By tedy febriyanto, sst., m.bMD Carcino embryonic antigen (CEA)
Petanda Tumor Petanda tumor adalah substansi biologi yang diproduksi oleh sel sel tumor,masuk dalam aliran darah,dan dapat dideteksi jumlah/nilainya dengan pemeriksaan
Petanda Tumor U mumnya diperiksa dari darah . Kegunaan dari petanda tumor untuk skrining kanker. Petanda tumor ini dipakai untuk menyaring dan membantu menegakkan diagnosis untuk kanker, mengikuti perjalanan penyakit dan ingin mengetahui adanya kekambuhan (relapse ) . Umumnya pemeriksaan petanda tumor tidak dapat diperiksa secara tunggal untuk mendeteksi adanya kanker, harus dengan menggunakan beberapa petanda tumor.
Carcino embryonic antigen (CEA) Ditemukan tahun 1965 oleh Gold & Freedman. Glikoprotein dengan BM 180.000 dalton. CEA di bentuk di saluran gastro-intertinal dan pancreas sebagai antigen pada permukaan sel yang selanjutnya di sekresikan ke dalam cairan tubuh.
Carcino embryonic antigen (CEA) Pemeriksaan CEA ini bertujuan untuk mengetahui adanya kanker usus besar, khususnya ardenocarcinoma. Pemeriksaan CEA merupakan uji laboratorium yang tidak spesifik karena hanya 70% kasus didapatkan peningkatan CEA pada kanker usus besar dan pankreas.
Carcino embryonic antigen (CEA) CEA sebagai petanda tumor untuk kanker kolorektal, oesofagus, pankreas, lambung, hati, payudara, ovarium dan paru-paru. CEA/ Carcinoembryonic Antigen adalah suatu protein yang dapat ditemukan dalam banyak sel, namun umumnya diasosiasikan dengan tumor dan perkembangan janin. Peningkatan kadar CEA dapat disebabkan kondisi ganas maupun jinak. Kondisi jinak yang menyebabkan peningkatan CEA antara lain: inflammatory bowel disease, pankreatitis, sirosis hati, dan beberapa tumor jinak (pada organ yang sama dengan keganasan yang meningkatkan CEA). Kondisi keganasan yang meningkatkan CEA antara lain kanker pada sistem pencernaan (terutama kolon dan rektum), kanker pankreas, kanker lambung, kanker payudara, kanker paru-paru, kanker tiroid dan kanker ovarium.
Carcino embryonic antigen (CEA) Pemeriksaan CEA umumnya dikaitkan dengan kesuksesan terapi. Jika hasil CEA sebelum terapi tinggi, maka seharusnya kembali normal jika terapi sukses. Hasil CEA yang malah meningkat dapat menandakan progresi atau rekurensi dari kanker. Penting diingat pengobatan kemoterapi (seperti xeloda yang anda konsumsi) atau radioterapi juga dapat meningkatkan CEA karena matinya sel kanker sehingga melepaskan CEA ke peredaran darah. Pemeriksaan CEA adalah pemeriksaan screening sebagai bagian dari pemeriksaan darah terkait peningkatan kemungkinan terjadinya kanker Pemeriksaan ini dilakukan khususnya untuk melihat atau meningkatkan dugaan seorang pasien terdiagnosis kanker Usus Besar atau yang lazim disebut kanker kolon.
Carcino embryonic antigen (CEA) Peningkatan kadar CEA dilaporkan pula pada keganasan oesophagus, lambung, usus halus, dubur, kanker payudara, kanker serviks, sirosis hati, pneumonia, pankreatitis akut, gagal ginjal, penyakit inflamasi dan trauma pasca operasi. Yang penting diketahui pula bahwa kadar CEA dapat meningkat pada perokok.
Carcino embryonic antigen (CEA) Pemeriksaan CEA untuk pemantauan terapi dan meramalkan prognosis: CEA > 20 ng/mL preoperasi keganasan tinggi (pronosis Kurang baik) CEA > 2.5 ng/ml Postoperasi adanya kekambuhan 80 % (18 bln mendatang) CEA < 20 ng/ml Metastase Hasil pemeriksaan yang normal dibawah 5 nanomiligram per mLiter
Pemeriksaan CEA Deskripsi Carcinoembryonic Antigen ( CEA ) merupakan penanda berbagai jenis kanker yang dikombinasikan dengan penanda tumor lainnya . Manfaat Pemeriksaan Bersama dengan penanda tumor lain untuk mendeteksi karsinoma saluran cerna ( CA 19-9 ), kanker payudara ( CA 15-3 ), kanker ovarium ( CA 125 ), kanker paru ( NSE ), kanker pankreas , kanker usus halus , dan kanker lambung ; (2) Prognosis dan follow up kanker kolorektal ; (3) Pemeriksaan pasca operasi dan pemantauan prognosis kanker . Persyaratan & Jenis Sampel 0,5 (0,25) mL Serum Stabilitas Sampel 2-8 °C : 48 jam, <= -20 °C : > 48 jam
Pemeriksaan CEA Prosedur - Ambil 10 mL darah vena dan masukkan ke dalam tabung tertutup merah atau jingga muda . Hindari hemolisis -Heparin sebaiknya tidak diberikan selama 2 hari sebelum pemeriksaan karena mempengaruhi hasil - Tidak perlu pembatasan makan dan cairan Nilai Rujukan Dewasa : tidak merokok : <2,5 ng /ml; Merokok : <3,5 ng /ml Gangguan inflamasi akut : 10 ng /dl; Neoplasma : 12 ng /dl Catatan Kriteria penolakan sampel : Hemolisis : Mutlak ; Beku ulang : Mutlak . Sampel tidak boleh mengandung fibrin, sel darah merah atau partikel lain.