Deteksi Dini dan Asuhan
Komplikasi Masa Nifas
Meiyana Sinaga, SST
Objektif Perilaku Siswa
Diakhir perkuliahan materi ini, diharapkan
mahasiswa dapat :
•Menjelaskan kembali tentang deteksi dini
komplikasi masa nifas dengan benar
•Menjelaskan kembali tentang asuhan
komplikasi masa nifas sesuai dengan
handout.
REFERENSI
•Cunningham, F.Gary et.al, 2006, Obstetri William Edisi 21 vol 1 dan
2. Jakarta : EGC
•POGI- JNPKKR. 2005. Buku Acuan Pelayanan Obstetri Neonatal
dan Emergensi Dasar. Jakarta : Depkes RI
•Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri Jilid I, Jakarta : EGC
•Saifuddin, Abdul Bari dkk, 2001, Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta:JNPKKR-POGI
•Saifuddin, Abdul Bari dkk, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta: YBPSP-MNH
PROGRAM
•Varney, Helen. 1997. Varney’s Midwifery. Jakarta : EGC
•Wiknjosastro, Hanifa, 2002, Ilmu kebidanan, Jakarta : YBPSP
Perdarahan PostpartumPerdarahan Postpartum
DefinisiDefinisi
Perdarahan pervaginam lebih dari 500 cc setelah melahirkanPerdarahan pervaginam lebih dari 500 cc setelah melahirkan
•Perdarahan sering dianggap ringan karena sulit diukur Perdarahan sering dianggap ringan karena sulit diukur
secara visualsecara visual
•Darah bercampur dengan cairan lainnya (cairan ketuban, Darah bercampur dengan cairan lainnya (cairan ketuban,
cairan kemih) dan karena itulah diremehkan cairan kemih) dan karena itulah diremehkan
•Meskipun anemia berat akan meningkatkan resiko kematian Meskipun anemia berat akan meningkatkan resiko kematian
ibu, namun tidak ada bukti-bukti bahwa semakin rendah ibu, namun tidak ada bukti-bukti bahwa semakin rendah
hemoglobin, semakin besar resiko kematian akibat hemoglobin, semakin besar resiko kematian akibat
perdarahan obstetriperdarahan obstetri
Evaluasi dan Penatalaksanaan Evaluasi dan Penatalaksanaan
AwalAwal
Berteriak untuk meminta tolong – memobilisasi personelBerteriak untuk meminta tolong – memobilisasi personel
Lakukan evaluasi pasien dengan cepat apakah dalam keadaan Lakukan evaluasi pasien dengan cepat apakah dalam keadaan
syok dan evaluasi jumlah darah yang hilang syok dan evaluasi jumlah darah yang hilang
Lakukan masase pada uterus untuk mengeluarkan bekuan darah Lakukan masase pada uterus untuk mengeluarkan bekuan darah
dan untuk meraba apakah ada kontraksi – periksa kembali secara dan untuk meraba apakah ada kontraksi – periksa kembali secara
berkalaberkala
Berikan oksitosin 10 unit IMBerikan oksitosin 10 unit IM
Evaluasi dan Penatalaksanaan Evaluasi dan Penatalaksanaan
Awal (lanjutan)Awal (lanjutan)
Mulai infus IV dengan menggunakan jarum berlobang besar (16-Mulai infus IV dengan menggunakan jarum berlobang besar (16-
gauge) dan alirkan cairan infus IV dengan cepatgauge) dan alirkan cairan infus IV dengan cepat
Pastikan kandung kemih kosong - kateterisasi bila perluPastikan kandung kemih kosong - kateterisasi bila perlu
Periksa apakah plasenta telah keluar – teliti apakah sudah lengkapPeriksa apakah plasenta telah keluar – teliti apakah sudah lengkap
Periksa serviks dan perineum apakah ada robekanPeriksa serviks dan perineum apakah ada robekan
