Contoh proposal mesin pembuat kue otomatis.pdf

LuthfiyaTurroobiah 10 views 53 slides Mar 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 53
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53

About This Presentation

BreadMaker


Slide Content

1

PROPOSAL
RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK ADONAN ROTI
DENGAN KAPASITAS 6 KG

Diajukan Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna menyelesaikan
program Diploma tiga(A.Md)
Program Studi Teknik Manufaktur Industri Agro
Oleh:
Muh Ichsan Amir : 18TMIA289
Muhammad Taufik : 18TMIA341

JURUSAN TEKNIK MANUFAKTUR INDUSTRI AGRO
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
2022

2

HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL :RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK
ADONAN ROTI DENGAAN KAPASITAS 6 KG
NAMA MAHASISWA : MUH ICHSAN AMIR
NOMOR STAMBUK : 18TMIA289
JURUSAN : TEKNIK MANUFAKTUR INDUSTRI AGRO
INSTITUSI : POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Menyetujui:
Pembimbing I pembimbing II



Dr. Muh. Setiawan S., ST., MT
NIP: 197605282001121002
Muhammad Luthfi Sonjaya, S.Si., M.Eng.
NIP: 198503252014021001

Mengetahui:
Direktur Politeknik ATI Makassar Ketua Jurusan Teknik
Manufaktur Industri Agro



Ir Muhammad Basri,MM.,IPM Jufri,S,ST.,MT
Nip:196804061994031003 Nip:197211102002121007

3

HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL :RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK
ADONAN ROTI DENGAN KAPASITAS 6 KG
NAMA MAHASISWA : MUHAMMAD TAUFIK
NOMOR STAMBUK :18TMIA341
JURUSAN :TEKNIK MANUFAKTUR INDUSTRI AGRO
INSTITUSI :POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Menyetujui:
Pembimbing I pembimbing II



Dr. Muh. Setiawan S., ST., MT
NIP: 197605282001121002
Muhammad Luthfi Sonjaya, S.Si., M.Eng.
NIP: 198503252014021001

Mengetahui:
Direktur Politeknik ATI Makassar Ketua Jurusan Teknik
Manufaktur Industri Agro



Ir Muhammad Basri,MM.,IPM Jufri,S,ST.,MT
Nip:196804061994031003 Nip:197211102002121007

4

HALAMAN PENGESAHAN
Telah di terima oleh panitia ujian Akhir Program Diploma Tiga (D3) yang
ditentukan sesuai dengan surat keputusan Direktur Politeknik Ati Makassar Nomor
:xxxxxxxxx tanggal xxxxxxxxx yang telah dipertahankan didepan tim penguji pada
hari xxxxxx tanggal xxxxxx sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli
Madya (A.Md) Teknik Industri dalam program Studi Teknik Manufaktur Industri
Agro pada Politeknik Ati Makassar.

PANITIA UJIAN :
Ketua :Jufri,S.ST.,MT (...............)
Sekertaris :Muhammad Lutfi Sonjaya,S.Si.,M.Eng (...............)
Penguji 1 : (...............)
Penguji II : (...............)
Penguji III : (...............)
Pembimbing 1: (...............)
Pembimbing II: (..............)

5

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
NAMA : MUH ICHSAN AMIR
NIM : 18TMIA289
PROGRAM STUDI : TEKNIK MANUFAKTUR INDUSTRI AGRO

Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri. Apabila dikemudian terbukti dan dapat dibuktikan sesuai
dengan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia bahwa tugas akhir saya
adalah hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut tanpa melibatkan institusi Politeknik Ati Makassar atau orang lain.




Makassar, 12 Oktober 2022
Yang menyatakan,

Muh Ichsan Amir

6

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
NAMA : MUHAMMAD TAUFIK
NIM : 18TMIA341
PROGRAM STUDI : TEKNIK MANUFAKTUR INDUSTRI AGRO

Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri. Apabila dikemudian terbukti dan dapat dibuktikan sesuai
dengan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia bahwa tugas akhir saya
adalah hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut tanpa melibatkan institusi Politeknik Ati Makassar atau orang lain.




