Buku Panduan Pembentukan Bank Sampah - Yayasan SPEK-HAM.pdf

Noviati2 27 views 26 slides Jan 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

SCIENCE


Slide Content

judul
i

PANDUAN PEMBENTUKAN
BANK SAMPAH
Yayasan Solidaritas Perempuan Untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia
Surakarta, Desember 2022
ii

Hak Cipta pada Yayasan SPEK-HAM Surakarta
Tim Penulis
Antonius Danang Wijayanto
Fitri Haryani
Nila Ayu Puspaningrum
Rahayu Purwaningsih
Kontributor
Soepadmin
Penata Letak (Desainer)
Muhammad Ta’aruf Huda
Penerbit
Yayasan SPEK-HAM Surakarta
Jalan Srikoyo No. 20 RT 01/RW 04, Karangasem, Laweyan, Surakarta
Cetakan pertama, 2022
Isi buku ini menggunakan huruf Arial
24 hlm
iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-
Nya, buku Panduan Pembentukan Bank Sampah ini dapat di susun oleh tim SPEK-
HAM. Buku sederhana ini akan membagikan pengalaman baik kami bekerja di
wilayah kerja SPEK-HAM dalam mengelola sampah, melihat sampah secara positif,
dan manjadi jalan bagi kami untuk membersamai masyarakat khususnya perempuan
miskin di perkotaan.
Kita semua meyakini bahwa bila tidak dikelola dengan baik sampah membawa
persoalan besar dalam kehidupan manusia, terhadap pencemaran tanah,
berkontribusi besar terhadap bencana alam banjir, polusi udara/bau tidak sedap dan
masalah kesehatan lingkungan lainnya. Dan masalah masalah tersebut akan
semakin besar dan kompleks di wilayah perkotaan karena minimnya lahan dan
terbatasnya tempat pembuangan sampah.
Sampah dan segala persoalan yang menyertainya akan terus menjadi masalah
besar bila tidak dikelola dengan baik, dan cara pandang terhadap sampah yang
terus saja dilihat secara negative harus mulai diubah dengan cara pandang positif.
Sejak tahun 2014 SPEK-HAM melihat potensi sampah yang sangat besar dalam hal
ekonomi, sekaligus mampu berkontribusi besar terhadap kelestarian lingkungan.
Potensi ekonomi dari sampah yang dikelola oleh kelompok bank sampah dampingan
SPEK-HAM saat ini ada 11 kelompok bank sampah, dengan total anggota 491
orang, dan dengan total asset Rp. 283.145.131. Bagi masyarakat miskin potensi
keuangan yang mereka miliki di bank sampah ini menjadi harapan dan penolong
dalam situasi situasi sulit dan mendesak seperti saat harus membayar uang sekolah
anak anak mereka, saat harus membeli kebutuhan pokok atau bahkan dapat diakses
untuk modal usaha kecil kecilan.
Dalam mengembangkan bank sampah bersama dengan 13 kelompok ini tentu
SPEK-HAM juga bekerja membangun kesadaran kritis terkait dengan isu isu lain
seperti kekerasan, Kesehatan reproduksi dan tentu saja terus menguatkan
kesadaran terkait dengan isu lingkungan. Melalui buku panduan sederhana
pembentukan bank sampah ini kami berharap cerita baik kami dapat menginpirasi
banyak pihak yang ingin terus bekerja bersama dengan masyarakat.
Tujuan pedoman replikasi atau panduan pembentukan bank sampah:
1.Memberikan panduan bagi aktivis lingkungan, kelompok perempuan dan bagi
siapapun yang ingin mengembangkan bank sampah sebagai sebuah komitment
iv

atas kelestarian lingkungan, pengembangan ekonomi perempuan dan
peningkatan ekonomi perempuan.
2.Memberikan gambaran setiap tahapan pembentukan bank sampah (awal hingga
akhir)
3.Memberikan gambaran tentang pelung peluang pengambangan bank sampah
dan memberikan gambaran tantangan dalam pengelolaan bank sampah.
a.Tabel 1 : Data Rerkapitulasi Pra Koperasi Komunitas 2021
No Nama
Koperasi
Wilayah Jumlah
Anggota
Total Aset Bentuk
Koperasi
1.Sewu Mulya Sewu 32 27.732.000Simpan Pinjam
2.Mayang Kestalan 40 29.777.000Simpan Pinjam
3.Srikandi Gilingan 32 27.100.000Simpan Pinjam
4.Gajah Putih Karangasem 32 7.964.600Simpan Pinjam
5.KPJ Joyosuran 23 16.900.100Simpan Pinjam
6.Menur Kestalan 21 5.490.000Simpan Pinjam
7.Sadar GenderKemlayan 66 27.748.731Simpan Pinjam
8.Sumber RejekiKemlayan 30 2.961.200Simpan Pinjam
9.Rukun
Makmur
Musuk 22 5.710.000Simpan Pinjam
10
.
Sekar Putri Musuk 19 5.260.000Simpan Pinjam
11
.
Putri Mawar Cluntang 21 9.266.000Simpan Pinjam
12
.
Miftahul UulaCluntang 53 65.867.000Pembiayaan
Syariah
13
.
Lentera ArtaCluntang 100 51.368.500Simpan Pinjam
Jumlah 491 283.145.131
Sasaran : perempuan perkotaan di wilayah slum area (bantaran sungai, wilayah
padat) 6 kelurahan Kota Surakarta.
Tujuan pembentukan dan penguatan Bank Sampah :
1.Meningkatkan peran masyarakat khususnya perempuan dalam pelestarian
lingkungan,
2.Sebagai upaya mewujudkan lingkungan yang berkualitas di Kota Surakarta
3.Upaya penguatan ekonomi perempuan melalui penjualan sampah yang dikelola
dalam bentuk koperasi koperasi untuk memudahkan akses peminjaman dana
bagi perempuan
v