Diagnosa Banding untuk Diagnosa Banding untuk
Perdarahan Pasca PersalinanPerdarahan Pasca Persalinan
Atonia uteriAtonia uteri
Perlukaan jalan lahirPerlukaan jalan lahir
Retensio plasentaRetensio plasenta
Sisa plasenta Sisa plasenta
Ruptura uteriRuptura uteri
Inversio uteriInversio uteri
DIAGNOSIS
Strategi PencegahanStrategi Pencegahan
Kesiapan melahirkanKesiapan melahirkan
Penolong yang terampil pada Penolong yang terampil pada
kelahirankelahiran
Pengobatan anemiaPengobatan anemia
Penatalaksanaan aktif Penatalaksanaan aktif
persalinan kala tigapersalinan kala tiga
Hindari prosedur yang tidak Hindari prosedur yang tidak
perlu (misalnya, episiotomi)perlu (misalnya, episiotomi)
Penatalaksanaan aktif persalinan Penatalaksanaan aktif persalinan
kala tiga:kala tiga:
Oksitosin 10 u IM dalam waktu Oksitosin 10 u IM dalam waktu
2 menit setelah bayi lahir2 menit setelah bayi lahir
Penegangan tali pusat Penegangan tali pusat
terkendaliterkendali
Masase fundus setelah Masase fundus setelah
kelahiran plasentakelahiran plasenta
Masalah-Masalah Kritis Masalah-Masalah Kritis
Mengenai Persalinan Kala TigaMengenai Persalinan Kala Tiga
Penatalaksanaan Aktif vs. fisiologisPenatalaksanaan Aktif vs. fisiologis
•Resiko Potensial dari masing-masingResiko Potensial dari masing-masing
Terhambatnya pengeluaran plasentaTerhambatnya pengeluaran plasenta
Putusnya tali pusatPutusnya tali pusat
Inversio UterusInversio Uterus
Pilihan zat-zat oksitosikaPilihan zat-zat oksitosika
•Stabilitas, keamanan dan efek samping oksitosikaStabilitas, keamanan dan efek samping oksitosika
Penatalaksanaan Aktif: Penatalaksanaan Aktif:
Keuntungan dan KerugianKeuntungan dan Kerugian
KeuntunganKeuntungan
•Memperpendek lamanya kala tigaMemperpendek lamanya kala tiga
•Mengurangi resiko perdarahan pasca persalinan (PPH)Mengurangi resiko perdarahan pasca persalinan (PPH)
KerugianKerugian
•Memerlukan oksitosika dan bahan-bahan yang Memerlukan oksitosika dan bahan-bahan yang
diperlukan untuk injeksidiperlukan untuk injeksi
•Memerlukan seorang penolong persalinan yang Memerlukan seorang penolong persalinan yang
terampil dalam :terampil dalam :
Pengamatan/observasiPengamatan/observasi
Memberikan injeksiMemberikan injeksi
Penegangan tali pusat terkendaliPenegangan tali pusat terkendali
Langkah-langkah penatalaksanaan Langkah-langkah penatalaksanaan
Aktif Kala TigaAktif Kala Tiga
OksitosinOksitosin
•Dalam waktu 2 menit setelah lahir, palpasi abdomen untuk Dalam waktu 2 menit setelah lahir, palpasi abdomen untuk
mengesampingkan kemungkinan adanya bayi keduamengesampingkan kemungkinan adanya bayi kedua
•Beri oksitosin 10 unit IMBeri oksitosin 10 unit IM
Penegangan tali pusat terkendaliPenegangan tali pusat terkendali
•Tunggu hingga ada kontraksi uterus yang kuat (2-3 menit)Tunggu hingga ada kontraksi uterus yang kuat (2-3 menit)
•Lakukan penegangan tali pusat terkendali sementara Lakukan penegangan tali pusat terkendali sementara
melakukan counter-traksi diatas pubismelakukan counter-traksi diatas pubis
•Jika plasenta tidak turun, hentikan penegangan dan tunggu Jika plasenta tidak turun, hentikan penegangan dan tunggu