Makassar, 12 Oktober 2022
Yang menyatakan,

Muhammad Taufik

7

KATA PENGANTAR
Puji syukur tak henti hentinya kita ucapkan atas kehadirat Allah swt yang
tak pernah berhenti memberikan rahmat, hidayah serta karunia sehingga kita masih
dapat menghirup udara segar hari ini dan karenaNya penulis dapat menyelesaikan
laporan Tugas akhir di Politeknik Ati Makassar ,Jl.sunu No.220 Makassar ,Kota
Makassar.
Sholawat serta salam tak lupa kita hanturkan ke baginda kita Muhammad
saw. Dialah Nabi yang membawa risalah di kehidupan kita yang menggulung tikar-
tikar kebatilan dan menebarkan tikar-tikar kebaikan di muka bumi ini.laporan ini
disususun untuk memenuhi syarat kelulusan D3 pada program studi Teknik
Manufaktur Industri Agro,Politeknik Ati Makassar.
Penyusun laporan dapat terselesaikan karena tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak .Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa terimah kasih pada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya laporan ini dapat terselesaikan
2. Kedua orang tua yang banyak sekali memberikan bantuan, dorongan dan
arahan serta doa yang tak henti hentinya mereka panjatkan demi kesehatan
dan keselamatan penulis
3. Bapak Ir.Muhammad Basri ,MM selaku Direktur Politeknik Ati Makassar
yang senantiasa memncurahkan dedikasihnya dengan penuh keikhlasan
dalam rangka pengembangan mutu dan kualitas kampus.
4. Bapak Taufik Muchtar ,ST.,MT selaku pembantu direktur I Politeknik Ati
Makassar
5. Bapak Jufri ,S.ST.,MT selaku ketua jurusan Teknik Manufaktur Industri
Agro
6. Bapak Dr. Muh. Setiawan S., ST., MT sebagai dosen pembimbing I yang
senantiasa sabar dalam memberikan arahan ,bimbingan serta motivasi bagi
penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini

8

7. Bapak Muhammad Luthfi Sonjaya, S.Si., M.Eng. sebagai dosen
pembimbing II yang menjadi penyemangat bagi penulis sehingga penulis
dalam laporan ini jadi lebih baik
8. Bapak ibu dosen yang telah banyak membatu, khususnya dalam
menerangkan ilmu kepada penulis dalam prosen perkuliahan
9. Semua keluarga dan teman teman, dan berbagai pihak yang telah membantu
penulis dengan ikhlas dalam berbagai hal yang berkaitan dengan
penyelesaian laporan.
Semoga laporan yang penulis buat ini bermanfaat bagi setiap kalangan
dengan segala kerendahan hati,penulis mohon maaf atassegala kekurangan
dan keterbatasan dalam penulisan laporan ini.saran dan kritik yang
membangun sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan laporan ini.

Makassar, Oktober 2021

9

ABSTRAK
Muh. Ichsa Amir . Muhammad Taufik . 2022. Rancang Bangun Mesin
pengaduk adonan roti kapasitas 6 kg. Program Studi Teknik Manufaktur Industri
Agro. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2022,
dikerjakan di Worksop Pengelasan Politeknik ATI Makassar. Dibawah bimbingan
bapak DR.Eng. Abdul Nasser Arifin,S.T.,M.Eng sebagai pembimbing I dan
bapak Windi Mudriadi,S.T.,M.T. sebagai pembimbing II.
Saat ini perkembangan dalam kebutuhan pangan sangatlah meningkat,
khususnya roti untuk cemilan ataupun sarapan kita di kehidupan sehari hari,
sedangkan proses produksi untuk adonan roti masih kurang efisien dalam jumlah
yang besar. Dengan rancangan ini kami membuat mesin pengaduk adonan roti
dengan kapasitas 6 kg adonan dan menambahkan beberapa komponen sebagai
analisi untuk kekurangan mesin saat ini, seperti menambahkan penutup agar tetap
menjaga kualitas adonan, menurut konsep mesin ini akan aman di gunakan dalam
jangka waktu yang lama karna bahan yang digunakan adalah stainless still pada
wadah dan pengaduk adonan.
Komponen yang terdapat pada mesin adonan roti ini yaitu motor listrik,
pully, sabuk(v-belt), poros, lengan pengaduk, dan gearbox. Pada alat ini peneliti
menggunakan 2 pully yang dihubungkan pada gearbox. mesin ini menggunakan 1
buah motor listrik dengan kecepatan 1400 rpm untuk memutar pully 1 lalu dan v-
belt di gabungkan dan di pasang ke pully 2 agar pully 2 dapat memutar poros dan
menggerakkan pengaduk adonan roti.
Prinsip kerja dari mesin pengaduk adonan roti ini adalah dengan
memasukkan bahan bahan terlebih dahulu ke dalam wadah pengaduk adonan,saat
semua bahan sudah di masukkan ke dalam wadah adonan kemudian menyalakan
motor listrik di mana motor listrik akan menggerakkan pully 1 dan 2 yang
dihubungkan ke gearbox dan kemudian poros akan menggerakkan pengaduk dan
memulai mengaduk adonan.saat adonan sudah mulai menggumpal atau menyatuh
atau adonan sudah tercampur dengan rata maka matikan mesin dan bukan wadah
adonan untuk mengambil adonan yang sudah kalis (tercampur dengan rata)

