PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TA. 2023/2024
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 2
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
PRODI DIII KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TAHUN 2021-2024
VISI
Menghasilkan perawat profesional yang cerdas, caring, terampil dan tanggap
darurat pada tahun 2024.
MISI
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberadaan Prodi DIII
keperawatan Universitas Bhamada Slawi melalui kegiatan promosi,
pembelajaran di klinik dan komunitas serta dalam dunia kerja para alumni.
2. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang mengedepankan mutu asuhan
keperawatan untuk menghasilkan perawat vokasi yang yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, terampil dan menguasai kompetensi
khusus tanggap darurat.
3. Mengembangkan penelitian di bidang kesehatan dan mengaplikasikan dalam
bentuk pengabdian masyarakat disertai publikasinya.
4. Mengembangkan kerjasama kemitraan dalam rangka penyebarluasan IPTEK
dan pendayagunaan lulusan
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan karunia-Nya
sehingga Buku Panduan Praktek Laboratorium Keperawatan Dasar Program Studi
D III Keperawatan ini dapat diselesaikan. Panduan ini dibuat bertujuan untuk
memudahkan mahasiswa dalam menjalankan Praktek Laboratorium Keperawatan
Dasar, khususnya dalam melakukan tindakan keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan buku ini. Penyusun menyadari proses
penulisan buku ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun
mengharapkan masukan dan kritikan agar kelak buku ini menjadi lebih baik dan
bermanfaat.
Slawi, Februari 2024
Penyusun
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 4
PETUNJUK UMUM PRAKTEK LABORATORIUM
1. Peliharalah buku ini sebaik-baiknya, karena buku ini merupakan dokumentasi
dari seluruh kegiatan praktek laboratorium
2. Buku ini harus selalu dibawa selama praktek laboratorium
3. Setiap praktek laboratorium yang diikuti, mahasiswa harus memperoleh nilai
dan tanda tangan pembimbing yang mendampingi mahasiswa sewaktu
melakukan tindakan/prasat
4. Tindakan 1 didampingi oleh dosen pembimbing sedangkan untuk tindakan 2
dan 3 atau selanjutnya dapat dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri.
5. Setiap akan melakukan praktek laboratorium, mahasiswa WAJIB
menyiapkan alat-alat yang diperlukan dan menghubungi pembimbing
masing-masing paling lambat satu hari sebelum tanggal praktek
laboratorium, jika tidak kebijakan ditentukan oleh pembimbing yang
bersangkutan
6. Setiap mahasiswa wajib mengenakan jas praktek laboratorium dan masker
(jika sedang tidak enak badan), bagi mahasiswa yang tidak mengenakan, tidak
diperbolehkan mengikuti praktek laboratorium dan wajib mengganti di lain
waktu atau ikut bergabung dengan kelompok lainnya
7. Syarat mengikuti Ujian Praktek Laboratorium: KEHADIRAN
MAHASISWA 100 %.
Penyusun,
Koordinator Keperawatan Dasar
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 5
PRASAT
Pemberian Oksigen Nasal Kanul ................................................................ 7
Batuk Efektif ............................................................................................... 9
Pemasangan Kateter Pria............................................................................. 11
Mobilisasi Posisi Pasien .............................................................................. 13
Oral Hygiene .............................................................................................. 20
Pengukuran Tekanan Darah ........................................................................ 23
Pengukuran Suhu Tubuh Axilla, Oral dan Rectal ....................................... 25
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 6
REKAPITULASI PELAKSANAAN SKILL LAB
KEPERAWATAN DASAR
No Jenis Tindakan Tgl TTD
Pembimbing
Masukan
Pembimbing
1
Pemberian Oksigen
Nasal Kanul
2 Batuk Efektif
3
Pemasangan Kateter
Pria
4
Mobilisasi Posisi Pasien
5
Oral Hygiene
6
Pengukuran Tekanan
Darah
7
Pengukuran Suhu Tubuh
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 7
PEMBERIAN OKSIGEN NASAL KANUL
A. Pengertian
Suatu tindakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien dengan
menggunakan bantuan alat.
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen
2. Mencegah terjadinya gangguan sistem pernapasan (hipoksia, dll).
C. Indikasi
1. Gagal napas
2. Syok hipovolemik
3. Sesak napas
4. Kadar oksigen rendah
D. Kontra Indikasi
Pasien yang tidak dapat menerima terapi adekuat.
