2
Compact advantage: konsolidasi BUMN semakin memperkuat kekompakan dalam kerjasama
pada proses transformasi pengolahan input menjadi output yang akan menghasilkan produk atau
pelayanan yang lebih produktif dan memiliki value added yang lebih optimal. Dari konsolidasi
tersebut, terdapat beberapa BUMN bergerak dibidang penyedia input seperti bahan baku,
pendanaan, sarana produksi dan distribusi, dan sumber daya lainnya. Sedangkan pada proses
transformasi, terdapat sejumlah BUMN bergerak dibidang penelitian dan pengembangan, bidang
konstruksi atau pembangunan, transportasi memperlancar mobilitas sumber. Kemudian beberapa
BUMN melakukan kegiatan produksi dan pemasaran sampai pada konsumen akhir. Transaksi
antara anggota dalam kekompakan BUMN tersebut dapat mengimplementasikan pendekatan
transfer price berbasis profit sharing. Hasil akhir dari konsolidasi BUMN ini antara lain kepastian
harga pasar, kepastian kualitas dan kuantitas bahan baku yang diperlukan, kepastian pemasaran
atas produk yang dihasilkan BUMN, dan tiap BUMN mampu menghasilkan profitabilitas untuk
pengembalian investasi dan dividen bagi pemegang saham.
Kebijakan secara terpadu antara entitas sebagaimana dimaksudkan dalam Danantara, yaitu
melakukan konsolidasi pengelolaan BUMN, dan mengoptimalkan pengelolaan dividen dan
investasi, adalah berpotensi meningkatkan value perusahaan, mendorong pertumbuhan
ekonomi, mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya nasional, membuka kesempatan kerja yang
lebih luas, menekan subsidi, memperkuat cash flow BUMN, dan membantu keuangan negara.
Keberhasilan Konsolidasi BUMN tersebut dapat tercapai, terutama karena beberapa faktor,
berikut ini.
a) Kemudahan memperoleh pendanaan investasi dari Lembaga keuangan atau investor di
financial market, terutama pada fase growth, karena keputusan investor di financial market
berbasis pada rational expectations yang melihat masa lalu, masa kini dan masa depan,
sedangkan keputusan Lembaga keuangan seperti bank memberikan kredit pada konsolidasi
BUMN berdasarkan prinsip 5C (character, capacity, capital, collateral, dan condition).
Sebaliknya akan sulit memperoleh pendanaan investasi di financial market dan Lembaga
keuangan, bila konsolidasi BUMN tersebut berada pada fase decline.
b) Berpeluang melakukan adopsi teknologi yg lbh efisien dgn biaya pokok produksi yang relatif
lebih rendah dibanding sebelum konsolidasi.
c) Menguasai sumber daya manusia, teknologi dan manajerial yg berpengalaman, sehingga
mampu melakukan program research and development (R&D) atau inovasi produk dan
pelayanan.
d) Cenderung menghasilkan average fixed cost semakin menurun, karena pembentukan
konsolidasi BUMN akan memperbesar skala ekonomi perusahaan. Dengan konsolidasi, maka
komponen FC semakin tinggi, tetapi dengan skala ekonomi yang lebih besar karena
konsolidasi BUMN, maka AFC semakin turun. Contoh industri manufaktur yang mengadopsi
teknologi berbasis AI dalam proses produksinya. Teknologi AI memerlukan investasi atau FC
yang relatif mahal, namuni AFC semakin menurun pada setiap penambahan kuantitas
produksi.