1)Menentukan usia kehamilan.
2)Memperkirakan berat janin (TBJ).
3)Memperkirakan adanya kelainan,
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 63
Gambar Ukuran Tinggi Fundus Uteri
c.Pemantauan Denyut Jantung janin
Denyut Jantung janin (DJJ) harus selalu dinilai setiap kali pasien
memeriksakan kehamitannya.Pada trimester kedua dan selanjutnya, OJJ
dapat dipantau dengan stetoskop Uenec atau Doppler. DJJ dihitung secara
penuh seiama !menit dengan memperhatikan keteraturan serta frekuensinya.
DJJ normal berkisar 120 - 160 dpm.
d.Anafisis Penyakit ibu
Kesehatan ibu akan mempengaruhi kesehatan janin, oteh karena Itu sangat
periu untuk deteksi dini keiainan atau penyakit pada ibu agar dapat dikoreksi
segera dan dapat rnengurangi resiko bagi janin.
2. Cara canggih
1.Amniocentesis
Adalah aspirasi cairan amnion dari kantong amnion untuk pemeriksaan yang
dilakukan pada kehamilan 15 - 17 minggu guna penilaian abnormalttas
kromosom janin dan dtlakukan pada kehamilan 20 minggu guna penilaian
matyritas dan kematangan paru janin.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 64
2.USG
USG diiakukan untuk mengetahui ietak plasenta, menentukan usia
kehamilan, mendeteksi perkembangan janin, mencfeteksi adanya
kehatniian ganda atau keadaan patologi, menentukan presentasi janin,
volume cairan amnion, dan penghitungan TBj.
3.NST {Non Stress Test)
Dengan tujuan untuk menilai hubungan perubahan episodik DJJ dan
aktivitas gerakan janin serta mendeteksi kemungkinan hipoksi atau asfiksia
pada janin.
4.OCT (Oxytocin Challenge Test)
Dengan tujuan untuk meniiai hubungan DJJ dengan kontraksi dan
mendeteksi adanya hipoksia janin.Tindakan ini dilakukan pada kehatniian
lewatwaktu, serta kehamilan dengan kelainan.OL 3
IS KAMI
E. KETIDAKNYAMANAN SELAMA HAMIL DAN CARA MENCATASI
1.Kelelahan
a.Terjadi pada trimester I.
b.Penyebab utamanya tidak diketahui, tetapi mungkin
berhubunganberhubungan dengan penurunan laju metabolisme basaf pada
awalkehamilan.
c.Cara mengatasi dorong ibu untuk sering beristirahat di sela aktivitas tetapi
hindari istirahat yang berlebihan dan yakinkan bahwa hal ininormal terjadi
dalam kehamilan.
2.Keputihan
a.Terjadi pada trimester I, II, III
b.Penyebab: hiperplasia mukosa vagina, peningkatan produksi tendir,dan
kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadarestrogen.
c.Cara mengatasi: meningkatkan persona! hygiene ibu hamil, dangunakan
pakaian dalam dari jenis kain katun (daya serap air kuat).
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 65
3.Ngidam
a.Terjadi pada trimester 1, tapi bisa berlangsung seiama masakehamilan
b.Penyebab: Mungkin berkaitan dengan persepsi individu mengenai apayang
bisa mengurangi rasa mual dan indra pengecap menjadi tumpulsehingga
makanan yang merangsarig lebih dicari.
c.Cara mengatasi; Tidak mengganggu selama gizi ibu hamil tercukupi,kecuali
makanan yang membahayakan ibu dan janin.
4.Nocturia
a.Terjadi pada trimester I dan 111.
b.Penyebab: tekanan uterus pada kandung kemih, air, dan sodium tertahan
dalam tungkai bawah selama slang hari dan pada maiam hari terdapat
altran balik vena yang meningkat sebingga terjadi peningkatan
jumlah output air seni.
c.Cara mengatasi: penjelasan sesuai sebab, segera kosongkan kandung kemih
bila terasa penuh, perbanyak minum siang hari dan batasi minum pada
malam hari, batasi minutn bahan diuretika alamiah (kopi, teh, coiaj, jeSaskan
tentang tanda-tanda infeksi saluran kemih, dan posisi miring ke kiri.
5.Hyperemesis Cravidarum
a.Terjadi antara minggu 5 sampai 12 bisa terjadi lebih awal 2-3 minggu
setelah hari pertama menstruasi terakhir.
b.Penyebab: befum pasti diketahui, mungkin karena peningkatan kadar HCG,
estrogen, progesterort, dan relaksasi otot - otot halus.
c.Cara mengatasi: hindari faktor penyebab, seperti makanan yang berbau
menyengat dan berminyak. Mattan biskuit atau kue kering sebelum bangun
dari tempat tidur pada pagi hari, makan sedikit tapi sering, hindari
menggosok gigi segera seteiah makan dan minum teh herbal, dan istirahat
sesiaai kebutuhan dengan cara mengangkat kaki tian kepala agak
ditinggikan.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 66
6. Chloasma Cravidarum
a.Terjadi pada trimester II.
b.Penyebab: adanya kecenderungan genetis, penmgkatan hormon estrogen,
dan mungkin progesteron.
c.Cara meringankan : hindari sinar matahari yang berlebihan dan gunakan
bahan pelindung kulit non alergis.SAR OL 3
7.Striae Gravidarum
a.Terjadi pada bulan ke 6-7.
b.Penyebab: tidak jelas, bisa timbu! karena perubahan hormon,
danperegangan pada daerah abdomen. Mungkin juga berkaitan
denganekskresi kortikosteroid.
c.Cara mengatasi : gunakan pakaian yang menopang payudara danabdomen
dan gunakan emollien topical atau antipruritik jika adaindikasinya,
8.Hemorrhoid
a.Terjadi pada trimester II dan III
b.Penyebab: konstipasi, tekanan dari uterus terhadap venahemorrhotda, dan
dukungan yang tidak memadai pada venahaemorrhoid di area
annorektal.
c.Cara mengatasi : hindari konstipasi dengan makan makanan berseratdan
banyak minum air putih, gunakan kompres es atau hangat, jika . pcrlii
dengan perlahan masukkan kembali ke dalam rektum.
9.Konstipasi
a.Terjadi pada trimester II dan III.
b.Penyebab: peningkatan karfar progesteron yana menyebabkan
peristaltik usus iambat, penurunan motilitas sebagai akibat
darirelaksasi otot-otot haius, tekanan uterus yang membesar pada usus,dan
konsumsi zat besi.
c.Cara mengatasi: mengonsumsi makanan yang mengandung serat,banyak
minum air putih, istirahat yang cukup, dan lakukan senamharnil.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 67
10.Hiperwentilasi (Sesak Nafas)
a.Terjadi pada trimester II dan III.
b.Penyebab: uterus yang semakin membesar dan menekandiafragma.
c.Cara mengatasi: anjurkan secara periodik berdiri denganmerentangkan
lengan di atas kepata dan menarik nafas panjang serta tidur dengan bantal
ditinggikan.
11.Nyeri Ligamentum Rotundum ,
a.Terjadi pada trimester II dan III.
b.Penyebab: hipertropi dan peregangan ligamentum selamakehamilan,tekanan
dari uterus pada ligamentum.
c.Cara mengatasi: mandi air hangat, topang uterus dengan bantal dibawahnya,
dan sebuah bantaldi antara lutut pada waktu berbaringmiring.