kontraksi berikutnyakontraksi berikutnya
Atonia Uteri: PenatalaksanaanAtonia Uteri: Penatalaksanaan
•Lanjutkan pemberian cairan IVLanjutkan pemberian cairan IV
•Lanjutkan masase uterus Lanjutkan masase uterus
•Lanjutkan obat oksitosika Lanjutkan obat oksitosika
•Lakukan kompresi bimanual Lakukan kompresi bimanual
•Lakukan kompresi aorta Lakukan kompresi aorta
•Pertimbangkan untuk melakukan Pertimbangkan untuk melakukan
ligasi arteri uterina atau arteri ligasi arteri uterina atau arteri
utero-ovarina atau histerektomiutero-ovarina atau histerektomi
Bersamaan dengan itu :Bersamaan dengan itu :
•Transfusikan darah Transfusikan darah
seperlunya seperlunya
•Pertimbangkan Pertimbangkan
diagnosa-diagnosa diagnosa-diagnosa
lainnyalainnya
•Jangan lakukan Jangan lakukan
tampon uterus tampon uterus
BAGAN PENANGANAN ATONIA UTERI
Obat-obatan Oksitosika Obat-obatan Oksitosika
Oksitosin Ergometrin/
Methyl ergometrin
Misoprostol
Dosis dan cara
pemberian
IV: 20 units dlm 1
L dgn laju 60
tetes/menit
IM: 10 units
IM atau IV: 0.2 mgOral atau rektal 400
ug
Dosis lanjutan IV: 20 units dlm 1
L dgn laju 40
tetes/menit
Ulangi 0.2 mg IM
setelah 15 menit.
Jika perlu, beri 0.2
mg IM atau IV
setiap 4 jam
400 ug 2-4 setelah
dosis awal
Dosis maksimum Tdk lebih dari 3 L
cairan IV
Total 1 mg atau 5
dosis
Total 1200 ug atau 3
dosis
Kontraindikasi Pemberian IV
secara cepat atau
bolus
Pre-eklampsia,
hipertensi, penyakit
jantung
Jangan beri secara
IV, Asthma
Obat-Obat Obat-Obat OksitosikaOksitosika
Oksitosin- ekstrak dari pituitari posteriorOksitosin- ekstrak dari pituitari posterior
Ergometrine - preparat ergotErgometrine - preparat ergot
Sintometrin- kombinasi oksitosin dan ergometrinSintometrin- kombinasi oksitosin dan ergometrin
Obat-Obat Oksitosika: Obat-Obat Oksitosika:
MisoprostolMisoprostol
Misoprostol- analog dengan prostoglandin E1 Misoprostol- analog dengan prostoglandin E1
Obat-Obat Oksitosika : Obat-Obat Oksitosika :
OksitosinOksitosin
KeuntungannyaKeuntungannya
•Membuat uterus berkontraksiMembuat uterus berkontraksi
•Bekerja dalam waktu 2 1/2 menit bila diberikan IMBekerja dalam waktu 2 1/2 menit bila diberikan IM
•Pada umumnya tidak ada efek sampingPada umumnya tidak ada efek samping
KerugiannyaKerugiannya
•Lebih mahal dari ergometrinLebih mahal dari ergometrin
•Hanya preparat IM atau IV sajaHanya preparat IM atau IV saja
•Tidak stabil dalam suhu panasTidak stabil dalam suhu panas
Obat-Obat Oksitosika : Obat-Obat Oksitosika :
ErgometrinErgometrin
KeuntungannyaKeuntungannya
•Harga murahHarga murah
•Efeknya bertahan hingga 2-4 jam Efeknya bertahan hingga 2-4 jam
KerugiannyaKerugiannya
•Memakan waktu 6-7 menit untuk menjadi efektif bila diberikan Memakan waktu 6-7 menit untuk menjadi efektif bila diberikan
secara IM; bentuk oral tidak cukup efektifsecara IM; bentuk oral tidak cukup efektif
•Membuat kontraksi tonik uterusMembuat kontraksi tonik uterus
•Meningkatkan Resiko hipertensi, muntah, sakit kepala . Meningkatkan Resiko hipertensi, muntah, sakit kepala .
•Kontraindikasi bagi ibu-ibu dengan hipertensi atau sakit jantung. Kontraindikasi bagi ibu-ibu dengan hipertensi atau sakit jantung.
