Namanya adalah Nova Ayunda, panggil aja Nova. Dia hidup dibesarkan oleh seorang
ayah yang pekerja keras. Ibunya meninggal ketika dia berumur 5 tahunan. Dia belum
mengatahui penyebabnya, dan dia juga takut bertanya pada ayah. Dia anak tunggal,
dia hanya memiliki ayahnya, maka dari itu dia sangat menyayanginya. Panggil saja
Joko, yakni pahlawan dari Nova. Walaupun bekerja menjadi badut, dia sama sekali
tidak malu. Justru dia bangga memiliki pahlawan seperti ayahnya. Ayahnya selalu
memastikan bahwa dia tidak boleh mengalami kesusahan selagi dia masih hidup.
Disuatu pagi hari, ayahnya bangun dan pergi menuju keluar rumah. Karena Nova
kepo, jadi dia mengikuti ayahnya kemana pergi secara sembunyi. Ketika ayahya
sampai, ternyata ayahnya berhenti di warung tetangga yang tak jauh dari rumahnya
“Yun, aku hutang beras 1 kilo ya, nanti kalau dapet uang saya ganti” ucap Joko pada
penjual yang tak lain adalah tetanggaku, Tante Yuni.
“Hmm, lagi?” Nova terhenyut, kata lagi? Jadi… selama ini ayahnya rela berhutang
agar dia tidak kelaparan. Memang ada orangtua yang membiarkan anaknya kelaparan?
“Iya nanti kan aku ganti kok”
“Yang kemarin aja belum mas” tidak heran kalau ayahnya belum membayarnya
karena memang akhir-akhir ini sepi penghasilan.
“Ya nanti kubayar double, sekarang yang penting anakku mau sarapan, jangan sampai
dia kelaparan”
“Iya mas, sebentar ya” tak lama kemudian Tante Yuni mulai menimbang beras dan
memberikannya kepada Joko.
“Terimakasih Yun”
“Iya sama sama mas”
Sebelum ayahnya pulang, Nova berlari menuju rumah agar tidak ketahuan. Dengan
rasa sedikit haru, dia sedikit menetaskan air mata.
“Assalamu’alaikum” salam dari Joko
“Wa’alaikumsalam, yah” dia langsung menghapus air matanya
“Loh sudah bangun, sebentar ya, ayah buatkan sarapan dulu”
“Iya yah”
Setelah sarapan dia bergegas untuk bersiap pergi sekolah. Dia memakai seragam
sekolah dengan rapi hingga Joko memujinya.
“Cantik banget anak ayah” bukan kali ini saja sebenarnya Joko memujinya, tetapi
setiap akan berangkat sekolah.
“Ahahaah tiap hari deh ayah bilang gini, ya udah Nova berangkat dulu ya”
“Iya nanti kamu telat, yang pinter ya di sekolah”
“Assalamu’alaikum” ucap Nova sambil mencium tangan Joko
“Wa’alaikumsalam, hati hati Nov”