contoh format SISTEM IJIN KERJA AMAN.pdf

nkesha313 5 views 29 slides Sep 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 29
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29

About This Presentation

sistem kerja K3


Slide Content

Disampaikan Oleh : Anisa Noor Hakim,S.Tr.Kes

RULE

Sistem Izin Kerja Aman (SIKA)/Safety Work
Permit adalah sebuah sistem ijin bekerja
tertulis formal yang digunakan untuk
mengontrol jenis pekerjaan tertentu yang
berpotensi bahaya.

Memastikan bahwa risiko selama pelaksanaan aktivitas
pekerjaan diturunkan sampai ke level acceptable dan
tetap dalam keadaan terkendali
UNTUK APA SISTEM IJIN KERJA
DIBUAT ????
*Safety work Permit juga biasanya dilengkapi dengan dokumen
pendukung seperti JSA (Job Safety Analysis) dan Tool Box
Checklist.
Salah satu bentuk pendokumentasian kegiatan K3 adalah izin Keja
*PP No 50 tahun 2012 Pasal 13 Ayat 3

UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK
MENURUNKAN RESIKO DARI SUATU PEKERJAAN
1.Identifikasi bahaya dan risikonya;
2.Implementasi tindakan pencegahan dan penanggulangan,
demi menurunkan dan mengendalikan risiko yang mungkin
dihadapi;
3.Koordinasi antara beberapa pekerjaan yang mungkin akan
saling berintervensi, & dipastikan tdk saling mengganggu;
4.Informasi bagi beberapa pihak terkait terutama team
pelaksana pekerjaan;
5.Menentukan aktivitas pekerjaan, lokasi, peralatan yang
diperlukan dan waktu pelaksanaan pekerjaan;

6.Mengidentifikasikan siapa / fungsi mana
yang ikut berperan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
7.Memastikan bahwa instalasi telah benar-
benar aman sebelum pekerjaan dimulai;
8.Registrasi main Work Permit yang
disetujui;
10. Memastikan aktivitas pekerjaan telah
tuntas dikerjakan, dan instalasi benar-
benar safe sebelum dikembalikan
beroperasi.

JENIS-JENIS SISTEM IJIN KERJA
1.Ijin kerja Ruang Terbatas (Confined Space wok permit)
Bahaya yang dapat terjadi dalam suatu ruangan
tertutup adalah :
a. Kekurangan oksigen serta kualitas udara yang
buruk
b. Bahaya kebakaran, kemungkinan adanya
ledakan karena liquid dan gas
c. Bahaya karena bahan kimia
d. Bahaya kecelakaan seperti bagian peralatan
yang bergerak, terbelit, tergelincir atau jatuh.
e. Pergeseran atau jatuhnya alat berat
f. Radiasi, bahaya biologis dan lain-lain

Pasal 4
Pelaksanaan syarat K3 di Ruang Terbatas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 meliputi:
a. penetapan klasifikasi;
b. pembatasan akses Memasuki Ruang Terbatas;
c. Izin Masuk;
d. prosedur kerja aman;
e. peralatan dan perlengkapan; dan
f. personel K3.
(2) Syarat K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diterapkan pada pekerjaan pemeriksaan dan pengujian,
pemeliharaan/perawatan, perbaikan, dan penyelamatan.
Pasal 7
Pekerjaan pada Ruang Terbatas tidak dapat dilakukan
sebelum Izin Masuk diterbitkan
(Format Izin Masuk Ruang Terbatas pada Lampiran)
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2023 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Ruang
Terbatas

2. Ijin bekerja diatas ketinggian ( Working at hight work permit)
Pasal 5 ayat 5
menerapkan sistem izin kerja pada ketinggian dan memberikan instruksi
atau melakukan hal lainnya yang berkenaan dengan kondisi pekerjaan
Pasal 3
Persyaratan K3 bekerja di ketinggian meliputi :
a. perencanaan;
b. prosedur kerja;
c. teknik bekerja arnan;
d. APD,Perangkat PelindungJatuh, dan Angkur; dan
e. Tenaga Kerja
(Permenaker No 9 Tahun 2016 – K3 bekerja di Ketinggian)

3. Ijin Kerja Dingin (Cold Work Permit )
Diperlukan apabila akan melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan perbaikan, pemeliharaan,
atau konstruksi yang sifatnya tidak rutin (sesuai ketentuan
pekerjaan tersebut) dan tidak menggunakan peralatan
yang dapat menimbulkan api terbuka atau sumber nyala.
Contohnya : pengecatan jalan tol