12.Pusing/ Sakit Kepala
a.Terjadi pada trimester II dan III.
b.Penyebab; bipertensi postura! yang berhubungan dengan perufaatian-
perubahan hemodinamis, kadang dihubungkan dengan hipoglikemia.
c.Cara mengatasi: bangun secara perlahan dari posisi istirahat, hindan berdiri
terlalu iama dalam lingkungan yang sumpek, dan hindari berbaring dengan
posisi terientang. Komplikasi : preeklamsia berat.ght-2011 PT.
YJAYAABADI
13. Varises pada Kaki dan Vulva
a.Terjadi pada trimester II dan III
b.Penyebab: kongesti vena , kerapuhan jaringan elastic yangdiakibatkan oleh
esterogen, dan faktor herediter.
c.Cara mengatasj : tinggikan kaki sewaktu berbaring atau duduk, jagasupaya
posisi kaki jangan bersilangan, danhindari duduk dan berdiriterlalu lama dan
tidur dengan posisi miring ke kiri.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 68
14. Gusi Berdarah
a.Terjadi pada trimester II.
b.Penyefaab: peningkatart hormon estrogen yang meningkatkan alirandarah ke
rongga mulut, dan percepatati laju pergantian sel-sel pelapisepithelial gusi,
dan karena terjadi peningkatan vaskuiarisasi gusi.
c.Cara mengatasi: berkumur dengan air nangat atau air garam,periksakan gigi
secara teratur serta menjaga kefaersihan mulut dangigi.
15.Insomnia
a.Terjadi akibat ketidaknyamanan karena pembesarao uterus, rasasesak,
nocturia, kongestr hidung, dan dyspnea.
b.Cara mengatasi: gunakan teknik relaksasi, sebelum tidur mandidengan
air hangat, minum minuman hangat, dan melakukanaktivitas yang
dapat menimbulkan rasa ngantuk.
16.Kram pada Kaki
a.Terjadi akibat ketidak seimbangan kadar kaisium dan fosfor dalam tubuh,
sirkulasi darah yang kurang ke bagian tungkai bawah serta adanya tekanan
dari uterus pada syaraf.
b.Cara mengatasi: gunakan terapi aiat penghangat untuk otot.
17. Sakit Punggung
a.Terjadi akibat adanya ipasme pada otot kafena ada tekanan pada akar syaraf,
peningkatan iikuran mammae, dan kurvatur dari vetebra lumbosacral yang
meningkat saat uterus tnembesar.
b.Cara mengatasi: lakukan body mechanik yang baik, seperti :
1)Berjongkok dan bukan membungkuk saat mengangkat benda,
sopayayartg metiahan tegangan dan beban bukan punggung.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 69
1)Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit di depan kaki lain pada waktu
membungkuk agar Lerdapat dasar yang luas untuk keseimbangan pada
waktu bangkit dari jongkok.
2)Cunakan BH yang menopang.
18. Oedema Dependen
a.Penyebab: peningkatan kadar sodium, tekanan dari pembesaranuterus pada
pelviks saat duduk, dan vena cava inferior ketikaberbaring.
b.Cara meringankan: hindari posisi tidur terlentang, hindari berdiridalam
jangka waktu yang lama, tinggikan kaki dan tidur miring padasaattidur,
hindari pemakaian kaos kaki ketat, dan lakukan senam.
c.Komplikasi; bila terjadi edema pada wajah dan tangan disertaiproteinuria
kemungkinan terjadi preeklamsia.
:
"2011 PT. YAPfNDO JAYAABADI
F. KUNJUNGAN ULANG KEHAMILAN
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang ditakukan setelah
kunjungan antenatal yang pertama. Kunjungan antenatal minimal 4 kali selama
kehamilan, Jadwal kunjungan ulang sebaiknya;
1.Sampai dengan 28 minggu usia kehamilan, setiap 4 minggu.
2.Antara 28-36 minggu usia kehamilan, setiap 2 minggu.
3.Antara 36 minggu sampai kelahiran, setiap minggu.
Pelayanan standar diberikan kepada setiap ibu hamil minimal 14 T
1.Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan (T1)
2.Pengukuran tekanan darah (T2)
3.Pengukuran tinggi fundus uteri (T3)
4.Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
5.Pemberian imunisasi tetanus toxoid (T5)
6.Pemeriksaan Hb (T6)
7.Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) (T7)
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 70
8.Pemeriksaan protein urine (T8)
9.Pemeriksaan urine reduksi (T9)
10.Perawatan payudara (T10)
11.Senam hamil (T11)
12.Pemberian obat malaria (T12)
13.Pemberian kapsul minyak yodium (T13) diberikan pada kasus gangguan akibat
kekurangan yodium di daerah endemis
14.Temu wicara / konseling (T14)
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 71
BAB VIII
DETEKSI DINI BAHAYA/KOMPLIKASI IBU DAN JANIN
A.Tanda dini bahaya / komplikasi ibu dan janin pada masa kehamilan muda
1.   Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam pada kehamilan dapat terjadi pada kehamilan muda
(Kehamilan kurang dari 22 minggu), dan kehamilan lanjut (kehamilan lebih dari 22
minggu). Perdarahan pada kehamilan muda dapat disebabkan oleh abortus, KET,
dan molahidatidosa, perdarahan pada kehamilan lanjut dapat disebabkan oleh
plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri dan gangguan pembekuan darah.
a.Abortus
1)  Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu)
sebelum kehamilan berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu
hidup didunia luar kandungan ( Saifuddin,2000)
2)  Abortus spontan adalah abortus terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar
(buatan) untuk megakhoiri kehamilan tersebut .terminologi umum untuk
masalah ini adalah keguguran atau miscarriage.
3)  Abortus buatan adalah abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu dengan
tujuan untuk mengakhiri proses kehamilan.terminologi untuk keadaan ini
adalah keguguran,aborsi,atau abortus provakatus.
Jenis-jenis Abortus :
1)  Abortus imminnens
Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan
suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini , kehamilan masih mungkin
berlanjut atau dipertahankan.Beberapa kepustakaan menyebutkan beberapa
resiko untuk terjadinya prematuritas atau gangguan pertumbuhan dalam
rahim .perdarahan yang sedikit pada hamil muda mungkin juga disebabkan oleh
hal-hal lain misalnya placetal sign yaitu perdarahan dari pembuluh darah
sekitar plasenta.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 72
Dasar diagnosis
a)Anamnesis (kram perut,perdarahan sedikit dari jalan lahir)
b)Pemeriksaan dalam (fluksus ada sedikit, ostium uteri tertutup, ukuran uterus
sesuai dengan usia kehamilan,Perdarahan bercak hingga sedang, uterus lunak
c) Pemeriksaan penunjang (buah kehamilan masih utuh, ada tanda kehidupan
janin,meragukan,buah kehamilan tidak baik, janin mati.)