Sebanyak 197 perempuan sebagai anggota Bank Sampah dampingan SPEK-HAM
mampu berkontribusi mengurangi timbunan sampah anorganik di Kota Surakarta
sebesar 11,533 ton/tahun.
Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 9,9 ton/tahun. Penurunan di
tahun 2020 menjadi tantangan bank sampah mengaktifkan kembali pemilahan,
pengumpulan dan penjualan sampah anorganik, yang manfaatnya dirasakan sebagai
tabungan anggota. Jumlah uang yang dihasilkan dari penjualan sampah sebesar Rp.
25.782.691 naik 96% dari hasil penjualan tahun lalu sebesar Rp. 13.148.850,-. Hasil
penjualan sampah dikelola dalam bentuk tabungan dan Bank Sampah Mayang-Kestalan
menggunakan sebagian hasil penjualan sampah untuk program emergency respon
Semeru.
Surakarta, Desember 2022
Rahayu Purwaningsih
Direktur SPEK HAM
vi

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................................vii
MEMAHAMI TENTANG BANK SAMPAH .......................................................................1
A.Pengertian..............................................................................................................2
B.Tujuan Dibentuk Bank Sampah..............................................................................2
C.Jenis sampah yang bisa dikelola............................................................................3
TAHAPAN PEMBENTUKAN BANK SAMPAH ...............................................................4
A.Tahap persiapan....................................................................................................5
B.Tahapan Pengelolaan............................................................................................6
C.Tahap pelaksanaan................................................................................................6
D.Tahap monitoring dan evaluasi............................................................................11
PENGALAMAN BANK SAMPAH ..................................................................................12
KUAT BERKAT SAMPAH ...........................................................................................12
BANK SAMPAH GAJAH PUTIH DINOBATKAN SEBAGAI SRIKANDI LINGKUNGAN
TINGKAT KOTA..........................................................................................................14
PROFIL BANK SAMPAH DAMPINGAN YAYASAN SPEK-HAM ................................15
DIREKTORI BANK SAMPAH DAMPINGAN SPEK-HAM SURAKARTA .....................17
vii

MEMAHAMI TENTANG
BANK SAMPAH
1

A.Pengertian
Bank Sampah merupakan cara mengumpulkan sampah kering dan dipilah
serta dikumpulkan disatu tempat dengan dikelola seperti layaknya bank,
perbedaannya kalau di bank yang ditabung adalah uang, tetapi di bank sampah
yang ditabung adalah sampah. Warga yang menabung juga disebut nasabah dan
memiliki buku tabungan sebagai bukti penyetoran ke Bank Sampah. Nasabah juga
dapat meminjam uang yang nantinya bisa dikembalikan dengan cara menyetorkan
sampah yang akan dinominalkan dalam sejumlah uang.
Pengertian Bank Sampah menggunakan filosofi bank secara umum, dimana
aktivitas utama adalah menabung dan meminjam. Untuk menopang aktivitas
menabung dan meminjam, Bank Sampah bisa bekerjasama dengan swasta atau
pabrik yang menerima hasil penyetoran sampah dari nasabah dengan nilai rupiah
yang sudah ditetapkan.
Penimbangan Bank Sampah Gajah Putih
(Dokumentasi : Bank Sampah Gajah Putih)
B.Tujuan Dibentuk Bank Sampah
Bank Sampah merupakan salah satu strategi untuk menjaga kebersihan
lingkungan, dengan mengelola sampah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga.
Data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa
timbunan sampah dari rumah tangga merupakan penghasil sampah terbesar
dibandingkan dengan sumber-sumber sampah lainnya, yaitu sebesar 36%.
Bank sampah yang gencar didirikan saat ini mempunyai tujuan membangun
kepedulian masyarakat agar dapat bersahabat dengan sampah serta mendapatkan
manfaat secara ekonomi dari sampah tersebut. Bank sampah secara perlahan akan
2

membiasakan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, yang akan
semakin menambah permasalahan sampah di Indonesia.
Bank Sampah juga bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat. Masyarakat
nasabah/ anggota bank sampah mendapat manfaat peningkatan ekonomi. Sampah
dapat dijual, didaur ulang dan dijadikan kompos.
C.Jenis sampah yang bisa dikelola
a.Sampah Organik :
Sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah terurai dihasilkan oleh organisme
hidup, terdiri dari organisme hidup yang pernah memiliki komposisi lebih komplek dibanding
sampah anorganik. Sampah organic mengandung karbon dan ikatan hydrogen, sampah
organik terdampak dan terbakar alami disaat terkena panas.
Contoh sampah organik
a)Sisa makanan
b)Buah-buahan yang membusuk, termasuk kulitnya.
c)Daun kering
b.Sampah Anorganik :
Sampah anorganik merupakan sampah yang sangat sulit terurai. Sampah anorganik
merupakan produk dari organisme tidak hidup dan tentunya hasil dari karya tangan
manusia, sampah anorganik tidak mengandung karbon sama sekali. Sampah anorganik
tidak bisa terbakar secara alami.
Contoh sampah anorganik
a)Kertas
b)Karton
c)Kaca
d)Aluminium
e)Styrofoam
f)Plastic
g)Keramik
h)Logam
3