E. Prosedur
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Tabung oksigen lengkap dengan
manometer
2 Pengukur aliran flowmeterdan
humidifier
3 Selang kanul hidung
4 Aquabidest
5 Tissue atau kassa pada tempatnya
B FASE PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program
terapi
3
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C FASE ORIENTASI
1 Mengucapkan salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
6 Menjaga privacy pasien 2
D FASE KERJA
1 Menyiapkan tabung oksigen
dengan manometernya
6
2 Mengisi aquabidest pada tabung
humidifier sesuai batas
8
3 Mengatur posisi semifowler 6
4 Membuka flowmeter sesuai ukuran 10
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 8
5 Memastikan ada aliran udara pada
punggung tangan
6
6 Memasang kanul/masker dengan
benar
10
7 Melakukan fiksasi selang
kanul/masker dengan benar
5
8 Cek respon pasien 4
9 Merapikan pasien 3
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 3
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA
TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan
tindakan
4
2 Melakukan komunikasi terapeutik
selama tindakan
4
3 Ketelitian dan keamanan pasien
selama tindakan
4
TOTAL 100
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 9
BATUK EFEKTIF
A. Pengertian
Suatu tindakan melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk
secara efektif untuk membersihkan laring, trakea, dan bronkiolus dari secret
atau benda asing di jalan napas.
B. Tujuan
1. Membersihkan jalan napas.
2. Mencegah komplikasi infeksi saluran napas.
3. Mengurangi kelelahan saat batuk.
C. Indikasi
1. Pasien dengan gangguan bersihan jalan napas akibat akumulasi secret.
2. Pasien pre dan post operasi.
3. Pasien imobilisasi.
4. Pasien sadar dan mampu mengikuti perintah.
D. Kontra Indikasi
1. Pasien yang mengalami peningkatan tekanan intra kranial (TIK)
2. Gangguan fungsi otak
3. Gangguan kardiovaskular (hipertensi berat, aneurisma, gagal jantung,
infark miocard) dan emfisema karena dapat menyebabkan rupture
dinding alveolar.
E. Prosedur
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Tempat sputum (bengkok, gelas atau lainnya)
2 Perlak/alas
3 Lap wajah (saputangan, tissue)
4 Stetoskop
5 Sarung tangan
6 Masker
B FASE PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C FASE ORIENTASI
1 Mengucapkan salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
6 Menjaga privacy pasien 2
D FASE KERJA
1 Posisikan duduk 5
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 10
2
Anjurkan pasien meletakkan kedua tangan di
atas abdomen bagian atas (di bawah mamae)
dan mempertemukan kedua ujung jari Tengah
kanan dan kiri di atas processus xyphoideus.
10
3 Menarik napas dalam melalui hidung selama
4 detik, di tahan selama 2 detik, lalu
hembuskan melalui bibir ‘mecucu’ (pursed lip
breathing) selama 8 detik. Lakukan berulang
sebanyak 3-4 kali.
14
4 Pada tarikan napas dalam terakhir, napas
ditahan selama kurang lebih 2-3 detik.
14
5 Angkat bahu, dada dilonggarkan dan
batukkan dengan kuat.
14
6 Lakukan 4x setiap batuk efektif, frekuensi
disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
5
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
TOTAL 100
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 11
PEMASANGAN KATETER PRIA
A. Pengertian
Suatu tindakan memasang selang kecil yang dimasukkan ke dalam lubang
kencing.
B. Tujuan
Untuk membantu pasien yang tidak bisa pipis secara normal.
C. Indikasi
1. Retensi urine
2. Adanya obstruksi pada saluran kemih
3. Pengambilan sampel laboratorium
4. Pasien yang akan menjalani operasi
D. Kontra Indikasi
1. Cidera ureter/uretra
2. Pasen mampu berkemih secara spontan
E. Prosedur
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Bak instrument berisi :
a. Pinset anatomis
b. Duk
c. Kassa
d. Kateter sesuai ukuran
e. Sarung tangan steril 2 pasang
f. Sarung tangan bersih 1 pasang
2 Desinfektan dalam tempatnya
3 Spuit 10 cc
4 Jelly/pelumas
5 Urine bag
6 Plester dan gunting
7 Selimut mandi
8 Perlak dan pengalas
9 Bak berisi air hangat, waslap, sabun dan
handuk
10 Bengkok
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien dan
menyapa nama pasien
2
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 12
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
3
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
3
D TAHAP KERJA
1 Memasang sampiran/menjaga privacy
pasien
2
2 Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal
recumbent dan melepaskan pakaian
bawah
4
3 Memasang perlak, pengalas dan bengkok 3
4 Memasang sarung tangan bersih 3
5 Membersihkan genitalia dengan air hangat 4
6 Memasang sarung tangan steril dan
memasang duk steril
6
7 Memberi pelumas pada ujung kateter 6
8 Mengarahkan penis ke atas 4
9 Memasukkan kateter perlahan-lahan
sedalam 16-23 cm atau hingga urine
keluar
8
10 Menyambungkan kateter dengan urine
bag
8
11 Mengisi balon dengan aquadest sesuai
ukuran
8
12 Memfiksasi kateter ke arah atas/perut 6
13 Melepas duk, pengalas dan sarung tangan 4
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA
TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
Total 100
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 13
MOBILISASI POSISI PASIEN
A. Pengertian
Suatu tindakan untuk mengubah posisi pasien.