4. Ijin Kerja Panas (Hot Work Permit)
adalah ijin kerja untuk pekerjaan yang
menghasilkan api atau menggunakan api,
dimana lokasi pekerjaan tersebut berdekatan
dengan bahan yang mudah terbakar.
Contohnya: Pekerjaan Welding, grinding &
cutting berdekatan dengan bahan mudah
terbakar

4. Ijin Kerja Kelistrikan (Electric Work Permit )
Pekerjaan yang membutuhkan
izin Kerja Kelistrikan
Contoh : Perbaikan instalasi
listrik tegangan tinggi
Pelaksanaan K3 listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 merupakan
pelaksanaan persyaratan K3 yang meliputi:
a. perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan;
b. pemeriksaan dan pengujian.
Pelaksanaan K3 listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan:
a. melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan orang lain yang berada di dalam
lingkungan tempat kerja dari potensi bahaya listrik;
b. menciptakan instalasi listrik yang aman, handal dan memberikan keselamatan bangunan beserta
isinya; dan
c. menciptakan tempat kerja yang selamat dan sehat untuk mendorong produktivitas
*Permenaker No 12 Tahun 2015 tentang K3 Listrik di Tempat
Kerja dan Permenaker No 33 Tahun 2015 tentang Perubahan
naker No 12 Tahun 2015

6. Ijin Kerja Masuk Ruang Radiasi (Radiography Work Permit)
Izin Keja Masuk Ruang Radiasi adalah izin kerja untuk pekerjaan
yang berhubungan radiasi .
PPR adalah pekerja radiasi yang ditunjuk oleh pemegang Izin dan
mendapatkan izin bekerja dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir untuk
mengawasi dan melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan
proteksi radiasi dan keselamatan radiasi (PP no 45 Tahun 2023 -
Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Zat Radioaktif)
Contoh : Prokdusi Radioisotop dan radiofarmaka,
Radioterapi,Radiologi diagnostik dll (Pasal 2 Ayat 2 Peraturan Bapetan
No 4 Tahun 2024-Izin Bekerja Petugas Pada Fasilitas Radiasi dan/atau
kegiatan pemanfaatan radiasi pengion)

7. Ijin Pengangkatan (Lifting Work Permit)
Contoh : ijin kerja untuk pengangkatan yang
kritikal, beban yang diangkat diatas 10 Ton atau
pengangkatan dengan menggunakan 2 crane atau lebih
dan pengangkatan material yang mahal harganya dan
material lebar ukurannya yang kategorikan berbahaya.
Pelaksanaan syarat K3 Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat dan Angkut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
bertujuan:
a.melindungi K3 Tenaga Keija dan orang lain yang berada di Tempat Keija dari potensi bahaya Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan
Alat Bantu Angkat dan Angkut;
b.menjamin dan memastikan keamanan dan keselamatan Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat dan Angkut; dan
c.menciptakan Tempat Kerja yang aman dan sehat untuk meningkatkan produktivitas.
Pasal 16
Perlengkapan Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut paling sedikit terdiri atas:
a.pelat nama yang memuat data Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut;
b.keterangan kapasitas beban maksimum yang diizinkan;
c.c. alat atau tombol penghenti darurat [emergency stop);
d.Alat Pengaman; dan
e.Alat Perlindungan.
Permenaker No 8 Tahun 2020 Tentang K3 Pesawat angkat dan
Angkut

8. Ijin pekerjaan penggalian (Excavation Work Permit)
adalah suatu pekerjaan yang meliputi
semua pekerjaan penggalian di daerah yang
memerlukan pemeriksaan dan persetujuan
dari berbagai departemen terkait seperti,
produksi, electric, communication, pipeline
maintenance.