10

Dari rangkaian proses pembuatan roti, pengadukan dan putaran motor
listrik sangat menentukan kualitas adonan roti, oleh karena kapasitas mesin yang
kecil tersebut maka proses pembuatan roti memerlukan beberapa kali proses
pembuatan adonan.
Kata Kunci : Adonan roti, Mesin pengaduk 6 kg adonan

11

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ 1
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... 2
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... 4
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ........................................... 5
KATA PENGANTAR ................................................................................. 7
ABSTRAK .................................................................................................. 9
DAFTAR ISI .............................................................................................. 11
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... 12
DAFTAR TABEL.......................................................................................... 12
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 13
A. Latar Belakang .......................................................................... 13
B. Tujuan ......................................................................................... 14
C. Manfaat ....................................................................................... 14
D. Batasan Mesin ............................................................................ 15
BAB II DASAR TEORI ............................................................................... 16
A. Adonan Roti ............................................................................. 16
B. Mesin Pengaduk Adonan ............................................................ 17
C. Komponen Mekanis Pengaduk Adonan Roti ................................ 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 26
A. Tempat dan Waktu ...................................................................... 26
B. Alat dan Bahan ........................................................................... 26
C. Jenis Penelitian ........................................................................... 27
D. Diagram Alir ............................................................................. 28
E. Tahapan Penelitian ..................................................................... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 30
A. Gambar Perancangan Alat ........................................................ 30
B. Komponen Mesin ....................................................................... 31
C. Prinsip Kerja pada Alat ............................................................... 32
D. Perhitungan Pembuatan Alat ........................................................ 33

12

E. Uji Fungsi Alat ............................................................................ 37
F. Langkah-langkah Pengambilan Data ............................................ 37
G. Hasil Pengujian Alat .................................................................... 38
H. Penentuan Kapasitas Alat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 43
A. Kesimpulan .............................................................................. 43
B. Saran .......................................................................................... 43
C. Daftar putaka ............................................................................... 44
LAMPIRAN ................................................................................. 45
Daftar gambar
Gambar 2.1 poros ................................................................................................ 20
Gambar 2.2 motor listrik ...................................................................................... 22
Gambar 2.3 pasak ................................................................................................. 23
Gambar 2.4 pully atau v belt ................................................................................ 23
Gambar 2.5 Gearbox............................................................................................. 25
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 alat dan bahan yang digunakan ............................................................ 26
Tabel 3.2 jadwal kegiatan penelitian ................................................................... 27
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Data ............................................................................. 38

13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan roti di Indonesia sering dijadikan sebagai makanan berat pengganti
makanan pokok nasi karena banyaknya kandungan karbohidrat yang terdapat dalam
roti tersebut.dimana roti adalah makanan berbahan dasar tepung dan air yang
difermentasikan dengan ragi. Sehingga banyaknya permintaan akan makanan jenis
roti ini
Seiring dengan perkembangan zaman dan tekhnologi proses pembuatan roti
telah menggunakan mesin khususnya untuk pembuatan adonan rotinya. Mesin
pengaduk adonan roti di pasaran, khususnya untuk skala rumah tangga masih
tersedia dalam ukuran yang kecil yaitu mesin berkapasitas 1 – 3 kg. Sementara itu
untuk usaha penjualan roti skala rumah tangga pada umumnya memerlukan mesin
berkapasitas yang lebih besar yaitu sekitar 10 - 20 kg adonan roti sehari. Oleh
karena kapasitas mesin yang kecil tersebut maka proses pembuatan roti
memerlukan beberapa kali proses pembuatan adonan. Selain itu dari hasil survey di
youtube hampir semua bentuk mesin tersebut berupa pengaduk dengan poros
horizontal sehingga hasil pencampuran suatu adonan roti menjadi tidak rata dan
masih banyak mesin pengaduk adonan roti saat ini yang tidak menggunakan
penutup dan juga masih banyak mesin pengaduk adonan roti saat ini yang bentuk
tempat pengaduk adonannya berbentuk persegi sehingga proses pengadukan
adonan tidak terlalu merata. Berdasarkan acuan mesin sebelumnya mesin terlalu
bergetar. Dikarenakan posisi wadah terlalu jauh dengan motor.

14

Berdasarkan uraian tersebut maka kami memodifikasi mesin pengaduk adonan
roti yang berkapasitas 6 kg dengan menambahkan gearbox. Fungsi gearbox disini
untuk memperlambat putaran pengaduk agar mensin tidak bergetar.
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memodifikasi alat pegaduk adonan yang baik?
2. Bagaimana merancang putaran mesin pengaduk adonan roti dengan tepat?
3. Bagaimana mekanisme pengadukan yang baik
4. Bagaimana kapasitas mesin pengaduk adonan roti dengan baik?
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Modifikasi alat pegaduk adonan dengan menggunakan pisau tidak
berpindah(hanya berputar) dan di tempatkan di panci stainless
2. Mampu mumbuat mesin pengaduk adonan roti dengan hasil adukan yang rata
3. Mampu menghitung kapasitas adonan maksimal 6 kg.
4. Mampu memahami mekanisme pengadukan yang baik.
C. Manfaat
Manfaat yang dihasilkan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Dapat memonifikasi serta mewujudkan mesin pengaduk adonan yang
sederhana untuk industry kecil.
2. Mengetahui kebutuhan mesin.
3. Mempercepat produksi roti pada industry kecil

15

D. Batasan Mesin
Dengan komposisi pencampuran adonan sebanyak 6 kg seperti terigu 4 kg,
fernifam 2,2 gr, gula 1 kg, susu 80 ml, margarin 500 gr, garam 20 gr, air 1,5 L, telur
10 butir dan komposisi lainnya.