2)  Abortus insipiens
Abortus insipiens didiagnosis apabila pada wanita hamil ditemukan perdarahan
banyak,kadang-kadang keluar gumpalan darah disertai nyeri karena kontraksi rahim
kuat dan ditemukan adanya dilatasi serviks sehingga jari pemeriksa dapat masuk
dan ketuban dapat diraba.Kadang-kadang perdarahan dapat menyebabkan kematian
bagi ibu dan jaringan yang tertinggal dapat menyebabkan infeksi sehingga evakuasi
harus segera dilakukan. Janin biasanya sudah mati dan mempertahankan kehamilan
pada keadaan ini merupakan kontraindikasi. Perdarahan ringan hingga sedang pada
kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih berada dalam cavum uteri. Kondisi
ini menunjukkan proses abortus sedang berlangsung dan akan berlanjut
menjadi abortus inkomplit.
Dasar diagnosis
a)Anamnesis (disertai nyeri/kontraksi rahim,kram atau nyeri perut bawah)
b)Pemeriksaan dalam (perdarahan sedang hingga banyak,ostium uteri
terbuka,ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan,ketuban utuh atau
menonjol,belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi)
3)  Abortus inkomplit
Perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar
dari cavum uteri melalui canalis servikalis Perdarahan sedang hingga banyak, dan
membahayakan ibu.serviks terbuka karena masih ada benda didalam rahim yang
dianggap sebagai benda asing.oleh karena itu uterus akan berusaha
mengeluarkannya dengan mengadakan kontraksi sehingga ibu merasakan nyeri
namun tidaksehebat insipiens.Pada beberapa kasus perdarahan tidak banyak .
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 73
Dasar diagnosis
a)Anamnesis (kram perut bagian bawah,perdarahan sedang hingga banyak dari
jalan lahir)
b) Pemeriksaan dalam ( perdarahan sedang hingga banyak,serviks terbuka, teraba
sisa jaringan buah kehamilan,ekspulasi sebahagian hasil konsepsi,ukuran
uterus sesuai dengan usia kehamilan)
4)  Abortus komplit
Perdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan
dari cavum uteri lahir dengan lengkap, pada keadaan ini kuretase tidak
diperlukan .Perdarahan segera berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan
selambat-lambatnya 10 hari perdarahan akan berhenti sama sekali ,karena dalam
masa ini luka rahim telah sembuh dan epitelisasi telah selesai.Serviks dengan segera
menutup kembali.kalau 10 hari setelah abortus masih ada perdarahan,abortus
inkomplit atau endometritis pasca abortus harus diperkirakan.
Dasar diagnosis
a)Anamnesis ( nyeri perut bagian bawah sedikit/tidak ada, perdarahan dari jalan
lahir)
b)Pemeriksaan dalam (perdarahan bercak, sedikit hingga sedang , serviks tertutup
/ terbuka , uterus lebih kecil dari usia gestasi, sedikit / tanpa nyeri perut bawah ,
riwayat ekspulsi hasil konsepsi.)
5)  Abortus infeksiosa/febrialis
Abortus yang disertai komplikasi infeksi .Adanya penyebaran kuman atau toksin
kedalam sirkulasi dan cavum peritonium dapat menimbulkan septikemia, sepsis atau
peritonitis
Dasar diagnosis
a)Anamnesis (demam,perdarahan dari jalan lahir berbau)
b)Ostium uteri umumnya terbuka dan teraba sisa jarigan
6)  Missed abortion
Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah
mati hingga 8 minggu atau lebih.sekitar kematian janin kadang-kadang ada
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 74
perdarahan pervaginam sedikit sehingga menimbulkan gambaran abortus
imminens.selanjutnya rahim tidak membesar bahkan mengecil karena absorbsi air
ketuban dan maserasi janin.abortus spontan biasanya berakhir selambat-lambatnya 6
minggu setelah janin mati,kalau janin mati pada kehamilan yang masih muda
sekali,janin akan lebih cepat dikeluarkan,namun sebaliknya jika kematian janin
terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut,maka retensi janin akan berlangsung lebih
lama.
Dasar diagnosis
a)Anamnesis (perdarahan bisa ada / tidak,tanpa nyeri)
b)Pemeriksaan fisik (buah dada mengecil,hilangnya tanda kehamilan,tidak ada
bunyi jantung janin,BB menurun,TFU lebih kecil dari usia kehamilan
c)Pemeriksaan penunjang (USG,tanpak janin tidak utuh,dan membentuk gambar
kompleks)
7)  Abortus tidak aman
Upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksanaan tindakan tersebut tidak
mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman sehingga dapat
membahayakan keselamatan jiwa pasien.
b. Kehamilan Ektopik Terganggu
Kehamilan ektopik ialah kehamilan dimana setelah fertilisasi, implantasi terjadi
diluar endometrium kavum uteri .Hampir 90 % kehamilan ektopik terjadi dituba
uteri . Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau ruptura atau apabila masa
kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang implantasi (Misalnya:Tuba) dan
peristiwa ini disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu. Perdarahan pada
kehamilan muda disertai syok dan anemia yang tidak sebanding dengan jumlah
perdarahan yang keluar. Upaya diagnosis sangat tergantung dari belum atau sudah
tergantungnya kehamilan ektopik.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 75
Gambar Penyebaran kejadian KET
Dasar diagnosis
1)  Anamnesis (amenorhoe, mual, pusing, nyeri perut lokal atau menyeluruh bisa
sampai pingsan atau nyeri bahu, perdarahan pervaginam, perut kembung (adanya
cairan bebas intra abdomen)
2)  Pemeriksaan fisik
(Tanda syok hypovolemik(hypotensi, takikardi, pucat, anemis) nyeri abdomen
(perut tegang, nyeri tekan dan nyeri lepas abdomen)
3)  Pemeriksaan genokologis (dengan pemeriksaan spekulum ada fluksus, sedikit
(+)
4)  Pemeriksaan dalam
a) Nyeri goyang serviks
b) Korpus uteri sedikit membesardan lunak,nyeri pada perabaan
c)  Kanan dan kiri uterus nyeri pada perabaan dan dapat terba massa tumor
d)  Kavum doglas bisa menonjol karena berisi darah ,nyeri tekan positif.
5)  Pemeriksaan penunjang
a)  Laboratorium (Hb, Leukosit, Beta HCG)
b)  USG
(1) Tidak ada kantong kehamilan dalam kavum uteri
(2) Adanya kantong kehamilan diluar kavum uteri
(3) Adanaya massa kompleks di ruang panggul
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 76
c) Kuldosintesis (untuk mengetahui adanya darah dalam kavum douglas)
Diagnosis laparaskopi
Diagnosis banding
1)  Abortus imminens
2)  Penyakit radang panggul ( akut atau kronik )
3)  Torsi kista ovari
c.Molahidatidosa
Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil konsepsi tidak
berkembang menjadi embrio tetapi terjadi dari vili koriales disertai dengan
degenerasi hidropik. Uterus melunak dan berkembang lebih cepat dari usia gestasi
yang normal, tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi oleh jaringan
seperti rangkaian buah anggur korialis yang seluruhnya atau sebagian berkembang
tidak wajar berbentuk gelembung seperti anggur.
