cara menjalankan puasa bagi pasien dengan dispepsia
timbul4
0 views
16 slides
Oct 22, 2025
Slide 1 of 16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
About This Presentation
menjelaskan tata cara pasien dyspepsia berpuasa
Size: 73.87 KB
Language: none
Added: Oct 22, 2025
Slides: 16 pages
Slide Content
Jaga Lambung Selama Puasa Timbul Pranoto
Pendahuluan Puasa bukan sekadar kegiatan keagamaan yang wajib dilakukan umat muslim. Lebih dari itu,puasa juga memiliki khasiat yang baik untuk menjaga kesehatan terutama lambung kita, dan jika disertai dengan diet yang benar , puasa memberikan efek luar biasa bagi kesehatan tubuh.
Definisi Dispepsia adalah ketidaknyamanan bahkan hingga nyeri pada saluran pencernaan, terutama bagian atas Semua orang pernah mengalami dispepsia, baik laki-laki maupun perempuan. Satu di antara 4 orang pasti mengalami hal ini. Dispepsia juga merupakan suatu sindroma (kumpulan gejala) yang mencerminkan gangguan saluran cerna.
Gejala Kumpulan gejala tersebut adalah rasa tidak nyaman, mual, muntah, nyeri ulu hati, bloating (lambung merasa penuh atau sebah), kembung, sendawa, cepat kenyang, perut keroncongan hingga selalu buang angin. Gejala itu bisa akut, berulang, dan bisa juga menjadi kronis. Disebut kronis jika gejala itu berlangsung lebih dari satu bulan terus-menerus .
Puasa dan dispepsia Pada saat berpuasa, kita bisa terhindar dari dispepsia karena makannya menjadi teratur saat sahur dan berbuka. Selain itu, faktor stresnya terkendali sehingga menjadi lebih tenang
Puasa dan dispepsia Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa kekosongan saluran pencernaan saat berpuasa meningkatkan kadar asam lambung namun kondisi asam lambung akan kembali normal setelah berbuka. J adi penderita sakit maag tetap bisa berpuasa. Bagi penderita sakit maag tertentu, puasa justru dapat menyembuhkan.
Dispepsia fungsional Dispepsia fungsional adalah gangguan fungsi lambung yang disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, kebiasaan makan camilan berlemak, minum kopi dan minuman bersoda sepanjang hari, stres dan merokok.. penderita dispepsia fungsional diperbolehkan dan dianjurkan tetap berpuasa selama Ramadhan karena aktivitas tersebut tidak menimbulkan gangguan yang signifikan terhadap kondisi lambungnya.
Pada dispepsia fungsional , kondisi lambung sebenarnya normal . Hanya saja, karena pola makan yang tidak teratur asam lambung jadi bergejolak sehingga menimbulkan gangguan. Keteraturan makan saat berpuasa justru bisa membuat gangguan maag berkurang atau bahkan hilang sama sekali
Obat dispepsia fungsional Perilaku yang dapat meningkatkan keasaman lambung dikendalikan karena itu kalau puasa sakit maag fungsionalnya justru akan membaik Ada baiknya penderita sakit maag fungsional mengonsumsi obat-obatan seperti antasida , ranitidine , omeprazole kombinasi antasida dan famotidine selama berpuasa untuk berjaga-jaga.
Dispepsia organik Dispepsia organik adalah gangguan kesehatan yang ditandai dengan luka atau tukak di lambung dan usus dua belas jari, antara lain akibat infeksi kuman Helicobacter pylori Sebab jika dilanjutkan, berpuasa bisa memperparah kondisi penderita dispepsia organik yang belum diobati, terutama bila ada tanda-tanda alarm. Tanda-tanda alarm yang harus diwaspadai penderita maag organik adalah bila kasus sakit maag pertama kali muncul pada usia di atas 45 tahun, terjadi penurunan berat badan, pucat, terjadi pendarahan di saluran cerna, muntah atau muntah darah berulang, dan berak berwarna kehitaman.
dispepsia organik Penderita dispepsia organik sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu bila hendak berpuasa Penderita dispepsia organik ringan, kata dia, memang bisa menjalankan ibadah puasa bila selama periode awal berpuasa kondisi lambungnya tidak terganggu. Bila saat berpuasa penderita terus-menerus muntah, ia menyarankan, sebaiknya puasa dihentikan saja atau berkonsultasi dengan dokter kalau ingin tetap berpuasa.
Tips untuk dispepsia Beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan dispepsia adalah menelan terlalu banyak udara, misalnya, mereka yang mempunyai kebiasaan mengunyah secara salah (dengan mulut terbuka atau sambil berbicara). Atau mereka yang senang menelan makanan tanpa dikunyah (biasanya konsistensi makanannya cair). Keadaan itu bisa membuat lambung merasa penuh atau bersendawa terus. Kebiasaan lain yang bisa menyebabkan dispesia adalah merokok, konsumsi kafein (kopi), alkohol, atau minuman yang sudah dikarbonasi (softdrink), atau makanan yang menghasilkan gas ( tapai, nangka, durian ).
Tips untuk dispepsia tidak mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gas seperti makanan berlemak, makanan berserat, sayur kol dan sawi, nangka, pisang ambon, buah-buahan yang dikeringkan dan minuman bersoda. Hindari pula makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti kopi, minuman beralkohol dan bersoda, anggur putih, sari buah sitrus dan susu Hindari makanan yang sulit dicerna seperti kue tart, keju dan daging kambing sebaiknya juga tidak dikonsumsi karena dapat memperlambat pengosongan isi lambung.
Tips untuk dispepsia Hindari makanan yang secara langsung dapat merusak dinding lambung seperti makanan pedas dan makanan yang mengandung cuka atau bumbu merangsang serta sumber karbohidrat tertentu seperti beras ketan, mie, bihun, bulgur, jagung, ubi, singkong, tales, dan dodol sebaiknya juga dihindari. Hindari makanan yang melemahkan klep kerongkongan seperti coklat, makanan tinggi lemak dan gorengan sebaiknya juga tidak dikonsumsi
Makanlah Karbohidrat kompleks atau yang lambat dicerna sehingga Anda merasa kenyang lebih lama. Kurma adalah sumber dari gula, serat, karbohidrat, kalium dan magnesium yang sangat baik . Almond kaya akan protein dan serat. Pisang merupakan sumber dari karbohidrat, kalium dan magnesium yang baik . Makan makanan yang direbus atau panggang daripada makanan yang digoreng dan berlemak. Makan dalam jumlah moderat, dalam jumlah yang lebih kecil tapi lebih sering, dan berbuka awal. Sahur dengan cara yang diajarkan oleh Nabi yakni diperlambat waktunya namun jangan sampai melampaui waktu yang telah ditentukan. Jangan lupa untuk minum obat yang telah diresepkan oleh dokter Anda sebelumnya.
Tips Semua itu perlu dilakukan karena pengaturan makan yang baik merupakan salah satu kunci untuk menghindari terjadinya gangguan lambung.