GLYCEMIC CONTROL IN DIABETIC
PATIENTS RECEIVING A DIABETES-
SPECIFIC NUTRITIONAL ENTERAL
FORMULA: A CASE SERIES IN HOME
CARE SETTINGS
CARE CHECKLIST
NINA AYU F P1337431325094
PENDIDIKAN PROFESI DIETISIEN 2025
IDENTITAS ARTIKEL
Judul: Glycemic Control in Diabetic Patients Receiving a
Diabetes-Specific Nutritional Enteral Formula: A Case
Series in Home Care Settings
Jurnal: Nutrients
Tahun terbit/Volume jurnal: 2024/16, 2602
Nama penulis: Paola Pantanetti, Giovanni Cangelosi, Marco
Sguanci, Giulio Morresi, Stefano Mancin, FabioPetrelli, Sara
Morales Palomares, Cuc Thi Thu Nguyen
Indeks Jurnal: Scopus Q1
TITLE
The diagnosis or intervention of primary focus followed
by the words “case series”
Dalam judul artikel “Glycemic Control in Diabetic
Patients Receiving a Diabetes-Specific Nutritional
Enteral Formula: A Case Series in Home Care Settings”
ini sudah terdapat keterangan “A Case Series”
KEYWORDS
2 to 5 key words that identify diagnoses or
interventions in this case report, including "case series"
Pada penelitian ini menuliskan 5 keywords dibawah
abstrak yaitu “diabetic patients; enteral nutrition;
glycemic control; glycemic variability; home care
ABSTRACT
3A. INTRODUCTION: WHAT IS UNIQUE
ABOUT THIS CASE AND WHAT DOES IT
ADD TO THE SCIENTIFIC LITERATURE?
Dalam abstrak artikel ini hanya
menyampaian latar belakang secara umum,
tujuan, metode, hasil dan Kesimpulan,
namun belum menyampaikan secara
eksplisit tentang keunikan dalam kasus yang
diambil.
3B. MAIN SYMPTOMS AND/OR
IMPORTANT CLINICAL FINDINGS
Dalam abstrak belum memuat main
symptoms/clinical findings secara eksplisit,
hanya disebutkan tentang kondisi pasien
DM dengan total disfagia dan menerima
enteral nutrition menggunakan diabetes-
specific formula. Namun tidak ada gejala
utama dan tanda klinis yang dituliskan.
ABSTRACT
3C. THE MAIN DIAGNOSES, THERAPEUTIC
INTERVENTIONS, AND OUTCOMES
Pada abstrak artikel ini telah disebutkan
diagnose utama diabetes mellitus dengan total
disfagia yang mendapat enteral nutrition,
pemberian perawatan yang diberikan Adalah
diabetes-specific formula melalui enteral
nutrition, dan outcomesnya yaitu perbaikan
control glikemik (penurunan HbA1c dan
kebutuhan insulin), perbaikan profil lipid,dan
tidak ada rawat inap selama masa penelitian.
3D. CONCLUSION—WHAT IS THE MAIN “TAKE-
AWAY” LESSON(S) FROM THIS CASE?
Abstrak artiel ini telah menuliskan
Kesimpulan yang dapat diambil sebagai
take-away lesson yaitu DSF bermanfaat
dalam meningkatkan control glikemik,
menurunkan variabilitas glikemik dan
kebutuhan insulim, serta memperbaiki profil
lipid pada pasien diabetes mellitus yang
mendapat enteral nutrition di home care.
INTRODUCTION
4. One or two paragraphs summarizing why
this case is unique (may include references)
Dalam artikel ini penulis menuliskan bahwa enteral nutrition lebih aman
parental nutrition, namun disebutkan juga bahwa hanya 40% pasien diabetes
mellitus yang mencapai target glikemik, hiperglikemia sering terjadi pada
pasien dengan perlakuan enteral nutrition, dan beberapa faktor seperti
gastroparesis, absorbsi glukosa terganggu, dan efek incretin dapat
mempengarhui kontrol glikemik. Penulis juga menyebutkan bahwa sebagian
besar penelitian tentang enteral nutrition pada pasien dabetes mellitus
dilakukan pada pasien rawat inap dan belum ada yang melakukan penlitian
di home care.
07
PATIENT INFORMATION
5A. DE-IDENTIFIED PATIENT SPECIFIC
INFORMATION
Artikel ini menggunakan desain case series jadi
data infromasi pasien hanya disebutkan total
dari pasien, bmi rata-rata dan diagnose
pasien. tidak disebutkan informasi pribadi
mengenai pasien, dan identitas pasien tidak
disebutkan.