Klasifikasi
1)  Molahidatidosa komplit
2)  Molahidatidosa persial
Faktor predisposisi
1)  Umur sangat muda dan tua
2)  Gizi kurang(kekurangan protein)
3)  Etnis
4)  Genetik
Dasar diagnosis
1)  Anamnesis (amenorhoe, hyperemesis gravidarum, perdarahan)
2)  Pemeriksaan fisik ( uterus lebih besar dari usia kehamilan
3)  Resiko tinggi untuk terjadi keganasan (koriokarsinoma)
4)  Pemeriksaan menunjang (kadar Beta HCG lebih tinggi)USG didapatkan gambar
gelembung vesikel
5)  Diagnosis pasti (klinis terlihat adanya gelembung mola yang keluar dari
uterus,Pemeriksaan patologi anatomi.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 77
2.   Hipertensi gravidarum
a.Hipertensi kronik
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang sudah ditemukan pada umur
kehamilan kurang dari 20 minggu, atau hipertensi yang menetap setelah 6
minggu pasca salin
Dasar diagnosis
1)Anamnesa
Nyeri kepala
Gangguan penglihatan
2)Pemeriksaan fisik
Tekanan diastole > 90 mmHg
3)Pemeriksaan penunjang
Protein urine ( - )
b.Superimposed preeklampsi
Adalah hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan diperberat oleh
kehamilan.
Dasar diagnosa
1)  Anamnesa
a)  Nyeri kepala
b)   Gangguan penglihatan
2)  Pemeriksaan fisik
Tekanan diastolic 90-110 mmHg
3)  Pemeriksaan penunjang
Protein urine < + +
B. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan lanjut
Perdarahan antepartum/perdarahan pada kehamilan lanjut adalah perdarahan pada
trimester dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan.
1.   Perdarahan pervaginam
a. Plasenta Previa
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 78
Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan
menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.Angka kejadian plasenta
previa adalah 0,4 – 0,6 % dari keseluruhan persalinan. Dengan penatalaksanaan dan
perawatan yang baik .mortalitas perinatal adalah 50 per 1000 kelahiran hidup.
Gejala – gejala
1)  Gejala perdarahan awal plasenta previa, pada umumnya hanya berupa perdarahan
bercak atau ringan dan umumnya berhenti secara spontan.Gejala tersebut, kadang-
kadang terjadi waktu bangun tidur. Tidak jarang perdarahan pervaginam baru terjadi
pada saat in partu, jumlah perdarahan yang terjadi, sangat tergantung dari jenis
plasenta previa.
2)  Bagian terendah janin sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian bawah
rahim sehingga bagian terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul
3)  Pada palsenta previa,ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa
lebih sering disertai kelainan letak
4)  Gejala yang terpenting adalah perdarahan. tanpa nyeri,bisa terjadi secara tiba-tiba
dan kapan saja.
Deteksi dini
1)  Pengumpulan data (tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahannya,kapan
mulai, seberapa banyak, warnanya, adakah gumpalan dll)
2)  Pemeriksaan fisik
a)   Periksa TD,suhu,nadi dan DJJ
b)  Jangan melakukan pemeriksaan dalam dan pemasangan tanpon,karena hanya
akan menimbulkan perdarahan yang berbahaya karena akan menambah
kemungkinan infeksi
c)   Lakukan pemeriksaan luar eksternal,rasakan apakah perut bagian bawah lembut
pada perabaan
d)  Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati-hati,dapat menentukan sumber
perdarahan berasal dari kanalis servikalis atau sumber lain seperti parises yang
pecah,dan kelainan serviks (polip, erosi Ca)
3)  Pemeriksaan USG
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 79
a)   Diagnosis plasenta previa dapat ditegakkan dengan pemeriksaan USG
(95-98 %)
b)  Dapat menentukan implantasi plesenta dan jarak tepi plasenta terhadap ostium.
4)  Pemeriksaan dalam di meja oprasi
a)   Jika USG tidak tersedia dan usia kehamilan 37 minggu,diagnosis dapat
ditegakkan dengan melakukan pemriksaan dalam di meja oprasi dengan cara
melakukan pembedahan plasenta secara langsung mulai pembukaan serviks
b)  Jika masih terdapat keraguan diagnosis,lakukan pemeriksaan digital dan hati-
hati.
b.   Solusio plasenta (abruptio placenta)
a)   Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunnya.Secara normal plasenta terlepas
setelah anak lahir.
b)  Solusio plasenta ialah terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal
pada uterus, sebelum janin dilahirkan.Defenisi ini berlaku pada kehamilan dengan
masa gestasi diatas 22 minggu atau berat janin diatas 500 gram.Proses solusio
plasenta dimulai dengan terjadinya perdarahan dalam desidua yang menyebabkan
hematoma retroplasenter
Tanda dan gejala
1)  Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan terjadilah perdarahan keluar
atau tampak
2)  Kadang-kadang darah tidak keluar,terkumpul dibelakan plasenta (Perdarahan
tersembunyi/perdarahan kedalam)
3)  Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi menimbulkan tanda yang lebih
khas (rahim keras seperti papan)karena seluruh perdarahan tertahan di dalam.
Umumnya berbahaya karena jumlah perdarahan yang keluar tidak sesuai dengan
beratnya syok
4)  Perdarahan disertai nyeri,juga diluar his karena isi rahim
5)  Nyeri abdomen pada saat dipegang
6)  Palpasi sulit dilakukan
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 80
7)  Fundus uteri makin lama makin naik
8)  Bunyi jantung biasanya tidak ada
Deteksi dini
Pengumpulan data
2)  Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahannya, kapan mulai, seberapa
banyak, apa warnanya, adakah gumpalan dan lain-lain.
3)  Tanyakan pada ibu apakah ia merasa nyeri/sakit ketika mengalami perdarahan
tersebut
c.    Gangguan pembekuan darah
Koagulopati dapat menjadi penyebab dan akibat perdarahan yang hebat. Pada
banyak kasus kehilangan darah yang akut, perkembangan dapat dicegah jika volume
darah dipulihkan segera dengan pemberian cairan infus (NaCl atau ringer laktat).
Gambaran klinisnya bervariasi mulai dari perdarahan hebat, dengan atau tanpa
komplikasi trombosis, sampai keadaan klinis yang stabil yang hanya terdeteksi oleh
pemeriksaan laboratorium.
2.   Sakit kepala yang berat
a.   Masalah
Wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat. Sakit kepala sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Kadang – kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu
mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit
kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala preeklamsia.
b.   Deteksi dini
Pengumpulan data
Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami edema pada muka / tangan atau masalah
visual
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 81
c.    Pemeriksaan
1)  Periksa TD, protein urine, refleks dan edema / bengkak
2)  Periksa suhu, jika tinggi pikirkan untuk melakukan pemeriksaan darah untuk
mengetahui adanya parasit malaria
3.   Penglihatan kabur
a.    Masalah
Wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur. Karena pengaruh hormonal,
ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan
(minor) adalah normal.
b.   Tanda dan gejala
1)  Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan kabur dan berbayang
2)  Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan
mungkin menandakan preeklamsia.
c.    Deteksi dini
Pemeriksaan tekanan darah, protein urrine, refleks dan edema
4.   Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
a.    Penjelasan gejala dan tanda
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal jantung dan preeklamsia.
b.   Deteksi dini
1)  Pengumpulan data
Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami sakit kepala atau masalah visual
2)  Pemeriksaan
a)   Periksa adanya pembengkakan
b)  Ukur TD dan protein urine ibu
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 82
c)   Periksa haemoglobin ibu (atau warna konjungtriva) dan tanyakan tentang tanda dan
gejala lain dari anemia).