TAHAPAN PEMBENTUKAN
BANK SAMPAH
4

Alur Besar Pembentukan Bank Sampah
A.Tahap persiapan
a.Persiapan membentuk bank sampah
1.Melakukan pemetaan potensi wilayah tentang sampah rumah tangga dan
pengelolaannya;
2.Berkoordinasi dengan stakeholder wilayah (RT, RW, Lurah, atau Kepala Desa)
untuk pembentukan kelompok bank sampah yang berbasis wilayah;
3.Melakukan pemetaan jejaring untuk penjualan hasil bank sampah/pengepul
sampah/lapak sampah;
4.Terlibat di pertemuan masyarakat yang ada di wilayah intervensi (misal : PKK,
pertemuan warga, Karang Taruna, posyandu, dll) untuk menyampaikan konsep
bank sampah serta menjaring masyarakat yang tertarik pada pengelolaan bank
sampah.
5.Memetakan dan berkoordinasi dengan lembaga – lembaga yang melakukan
pendampingan bank sampah untuk memberikan pendampingan/pembinaan.
6.Peningkatan kapasitas calon pengurus dan bank sampah melalui diskusi, kajian,
terkait bank sampah untuk bekal pembentukan bank sampah.
b.Memulai pembentukan bank sampah
1.Pembentukan bank sampah dapat dimulai dengan basis wilayah
(RT/RW/Kelurahan/Desa) atau sekolah, dan kelompok-kelompok masyarakat.
2.Melakukan pertemuan kelompok kecil, minimal lima (5) orang dengan
kesepakatan untuk membuat bank sampah;
3.Melakukan pertemuan reguler untuk penguatan kelompok, kurang lebih dalam
jangka minimal enam (6) bulan pertama sejak terbentuknya kelompok;
5
Tahap
Monitoring &
Evaluasi
-Monitoring
-Evaluasi
Tahap
Pelaksanaan
-Layanan bank
sampah
-Dokumentasi
Bank sampah
dengan
aplikasi
-Pengelolaan
keuangan
-Pengelolaan
usaha
Tahap
Pengelolaan
-Mekanisme
pencatatan
keuangan
-Mekanisme
pinjaman
-Mekanisme
pengembalian
-Kesepakatan
kelompok
-Legalitas

Tahap
Persiapan
-Persiapan
membentuk
bank sampah
-Memulai
membentuk
bank sampah

4.Membangun kesepakatan kelompok diantaranya: membentuk struktur
kepengurusan, kesepakatan untuk jadwal melakukan pengumpulan sampah,
penimbangan, penjualan, pembagian hasil, pencatatan, pembukuan dll;
5.Melakukan publikasi keberadaan kelompok
6.Monitoring dan evaluasi bank sampah
B.Tahapan Pengelolaan
Apa saja tahapan dalam Pengelolaan: misalnya: management pencatatan
keuangan, mekanisme pinjaman, mekanisme pengambalian, kesepakatan
kelompok.

1.Melakukan pertemuan kelompok untuk pengumpulan sampah dll secara reguler.
2.Peningkatan kapasitas bagi pengurus serta anggota tentang : mangemen
pencataan keuangan, mekanisme pinjaman dan pengembalian, pembagian hasil,
peruntukan hasil secara berkala.
3.Melaksanakan kesepakatan anggota dan pelaporan aset anggota secara
berkala.
4.Melakukan publikasi/ foto kegiatan bank sampah secara berkala di media sosial
yang dimilik kelompok ataupun pribadi.
5.Melakukan sosialisasi saat terlibat pertemuan PKK atau pertemuan lainnya untuk
menyampaikan keberhasilan dan terbentuknya bank sampah.
6.Membuat tulisan tentang keberhasilan dan pembelajaran baik bank sampah
yang dipublikasikan di media sosial yang dimiliki.
7.Membuat profiling bank sampah dengan mengedepankan kemanfaatan seperti
berapa aset nya, hasil yang dapat sebagai tabungan, aset simpan pinjam,
kegiatan sosial sebagai sarana publikasi dan perekrutan anggota baru.
8.Advokasi legalitas kelompok sebagai sarana untuk akses program dan
anggaran sebagai pendukung keberlanjutan kelompok (misal : SK Lurah/Kepala
Desa) Akses program diantaranya: penguatan pengelolaan sampah agar lebih
meningkatkan nilai ekonomisnya, akses sarana prasarana dari Dinas Lingkungan
Hidup, pelatihan pemanfaatan sampah organik non organik dll.
9.Monitoring dan Evaluasi.
C.Tahap pelaksanaan
Setelah persiapan pembentukan bank sampah semua dilakukan, dokumen
administrasi disiapkan, hal selanjutnya yang mempengaruhi bank sampah berjalan
baik dan berkelanjutan adalah tahap pelaksanaan. Pelaksanaan bank sampah yang
berbasis komunitas adalah hasil kesepakatan bersama antara pengelola dan
anggota, hal ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan bank sampah partisipatif
yang diharapkan dapat mendorong bank sampah berkembang baik dan terjadi
6