16

BAB II
DASAR TEORI
A. ADONAN ROTI
Adonan roti merupakan topik yang cukup kompleks apabila dibahas mengenai
reologinya. Reologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai arus atau aliran
pada zat cair atau fluida dan deformasi pada zat padat, serta keterkaitannya antara
gaya, deformasi dan waktu. Reologi pada adonan roti dapat disebut sebagai aliran
fluida yang menginterpretasikan konsistensi produk, biasanya komponen yang
digambarkan adalah: viskositas, elastisitas, dan ekstensibilitas. Viskositas
merupakan pengukuran dari perubahan ketahanan fluida dikarenakan adanya
tekanan atau tegangan. Viskositas juga dapat dikatakan sebagai thickness dari suatu
bahan, contohnya air memiliki viskositas yang rendah, Viskositas mempengaruhi
kemampuan mengalir suatu benda, atau biasa disebut fluiditas. Bahan dengan
viskositas yang tinggi atau semakin kental akan memiliki kesulitan pergerakan
aliran atau fluiditasnya tinggi. Dalam pengujian reologi adonan berupa viskositas
biasanya menggunakan alat bernama Rapid Visco Analyzer (RVA) dapat di
simpulkan bahwa Adonan merupakan bentuk dasar atau hasil campuran berbagai
bahan untuk membentuk satu bentuk yaitu donat.Adonan dalam pembuatan donat
memiliki berbagai macam bahan yang bervariasi tergantung selera dari pembuat
donat tersebut. Namun yang paling umum atau yang paling utama harus ada
dalam adonan adalah tepung untuk bahan utamanya,telur, air, gula, mentega dan
garam. Bahan – bahan tersebut harus diaduk sehingga menjadi adonan yang kental
dan siap untuk di proses selanjutnya.

17

B. MESIN PENGADUK ADONAN
Mesin ini dapat menampung dengan kapasitas 6 kg dalam sekali proses
pengadukan, memiliki beberapa langkah yaitu Pengadukan awal, kecepatan putaran
pada adonan 70 r/min. Pencampuran bahan roti (mixing) yang terdiri dari
terigu/tepung 4 kg, gula pasir 1 kg, air putih 1,5 L, telur 10 butir, margarin 500 grm
dan komposisi dasar pelengkap lainnya. Diaduk dari pencampuran bahan (mixing)
sehingga adonan tidak menempel pada tangan (kalis). Proses pengembangan,
kecepatan putar pada pengaduk 70 rpm sehingga memiliki Bahan roti yang sudah
tercampur hingga kalis sudah bisa untuk dikembangkan (Intermediate Proof)
hingga keinginan tertentu.kemudian pengadukan diuji pada suatu adonan sehingga
menghasilkan Besar gaya awal untuk memutar pada proses pengadukan awal
sebesar 2 kg terigu dan memiliki kecepatan putar 70 rpm. Beban yang terjadi
sebesar 6 kg adonan diakibatkan oleh adonan yang berupa bubuk dan cairan yang
belum kalis.Besar gaya untuk memutar pada proses pengembangan hanya memiliki
sedikit perbedaan dari gaya awal karena adonan yang sudah kalis dan menyatu
sehingga beban yang dihasilkan lebih besar yaitu sebesar 6 kg dengan kecepatan
putar 70 rpm.
Untuk menentukan torsi yang dibutuhkan maka digunakan rumus
T = 9,74 x 10 p\n
Dimana:
P = kW
n = Rpm
T = kg.mm