5B. PRIMARY CONCERNS AND
SYMPTOMS OF THE PATIENT
Gejala-gelaja yang dialami pasien tidak
disebutkan secara spesifik dalam artikel ini, hanya
dijelaskan mengenai semua pasien adalah pasien
diabetes melitus yang semua mengalami total
disfagia.
5D. RELEVANT PAST INTERVENTIONS
WITH OUTCOMES
Dalam artikel ini sudah menyebutkan Riwayat personal
terdahulu pasien, seperti pasien tidak lagi bekerja dan
memiliki Tingkat aktivitas yang ringan, tidak mengalami
kehilangan nafsu makan dan penurunana berat badan
selama 3 bulan terakhir, terdapat keterbatasan
mobilitas karena stroke, serta pasien tidak menderita
stress psikologis datau gangguan neuropsikologis.
5C. MEDICAL, FAMILY, AND PSYCHO-SOCIAL
HISTORY INCLUDING RELEVANT GENETIC
INFORMATIONMEDICAL, FAMILY, AND PSYCHO-
SOCIAL HISTORY INCLUDING RELEVANT GENETIC
INFORMATION
Dalam artikel ini beum mencantumkan secara lengkap poin 5c.
Hanya aspek medis umum seperti DM dengan disfagia,
penggunaan insulin, status gizi yang dicantumkan, sementara
riwayat keluarga, sosial-psikologis, dan genetik tidak disajikan.
08
CLINICAL FINDING
Describe significant physical examination (PE) and
important clinical findings.
Dalam artikel ini belum menjelaskan tanda klinis yang
terjadi pada pasien. hanya disajikan data demografi (usia
rata-rata, bmi, jenis kelamin, disfagia total), dtaa
laboratorium, dan diagnosis disfagia total.
08
TIMELINE
Historical and current information from this episode of
care organized as a timeline
Penulis tidak menuliskan timeline yang terstruktur secara
eksplisit dalam artikel ini. Hanya disebutkan hasil
pengukuran pada titik wakt tertentu yaitu pasien dinilai
pada baseline, 3 bulan, dan 6 bulan setelah memulai
pemberian enteral nutrition dengan diabetes-specific
formula.
DIAGNOSTIC
ASSESSMENT
8A. DIAGNOSTIC TESTING (SUCH AS
PE, LABORATORY TESTING, IMAGING,
SURVEYS)
Dalam penelitian ini sudah mencantumkan data
biokimia (laboratorium), namun belum data fisik
klinis dan Riwayat lain.
8B. DIAGNOSTIC CHALLENGES (SUCH
AS ACCESS TO TESTING, FINANCIAL,
OR CULTURAL)
Artikel ini tidak menyebutan adanya tantangan
dari aspek lain yang kurang mendukung
perolehan data.
8C. DIAGNOSIS (INCLUDING OTHER
DIAGNOSES CONSIDERED)
Dalam artikel ini telah menyebutkan diagnosis pasien
yaitu pasien diabetes melitus dengan disfagia total
sehingga membutuhkan enteral nutrition. Namun tidak
menyebutkan diagnosis pendukung lain.
8D. PROGNOSIS (SUCH AS STAGING
IN ONCOLOGY) WHERE APPLICABLE
Tidak disebutkan dalam artikel
THERAPEUTIC INTERVENTION
9A. Types of therapeutic
intervention (such as
pharmacologic, surgical,
preventive, self-care)
9B. Administration of
therapeutic intervention
(such as dosage, strength,
duration)
Dalam artikel ini sudah disebutkan
pemberian diabetes-specific formula
melalui enteral nutrition. Untuk terapi
farmakologisnya disebutkan pasien
diberikan insulin. Home nurse
memantau komplikasi, mencegah
luka tekan, dan medukung
perawatan harian pasien.
Dalam artikel telah dituliskan
pemberian diabetes-specific formula
dengan energi 120kkal/100mL,
karbohidrat 32,24%, Protein 19,88%,
Lemak 44,95% dan serat 2,83%.
Durasi selama 3 bulan dan 6 bulan
setalah mulai terapi. Insulin 25 IU
dan turun menjadi 17 IU.