perubahan perpektif dalam mengelola lingkungan. Dalam tahap pelaksanaan harus
memperhatikan :
1)Sistem layanan
Bank sampah perlu untuk memiliki peraturan dan kesepakatan bersama untuk
jadwal penimbangan sampah. Tujuannya supaya pelaksanaan penimbangan
sampah dapat terkoordinasi dengan baik, dan anggota memiliki jadwal tetap
kapan waktunya untuk mengumpulkan sampah. Terutama bagi bank sampah
yang tidak memiliki tempat penampungan sampah karena keterbatasan lahan,
maka jadwal yang ditetapkan bersama anggota harus mutlak ada. Jadwal
penyetoran sampah baiknya ditulis di papan yang mudah dibaca oleh seluruh
anggota dan warga lingkungan setempat. Papan dapat ditempatkan di rumah
ketua bank sampah atau sekretariatan bank sampah ataupun di gudang tempat
penyetoran sampah.
Waktu penimbangan sampah idealnya dilakukan setiap minggu, supaya sampah
rumah tangga tidak menumpuk. Tetapi ada bank sampah yang memiliki jadwal
penimbangan setiap dua minggu sekali. Berapa lama ideal waktu penimbangan
sampah ?
1.Setiap hari bagi bank sampah yang sudah memiliki petugas khusus dan
gudang untuk tempat penyimpanan sampah.
2.1-2 minggu sekali. Biasanya dilakukan oleh bank sampah yang tidak memiliki
gudang. Lebih dari itu tidak efektif, karena banyak sampah yang menumpuk
di rumah dan kemungkinan akan terbuang. Kunci pelaksanaan penimbangan
adalah waktu yang konsisten.
2)Sistem administrasi
Pencatatan hasil penimbangan sampah adalah hal yang penting untuk dilakukan.
Setiap kali anggota menyetorkan sampah harus dicatat kedalam system
pencatatan bank sampah yang mudah untuk diakses. Bank sampah harus
memiliki system pencatatan yang rapi dan tertib yang dilakukan oleh petugas
yang ditunjuk. Ada beberapa kebutuhan pembukuan bank sampah yang dapat
digunakan untuk membantu pelaksanaan dengan baik meliputi :
1.Buku Absensi
Buku absensi untuk mencatat kehadiran anggota bank sampah saat
pertemuan atau pada waktu penimbangan.
2.Buku Tamu
Digunakan untuk mencatat data tamu yang berkunjung ke bank sampah.
Data tersebut dapat digunakan untuk tindaklanjut kerjasama jika diperlukan.
3.Buku Inventaris
Untuk mencatat barang inventaris bank sampah, sehingga memudahkan
monitoring keberadaan dan kondisi barang.
4.Buku Notulensi
Buku yang digunakan untuk mencatat hasil rapat/koordinasi anggota.
7

5.Buku Anggota.
Buku anggota sama dengan buku register anggota, berisi daftar nama
anggota dan alamat lengkap, jika memungkinkan bisa disertakan foto.
6.Buku pencatatan hasil penimbangan sampah.
Hasil penimbangan sampah setiap anggota harus dicatat di buku pencatatan
hasil, tujuannya supaya hasil setiap anggota terdokumentasi dengan baik dan
dapat dipertanggungjawabkan.
7.Buku Hasil Penjualan
Setiap penjualan sampah kepada pengepul atau lapak sampah, dicatat dalam
buku khusus hasil penjualan. Sehingga dapat dimonitoring hasil penjualan
setiap bulan untuk laporan kepada seluruh anggota Bank Sampah.
8.Buku kas.
Merupakan buku yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi bank
sampah setiap hari. Seluruh transaksi harus dicatat dalam buku kas, supaya
memudahkan dalam melihat tracking keuangan bank sampah.
9.Buku tabungan anggota
Bank sampah yang mengelola hasil penjualan sampah ke dalam tabungan,
harus memiliki buku tabungan anggota yang mencatat jumlah tabungan
sampah anggota setiap kali menyetoran sampah. Buku tabungan diserahkan
ke anggota yang akan dibawa setiap kali penyetoran sampah.
10.Buku Pinjaman anggota (jika bank sampah membentuk koperasi)
Bank sampah yang membentuk koperasi selain harus memiliki buku
Tabungan anggota, juga harus memiliki buku pinjaman, untuk mencatat
jumlah pinjaman anggota setiap bulan.
3)Sistem Bank Sampah dengan aplikasi
Bank sampah yang sudah besar dan maju dapat mengembangkan system
penyetoran dengan menggunakan aplikasi. Kapan saja anggota ingin
menyetorkan sampah dapat menggunakan aplikasi, petugas akan datang
mengambil. Namun system ini jika akan digunakan harus dipastikan ada petugas
khusus yang akan mengelola system aplikasi dan petugas teknis penyetoran
yang siap untuk mengambil sewaktu-waktu.
Sistem aplikasi memudahkan anggota untuk menyetorkan sampah kapan saja.
Hal penting yang harus dipersiapkan jika menggunakan system aplikasi adalah
menyiapkan system yang mudah diaplikasikan baik oleh petugas maupun
anggota.
4)Sistem Pengelolaan keuangan
Setiap bank sampah di komunitas baik tingkat RT, RW atau Desa/kelurahan
memiliki kesepakatan terkait pengelolaan keuangan. Sebagai contoh ada bank
sampah yang peruntukan penjualan sampah untuk koperasi, hal ini diperbolehkan
8