18

T = Fs.r
Dimana: T = kg.mm
Fs= kgf
r = jari-jari (mm)
Yang perlu kita perhatikan dalam pembuatan mesin pengaduk adonan roti
dengan kapasitas 6 kg kita juga harus memprhatikan kualitas adonan yang
mempengaruhi kualita suatu roti dimana kualitas adonan merupakan tolak ukur dari
kualitas roti yang dapat dilihat secara kasat mata(dari luar)yang terdiri dari
volume,keserasian bentuk,warna kulit dan kelenturan atau kelembutan kulit
Secara internal dilihat dari roti setengah matang dan dingin kemudian di
potong menjadi dua bagian,dan dilihat bagian dalam,kemudian di evaluasi sifat
internalnya yaitu pori-pori, warna pori-pori, karakter pori-pori,bau dan rasa.
Namun ada yang sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu roti yaitu
takaran adonan yang salah ,pemilihan bahan yang kurang baik,dan cara pengolahan
adonan yang kurang baik namun di sini kami lebih fokus pada pengaruh cara
pengolahan adonan yang kurang baik karna untuk mendapatkan kualitas roti yang
baik harus diketahui cara mengolah adonan untuk mendapatkan kualitas roti yang
baik maka dari itu kami merancang mesin pengaduk adonan dengan kapasitas 6 kg
berbentuk vertikal dengan bentuk wadah berbentuk tabung.

19

C. KOMPONEN MEKANIS PENGADUK ADONAN ROTI
Pada mesin pengaduk adonan yang akan kami rancang memiliki beberapa
komponen pendukung di antaranya :
1. Poros
Poros atau biasa disebut shaft adalah bagian terpenting dari mesin yang berfungsi
untuk menyambungkan atau meneruskan daya dan putaran dari penggerak.biasanya
poros berbentuk silinder dan terpasang ,pisau,bantalan,dan sebagainya.poros dapat
menerima beban lenturan,tarikan,puntiran.
Untuk meneruskan daya, poros diklarifikasikan menurut pembebanannya yaitu
sebagai berikut:
-Kekuatan poros
Suatu posisi transmisi dapat mengalami beban puntir, lentur, atau gabungan
antar lentur dan puntir. Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekanan.
Sebuah poros perlu direncanakan agar kuat untuk menahan beban.
a.Kekakuan poros
Disamping kekuatan poros kekakuannya harus diperhatikan dan disesuaikan
dengan macam mesin yang dilayani poros tersebut.
b.Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan pada suatu harga putaran tertentu dapat
terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran kritis. Jika
mungkin, poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih
rendah dari putaran kritisnya.

20


Gambar2.1 Poros
Perhitungan-perhitungan pada poros meliputi (Soelarso,1991):
A.Gaya tangensial yang bekerja pada poros (Ft)
F =
??????
????????????
2
.....(1)
Dimana:
F = gaya tangensial poros (kg)
T = Momen Rencana (kg.mm)
Dp = diameter poros (mm)

B.Tegangan geser ijin
.....(2)
Dimana;
??????�= tegangan geser (kg/mm
2
)
??????�=kekuatan tarik
fs = faktor koreksi

21

C.Diameter poros
�� ≥[
5,1
????????????
.��.��.??????]
1/3
.....(3)
Dimana:
Ds = diameter poros (mm)
??????a = tegangan geser (kg/mm
2
)
Kt = factor momen puntir
Cb = Faktor lentur
T = momen puntir (kg.mm)
2. Motor Penggerak
Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator dan
rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian
yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Motor induksi
terdiri atas kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi membangkitkan
gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-balik satu fasa yang melewati
kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan
magnet antara stator dan rotor (Insyaansori,2013).
Daya motor merupakan salah satu parameter dalam menentukan performa
motor. Pengertian dari daya itu adalah besarnya kerja motor selama kurun waktu
tertentu (Arends & Berenschot 1980: 20).
??????=??????.� (8)
Keterangan :
P = Daya (J/s atau watt)
F = Gaya (N)

22

v = Kecepatan (m/s)

Gambar2.3 Motor Listrik
3. Pasak
Seperti halnya baut dan sekrup, pasak digunakan untuk membuat sambungan
yang dapat dilepas yang berfungsi untuk menjaga hubungan putaran relatif antara
poros dengan elemen mesin yang lain seperti : Pulley, Sprocket, Impeller dan lain
sebagainya.Distribusi tegangan secara aktual pada sambungan pasak tidak dapat
diketahui secara lengkap, maka dalam perhitungan tegangan disarankan
menggunakan factor keamanan sebagai berikut :
1. Untuk torsi yang tetap dan konstan N = 1,5
2. Untuk beban kejut yang kecil ( rendah ) N = 2,5
3. Untuk beban kejut yang besar terutama bolak – balik N =4,5
Pada pasak yang rata, sisi sampingnya harus pas dengan alur pasak agar
pasak tidak menjadi goyah dan rusak.ukuran dan standard yang digunakan terdapat
dalam lapisan.Untuk pasak, umumnya dipilih bahan yang mempunyai kekuatan
tarik lebih dari 60 kg/ mm, lebih kuat daripada porosnya.