B. Tujuan
1. Untuk meningkatkan sirkulasi darah
2. Mempertahankan keseimbangan
C. Indikasi
1. Pasien yang mengalami keadaan tidak sadar
2. Pasien bedrest
3. Pasien dengan kelemahan otot
D. Kontra Indikasi
1. Pasien dengan fraktur
2. Pasien dengan peningkatan TIK
E. Prosedur
1. Semi fowler
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Sarung tangan bersih
2 Bantal
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien dan
menyapa nama pasien
2
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
3
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
3
4 Jaga privacy pasien 2
D TAHAP KERJA
1 Kaji kebutuhan klien akan bantuan 5
2 Meninggikan tempat tidur ke Tingkat
yang nyaman, pindahkan dan dekatkan
alat yang diperlukan
6
3 Meninggikan kepala tempat tidur 30⁰-45⁰ 20
4 Meletakkan bantal tipis untuk menyokong
kepala, leher dan bahu
11
5 Gunakan bantal untuk mensupport lengan
dan tangan klien jika diperlukan
11
6 Letakkan bantal kecil di bawah paha, agak
kaki lurus tanpa menekan area popliteal
11
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 14
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA
TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
Total 100
2. Lithotomi
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Sarung tangan bersih
2 Bantal
3 Tempat tidur khusus
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien dan
menyapa nama pasien
2
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
3
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
3
4 Jaga privacy pasien 2
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 15
D TAHAP KERJA
1 Pasien dalam keadaan supinasi 7
2 Angkat kedua paha dan Tarik ke atas
abdomen
15
3 Tungkai bawah membentuk sudut 90⁰
terhadap paha
20
4 Letakkan bagian lutut/ kaki pada
penyangga kaki di tempat tidur khusus
untuk posisi litotomi
15
5 Pasang selimut 7
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA
TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
Total 100
3. Dorsal Recumbent
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Sarung tangan bersih
2 Bantal, selimut
3 Tempat tidur khusus
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 16
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien dan
menyapa nama pasien
2
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
3
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
3
4 Jaga privacy pasien 2
D TAHAP KERJA
1 Baringkan pasien supinasi di Tengah
tempat tidur
7
2 Buka pakaian bawah pasien 15
3 Atur posisi kedua kaki ditekuk dan
direnggangkan
20
4 Letakkan bantal di sela antara dada,
abdomen dan pada lengan atas serta
tempat tidur
15
5 Pasang selimut di area genetalia 7
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA
TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
Total 100
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 17
4. Sims/miring
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Sarung tangan bersih
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien dan
menyapa nama pasien
2
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
3
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
3
4 Jaga privacy pasien 2
D TAHAP KERJA
1 Tempatkan kepala datar di tempat tidur 5
2 Tempatkan pasien dengan posisi
terlentang
6
3 Tekuk lutut kanan jika akan miring ke kiri
dan tangan kiri memegang Pundak kanan,
begitu sebaliknya
15
4 Gulingkan klien sehingga posisinya
berbaring miring kanan/kiri
15
5 Letakkan bantal di bawah kepala klien 5
6 Atur posisi bahu atas sehingga bahu dan
siku fleksi
5
7 Letakkan bantal di sela antara dada dan
abdomen, dan lengan atas berada di atas
bantal tersebut
5
8 Letakkan bantal pada area paha atas dan
tempat tidur
4
9 Letakkan handuk gulung di bawah telapak
kaki
4
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA
TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 18
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
Total 100
5. Trendelenburg
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Sarung tangan bersih
2 Bantal
3 Tempat tidur khusus
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien dan
menyapa nama pasien
2
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
3
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
3
4 Jaga privacy pasien 2
D TAHAP KERJA
1 Baringkan pasien terlentang mendatar di
Tengah tempat tidur tanpa bantal
14
2 Atur posisi tempat tidur dengan
menaikkan posisi kaki lebih tinggi
30
3 Pada bagian bawah kaki diganjal dengan
bantal sehingga posisi kaki tegak lurus
lebih tinggi dibandikan posisi kepala
12
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 19
4 Pasang selimut jika diperlukan 8
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA
TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
Total 100
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 20
ORAL HYGIENE
A. Pengertian
Suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan gigi dan area mulut.