dengan kesepakatan seluruh anggota bank sampah. Jika bank sampah berbasis
komunitas, pengurus bank sampah tidak diperkenankan mengambil keputusan
sendiri terkait pengelolaan hasil penjualan sampah. Berbeda dengan bank sampah
yang dikelola oleh swasta/personal, maka segala pengelolaan keuangan menjadi
keputusan pemilik bank sampah.
Beberapa bank sampah yang didampingi SPEK HAM mengelola hasil penjualan
sampah sebagai berikut :
1.Koperasi
Bank sampah Gajah Putih-Karangasem Surakarta merupakan contoh bank
sampah yang sudah
memiliki koperasi. Hasil
penjualan sampah
dikelola dalam bentuk
koperasi simpan pinjam.
Anggota bank sampah
yang membutuhkan
dukungan modal usaha,
atau untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak dapat
mengakses koperasi
bank sampah. Setiap
akhir tahun dilakukan
RAT untuk pembagian
sisa hasil usaha koperasi (SHU). Bentuk koperasi memberikan keuntungan pada
anggota yaitu dapat mengakses pinjaman secara mudah dan jasa yang murah,
serta mendapat SHU.
2.Tabungan
Pengelolaan tabungan berbeda dengan koperasi. Jika pada koperasi anggota
dapat mengakses pinjaman, maka pada tabungan anggota hanya bisa
menabung. Hasil penyetoran sampah setiap anggota ditabung, kemudian
disepakati jangka waktu pengambilan. Beberapa bank sampah pengambilan
tabungan ada yang disepakati setiap setahun sekali, ada yang setiap saat bisa
diambil.
Kelemahan pengelolaan hasil penjualan sampah dengan model tabungan,
anggota tidak banyak mendapat manfaat, karena uang sepenuhnya masuk ke
rekening bank sampah. Bagi bank sampah yang anggotanya sangat banyak dan
tidak memiliki SDM khusus untuk pengelolaan koperasi, maka model tabungan
menjadi pilihan yang dapat dipertimbangkan.

3.Dana sosial
9
Pertemuan Rapat Anggota Tahunan Bank Sampah
Gajah Putih Tahun 2022

Bank Sampah Mayang di Kelurahan Kestalan Surakarta, memilih menggunakan
hasil penyetoran sampah untuk dikelola sebagai dana sosial. Hal ini boleh-boleh
saja dilakukan sesuai kesepakatan seluruh anggota bank sampah. Contoh
penggunaan untuk dana sosial yang sudah dilakukan Bank Sampah Mayang
adalah santunan untuk anak yatim; santunan pada perempuan kepala keluarga
lansia; sumbangan untuk korban bencana alam Cianjur.
Penggunaan dana sosial juga dapat diperuntukkan mendukung program
kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat miskin di sekitarnya. Beramal dan
berbuat baik untuk kemanusiaan ternyata dapat dilakukan dengan cara yang
mudah yaitu memanfaatkan sampah rumah tangga.
5)Pengembangan usaha
Bank sampah juga bisa mendirikan usaha untuk meningkatkan pendapatan bank
sampah. Mulai dari usaha yang minim modal sampai pada usaha yang
membutuhkan modal besar. Hal ini disesuaikan dengan SDM dan potensi yang ada
di bank sampah.
Modal dapat mengambil dari sebagian hasil penyetoran sampah anggota, yang
dikelola untuk usaha. Permodalan usaha juga dapat diperoleh dengan cara mencari
investor atau pihak kedua untuk kerjasama.
Beberapa peluang usaha yang dapat dikembangkan bank sampah misalnya :
-usaha maggot seperti yang dilakukan Bank Sampah Gajah Putih;
-usaha produksi biji plastic untuk disetorkan ke perusahan plastic;
-usaha kompos;
-usaha pembuatan paving dari plastik;
-usaha handycraft dari sampah anorganik;
-usaha tanaman organic dari hasil pembuatan kompos bank sampah
-dll
10
Budidaya magot Bank Sampah Gajah Putih
Hasil karya baju dari sampah plastik yang
disewakan untuk event karnaval
Hasil karya baju dari sampah plastik yang
disewakan untuk event karnaval
Hasil karya baju dari sampah plastik yang
disewakan untuk event karnaval
Hasil karya baju dari sampah plastik yang
disewakan untuk event karnaval
Hasil karya baju dari sampah plastik yang
disewakan untuk event karnaval
Hasil karya baju dari sampah plastik yang
disewakan untuk event karnaval
Hasil karya baju dari sampah plastik yang
disewakan untuk event karnaval
Budidaya magot Bank Sampah Gajah PutihBudidaya magot Bank Sampah Gajah PutihBudidaya magot Bank Sampah Gajah PutihBudidaya magot Bank Sampah Gajah PutihBudidaya magot Bank Sampah Gajah PutihBudidaya magot Bank Sampah Gajah Putih