5.   Keluar cairan pervaginam
a.   Batasan
1)     Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester 3
2)     Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung
3)     Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum
kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm
4)     Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala
5)     Pada proses persalinan bisa juga pecah saat mengedan
b.  Deteksi dini
Strategi pada perawatan antenatal
1)     Deteksi faktor resiko
2)     Deteksi infeksi secara dini
3)     USG biometri dan funelisasi
Trimester I deteksi faktor resiko, aktifitas seksual, pH vagina, USG, pemeriksaan
gram, darah rutin, urine
a)  Pengumpulan data
(1) Dengan pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang keluar (jumlah,
warna dan bau) dan membedakannya dengan urine
(2) Nilai apakah cairan keluar melalui ostium uteri atau terkumpul di forniks
posterior
(3) Tentukan ada tidaknya infeksi
6.   Gerakan janin tidak terasa
a. Masalah
1)Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama
persalinan
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 83
2)Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau ke-6
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal
3)Jika bayi tidur gerakannya akan melemah
4)Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring untuk beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik
b.    Tanda dan gejala
Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam
c.       Deteksi dini
1)     Pengumpulan data
Jika bayi sebelumnyta bergerak dan sekarang TIDAK bergerak, tanyakan pada
ibu kapan terakhir bergerak
2)     Pemeriksaan
a)   Raba gerakan bayi
b)    Dengarkan DJJ
c)    Jika pemeriksaan radiologi tersedia konfirmasi kematian janin setelah 5
hari
d)     USG merupakan sarana diagnostik yang baik untuk memastikan kematian
janin.
7.   Nyeri perut Hebat
a.       Masalah
1)    Wanita mengeluh nyeri perut pada kehamilan muda (< 22 minggu), kehamilan
lanjut ( > 22 minggu), atau pasca persalinan
2)    Nyeri perut dapat merupakan gejala penyakit atau komplikasi yang fatal
3)    Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang seyelah
beristirahat
4) Hal ini berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul,
persalinan preterm, gastritis, penyakit kantung empedu, uterus yang irritable,
abrupsio plasenta, ISK atau infeksi lain.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 84
b.      Deteksi dini
1)     Pengumpulan data
a)Tanyakan pada ibu tentang karakteristik dan nyeri, kapan terjadi, seberapa hebat,
kapan mulai dirasakan
b)Tanyakan pada ibu apakah ia mempunyai tanda dan gejala lain seperti muntah,
diare dan demam
2)     Pemeriksaan
a)Ukur TD, suhu dan nadi
b)Lakukan pemeriksaan eksternal (luar), pemeriksaan internal (dalam), raba
kelembutan abdomen atau rebound tenderness (kelmbutan yang berulang
c)Periksa protein urine
B. Deteksi dini nyeri perut pada kehamilan muda
1.   Kista ovarium
a.    Dasar diagnosis
Anamnesa
1)  Nyeri perut
2)  Perdarahan ringan
b.   Pemeriksaan fisik
Teraba massa tumor
2.   Apendisitis
a.    Dasar diagnosis
Anamnesa
1)  Nyeri perut bagian bawah
2)  Demam
3)  Nyeri lepas
4)  Mual dan muntah
5)  Anoreksi
b.   Pemeriksaan fisik
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 85
1)  Perut membengkak
2)  Nyeri di atas McBurney
c.    Pemeriksaan penunjang
Leukositosis
3.   Sistitis
a.    Dasar diagnosis
Anamnesa
1)  Disuria
2)  Sering berkemih
3)  Nyeri perut
b.   Pemeriksaan fisik
Nyeri retro / suprapubik
4.   Pielonefritis akut
Dasar diagnosis
Anamnesa
1)Disuria
2)Demam tinggi / menggigil
3)Sering berkemih
4)Nyeri perut
5.   Nyeri perut pada kehamilan muda
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala pada
kehamilan ektopik atau abortus
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 86
BAB IX
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
Konsep Dokumentasi
1.   Pengertian
Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi data, fakta
yang bermakna dalam dalam pelaksanaan kegiatan.
Dokumentasi kebidanan adalah suatu system pencatatan dan pelaporan informasi
tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang
dilakukan oleh pertugas kesehatan ( bidan, dokter, perawat dan pertugas kesehatan
lain)
2.   Tujuan pendokumentasian
Dokumentasi pasien merupakan aspek penting dalam melaksanakan asuhan
kebidanan. Semua instansi kesehatan memilih dokumentasi pasien yang dirawat
walaupun bentuk formulir masing-masing instnsi berbeda.
Tujuan dokumentasi asuhan pada pasien /Klien adalah :
a.       Menjamin terbitnya administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
di instansi pelayanan
b.      Sebagai bahan untuk mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukan
pada pasien/klien
c.       Bila terjadi gugatan hukum maka dokumentasi kebidanan dapat membantu
3.   Manfaat
Manfaat dokumentansi kebidanan dapat dirasakan oleh :
- Pasien - Dokter
- Perawat - Bidan
- Riset - Tenaga Kesehatan lain
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 87
4.   Model-model dokumentasi asuhan
a.      SOR (Source Orientasi Record)
Model ini menempatkan catatan atas disiplin orang atau sumber yang
mengelola pencatatan. Bagian penerimaan klien mempunyai lembar isian
terdiri, dokter menggunakan lembar unjtuk mencatat instruksi, lembaran
riwayat penyakit dan perkembangan penyakit. Perawat menggunakan catatan
masing-masing
Catatan berorientasi pada sumber terdiri dari lima komponem yaitu:
1)     Lembar penerimaan biodata
2)     Lembar order dokter
3)     Lembar riwayat medik/penyakit
4)     Catatan perawatan
5)     Catatan dan laporan kasus
Keuntungan SOR
1)     Menyajikan data yang secara berurutan dan mudah diidentifikasi
2)     Memudahkan perawat untuk secara bebas mengetahui bagaimana
informasi akan dicatat
3)     Format dapat menyederhanakan proses pencatatan masalah kejadian,
perubahan, intervensi dan respon klien atau hasil
Kerugian SOR
1)     Potensial terjadi pengumpulan data yang terfragmentasi karena tidak
berdasarkan urutan waktu
2)     Kadang-kadang mengalami kesulitan untuk mecari data sebelumnya
tanpa harus mengulang pada awal
3)     Superficial pencatatan tanpa data yang jelas
4)     Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan
masalah dan tindakan yang akan dilakukan pada klien
5)     Waktu pemberian asuhan memerlukan waktu yang banyak
6)     Data yang berurutan mungkin menyulitkan dalam interprestasi/analisa
7)     Perkembangan klien sulit dimonitor
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 88
b.   POR (Problem Orientasi Record)
Model ini memusatkan data tentang klien di dokumentasikan dan disusun
menurut masalah klien. Sistem dokumentasi jenis ini mengintegrasikan semua
data mengenai masalah yang dikumpulkan oleh dokter, perawat, bidan atau
tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam pemberian pelayanan kepada klien
Model dokumentasi ini terdiri dari empat komponem yaitu :
1)     Data dasar
2)     Daftar masalah
3)     Evaluasi dan penyelesaian masalah secara jelas dicatat data
4)     Daftar awal rencana asuhan
5)     Catatan perkembangan (Progress notes )
Keuntungan POR
1)     Lebih menekankan pada masalah klien
2)     Pencatatan tentang kontinyunitas dari asuhan. Data disusun berdasarkan
masalah yang spesifik
3)     Daftar masalah akan membantu mengingatkan petugas untuk perhatian
4)     Daftar yang perlu diitervensi, dijabarkan dalam rencana tindakan
Kerugian POR
1)     Penekanan hanya pada masalah, penyakit dan ketidak mampuan sehingga
mendekatkan pada pengobatan
2)     Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah belum dilakukan
timbul masalah baru
3)     SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu
4)     Pencatatan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatannya jika flor
shet untuk pencatatan tidak tersedia
c. CBE (Charting By Exception )
Adalah system dokumentasi yang hanya mencatat secara negative dari hasil