B. Tujuan
1. Memenuhi kebutuhan personal hygiene pasien
2. Mencegah adanya infeksi pada rongga mulut
C. Indikasi
1. Pasien dengan gangguan mobilitas
2. Pasien dengan penurunan kesadaran
D. Kontra Indikasi
Pasien dengan dengan kerusakan di daerah rongga mulut
E. Prosedur
1. Oral hygiene tanpa sikat gigi
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Handuk kecil
2 Gelas kumur berisi air matang/air
garam/NaCl 0,9 %
3 Kom kecil berisi boraks gliserin/gentian
violet
4 Bak instrument berisi lidi kapas, deppers,
pinset chirurgis atau klem arteri serta
sudip lidah yang bungkus kassa
5 Sarung tangan bersih
6 Bengkok
7 Perlak dan pengalas
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien dan
menyapa nama pasien
3
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
4
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
3
D TAHAP KERJA
1 Memasang sampiran/menjaga privacy
pasien
2
2 Memasang alas dan handuk di bawah dagu
pasien
5
3 Memakai sarung tangan 8
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 21
4 Membasahi deppers dengan air masak/air
garam/NaCl 0,9 % menggunakan pinset
chirurgis atau klem arteri
12
5 Membuka mulut klien dengan sudip lidah
yang sudah dibungkus kassa
12
6 Membersihkan rongga mulut mulai dari
gusi, gigi dan gigi luar
15
7 Mengolesi bibir dengan boraks gliserin
atau bila ada stomatitis diolesi gentian
violet menggunakan lidi kapas
5
8 Merapikan pasien 5
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA
TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
Total 100
2. Oral hygiene dengan sikat gigi
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Tissue
2 Gelas kumur berisi air matang hangat
3 Sikat gigi dan pastanya
4 Sarung tangan bersih
5 Bengkok
6 Perlak dan alasnya/handuk kecil
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien dan
menyapa nama pasien
3
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 22
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
4
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
3
D TAHAP KERJA
1 Menjaga privacy pasien 4
2 Memasang perlak dan alasnya/handuk di
bawah dagu pasien
4
3 Memakai sarung tangan 4
4 Membantu pasien untuk berkumur 6
5 Membantu pasien menyikat gigi dan
pastanya
6
6 Membantu pasien menyikat gigi bagian
depan, samping dan dalam
10
7 Membantu pasien untuk berkumur 6
8 Mengulangi membantu pasien menyikat
gigi bagian depan, samping dan dalam
10
9 Membantu pasien untuk berkumur 6
10 Mengeringkan bibir menggunakan tissue 4
11 Merapikan pasien dan memberikan posisi
senyaman mungkin
4
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA
TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
Total 100
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 23
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
A. Pengertian
Suatu tindakan untuk mengetahui tekanan darah pasien.
B. Tujuan
Mengetahui tekanan darah pasien.
C. Indikasi
Pasien yang memiliki hipertensi, gangguan sistem kardiovaskuler dan
penyakit lainnya
D. Prosedur
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Spigmomanometer (Tensimeter)
2 Stetoskop
3 Alat tulis
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien dan menyapa
nama pasien
2
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
2
4 Jaga privacy pasien 3
D TAHAP KERJA
1 Mengatur posisi pasien: supinasi 2
2 Menempatkan diri di sebelah kanan pasien
(bila mungkin)
2
3 Membebaskan lengan pasien dari baju 2
4 Memasang manset dua jari di atas mediana
cubiti, selang sejajar arteri brachialis
7
5 Meraba denyut arteri brachialis 5
6 Meletakkan diafragma stetoskop di atas arteri
tersebut
7
7 Menutup sekrup balon, membuka pngunci air
raksa (untuk jenis spigmomanometer dengan
air raksa)
6
8 Memompa manset hingga tak terdengar denyut
arteri
6
9 Membuka sekrup balon perlahan-lahan, sambil
melihat turunnya air raksa atau jarum dan
dengarkan bunyi denyut pertama (systole)
12
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 24
hingga bunyi berakhir (diastole) sampai
tekanan nol
10 Melakukan validasi dengan mengulang mulai
point 8-9 (bila hasil pengukuran keduanya
berbeda, ulangi sekali lagi)
8
11 Mengunci air raksa dan melepas manset 4
12 Mencatat hasil pengukuran pada buku catatan 3
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
Total 100
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 25
PENGUKURAN SUHU AXILA, ORAL DAN RECTAL
A. Pengertian
Suatu tindakan untuk mengetahui suhu tubuh pasien.