Untuk mendirikan usaha bank sampah, harus dimulai dengan pemetaan potensi dan
kekuatan bank sampah; membangun mimpi atau visioning usaha dari seluruh anggota;
identifikasi siapa pangsa pasarnya, dan terakhir analisa usaha. Tahap selanjutnya
adalah memetakan siapa SDM yang akan mengelola. Pengelola usaha bank sampah
harus dipisahkan dari struktur kepengurusan inti dan pengelola bank sampah, supaya
dalam mengelola usaha lebih fokus. Pengelola bank sampah bisa dipilih dari anggota
atau bisa bekerjasama dengan pihak diluar anggota bank sampah.
D.Tahap monitoring dan evaluasi
Tahapan monitoring dan evaluasi tidak boleh ditinggalkan. Tahap ini merupakan hal
yang penting untuk memastikan proses pelaksanaan bank sampah berjalan baik, dan
ada keberlanjutan dari pengelolaan bank sampah itu sendiri.
a.Monitoring
Monitoring dilakukan bulanan atau tiga bulanan, bisa melalui rapat koordinasi
pengelola bank sampah untuk melihat progress dan tantangan dari pelaksanaan
bank sampah. Rapat pengelola bank sampah melaporkan proses dan kendala dari
penyetoran sampah, kerjasama dengan pihak pengepul atau pembeli sampah;
keaktifan anggota bank sampah; laporan keuangan. Harapannya melalui rapat
koordinasi yang rutin dilakukan, ada solusi bersama untuk menindaklanjuti
tantangan tersebut.
b.Evaluasi
Proses evaluasi dapat dilakukan pada akhir tahun melibatkan pengurus inti,
pengelola bank sampah serta seluruh anggota. Evaluasi bank sampah bertujuan
untuk melihat system yang sudah berjalan dan menyepakati jika ada perubahan
system untuk perbaikan.
11

PENGALAMAN BANK SAMPAH
KUAT BERKAT SAMPAH
Bank Sampah Mayang RW 06 Kelurahan Kestalan Kecamatan Banjarsari
Kota Surakarta
Bank Sampah Mayang berdiri sejak tahun
2013, saat ini telah mempunyai anggota
aktif sebanyak 24 orang. Setelah berjalan
lebih dari 4 tahun, Bank Sampah Mayang
telah berhasil membentuk Pra Koperasi
Simpan Pinjam, sebagian besar modalnya
berasal dari hasil penjualan sampah yang
mereka kumpulkan setiap kali
penimbangan. Di bawah koordinasi Ibu
Muryati Ketua Dasawisma Menur 2 RT 03
RW 06 Kelurahan Kestalan, bank sampah
ini rutin melakukan penimbangan setiap 1
bulan sekali.
Tanggal 20 Mei 2018 menjadi sejarah
berdirinya Pra Koperasi Simpan Pinjam
Mayang, sejak berdiri hingga saat ini jumlah anggota sudah mencapai 41 orang.
Adanya koperasi simpan pinjam Menur 2 memudahkan perempuan usaha kecil untuk
mengembangkan usahanya melalui pinjaman dengan bunga ringan.
Selain Koperasi, Bank Sampah Mayang juga memiliki kegiatan rutin dengan melakukan
Bakti Sosial kepada warga miskin yang membutuhkan. Kegiatan ini sudah berjalan
sejak tahun 2014. Dari hasil mengumpulkan sampah, perempuan di Kestalan mampu
memberdayakan masyarakat. Beberapa rangkaian kegiatan bakti sosial yang sudah
pernah dilakukan antara lain :
1.Tahun 2014 kegiatan bakti sosial dilingkungan sekitar untuk membantu warga sakit
dan orang jompo.
2.Tahun 2015 kegiatan bakti sosial di Panti Asuhan Yatim Piatu Dhu Afa Al Ahat di
Mojosongo Kota Surakarta sebanyak 39
anak – anak, dimana 80 % anak
perempuan. Juga bakti sosial di Pondok
pesantren anak yatim piatu Al Iksan
Mojosongo Surakarta, sebagian besar
adalah anak jalanan.
12
Proses pemilahan sampah
Kegiatan bakti sosial Bank Sampah MayangKegiatan bakti sosial Bank Sampah MayangKegiatan bakti sosial Bank Sampah MayangKegiatan bakti sosial Bank Sampah MayangKegiatan bakti sosial Bank Sampah MayangKegiatan bakti sosial Bank Sampah MayangKegiatan bakti sosial Bank Sampah Mayang

3.Tahun 2016 dalam rangka memperingati hari Kartini 21 April 2016 mengadakan
bakti sosial untuk 10 orang jompo, perempuan kepala keluarga, dan sakit di RT 03
RW 06.
4.Berturut turut pada pahun 2021 emergency respon Semeru dan pada tahun 2022
emergency respon di Cinjur.
Pengalaman bank sampah Mayang menjadi pembelajaran menarik, bahwa gerakan
pemilahan sampah tidak hanya memberikan dampak pada kebersihan lingkungan,
namun juga menjadi wadah membangun ekonomi kerakyatan melalui koperasi. Selain
itu pemilahan sampah bisa menjadi salah satu strategi pemberdayaan masyarakat
miskin dan rentan.
13