9C. Changes in
therapeutic intervention
(with rationale)
Dalam artikel ini tidak disebutkan
perubahan intervensi makanan yang
diberikan, hanya menbuliskan
perubahan dosis insulin dari 25 IU
menjadi 17 IU
FOLLOW-UP AND
OUTCOMES
10A. CLINICIAN AND PATIENT-ASSESSED
OUTCOMES (IF AVAILABLE)
Dalam artikel ini disebutkan hasil dari
adanya perbaikan dari pasien melalui hasil
BG, HbA1c, lipid profile, fungsi ginjal/hati
yang mengalai perbaikan. Selain itu
terdapat penurunan kebutuhan insulin, dan
penurunan glycemic variability (GV).
10B. IMPORTANT FOLLOW-UP DIAGNOSTIC
AND OTHER TEST RESULTS
Dalam artikel ini menuliskan hasil dari pemberian
intervensi dari hasil uji laboratorium mengalami
perbaikan. kebutuhan insulin berkurang dari rata-
rata 25 IU menjadi 17 IU, tidak ada rawat inap,
formula ditoleransi dengan baik (tidak ada diare,
mual, nyeri perut).
FOLLOW-UP AND
OUTCOMES
10C. INTERVENTION ADHERENCE AND
TOLERABILITY (HOW WAS THIS ASSESSED?)
Dalam artikel ini kepatuhan diet belum
disebutan secara spesifik namun penulis
menuliskan bahwa semua pasien dapat
menoleransi diabestes-specific formula
dengan baik dan tidak ada keluhan
gastrointestinal. Namun tidak menyebutkan
bagaimana kepatuhan pasien dalam
menerima enteral nutrition ini.
10D. ADVERSE AND UNANTICIPATED EVENTS
Dalam artikel ini tidak disebutkan adanya
kejadian tak terduga yang dapat menghambat
penelitian.
DISCUSSION
11A. A scientific discussion of the strengths
AND limitations associated with this case
report
Dalam artikel ini sudah menuliskan kekuatan dari pemberian intervensi ini
secara implisit yaitu intervensi yang dapat memperbaiki hasil uji laboratorium
dan follow-up yang relatif Panjang. Serta sudah menuliskan ekurangan dalam
penelitian ini yaitu desain yang digunakan adalah retrospektif case series
yang mana sampelnya sedikit, tidak ada data klinis awal yang detail, sulitnya
memperkirajan asupan nutrisi secara tepat karena bersifat homecare, jenis
insulin tidak terdokumentasi dengan jelas.
DISCUSSION
11B. Discussion of the
relevant medical
literature with references.
11C. The scientific
rationale for any
conclusions (including
assessment of possible
causes)
Dalam artikel ini pada topik diskusi
hasil dan pembahasan penulis sudah
melakukan penambahan referensi
mengenai literatur medis yang
mendukung dan relevan dengan
penelitian ini.
Pada artikel ini penulis
menggunakan dasar dari sumber lain
untuk menilai setiap kesimpulan dari
haril yang didapatkan.
11D. The primary “take-
away” lessons of this case
report (without
references) in a one
paragraph conclusion
Di bagian akhir penulis sudah
menuliskan bahwa diabetes-specific
formula dapat menurunkan HbA1c,
BG, insulin requirement, dan
glycemic variability sekaligus
memperbaiki profil lipid dan fungsi
ginjal pada pasien.
PATIENT PERSPECTIVE
The patient should share their perspective in one to two
paragraphs on the treatment(s) they received
Tidak disebutksn dalam artikel
INFORMED CONSENT
Did the patient give informed consent? Please provide
if requested
Alam artikel dituliskan “All participants were informed about the study’s objectives, and written
consent was obtained in compliance with all privacy regulations (Art. 13 EU Regulation
679/2016).” Dan pada bagian akhir “All participants consented to the processing of their
personal data for scientific purposes after signing the consent form.” Yang berarti penulis sudah
mendapatkan consent tertulis dari pasien.
KESIMPULAN
Dari hasil care checklist case series, ada beberapa yang eblum terpenuhi seperti
data fisik klinis yang belum lengkap (6), tidak mencantumkan timeline secara
runtut (7), tidak mencantumkan Diagnostic challenges (8B), tidak menuliskan
prognosis (8D), tidak menyebutkan adanya kendala atau tidak selama penelitian
(10D),serta penulis tidak menyebutkan bagaimana pandangan pasien terhadap
intevensi yang diberikan (12). Namun, artikel ini sudah hampir memenuhi semua
standar dari care checklist.