•Tidak stabil pada suhu panasTidak stabil pada suhu panas
Obat-Obat Oksitosika: Obat-Obat Oksitosika:
SyntometrinSyntometrin
KeuntungannyaKeuntungannya
•Efek kombinasi antara reaksi cepat dari oksitosin dan reaksi Efek kombinasi antara reaksi cepat dari oksitosin dan reaksi
yang berkesinambungan dari ergometrinyang berkesinambungan dari ergometrin
KerugianKerugian
•Meningkatkan resiko hipertensi, mual dan muntah Meningkatkan resiko hipertensi, mual dan muntah
•Tidak stabil dalam suhu panasTidak stabil dalam suhu panas
Oksitosin vs. ErgometrineOksitosin vs. Ergometrine
Mulainya
respon dari
uteri
Lamanya respon
dari uteri
Oksitosin
IV
IM
Segera
3-5 min.
1°
2-3°
Ergometrin/methyl ergometrin
IV
IM
Segera
2-5 min.
45 min.
3°
Physicians’ Desk Reference 1998. ASDR 2000.
Stabilitas Oksitosika dalam iklim Stabilitas Oksitosika dalam iklim
Tropis: Hasil-HasilTropis: Hasil-Hasil
Lapangan: Lapangan:
Ergometrin: hanya 31% dari sampel yang tetap memiliki tingkat Ergometrin: hanya 31% dari sampel yang tetap memiliki tingkat
unsur aktif yang ditentukanunsur aktif yang ditentukan
Oksitosin: satu kadaluwarsa, 5 sampel memiliki 104-142% dari Oksitosin: satu kadaluwarsa, 5 sampel memiliki 104-142% dari
unsur aktif yang ditetapkanunsur aktif yang ditetapkan
WHO 1993.
Stabilitas Oksitosika dalam Stabilitas Oksitosika dalam
iklim Tropis:iklim Tropis:
Kondisi yang
disimulasikan
Ergometrin/
methylergometrin
Oksitosin
Pendinginan
selama 12 bulan
4-5 % unsur
aktifnya hilang
Tidak hilang
30
o
C, gelap 25% hilang 14% hilang
21-25
o
C, terang 21-27% hilang
dalam satu bulan
>90% hilang dalam
12 bulan
Cahaya tidak
berpengaruh
40
o
C gelap 50% hilang Cahaya tidak
berpengaruh
WHO 1993.
Stabilitas Oksitosika dalam iklim Stabilitas Oksitosika dalam iklim
Tropis: KesimpulanTropis: Kesimpulan
Stabilitas oksitosin lebih baik dari ergometrin/ methyl ergometrin, Stabilitas oksitosin lebih baik dari ergometrin/ methyl ergometrin,
terutama menyangkut cahayaterutama menyangkut cahaya
Simpan dalam lemari pendingin, di tempat gelap, dan diberi labelSimpan dalam lemari pendingin, di tempat gelap, dan diberi label
Keluarkan dari dalam kotaknya hanya jika segera dipakaiKeluarkan dari dalam kotaknya hanya jika segera dipakai
Tanpa pendinginan untuk jangka waktu singkat diperbolehkan (1 Tanpa pendinginan untuk jangka waktu singkat diperbolehkan (1
bulan pada 30bulan pada 30°°C, 2 minggu pada 40C, 2 minggu pada 40°°C)C)
WHO 1993.
BENGKAK PADA EKSTREMITAS
DAN WAJAH
1.BENGKAK PADA WAJAH dan
EKSTREMITAS
Udem adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan , akibat
adanya gannguan keseimbangan.