23


Gambar 2.4 .Pasak
4. V-belt dan pulley
Adapun perencanaan transmisi daya yang digunakan pada mesin pengirat
bambu adalah belt yang terpasang pada dua buah pulley, yaitu pulley penggerak
dan pulley yang digerakkan. B, Sedangkan belt yang digunakan adalah jenis VBelt
dengan penampang melintang bentuk trapesium karena transmisi ini tergolong
sederhana serta lebih murah dibandingkan dengan penggunaan transmisi yang lain.
Jenis V-belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan atau
semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yangbesar.
V-belt dibelitkan dikeliling alur pully yang berbentuk Vbelt.

Gambar 2.5 Pulley dan v-belt

24

Panjang belt yang akan digunakan, dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
L = 2 . ɑ +2
(d2+d1)+
A d d(4 )22 1 ..……………(1)
Dimana :
L = Panjang belt (mm)
a = Jarak antar poros (mm)
d2 = Diameter pulley yang digerakan (mm)
d1 = Diameter pulley penggerak (mm)

5. Gearbox
Dalam beberapa unit mesin memiliki system pemindah tenaga yaitu gearbox
yang merupakan kotak yang berisi gear transmisi atau system pemindah tenaga
dimana berfungsi untuk memindahkan tenaga atau daya mesin ke salah satu bagian
mesin lainnya, sehinngga unit tersebut dapat bergerak menghasilkan sebuah
penggerakan baik putaran maupun pergeseran. Gearbox merupakan suatu alat
khusus yang di perlukan untuk menyesuaikan daya atau torsi (momen/daya) dari
motor yang berputar, dan Gearbox juga adalah alat pengubah daya dari motor yang
memiliki putaran tinggi menjadi putaran medium (Mawardi, 2017).
Gearbox atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang disebut
sebagai system pemindah tenaga, transmisi brfungsi untuk memindahkan dan
mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar spindel
mesin maupun melakukan gerakan feeding. Transmisi juga berfungsi untuk

25

mengatur kecepatan gerak dan torsi serta berbalik putaran, sehingga dapat bergerak
maju mundur. Transmisi manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox
mempunyai beberapaa fungsi yaitu merubah momen punter yang akan diteruskan
ke spindel mesin, menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin, serta
menhasilkan putaran mesin tanpa selip.
Adapunn Prinsip kerja dari Gearbox adalah membuat putaran dari main engine
diteruskan ke poros input (input shaft) melalui hubungan antara clutch/kopling,
kemudian putaran diteruskan ke porosutama (main shaft), torsi/ momen yang ada
di main shaft diteruskan ke propeller, karena adanya perbedaan rasio dan bentuk
dari gigi-gigi tersebut sehingga RPM atau putaran propeller yang di keluarkan
berbeda, tergantung dari RPM yang di inginkan (Made Andrean, 2004).

Gambar2.6 Gearbox

26

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu
Pengembangan dilakukan di Laboratorium Gambar Teknik Manufaktur
Industri Agro Politeknik ATI Makassar dan di tempat yang tidak menentu, yang
dilaksanakan di bulan Juli 2022.
B. Alat dan Bahan
Tabel 3.1 Alat dan bahan yang digunakan
Nama alat Nama Bahan
 Mesin las Listrik
 Meteran
 Mistar Baja
 Mistar Siku
 Mesin Bor
 Mesin Gurinda Tangan
 Kunci Pas
 Motor Listrik
 Besi Hollow
 Besi AS Diameter 25 mm
 Besi Plat Stailnlees
 Bearing
 Baut dan Mur
 Stand Bearing
 Elektroda
 Gearbox

27

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Waktu Penelitian
Juni Juli Agustus
1 Studi literatur
2 Observasi alat
3 Pengembangan alat
4 Pengujian alat
5 Pembuatan laporan
6 Seminar hasil
7 Ujian tutup
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis pengembangan, dimana
mengembangkan suatu mesin pengaduk adonan roti.
Pengembangan produk pada pelaksanaan penelitian ini dimuIai dengan
menggambar alat mesin pengaduk adonan roti dalam bentuk pengembangan alat,
desain struktural serta desain fungsional alat perencanaan. Desain fungsional yaitu
penjeIasan tentang tentang fungsi dari setiap komponen yang digunakan pada
pengembangan alat. Sedangkan desain struktual adalah tahapan pengembangan alat
secara utuh dan menyeIuruh.

28

D. Diagram Alir

















SELESAI

29

E. Tahapan Penelitian
1. Mulai melihat permasalahan yang dijumpai dalam industri kecil
2. Studi literatur, dilakukan dengan menelusuri tinjauan mengenai bahan
yang baik digunakan untuk makanan.
3. Pengembangan alat, memulai dengan mendesain alat melalui Auto desk
Inventor.
4. Mulai membuat rangka, hopper, serta mengadakan barang memerlukan
pembelian.
5. Perakitan alat, proses perakitan alat ini melalui proses pengelasan dan
pemilihan material, seperti rangka, poros, hopper dll.
6. Uji fungsi, setelah perakitan alat selesai tentunya kita melakukan uji fungsi
terhadap alat yang telah dibuat, apakah berfungsi dengan baik atau masih
perlu dilakukan perbaikan pada perakitan alat. Adapun indikator uji fungsi
ini dinyatakan berhasil apabila , seluruh komponen yang ada pada alat
bekerja dengan baik, dan hasil yang di keluarkan oleh alat, bisa di gunakan
untuk proses selanjutnya.
7. Pengambilan dan pengolahan data, melakukan pencatatan terhadap hasil
percobaan.