Hal –Hal yang Penting Dalam Sistem Ijin Kerja
•Identifikasi yang jelas tentang siapa yang
berwewenang pada pekerjaan tertentu dan siapa yang
bertanggung jawb secara khusus untuk menentukan
tindakan pencegahan apabila diperlukan
•Pelatihan dan instruksi terhadap isu dan pengggunaan
izin kerja
•Monitoring dan evaluasi untuk memastikan bahwa
sistem bekerja sebagaimana mestinya

Prinsi-prinsip Sistem Ijin Kerja
•Dimanapun memungkinkan dan khususnya bahaya-bahaya pekerjaan yang
rutin harus dikendalikan sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan aman
tanpa izin kerja.
•Walaupunmanagerlapangan bisa mendelegasikan tanggung jawab dari
sistem kerja. Namun, tanggung jawab keseluruhan untuk memastikan
operasi yang aman ada pada dirinya
•Jika ternyata pekerjaan yang direncanakan harus berubah karena kondisi
tertentu, izin yang ada harus dibatalkan dan izin kerja baru diterbitkan
•Tanggung jawab dalam perencanaan harus digambarkan dalam setiap
situasi

•Izinnya harus ditandai sebagai intruksi dari atasan sampai izin tersebut
dibatalkan, mengesampingkan perintah lainnya
•Work permitditerapkan pada siapapun dilapangan termasuk kontraktor
•Informasi yang diberikan dalam izin kerja harus rinci dan akurat. (waktu,
alur pekerjaan dsb)
•Work permitdiberikan sampai pekerjaan diselesaikan dan dibatalkan oleh
orang yang mengusulkan atau orang yang ditunjuk oleh manajemen
untuk mengambil alih tanggung jawab (mis. Pada akhir shift).
( Hughes dan Farrett, 2016 sistemwork permit)

5.Kolom untuk mencatat hasil tes gas, yang disertai tanda
tangan (apabila ada pekerjaan yang berhubungan
dengan paparan gas tertentu)
6.Pengesahan izin oleh Operating Authority dan Perfoming
Authority
7.Penutupan izin setelah selesai pekerjaan oleh Operating
Authority dan Performing Authority

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
PADA SISTEM IJIN KERJA
1. Site Manager (Pimpinan Manajeman)
•Memiliki tanggung jawab terhadap penerapan dan manajemen sistem izin kerja.
•Menunjuk senior manager untuk bertindak sebagaisenior authorized person
2. Senior Authorized Person (Pimpinan Unit Kerja)
•Bertanggung jawab terhadapsite manageruntuk menerapkan dan melaksanakan sistem izin
kerja
•Menetapkan pekerjaan yang membutuhkan penerapan sistem izin kerja
•Menjamin orang-orang yang bertanggung jawab untuk jenis pekerjaan supaya mengetahui
atau memastikan bahwa pekerjaan yang membutuhkan penerapan systempermit to
workharus selesai dibawah masa berlaku permit.
•Menetapkan segala keperluanauthorized person.
•Menunjuk perwakilan apabila sewaktu-waktu ia tidak dapat melakukan tanggung jawabnya

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
PADA SISTEM IJIN KERJA
3.Authorized Persons (Pemberi Ijin)
•Orang yang memiliki kompetensi terhadap penerbitan permit dan memelihara permit.
•Melakukan inspeksi ke lokasi atau area untuk memastikan bahwa kondisi dan saran
tindakan pencegahan cocok dan aman untuk melakukan proses pekerjaan tersebut.
•Bersama dengancompetent personsmeninjau lokasi untuk memastikan bahwa plant atau
peralatan sudah benar diidentifikasi dancompetent personmengerti dan mengetahui izin
tersebut.
•Pembatalan izin sesuai dengan pemenuhan terhadap pekerjaan tersebut.
4. Competent Persons (Penerima Ijin)
•Menerima izin dariauthorized persons.
•Membaca izin dan memastikan bahwa telah mengerti hingga pekerjaan akan selesai dan
tindakan pencegahan yang akan dilakukan.
•Memberitahukan bahwa mereka telah menerima permit dengan menunjukkan kedua salinan.
•Memenuhi izin dan memastikan bahwa segala pengawasan telah dilakukan dan dimengerti
serta telah memahami tindakan pencegahan yang akan dilaksanakan.
•Penyelesaian pekerjaan dan pengembalian izin diberikan kepadaauthorized persons.