atau penemuan yang menyimpang dari keadaan normal atau standar.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 89
Keuntungan
1)     Mengurangi penggunaan waktu untuk mencatat sehingga banyak waktu
yang digunakan untuk melaksanakan asuhan
2)     Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan intrvensi
3)     Data yang tidak normal nampak jelas
4)     Data yang normal secara mudah dapat ditandai dan dipahami
5)     Data normal atau respon diharapkan tidak menggangu informasi lain
6)     Pencatatan duplikat dapat dikurangi
7)     Data klien dicatat pada format secepatnya
8)     Informasi terbaru dapat diletakkan pada tempat tidur klien
9)     Jumlah halaman lebih sedikit digunakan dalam dokumentasi
10)              Rencana tindakan disimpan sebagai catatan yang permanent
Kerugian
1)     Pencatatan secara narrai Sangay singkat sangat tergantung dari cheklis
2)     Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong atau tidak
3)     Pencatatan rutin sering diabaikan
4)     Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasi
d. PIE (Problem Intervention and Evaluation)
PIE adalah singkatan dari Problem Intervention and Evaluation
Keuntungan
1)     Rencana tindakan dan catatan perkembangan dapat dihubungkan
2)     Memungkinkan pemberian asuhan yang continue karena secara jelas
3)     Perkembangan klien mulai dari masuk sampai pulang dapat dengan
mudah dgambarkan
4)     Dapat diadaptasi untuk catatan yang otomatis
Kerugian
1)     Tidak dapat digunakan untuk pencatatan untuk semua disisplin ilmu
2)     Pembatasan rencana tindakan yang tidak diaplikasikan untuk beberapa
situasi keperawatan kebidanan
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 90
B.    pendokumentasian Asuhan Kebidanan menurut Manajemen Varney
Merupakan metode pemecahan masalah kesalahan ibu dan anak yang khusus
dilakukan oleh bidan didalam memberikan asuhan kebidanan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Dalam proses penatalaksanaan asuhan menurut
varney ada 7 langkah meliputi :
Langkah 1 pengumpulan data dasar
Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara
keseluruhan. Pada langkah ini bidan sebagai tenaga professional tidak boleh menduga-
duga masalah yang dapat pada pasien atau klien, bidan harus menggali/mencari fakta
dari pasien, keluarga, tim kesehatan lain dan juga berdasarkan hasil pemeriksaan bidan
sendiri
Langkah 2 interprestasi data dasar
Mengiterprestasi data untuk berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkan. Masalah sering berkaitan dengan masalah yang oleh wanita yang
diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Diagnosa kebidanan adalah
diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi
standar nomenklatur diagnosa kebidanan. Masalah adalah hal-hal yang berkaitan
dengan pengalaman klien yang ditemukan dari pengkajian atau yang menyertai
diagnosa.
Langkah 3 mengidetifikasi diagnosa atau masalah potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
memerlukan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan penceganhan, sambil
mengawasi pasien, bidan bersiap-siap bila msalah potensilan ini benar-benar terjadi.
Langkah 4 mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera
Mengantisipasi perlunya tindakan segera oleh bidan dan dokter untuk konsultasi atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 91
Langkah 5 merencanakan asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang
sudah teridentifikasi dari kondis/msalah pasien, tapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap pasien tersebut, apakah kebutuhan perlu konseling, penyuluhan,
dan apakah pasien perlu dirujuk karena ada masalah-masalah yang berkaitan dengan
masalah kesehatan lain, misalnya psikologi. Pada langkah ini tugas bidan adalah
merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana bersama pasien
dan keluarga, kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.
Langkah 6 melaksanakan perencanaan
Pada langkah ini rencana asuhan komperhensif yang telah dibuat dapat dilaksanakan
secara efisien seluruhnya oleh bidan atau dokter atau tim kesehatan lainnya.
Langkah 7 evaluasi
Pada langkah 7 (tujuh) ini dilakukan evaluasi keefektifan hasil dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan lainnya apakah benar-benar telah terpenuhi
sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan
diagnosa.
C.    SOAP (Subjektif Objektif Assement Planing)
SOAP merupakan singkatan dari :
1.      S : Subjektif
a.    Menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data klien melalui
anamnese
b.   Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami
atau keluarga (identitas umum, keluhan, riwayat menarche, riwayat
perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB penyakit,
riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial
pola hidup)
c.    Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi
pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan
langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 92
bisu, dibagian data belakang “S” diberi tanda “O” atau “X” ini menandakan
orang itu bisu. Data Subjektif menguatkan diagnosa yang dibuat.
2.      O : Objektif
a.    Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien, hasil lab.
Dan test dianoastic lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung
assessment.
b.   Tanda gejala objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan ( tanda KU. Vital
sign Fisik, khusus. Kebidanan, pemeriksaan penunjang). Pemeriksaan dengan
inpeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
c.    Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil opservasi yang jujur. Informasi kajian
tehnologi ( hasil laboratorium, sinar X, rekaman CTG, dan lain-lain ) dan
informasi dari keluarga atau orang dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa
yang di observasi oleh bidan akan menjadi komponem yang berarti dari
diagnosa yang akan ditegakkan.
3.      A : Assesment
a.    Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi
subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena
keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik subjektif
maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses
pengkajian adalah suatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah
sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin
suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil
tindakan yang cepat.
b.   Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dari interprestasi data.
Subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi :
1)  Diagnosa/masalah
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 93
a)      Diagnosa adalah rumusa dari hasil pengkajian mengenai kondisi
klien : hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir berdasarkan hasil
analisa data yang didapat
b)     Masalah adalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga
kebutuhan klien terganggu, kemungkinan mengganggu
kehamilan/kesehatan. Tetapi tidak masuk dalam diagnosa.
2)  Antisipasi masalah lain diagnosa potensial
4.      P : Perencanaan
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi berdasarkan
assessment. Untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi dimasukkan dalam “P”
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan dating. Untuk mengusahakan
tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga mempertahankan
kesejahtraannya. Proses ini termasuk criteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien
yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus
membantu psien mencapai kemajuan kesehatan dari harus sesuai dengan instruksi
dokter
5.   I : Implementasi
Pelaksanaan rencana tindakan untuk menghilangkan dan mengurangi masalah klien
ini harus disetujui oleh klien kecuali bila tidak dijalankan akan membahayakan
keselamatan klien. Oleh karena itu klien harus sebanyak mungkin menjadi bagian
dari proses ini. Bila kondisi klien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah
atau disesuaikan.