Udem dapat terjadi oleh :
•Adanya tekanan hidrostatik yang sangat tinggi pada
pembuluh kapiler seperti misalnya bila aliran darah vena
tersumbat
•Tekanan osmotik terlalu rendah, karena kadar protein
plasma, terutama albumin sangat rendah
•Sumbatan pada aliran limfe
•Kerusakan dinding kapiler sehingga plasma dapat
merembes keluar dan masuk ke dalam jaringan serta
menimbulkan tekanan osmotik yang melawan tekanan
osmotik protein dalam aliran darah
BENGKAK PADA WAJAH dan EKSTREMITAS…
Keadaan pembengkakan wajah dan
ekstremitas, sering menyertai kelainan –
kelainan pada masa nifas, sebagai berikut
1. Eklampsi
2.Syndrom Nefrotik
EKLAMPSI POSTPARTUM
Gejala :
–Peningkatan tekanan darah
–Oluguria
–Peningkatan jumlah proteinuri
( karena vasospasme akut )
–Sakit kepala berat dan persisten
–Rasa mengantuk
–Penglihatan kabur
–Nyeri epigastrik
–Hiperefleksi
FAKTOR RESIKO
–Primigravida
–Wanita dengan hipertensi esensial
–Wanita dengan kehamilan kembar
–Wanita dengan diabetes, mola hidatidosa,
polihidramnion
–Wanita dengan riwayat eklamsia atau
preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
–Riwayat keluarga eklamsi
PERAN BIDAN
–Mendeteksi terjadinya eklamsi
–Mencegah terjadinya eklamsi
–berkolaborasi dengan dokter untuk
penanganan kasus eklamsia
–Memberikan penanganan awal
sebelum merujuk pada kasus
eklamsi
SYNDROM NEFROTIK
•Syndrom nefrotik adalah suatu spektrum
penyakit ginjal yang penyebabnya
beragam. Pada gambaran mikroskopis
ginjal, terdapat kelainan pada sawar
dinding kapiler glomerulus, yang
menyebabkan filtrasi protein plasma yang
berlebihan.
INFEKSI SALURAN KEMIH
sensitivitas kandung kemih berkurang akibat
peregangan, trauma, dan retensi dari urin residu.
Kebanyakan infeksi saluran kemih pascapartum
disebabkan oleh organisme gram negatif seperti
Escheria Coli, yang menginvasi uretra dan
kandung kemih serta menyebabkan sistitis.
Bakteri kandung kemih kemudian mungkin naik
ke ginjal, karena aliran urin balik vesikouretral
sewaktu berkemih, sehingga menyebabkan
pielonefritis setelah beberapa hari
INFEKSI SALURAN KEMIH
•1. SISTITIS, Sistitis adalah peradangan
kandung kemih tanpa disertai
peradangan bagian atas saluran kemih.
•2. PIELONEFRITIS, Pielonefritis adalah
infeksi pada ginjal yang biasanya
disebabkan oleh bakteri yang naik dari
saluran kemih bawah
SISTITIS
•Faktor predisposisi :
–Uretra wanita yang pendek
–Sistokel
–Sisa air kemih yang tertinggal
–Penggunaan kateter
Sistitis…
Tanda dan gejala :
–Rasa sakit waktu berkemih
–Meningkatnya frekuensi berkemih
–Pada penekanan suprasimpisis, akan terasa
nyeri lokal yang juga menyebar ke daerah
lipat paha, prosedur pemeriksaan ini juga
menyebabkan pasien ingin berkemih
–Pada pemeriksaan laboratorium, ditemukan
lekosit dan eritrosit dan kadang – kadang
ditemukan bakteri
–Kadang – kadang terdapat hematuria
PIELONEFRITIS
Pyelonefritis terjadi akibat perubahan fisiologis
dan anatomi yang diasosiasikan dengan
kehamilan. Perubahan tersebut diantaranya :
–Penekanan ureter pada pinggir pelvik oleh
uterus
–Penurunan kondisi kandung kemih saat
nifas
–Dilatasi dan penurunan kondisi ureter
akibat efek hormonal
PIELONEFRITIS…
Gejala dan tanda ;
–Disuria
–Demam tinggi
–Sering kencing
–Nyeri perut
–Nyeri suprapubik
–Nyeri pinggang/KOSTOVERTEBRAL
–Nyeri dada belakang
–Anoreksia
–Mual/muntah
Peran bidan :
1.Melakukan deteksi dini pada kasus
infeksi saluran kemih