5.Operatives (Pelaksana Pekerjaan)
•Membaca dan memenuhi izin dengan segala persyaratan
dan melakukan pengawasan dibawahcompetent person.
6. Spesialists (Tenaga Ahli Isolasi)
•Melakukan isolasi sesuai dengan kebutuhan.
•Menggunakan teknik dan peralatan yang cocok untuk
pengawasan terhadap lingkungan pekerjaan, seperti area
kerja yang kekurangan oksigen dan lain sebagaianya.
•Memberikan solusi kepada manager untuk melakukan
pekerjaan dengan aman.
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
PADA SISTEM IJIN KERJA

7.Engineers (Tenaga Teknis)
•Memastikan bahwa izin sudah cocok dan sesuai dengan
persyaratan.
8.Contractors (Kontraktor/Penyedia)
•Sistem izin kerja seharusnya diaplikasikan oleh kontraktor
dengan cara yang sama oleh personil. Kontraktor harus
diberikan informasi yang cukup memadai dan pelatihan
terkait sistem izin kerja dan tindakan pencegahan yang
dipersyaratkan
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
PADA SISTEM IJIN KERJA

DOKUMENTASI SISTEM IJIN KERJA
(Hughes dan Farrett, 2016)
1.tanggal, waktu dan durasi izin;
2.deskripsi dan penilaian tugas yang akan dilakukan dan
lokasinya;
3.peralatan yang digunakan, dan bagaimana hal tersebut
diidentifikasi;
4.orang yang berwenang untuk melakukan pekerjaan;
5.langkah-langkah yang telah diambil untuk membuat
tempat kerja aman;

6.potensi bahaya yang tersisa, atau yang mungkin timbul saat pekerjaan
berlangsung;
7.tindakan pencegahan yang harus diambil terhadap bahaya-bahaya;
8.tindakan yang harus diambil sebelum tugas dimulai, seperti:
–isolasi sumber energi dan outlet;
–prosedur keadaan darurat dan peralatannya;
–memastikan kompetensi personil yang terlibat;
–pengaturan komunikasi; dan
–referensi ke dokumen lain yang relevan.
9.Peralatan diserahkan kepada mereka yang melaksanakan pekerjaan.

EXAMPLE WORK PERMIT FORM

USE OF WORK PERMIT FORM 1.Work Permit harus
disimpan sebagai
arsip selama 1 tahun,
dan setelah itu boleh
dihancurkan.
(Kebijakan tiap
perusahan dapat
berbeda)
2.WP setelah ditanda
tangani harus dire-
gistrasi, akan lebih
baik dimasukkan da-
lam data base di
sistem computer.Step Copies SGN Actions
1
-
Request





1, 2, 3, 4,
R
e
quester
- Fill "Description" box (description of the work, location, contractor in charge, list
of equipment, …)
- Attachments: Complementary Permits/Isolation Certificates issued & attached
- Additional documents (sketches, work procedure, isolation procedure, …)
- Job Risk Assessment Report if anticipated as necessary
Pe
r
fo
r
m
i
ng

Autho
r
it
y

- Hazard identification of its own activity
- Proposal of precautions
- Assignment of Representative if necessary
- Signature of Performing Authority
S&E

A
u
tho
r
ity

- Hazard identification (operating conditions, interferences, environment)
- Proposal of precautions, tests, measurements
- Precautions to prevent escalation of incident
- Checking of complementary permits
- Assignment of S&E Representative, Fire Watch if necessary
- Signature of S&E Authority
2
-
Preparation














1, 2, 3, 4,
O
p
era
t
ing

A
u
tho
r
ity

- Hazard identification (interference, environment, …)
- Proposal of precautions, tests, measurements, …
- Precautions to prevent escalation of incident
- Checking of Complementary permits
- Assignment of Representative if necessary
- Signature of Operating Authority
3
-
Approval





1, 2, 3, 4,
RSES

- Decision for validity duration
- Decision of supervision level (Operating & Performing Authority Reps)
- Checking of interferences/compatibility with other planned or on going works
- Signature of Work Permits for approval
- Signature of Third Party for interface permit area
- Signature of Work Permit Register once updating with meeting input
- 4 with S&E Authority for common use with RSES
- 3 with WP Controller at Work Permit Rack, Board or Site Map
Registering





3, 4,

- WP Controller introduces the WP into the Register
- WP Controller updates the register at each interruption.
Opening of the Work Permit
- Checking of implementation of precautions
- Checking of tests and measurements for positive indications
- Pre-job meeting
- Notify the WP Controller
- Signatures of Performing & Operating Authorities, Contractor Foreman
End of Working Shift
- 1 handed over to WP Controller by Performing Authority 5
-
Performing






On site 1, 2





WP Controller 3
Perform
& Op
s.
Author
ities,

C
tr
Fo
re
man

Revalidation of the Work Permit
- Same precautions and Controls than for Opening Step

35

36
Tags