6.   E : Evaluasi
Tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil adalah hal penting untuk menilai
keefektifan asuhan yang dibrrikan. Analisisi hasil yang dicapai menjadi focus dari
ketepatan nilai tindakan. Jika criteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi menjadi
dasar untuk mengembangkan tindakan alternative sehingga mencapai tujuan.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 94
D.    Prinsip dokumentasi
Beberapa prinsip etik yang berhubungan dengan pendokumentasian Asuhan :
1.   Autonomy
Merupakan suatu hal dimana kita menghargai hak-hak orang memberikan hak-hak
mereka untuk membuat pertimbangan dan pilihan tindakan. Prinsip autonomy
mendasari secara legal terhadap informend consent sebelum memerintahkan,
penolakan ataupun pengobatan privacy dan rahasia dalam akses untuk catatan
2.   Beneficiency
Merupakan tugas hubungan sesama yang baik untuk saling menolong mereka dan
membuat mereka lebih inters agar tidak terjadi kesalahan
3.   Justice
Memberikan penyaluran kebenaran terhadap manfaat dan pokok-pokok komunitas
4.   Fidelity
Merupakan kesetiaan dimana termasuk masalah-masalah yang sebenarnya.
Kepercayaan dan pemeliharaan sumpah. Prinsip ini mendasari respek dalam
hubungan dengan petugas pasien
E.    Aspek legal dokumentasi
Panduan legal sebagai petunjuk cara mendokumentasikan dengan benar, sbb:
1.   Jangan menghapus, menggunakan tip-ex atau mencoret tulisan yang salah ketika
mencatat karena akan tampak seakan-akan petugas mencoba menyembuyikan
informasi atau merusak catatan. Cara Yang paling benar adalah dengan membuat
suatu garis pada tulisan yang salah, tulisan kata “salah” lalu diparaf, kemudian
tulis catatan yang benar
2.   Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik klien atau tenaga kesehatan
yang lain, karena pertanayaan tersebut dapat dipergunakan sebagai bukti perilkau
tidak propesional atau askeb yang tidak bermutu
3.   Koreksi semua kesalahan sesegera mungkin karena kesalahan menulis dapat diikuti
dengan kesalahan tindakan. Jadi jangan tergesa-gesa melengkapi catatan, pastikan
informasi akurat
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 95
4.   Catat hanya fakta, catatan harus akurat dan dapat dipercaya. Pastikan apa yang
tertulis adalah fakta, jangan berspekulasi atau hanya menulis perkiraan saja
5.   Jangan biarkan kosong pada catata petugas karena orang lain dapat menambahkan
informasi yang tidak benar pada bagian kosong tersebut. Buat garis horizontal pada
sepanjang bagian kosong dan paraf dibawahnya
6.   Semua catatan harus dibaca dan ditulis dengan tinta karena tulisan yang terbaca
bisa disalahartikan sehingga menimbulkan kesalahan dan dapat dituntut
dipengadilan
7.  Jika anda mempertanyakan suatu instruksi catat bahwa anda sedang
mengklarifikasi, karena kita petugas melakukan tindakan yang diketahui tidak
benar dapat dituntut karena bertindak sebagai dokter
8.   Tulisan untuk diri sendiri karena petugas bertanggung jawab atas informasi yang
ditulis, jadi jangan menulis untuk orang lain
9.   Hindari penggunaan tulisan yang bersifat umum karena informasi yang spesifik
tentang kondisi klien atau kasus bisa secara tidak segaja terhapus jika informasi
bersifat terlalu umum. Oleh karena itu tulis lengkap, singkat dan padat.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 96
Contoh format asuhan kebidanan kehamilan
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL NY.I PRESENTASE BOKONG
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SYEKH YUSUF GOWA
TANGGAL 24 JULI & 08 AGUSTUS 2014
FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
No Register : ...................................
Masuk Tanggal/Jam: ...................................
I.          PENGUMPULAN DATA DASAR
A.Data Subjektif
1.Biodata                 ISTRI                                                SUAMI                                 
Nama               : ……………………………             ……………………………..
Umur               :…………………………….             ……………………………..
Agama : ......................................................................................
Suku / bangsa  :……………………………               …………………..…………
Pendidikan      :……………………………               ……..……………………….    
Pekerjaan         :…………………………….             ……………………………..   
Alamat            :........................................                  .............................................  
Telp :.......................................................................................  
2.Anamnese
a.Keluhan Utama
b.Riwayat Obstetrik
G...P..A...
Anak pertama, thn......., JK......, BBL......., ditolong
oleh.....(bidan/doker/dukun), keadaan nifas......(normal/tidak/perdarahan)
Anak kedua............dst
AKBID SYEKH YUSUF GOWA
Format Judul

Asuhan Kebidanan Kehamilan 97
c.Riwayat kehamilan sekarang
HPHT........
HPL/HTP...........
ANC di........sejak umur kehamilan............
Gerakan pertama kali dirasakan pada umur kehamilan................
Gerakan janin selama 2 jam..............
Frekuensi periksa TM I............, TM II............, TM III................
Riwayat imunisasi
Imunisasi TT: pernah / tidak
Imunisasi TT 1 tgl............, TT II tgl .......................
Pendidikan kesehatan yang pernah diperoleh
Permasalahn dan keluhan dalam kehamilan
d.Riwayat Menstruasi
Menarche        : ……………………  Siklus              : ……………………
Lama               : ……………………  Teratur             : ……………………
Sifat darah      : ……………………  Keluhan           : ……………………
Bau                  : ……………………
e.Riwayat perkawinan                     
Status perkawinan       : …………       Menikah ke    :……………….
Lama menikah             : …………       Usia menikah pertama kali  :………
f.Riwayat Kontrasepsi
N
O
Je
ni
s
K
on
tra
se
ps
Pasang/Mulai Lepas/
Berhenti
T
a
n
g
g
a
l
O
le
h
T
e
m
p
a
t
K
e
l
u
h
a
n
T
a
n
g
g
g
a
O
le
h
T
e
m
p
a
t
A
l
a
s
a
n
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 98
i
l
g.Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang lalu
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan keluarga
h.Pola Kebutuhan Sehari-hari
Nutrisi
Makan                                                                     Minum
Frekuensi    :……………………               Frekuensi         : ……………………
Jenis            : ……………………              Jenis                : ……………………
Porsi            : ……………………              Porsi                : ……………………
Pantangan   : ……………………              Pantangan       : ……………………
Keluhan      : ……………………              Keluhan           : ……………………
Perubahan selama hamil: ........................
Eliminasi
BAB                                                                       BAK
Frekuensi    : ……………………              Frekuensi         : ……………………
Warna         : ……………………              Warna              : ……………………
Konsistensi ; ……………………              Konsistensi      : ……………………
Keluhan      : ……………………              Keluhan           : ……………………
Perubahan selama hamil: .....................................................
Istirahat
Tidur siang                                                  Tidur Malam
Lama           : ……………………              Lama               : ……………………
Keluhan      : ……………………              Keluhan           : ……………………
Perubahan selama hamil: .....................................................