B. Tujuan
Untuk mengetahui suhu tubuh pasien
C. Indikasi
Pasien yang mengalami demam
D. Prosedur
1. Pengukuran suhu axilla
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Termometer bersih pada tempatnya
2 3 botol yang berisi: larutan sabun,
desinfektan, air bersih
3 Potongan tissue pada tempatnya
4 Alat tulis
5 Bengkok
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien dan menyapa
nama pasien
2
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
2
4 Menjaga privacy pasien 3
D TAHAP KERJA
1 Mengatur posisi pasien 2
2 Membebaskan axilla pasien pada lengan yang
jauh
2
3 Membersihkan axilla dengan tissue 4
4 Mempersiapkan termometer, pastikan pada
skala di bawah 35
⁰
C. Bila belum turunkan
dengan cara mengibaskan termometer
6
5 Memasang reservoir termometer tepat pada
tengah axilla
8
6 Menyilangkan tangan di depan dada,
memegang bahu
6
7 Mengangkat termometer setelah 10 menit 10
8 Mengusap termometer dengan tissue kering ke
arah reservoir
4
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 26
9 Membaca hasil pengukuran dan mencatat
hasilnya
8
10 Membersihkan termometer dengan
mencelupkan ke dalam air sabun kemudian
usap ke arah reservoir, mencelupkan ke dalam
desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan air
bersih dan usap ke arah reservoir
8
11 Menurunkan air raksa 3
12 Mengembalikan termometer pada tempatnya 3
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
Total 100
2. Pengukuran Suhu Oral
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Termometer bersih pada tempatnya
2 3 botol yang berisi: larutan sabun,
desinfektan, air bersih
3 Potongan tissue pada tempatnya
4 Alat tulis
5 Bengkok
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien dan menyapa
nama pasien
2
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
2
4 Menjaga privacy pasien 3
D TAHAP KERJA
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 27
1 Mengatur posisi pasien 3
2 Pakai sarung tangan 3
3 Anjurkan pasien membuka mulut 7
4 Letakkan ujung thermometer di bawah lidah
pasien dan pangkal di sudut bibir
10
5 Anjurkan pasien untuk menutup bibirnya 9
6 Setelah 3-5 menit atau setelah terdengar bunyi
pada thermometer digital, anjurkan pasien
membuka mulutnya lalu keluarkan
thermometer
20
7 Bersihkan thermometer dengan kasa/tisu dari
pangkal ke ujung
7
8 Baca hasil pengukuran dan tulis dalam lembar
pencatatan
5
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3
Total 100
3. Pengukuran Suhu Rectal
No Aspek yang dinilai Bbt Tindk 1
Ya Tdk
A PERSIAPAN ALAT
1 Termometer bersih pada tempatnya
2 3 botol yang berisi: larutan sabun,
desinfektan, air bersih
3 Potongan tissue pada tempatnya
4 Alat tulis
5 Bengkok
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi program terapi 2
2 Mencuci tangan 2
3 Mendekatkan alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Dasar | 28
1 Memberi salam kepada pasien dan menyapa
nama pasien
2
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
2
4 Menjaga privacy pasien 3
D TAHAP KERJA
1 Bantu pasien membuka pakaian daerah pantat 3
2 Bersihkan rektal dengan tissue / kasa 5
3 Buang tissue ke bengkok 3
4 Beri vaselin pada ujung thermometer 5
5 Masukkan thermometer ke dalam rektal
sedalam 1-3 cm.
10
6 Setelah 2-5 menit ambil thermometer 10
7 Bersihkan thermometer dengan tissue / kasa
dari pangkal ke ujung
4
8 Buang tissue / kasa ke bengkok 3
9 Baca hasil pengukuran 3
10 Catat hasil pengukuran 2
11 Masukkan thermometer ke dalam larutan
desinfektan
4
12 Bersihkan thermometer dengan kasa yang
dibasahi larutan sabun
4
13 Jika sudah selesa, buang kasa ke bengkok 3
14 Masukkan thermometer ke dalam air bersih 3
15 Keringkan dengan tissue 2
E FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Merapikan alat 2
3 Berpamitan 2
4 Mencuci tangan 2
5 Dokumentasi tindakan 2
F PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama
tindakan
3
3 Ketelitian dan keamanan pasien selama
tindakan
3