30

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai proses pembuatan alat mesin pengaduk
adonan roti dengan kapasitas 6 kg. Pada penulisan ini diawali dengan perancangan
alat, komponen mesin, prinsip kerja alat, serta pengambilan data hasil pengujian.
4.1 Gambar Perancangan Alat
Gambar perancangan alat merupakan tahapan awal yang digunakan dalam
merancang suatu hal berupa bangunan alat dan lainnya. Pada pembuatan alat ini,
peneliti mengambil patokan dan menganalisa melalui sketsa serta perencanaan yang
telah di buat baik itu 2 dimensi maupun 3 dimensi, sehingga gambar perencanaan
sangatlah penting. Dibawah ini merupakan gambar 3 dimensi perencanaan yang
akan dibuat :

31

4.2 Komponen Mesin
Berikut komponen pada mesin pengaduk adonan roti kapasitas 6 kg adalah :
1. Rangka
Rangka yang digunakan yaitu besi siku 50x50x2 yang dirakit secara vertikal
dan horizontal yang dihubungkan sehinggan menjadi kesatuan.
2. Alas mesin
Alas mesin digunakan sebagai tempat penahan wadah dengan ukuran
panjang 60 lebar 40.
3. Morot listrik
Penggerak mesin yang digunakan yaitu 1/4 HP dan 1400 r/min dengan
pertimbangan kecepatan putaran pada pengoperasian alat yang dibutuhkan
konstan.
4. Penutup mesin
Menutup atas body yang digunakan berbahan dasar plat stainless dengan
ketebalan 1 mm berada diatas motor listrik, v-belt dan pully.
5. Wadah
Digunakan sebagai tempatan adonan dengan bahan stenlies steel dengan
ukuran tinggi 0,25 dan diameter 0,30
6. Rumah bearing
Rumah baering terletak di antara poros dan dibawa.
7. V-belt
Digunakan sebagai penghubungan antara dua pulley 1 dan pulley 2 dengan
ukuran A-15.

32

8. Pulley
Digunakan sebagai pendamping bagian mesin yang di pakai guna
mentransmisikan energi dari satu poros ke poros yang lain, pulley yang di
gunakan terbagi dua dengan ukuran masing-masing 0,08 m dan 0,08 m.
9. Gearbox
Gearbox 1:20 digunakan untuk melambatkan putaran mesin.
10. Pengaduk
Pengaduk digunakan bebahan dasar stenlies steel dengan panjang 0,25 m
dan lebar 0,14 m yang posisinya berada pada dalam wadah adonan roti.
11. Poros
Poros digunakan pada mesin ini berbahan stenlies steel tipe 304,yang
berukuran 1/2 inch
4.3 Prinsip kerja Pada Alat :
Prinsip kerja pada alat ini yaitu Memasukkan resep adonan roti dengan
kapasitas 6 kg adonan, seperti terigu 4 kg, fernifam 2,2 grm, gula 1 kg, susu
80 ml, margarin 500 grm, garam 20 grm, air 1,5 L, telur 10 butir dan bahan
lain-lain. Adapun cara untuk mendapatkan adonan yang kalis dengan waktu
yang sudah di tentukan, dimana kalis itu adalah tahapan adonan yang sudah
di aduk dengan baik sehingga adonan tidak lagi lengket ditangan dan
tempatnyan , ketika mencampurkan bahan-bahan yang sudah di sediakan,
sebelum memulai pengadukan pastikan bahan sudah di masukkan di dalam
wadah dengan takaran yang pas agar mendapatkan hasil yang maksimal.
 adonan sudah elastis

33

Cara untuk mengecek apakah adonan roti yang dibuat sudah sempurna
yaitu dengan cara ditarik dengan tangan.Jika adonan yang telah dibuat
ternyata tidak sobek walaupun ditarik panjang maka adaonan sudah
masuk dalam ciri adonan sempurna.
 adonan sudah dapat membentuk lembaran tipis
Jika adonan direntangkan dan dibuat menjadi tipis, kemudian adonan
tampak sedikit transparan dan tidak mudah robek, maka artinya adonan
bisa dikatakan sudah kalis dan siap dikembangkan.
 adonan sudah tidak lengket ditangan
Setelah melewati beberapa menit pengulenan, kita sudah bisa merasakan
adonan sudah tidak menempel ditangan. Selain menjadi tidak lengket,
teksturnya juga berubah lembut, licin, dan mengkilap. Tandanya adonan
sudah kalis dan siap melalui proses selanjutnya.
Selanjutnya motor AC akan menjadi sumber penggerak mesin pengaduk
adonan dan ke gearbox lalu menggunakan pulli dan sabuk untuk menggerakkan
poros pengaduk untuk mengaduk adonan yang ada.
4.4 Perhitungan pembuatan alat
Pada pembuatan alat ini dibutuhkan acuan dasar dalam menghitung setiap
komponen dari mesin ini :
4.4.1 Perhitungan wadah pengaduk
a. Volume wadah (Bangun ruang 1)
V = ∆ . t
∆= ??????.�
2