2.Mencegah terjadinya infeksi saluran
kemih
3.Melakukan perawatan dengan
segera dan melakukan kolaborasi
dengan dokter dalam penanganan
kasus infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih…Infeksi saluran kemih…
Asuhan bidan :Asuhan bidan :
•Menganjurkan ibu untuk Menganjurkan ibu untuk berkemihberkemih setiap 2 – 4 jam, setiap 2 – 4 jam,
•Ibu sebaiknya sedikitnya Ibu sebaiknya sedikitnya minum 8 gelas cairanminum 8 gelas cairan
khususnya air setiap harikhususnya air setiap hari
Menganjurkan ibu untuk Menganjurkan ibu untuk menjaga personal higienemenjaga personal higiene
•Kaji bila terdapat Kaji bila terdapat rasa sakit menyengat dan rasa rasa sakit menyengat dan rasa
panas pada saat berkemihpanas pada saat berkemih
Kaji bila ada keluhan Kaji bila ada keluhan ketidaknyaman pada area ketidaknyaman pada area
suprapubik atau abdomen bagian bawahsuprapubik atau abdomen bagian bawah, nyeri , nyeri
punggung bagian bawah atau nyeri berat pada punggung bagian bawah atau nyeri berat pada
panggul.panggul.
Kaji tanda – tanda vitalKaji tanda – tanda vital 4 jam dan bila ada 4 jam dan bila ada
pengaruh pada tanda sistemikpengaruh pada tanda sistemik
3.Rasa sakit, merah, lunak
dan bengkak di kaki
Faktor – faktor pembekuan dan fibrinogen biasanya
meningkat selama kehamilan dan tetap meningkat
pada awal puerperium. Keadaan hiperkoagulasi
ini, yang bisa diiringi dengan kerusakan pembuluh
darah dan imobilitas, meningkatkan resiko
tromboembolisme
TROMBOFLEBITISTROMBOFLEBITIS
Tromboflebitis adalah perluasan atau Tromboflebitis adalah perluasan atau
invasi mikroorganisme patogen yang invasi mikroorganisme patogen yang
mengikuti aliran darah mengikuti aliran darah sepanjang venasepanjang vena
dan cabang – cabangnya . disebabkan dan cabang – cabangnya . disebabkan
oleh adanya oleh adanya trombosis atau embolustrombosis atau embolus
karena adanya perubahan atau karena adanya perubahan atau
kerusakan pada kerusakan pada pembuluh darahpembuluh darah, ,
perubahan pada susunan darahperubahan pada susunan darah, , laju laju
peredaran darahperedaran darah, atau karena pengaruh , atau karena pengaruh
infeksi atau venaseksi.infeksi atau venaseksi.
A.Pelviotromboflebitis/trombosis A.Pelviotromboflebitis/trombosis
vena dalamvena dalam
Mengenai vena – vena dinding uterus dan Mengenai vena – vena dinding uterus dan
ligamentum latum, yaitu vena ovarika, vena ligamentum latum, yaitu vena ovarika, vena
uterina dan vena hipogastrika.uterina dan vena hipogastrika.
Tanda dan gejala :Tanda dan gejala :
•Nyeri, yang terdapat pada perut bagian Nyeri, yang terdapat pada perut bagian
bawah dan atau perut bagian samping, bawah dan atau perut bagian samping,
timbul pada hari 2-3 masa nifas dengan atau timbul pada hari 2-3 masa nifas dengan atau
tanpa panastanpa panas
•Penderita tampak sakit beratPenderita tampak sakit berat
•Gangguan darah :Gangguan darah :
Terdapat leukositosis Terdapat leukositosis
•Pada periksa dalam, hampir tidak ditemukan Pada periksa dalam, hampir tidak ditemukan
apa – apa karena yang paling banyak terkena apa – apa karena yang paling banyak terkena
adalah vena ovarika yang sukar dicapai pada adalah vena ovarika yang sukar dicapai pada
pemeriksaan.pemeriksaan.
B.Tromboflebitis Superfisial/Trombosis
Vena Dalam
Mengenai vena – vena pada tungkai, misalnya vena
femoralis, vena poplitea dan vena safena.