Aktifitas :
………………………………………………………………..
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 99
Personal Higiene :
…………………………………………………………. .......
Pola seksual
: ..................................................................................................
i.Data Biopsikososial Spiritual & Ekonomi
Tanggapan ibu & keluarga terhadap kehamilan
ini ..........................................
Pengetahuan ibu dan keluarga tentang
kehamilan............................................
Pengambilan keputusan
oleh.............................................................................
Ketaatan ibu
beribadah .....................................................................................
Ibu tinggal
bersama............................................................................................
Hewan
piaraan...................................................................................................
Rencana melahirkan
di......................................................................................
B.Data Objektif
1.Pemeriksaan Umum
Keadaan umum      : ……………………………  
Kesadaran  : ……………………. ..........
TB : ...........................................
BB Sebelum hamil :..................................Kg
Kunjungan lalu :..................................Kg
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 100
Sekarang : ...................................Kg
LILA :.................
Tanda vital              :
Tekanan darah        : …………… mmHg              Nadi    : …………… x / menit
Pernafasan              : ………… x / menit              Suhu    : …………… x / menit
2.Pemeriksaan Fisik   :
Kepala              : rambut lurus, tidak ada nyeri tekan …………… .............
Wajah                  : …………………………………………………………..
Mata                    : …………………………………………………………..
Hidung                 : …………………………………………………………..
Mulut                   : …………………………………………………………..
Telinga                : …………………………………………………………..
Leher                   : …………………………………………………………..
Aksilla : ...........................................................................................
Dada                   : …………………………………………………………..
Payudara             : …………………………………………………………..
3.Pemeriksaan Obstetrik
Leopold I: ........................
Leopold II: ........................
Leopold III: ........................
Leopold IV: ........................
TBJ : ........................
DJJ : ........................
Genetalia : inspeksi/inspekulo (bila ada indikasi)
Ekstremitas: oedema, refleks, varises (kanan/kiri)
4.Pemeriksaan penunjang
USG: tgl........., hasil.............
Lab
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 101
Urine : tgl......(PP test, protein, glikosa, dll)
Darah : tgl......(Hb, golongan darah, dll)
II, IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk menegakan diagnosa dan
masalah kebidanan yang tepat
Kriteria Perumusan Diagnosa & masalah kebidanan :
1.Diagnosa sesuai dengan nomenklatur Kebidanan
2.Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3.Dapat diselesaikan dengan Asuhan Kebidanan , baik secara mandiri, kolaborasi, dan
rujukan.
A.    Diagnose kebidanan
Umur........., G..P..A.., Gestasi .....-.....minggu, tunggal, hidup, situs
memanjang dengan PUKA/PUKI, presentasi kepala BAP/BDP, keadaan ibu dan
janin baik.
Data Subjektif……………………………………………………………………
Data Objektif.................................................................................................................
Analisa & Interpretasi Data...........................................................................................
B.     Masalah
Data-data yang ditemukan di luar diagnosa kebidanan dan berhubungan dengan
ketidaknyamanan pasien. Contohnya : cemas, kehamilan tidak dikehendaki (KTD),
penyakit di luar kebidanan, makanan pantang dll.......
Data Subjektif………………………………………………………………………...
Data Objektif......................................................................................................
Analisa & Interpretasi Data...........................................................................................
III. IDENTIFIKSI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Untuk hamil normal tidak ada
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 102
Potensial : keadaan yang harus dilakukan dengan segera
a.Data Subjektif........................................................................................................
b.Data objektif............................................................................................................
c.Analisa & Interpretasi Data.....................................................................................
IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Mandiri
………………………………………………………………………………………
Kolaborasi
KOLABORASI DENGAN DOKTER DALAM PEMBERIAN
ANTIBIOTIK…………………………………………………………………………
Merujuk
………………………………………………………………………………………
V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah yang
ditegakkan.
Kriteria Planning (Perencanaan)
Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien;
tindakan segera, tindakan antisipasi, dan asuhan secara komprehensif
Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga.
Mempertimbangkan kondisi psikologi dan sosial budaya klien/keluarga
Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien berdasarkan
evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat untuk
klien.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 103
Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumberdaya serta
fasilitas yang ada.
Diagnose : ……………………………………….
Rencana Tujuan :, ………………………………
Rencana Kriteria : TTV dalam batas normal ………………………………
Tanggal           : …………………      Pukul   : …………. Wita
1.Beritahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan keadaannya.
Rasional: ...............................................
2.Fasilitasi informed Consent sebelum melakukan tindakan
Rasional: ...............................................
3.Jam 09.10 Wita lakukan pemasangan infus
Rasional :
4.Jam 09. 20 Wita, lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu yaitu tekanan darah,
nadi, suhu, dan pernapasan.
Rasional : ...............................................
5.Anjurkan ibu makan sedikit tapi sering
Rasional: ..............................................
VI. MELAKSANAKAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal.........jam.........
1.Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan
keadaannya dan janinnya ; keadaan ibu dan janin baik.
2.Fasilitasi informed Consent sebelum melakukan tindakan ; ibu bersedia
menandatangani lembar persetujuan sebelum melakukan tindakan.
3.Jam 09.10 Wita melakukan pemasangan infus RL 500 ml, 28 tetes / menit
(paraf)
4.Jam 09. 20 Wita, melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu, TD : 110/70
MMHg, nadi ; 80 kali/menit, pernapasan : 24 kali/mnt, suhu : 37,5 C. (paraf)
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 104
VII. MENGEVALUASI ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal........jam...........
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 105
PENDOKUMENTASIAN
Tanggal...................jam...................
Data Subjektif
Umur.......tahun, G..P..A.., umur kehamilan......., keluhan (mual, muntah, sakit
kepala, dll), data-data yang dianggap penting untuk menegakkan diagnosa.
Data Objektif
Tanda-tanda vital : TD......, Nadi......., suhu........., pernapasan........, konungtiva........,
TFU........, Leopold I........., LEOPOLD II........., LEOPOLD III..........., LEOPOLD
IV..........., Hb......., protein urine........., ( data-data yang menunjang diagnosa)
Assesment
Umur.......tahun, G..P..A.., umur kehamilan......., presentasi............, tunggal,
intrauterine, keadaan ibu dan bayi baik,............................
Planning (Implementasi dan evaluasi)
Tanggal ...............
1.Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan keadaannya
dan janinnya ; keadaan ibu dan janin baik.
2.Fasilitasi informed Consent sebelum melakukan tindakan ; ibu bersedia
menandatangani lembar persetujuan sebelum melakukan tindakan.
3.Jam 09.10 Wita melakukan pemasangan infus RL 500 ml, 28 tetes / menit.
4.Jam 09. 20 Wita, melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu, TD : 110/70
MMHg, nadi ; 80 kali/menit, pernapasan : 24 kali/mnt, suhu : 37,5 C.
AKBID SYEKH YUSUF GOWA

Asuhan Kebidanan Kehamilan 106
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal...................jam...................
Data Subjektif
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
........................................
Data Objektif
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
........................................
Assesment
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
........................................
Planning (Implementasi dan evaluasi)
Tanggal ...............
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
........................................
AKBID SYEKH YUSUF GOWA
Tags