BANK SAMPAH GAJAH PUTIH DINOBATKAN SEBAGAI SRIKANDI LINGKUNGAN
TINGKAT KOTA
Bank Sampah Gajah Putih RT 3 RW 09 Kelurahan Karangasem merupakan bank sampah yang
didampingi oleh SPEK-HAM sejak berdiri tahun 2017.
Awal mulanya dari pertemuan SPEK-HAM dengan ketua PKK RT 03 RW 09 pada acara
Peresmian program Warga Bebas Asap Rokok. Ibu Rini selaku ketua PKK waktu itu
menyampaikan mulai mengumpulkan dan memilah sampah rumah tangga, tetapi terkendala
proses penjualan karena tidak tau mau dijual kemana dan belum adanya kepengurusan bank
sampah.
Mengetahui kondisi tersebut, SPEK-HAM melakukan edukasi memberikan pemahaman detail
mengenai bank sampah serta bagaimana aturan main dan cara agar bank sampah dapat
berjalan pada saat pertemuan PKK RT 03 RW 09 Kelurahan Karangasem. Selanjutnya anggota
PKK, ditambah dukungan dari kelompok bapak-bapak, membentuk Bank Sampah yang diberi
nama "Gajah Putih".
Dalam perjalanannya, Bank Sampah Gajah Putih
berjalan sangat baik, bahkan kehadirannya dilirik
oleh stakeholder setempat. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya dukungan bantuan Sarana &
Prasarana dari Pemerintah Kota, Dinas Lingkungan
Hidup, Telkom Solo, PDAM Solo, serta bank
ternama yaitu MAYBANK. Hal tersebut tak lepas
dari dukungan pendampingan dari SPEK-HAM,
serta koordinasi rutin dari pengurus Gajah Putih
kepada SPEK-HAM.
Penimbangan Bank Sampah rutin dilakukan setiap
dua minggu sekali, jumlah sampah an organik
yang terkumpul selalu mengalami peningkatan
jumlah. Dari catatan Bank Sampah Gajah Putih hingga November 2022 ini sudah berhasil
menjual kurang lebih 4 ton sampah plastic dan kertas. Melihat komitmen dan kerja keras
seluruh anggota bank sampah, maka ketua Bank Sampah kemudian memberanikan diri
mengajukan proposal bantuan sarana prasana administrasi kepada Walikota Surakarta.
Pada tanggal 3 Oktober 2022 yang lalu, Bank Sampah Gajah Putih menerima hibah dari
Walikota Surakarta sebesar Rp 15.000.000,00 yang kemudian peruntukannya untuk membeli
laptop, printer dan proyektor yang akan menunjang kerja-kerja administrasi bank sampah. Tidak
hanya sampai di sini prestasi dan dukungan dari seluruh stakeholder. Baru-baru ini ketua Bank
Sampah Gajah Putih menyabet juara 1 kader lingkungan di Kota Surakarta dan dinobatkan
sebagai “SRIKANDI LINGKUNGAN” tingkat Kota Surakarta. Atas prestasinya mendapatkan
uang pembinaan sebesar Rp. 3.000.000,00 yang akan digunakan untuk pengembangan
kegiatan Bank Sampah Gajah Putih. Semoga dengan semakin bertambahnya sarana dan
prasarana yang dimiliki, Bank Sampah Gajah Putih semakin berkembang dan menjadi salah
satu bank sampah percontohan dan menginsipirasi di Kota Surakarta.
14
Penyerahan Penghargaan SRIKANDI LINGKUNGAN
kepada Bank Sampah Gajah Putih oleh Wakil
Walikota Surakarta Bapak Teguh Prakosa

PROFIL BANK SAMPAH DAMPINGAN YAYASAN SPEK-HAM
Pengantar
Koperasi Sampah atau lebih dikenal dengan sebutan Bank Sampah adalah sebuah
kegiatan yang bertujuan untuk mengelola sampah rumah tangga supaya lingkungan
bersih dan sehat. Bank sampah dibentuk di setiap RT yang beranggotakan 20-30 KK.
Yayasan SPEK-HAM telah menginisasi dan mendampingi pembentukan Bank Sampah
sejak tahun 2013 di Kota Surakarta. Hingga akhir 2022 telah terbentuk 10 Bank
Sampah di 7 kelurahan di Kota Surakarta (Karangasem, Kestalan, Kemlayan, Sewu,
Joyosuran, Gilingan dan Tipes). Mengapa bank sampah diinisiasi di Kota Surakarta ?
Bahwa Kota Surakarta merupakan wilayah padat pemukiman yang dikelilingi 2 sungai
besar yang bermuara ke Bengawan Solo sehingga rentan terjadi bencana banjir.
Tujuan
1.Meningkatkan peran masyarakat khususnya perempuan dalam pelestarian
lingkungan,
2.Sebagai upaya mewujudkan lingkungan yang berkualitas di Kota Surakarta
3.Upaya penguatan ekonomi perempuan melalui penjualan sampah yang dikelola
dalam bentuk koperasi koperasi untuk memudahkan akses peminjaman dana bagi
perempuan
Kemitraan
Upaya pengembangan bank sampah di Kota Surakarta dilakukan SPEK-HAM dengan
membangun kerjasama dengan pemerintah daerah Kota Surakarta, bank swasta,
BUMD, dan BUMN. Beberapa mitra yang sudah berkontribusi dalam pengembangan
bank sampah dampingan SPEK-HAM adalah : Dinas Lingkungan Hidup, pemerintah
kelurahan, May Bank, PLN, PDAM
15