Tanda dan Gejala :
–Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris
selama 7 – 10 hari kemudian suhu mendadak naik
–Pada salah satu kaki yang terkena, memberikan tanda
– tanda sebagai berikut :
•Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi ke luar
serta sukar bergerak lebih panas dibanding kaki
lainnya
•Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki
terasa tegang dan keras pada lipat paha bagian
atas
Lanjutan…
•Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha.
•Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga
kaki menjadi bengkak, tegang, putih, nyeri dan
dingin, pulsasi menurun
•Edema kadang – kadang terjadi sebelum atau
setelah nyeri dan pada umumnya terdapat pada
paha bagian atas, tetapi lebih sering dimulai dari
jari – jari kaki dan pergelangan kaki, kemudian
meluas dari bawah ke atas
•Nyeri pada betis, yang akan terjadi spontan atau
dengan memijat betis atau dengan meregangkan
tendo Achilles ( Tanda Homan )
Tromboflebitis…
• Peran Bidan :
–Melakukan deteksi dini pada kasus
tromboflebitis
–Melakukan perawatan dengan segera dan
melakukan kolaborasi dengan dokter dalam
penanganan kasus tromboflebitis
Tromboflebitis…
•Asuhan bidan :
–Pantau tanda – tanda vital.
–Inspeksi dan palpasi panas, warna, nyeri tekan dan
nadi perifer dan tanda Homan positif
–Bantu ibu untuk istirahat di tempat tidur dengan
posisi kaki ditinggikan total di atas bantal.
–Pakai kompres basah, yang hangat untuk kaki yang
terkena
–Mulailah mobilisasi yang progresif setelah radang
akut hilang
Lanjutan…
–Pakailah stoking penyokong
–Pantau dan laporkan adanya tanda emboli
paru.
–Anjurkan ibu mengikuti langkah – langkah
berikut untuk mencegah vena statis
•Hindari menyilangkan kaki di dengkul saat duduk
•Tinggikan kaki saat duduk, ketika memungkinkan
•Hindari berdiri dalam waktu yang lama
•Lakukan mobilisasi berkala sepanjang hari
KESIMPULAN
•Pada masa nifas sering terjadi komplikasi
diantaranya adalah eklamsi postpartum,
infeksi saluran kemih, dan tromboflebitis.
Peran bidan dalam penatalaksanaan
kasus komplikasi tersebut diantaranya
melakukan deteksi dini dengan melihat
tanda dan gejala kemudian melakukan
kolaborasi dengan dokter untuk mengatasi
masalah tersebut.
EVALUASI
1.Peningkatan tekanan darah
2.Anoreksia
3.Mual dan muntah
4.Nyeri Suprapubik
5.Nyeri pada betis
6.Oedem pada ekstremitas dan wajah
7.Oedem pada kaki
8.Nyeri waktu berkemih
9.Positif tanda Homan
10.Nyeri punggung bagian bawah
11.Penglihatan kabur
12.Nyeri daerah epigastrium
Latihan aplikasi konsep
•Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok kecil, dan
masing – masing kelompok diberikan kasus,
kemudian kelompok menentukan sendiri arah
diagnosa kasus tersebut. Kemudian tiap – tiap
kelompok menampilkan hasil dari diskusi
mereka dalam bentuk simulasi, dimana anggota
kelompok ada yang berperan sebagai seorang
bidan yang melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik yang sesuai dari diagnosis
tersebut.
KASUS
Kelompok I : Ny. R postpartum 3 hari,
datang pada anda dengan keluhan nyeri
pada daerah epigastrium dan sakit kepala
hebat
Kelompok II : Ny. S postpartum 4 hari,
datang pada anda dengan keluhan sakit
pada waktu berkemih dan urine berwarna
merah
•Kelompok III : Ny. F, postpartum 7 hari
datang pada anda dengan keluhan mual,
muntah dan nyeri pada daerah pinggang
•Kelompok IV : Ny. C postpartum 10 hari
datang pada anda dengan keluhan kaki
terasa nyeri, merah dan bengkak