Cardiovascular_drug.pptx farmakologi farmasi

aripprihandoko1 0 views 16 slides Sep 25, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

farmasis study


Slide Content

Cardiovascular drug Aditya Bimantara

PENDAHULUAN JENIS RESEPTOR LOKASI α 1 Peningkatan resistensi sistemik (SVR) dan pulmonal Inhibisi sekresi kelenjar liur α 2 Vasokonstriksi β 1 Meningkatkan HR ( kronotropik ), kontraktilitas (ionotropic) & konduksi ( dromotropik ) β 2 Vasodilatasi perifer Meningkatkan sekresi kelenjar bronkus Relaksasi trakea dan otot polos bronkus

EPINEFRIN (ADRENALIN) Golongan adrenergic  merangsang saraf simpatik / simpatomimetik Bekerja langsung pada reseptor α 1, α 2, β 1, β 2 Onset cepat sebagai vasokonstriktor dan bronkodilator Indikasi : pembuluh darah , jantung dan otot polos bronkus Reaksi hipersensitivitas / syok anafilaktik Cardiac arrest / Henti jantung Memperpanjang masa kerja anestesi local dgn mengurangi aliran darah local Menghentikan perdarahan kapiler

EPINEFRIN (ADRENALIN) Sediaan dan dosis Injeksi Dalam larutan steril : 1 mg/ml (1 : 1000) 1 ampul mengandung 2 ml epinefrin 1:1000 Dosis dewasa : 0,2-0,5 mg (0,2-0,5 ml larutan 1:1000) Dosis bayi-anak : 0,01 - 0,03 ml/ KgBB 1:1000 Inhalasi Inhalasi oral Epinefrin HCl 1-2%

EPINEFRIN (ADRENALIN) Efek Samping Gelisah , nyeri kepala , tremor, palpitasi Ventrikel vibrilasi , serangan angina pektoris Pasien hipertiroid dan hipertensi lebih peka terhadap ES Pada dosis tinggi (0,5 ml 1:1000)  perdarahan subaraknoid dan hemiplegia Kontraindikasi Pasien yang telah mendapatkan beta bloker nonselektif  akan menyebabkan hipertensi berat dan perdarahan otak

VASCON (NOREEPINEFRIN) Prototipe golongan adrenergic  merangsang saraf simpatik / simpatomimetik Bekerja langsung pada reseptor α 1, α 2, β 1, kurang pada β 2 ( dominan α  vasokonstriktor perifer kuat ) Obat nonkatekolamin ( amfetamin , efedrin , fenilefrin )  sebagaian bekerja langsung ke reseptor adrenergic dan sebagian tidak langsung yaitu merangsang pelepasan NE endogen. Sering digunakan sebagai obat terakhir jika dopamine dan dobutamin gagal

VASCON (NOREEPINEFRIN) Indikasi : Hipotensi akut ( simpatektomi , anestesi spinal, infark miokard , reaksi hipersensitifitas ) Terapi adjuvant Cardiac arrest Kontraindikasi Hipotensi akibat deficit volume darah kecuali dalam keadaan emergency untuk menjaga perfusi arteri serebral dan coroner sampao cairan terganti Trombosis pembuluh darah perifer / mesentrik Wanita Hamil  kontraksi uterus Dosis DEWASA : 4 mg/4cc dalam 250 ml D5 di infus dengan dosis 2-12 µg/ menit Obat dihentikan secara bertahan dengan lambat karena penghentian mendadak dapat menyebabkan hipotensi yang berat

VASCON (NOREEPINEFRIN) Efek Samping Sama seperti epinefrin namun NE menimbulkan peningkatan tekanan darah yang lebih tinggi Cemas , bradikardi namu kuat , nyeri kepala Dosis tinggi atau pada pasien dengan hipertiroid /HT dapat menyebabkan hipertensi berat dengan nyeri kepala , fotofobia , nyeri dada, pucat , berkeringat dan muntah Ekstravasasi obat dapat menyebabkan nekrosis jaringan

DOPAMIN Prekursor Norepeinefrin Simpatomimetik untuk mengobati hipotensi dalam keadaan syok bukan karena hipovolemia Mekanisme kerja : berikatan langsung dengan reseptor dopiminergik dan adrenergic dan juga melepaskan NE endogen ( tidak langsung ) Dopamin  special  mekanisme kerja tergantung dosis : Dosis rendah : bekerja pada reseptor dopaminergic D1 pembuluh darah ( terutama ginjal mesenterium , dan pembuluh darah coroner)  menyebabkan vasodilatasi  meningkatkan aliran darah ke ginjal , GFR meningkat , dan eksresi Na meningkat Dosis tinggi : dapat meningkatkan kontraktilitas mikard melalui aktivasi reseptor β 1 adrenergik

DOPAMIN Dosis 2-3 mg/kg/ menit  efek stimulasi β 2 ( vasodilatasi perifer dan bronkodilatasi ) Dosis 3-8mg/kg/ menit  efek stimulasi inotropik β 1 yang kuat Dosis >8 mg/kg/ menit  efek stimulasi inotropic β 1, α yang meningkatkan resistensi sistemik , meningkatkan tekanan darah , meningkatkan konsumsi O2 jantung , & memperburuk fungsi ventrikel kiri Biasanya dilarutkan dengan konsentrasi 400-800 mg dalam 250 mL D5 IV dengan pompa infus volumetrik

DOPAMIN Dopamin meningkatkan tekanan sistolik dan tekanan nadi tanpa mengubah tekanan diastolic ( sedikit meningkat )  sehingga berguna untuk keadaan curah jantung yang rendah dengan gangguan fungsi ginjal Indikasi : Syok kardiogenik Syok anafilaktik yang disertai hipotensi berat Gagal jantung berat Perlu monitoring tekanan darah dan fungsi ginjal Penghentian dilakukan bertahap , jika tidak dapat menyebabkan hipotensi berat

dopamin Kontraindikasi Feokromositoma Takikardi Ventrikel Fibrilasi Tirotoksikosis Efek Samping Denyut jantung ektopik Takikardi Angina Palpitasi

DOBUTAMIN Sama denga dopamine yaitu obat simpatomimetik dengan bekerja pada reseptor β 1 adrenergic  efek inotropic positif dan kronotropik positif Efek β 2 minimal, α 1 sangat minimal Dobutamin tidak memiliki efek vasokonstriksi , murni meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan kerja jantung Sama seperti dopamine, dobutamin meningkatkan konsumsi O2 miokard namun mampu menyeimbangkan dengan cara meningkatkan aliran darah miokard

DOBUTAMIN Dobutamin dapat mengurangi left ventricle wall stress melalui penurunan preload dan afterload  perbaiki keadaan dan fungsi miokard Indikasi : Dekonpensatio cordis Operasi jantung Kontraindikasi : Stenosis subaorta Hipertrofi idiopatik Hipovolemia Dosis : 2-20 mcg/kg/ menit ( perinfus ) IV dengan infus volumetrik

DOBUTAMIN Efek samping : takikardi dan aritmia

aMIODARNON
Tags