Rekap Hasil Penimbangan Sampah
N
o
Bank
Sampah
Kelurahan2016 –
2018
(3 tahun)
2019 2020 2021 2022
Jumlah
(Rp)
Jumla
h (Rp)
Jumlah
(Rp)
Jumla
h (Rp)
Jumlah
(Rp)
1.Gajah
Putih RT
03 RW
09
Karangase
m
2.615.00
0
5.038.00
0
4.530.00
0
7.674.65
0
8.123.00
0
2.Uwoh
Uwuh
RT 01/
05
Karangase
m
2.008.54
5
1.458.00
0
1.288.50
0
2.290.50
0
2.629.15
0
3.Sekawa
n RW 04
Karangase
m
364.00
0
1.128.00
0
1.843.35
0
6.495.30
0
7.085.65
0
4.Mayang
RW 06
Kestalan
4.203.70
0
1.227,50
0
1.037.00
0
1.590.00
0
6.161.00
0
5.Menur
RW 06
Kestalan
3.130.34
0
1.467.00
0
1.424.00
0
2.206.00
0
2.206.00
0
6.Sumber
Asri RW
08
Kampung
Sewu
3.528.30
0
924.000590.000 787.70
0
787.70
0
7.
SrikandiGilingan
2.853.00
0
953.000749.000776.000705.000
8.Sumber
Rejeki
RW 02
Kemlayan
2.449.70
0
1.347.00
0
809.000971.345 975.50
0
9.Sri
Rejeki
Joyosuran
583.00
0
1.249.00
0
553.000 896.00
0
1.100.00
0
10
.
Kepoda
ng
Tipes -
325.000325.000- -
11Sewu Sewu - - - - 2.621.40
16

.Pitu 0
TOTAL
23.300.5
45
15.590.9
00
13.148.8
50
25.782.6
91
32.393.9
00
17

DIREKTORI BANK SAMPAH DAMPINGAN SPEK-HAM SURAKARTA
No.Nama Bank
Sampah
Alamat Kontak
Person
Jabatan No
Handphone
Kegiatan Keterangan Jadwal
Penimbangan
1.GAJAH
PUTIH
RT 03 RW 09 Kelurahan
Karangasem Kecamatan
Laweyan Surakarta
Ibu RiniPengelola085867077796Penimbangan
sampah, pra
koperasi,
handycraft, ternak
maggot, ternak lele,
produksi kompos,
tanaman sayur
Penimbangan minggu
ke 2 dan
minggu ke 4
2.SEKAWAN RW 4 Kelurahan Karangasem
Kecamatan Laweyan
Surakarta
Ibu
Mustari
Ketua 081325608400Penimbangan
sampah, produksi
kompos, tanaman
sayur
Penimbangan
Setiap hari Sabtu
minggu ke 4
3.UWOH
AWOH
RT 02 RW 05 Kelurahan
Karangasem Kecamatan
Laweyan Surakarta
Ibu
Nawang
Ketua 081215123216Penimbangan
sampah
Penimbangan
Setiap Minggu ke.3
4.MAYANG RW 06 Kelurahan Kestalan
Kecamatan Banjarsari
Surakarta
Ibu
Murtiati
Ketua 083134571444Penimbangan
sampah
Penimbangan setiap
bulan pada tanggal 19
5.MENUR RT 03 RW 06 Kelurahan
Kestalan Kecamatan
Banjarsari Kota Surakarta
Ibu
Endang
Ketua 083123256486Penimbangan
sampah
Penimbangan setiap
minggu ke 2
6.SRIKANDI Bank Sampah Srikandi RT 02
RW 05 Kelurahan Gilingan
Kecamatan Banjarsari
Surakarta
Ibu SulisKetua 087724875908Penimbangan
sampah, pra
koperasi
Penimbangan minggu
ke 2 dan minggu ke 4

7.SUMBER
REJEKI
RW 02 Kelurahan Kemlayan
Kecamatan Serengan Kota
Surakarta
Ibu
Dumasri
Ketu
a
081217686750 Penimbangan sampah,
pra koperasi, produksi
kompos, tanaman
sayuran
Penimbangan setiap
minggu ke 2
8.SEWU
PITU
RW 07 Keluranan Sewu
Kecamatan Jebres Surakarta
Ibu
Mulyowati
Ketu
a
087718797967 Penimbangan sampah Penimbangan setiap
minggu ke 2
dan minggu ke 4
9.SRI
REJEKI
RW 12 Kelurahan Joyosuran
Kecamatan Pasar Kliwon
Surakarta
Ibu
Sukamti
Ketu
a
081804441879 Penimbangan sampah,
produksi kompos,
tanaman jeruk purut
Penimbangan setiao
minggu ke 2
1
0
SUMBER
ASRI
RW 08 Kelurahan Sewu
Kecamatan Jebres Kota
Surakarta
Ibu Nur
Fitri
Ketu
a
0895386211552Penimbangan sampah,
handycraft
Kurang aktip karena
Sampah dijual sendiri
sendiri
Tags