34

∆=3,14×0,30×0,25
Dit∶v
V = ∆ . t
∆ =3,14×0,30×0,25
∆ =0,235 �
3
4.4.2 Daya Motor Listrik
1\4 Hp = 118,55 watt
�
1 = 1400 rpm
Besarnya daya motor dapat dihitung dengan persamaan dibawah
ini :
Beban yang ditahan poros adalah 6 kg
Gaya pada motor :
F = m.g
= 6 kg . 9,8 m/�
2

= 58,8 N
Nilai torsi dengan diameter pulli yang digerakan :
Dik:
F = 58,8 N
r= 0,08 m
dit:T.....?
T = F.r
=58,8 N x 0,08 m
= 4,704 Nm

35

4.4.3 Sistem Transmisi
Mesin pengaduk adonan roti memiliki system transmisi terdiri dari
pully, sabuk dan gearbox. pada alat ini peneliti menggunakan 2
pully yang dihubungkan pada gearbox. putaran yang terjadi pada
transmisi mesin pengaduk adonan in sebagai berikut :
Dik : Putaran Motor : 1400 Rpm
Diameter pulli motor (d1) : 0,08 m
Diameter pulli pengaduk (d2) : 0,08 m
a. Pully
n1 = 1400 rpm
d1 (pully motor)= 0,08 m
d2 (pully pengaduk) = 0,08 m
Hubungan antara motor ke pully 2:
�2 =
�1�2
??????1
(sularso,2004:166)
=
1400×0,08
0,08

=1400 �??????�
�3 = �2
1
20

= 1400
1
20

=70 �??????�
Keterangan :
n2 = Putaran pully 2 (motor listrik ke pully 2)
n3 = Putaran pengaduk (pully 2 ke pengaduk)

36

b. Sabuk ( V-belt)
Kecepatan linear sabuk-V dari motor ke pully 2 :
�=
�2.�1
60 . 1000

� =
0,08 m .1400 �??????�
60.000

=0,0018 �/�
Keterangan :
V = Kecepatan sabuk (m/s)
Keliling sabuk v-belt dapat dihitung dengan rumus :
C = 0,28 m
�=2�+
??????
2
(�
2+�
1
)+
1
4�
(�
2−�
1)
2

=2(0,28)+
3,14
2
(0,08+0,08)+
1
4(0,28)
(0,08−0,08)
2

=0,56+
3,14
2
(0,016)+
1
1,12

=0,56+0,25+0,89
=1,7 �

Keterangan:
C = Jarak antara titik sumbu poros (m)
L = Keliling sabuk v-belt (m)
c. Poros
Dik : p = 186,42 Watt
= 0,18 Kw
�
�= 1,2

37

Bahan poros menggunakan stainless steel 304
Daya rencana
??????
�=??????�
�
=0,18��×1,2
=0,216 Kw
Keterangan :
P = Daya motor
�
�= Faktor koreksi
4.5 Uji Fungsi Alat
Uji fungsi alat adalah suatu proses pengujian fungsi yang mencakup bagian
pada proses pembuatan Memasukkan resep adonan roti dengan kapasitas 6 kg
adonan, seperti terigu 4 kg, fernifam 2,2 gr, gula 1 kg, susu 80 gr, margarin 500 gr,
garam 20 gr, air 1,5 L, telur 10 butir dan bahan lain-lain.
1. Alat diuji tanpa beban (belum dilakukan proses pencampuran adonan)
untuk mengetaui apakah mesin telan berfungsi dengan baik.
2. Pengujian dalam waktu 15 menit dengan komposisi pencampuran
adonan sebanyak 6 kg seperti terigu 4 kg, fernifam 2,2 gr, 1 kg, susu 80
ml, margarin 500 gr, garam 20 gr, air 1,5 L, telur 10 butir dan komposisi
lainnya.
4.6 Langkah-Langkah Pengambilan Data
1. Timbang dan mengukur resep adonan roti dengan kapasitas 6 kg
2. Memasukkan resep adonan roti yang telah di timbang atau di ukur
dengan mencampurkan bahan terigu 4 kg, fernifam 2,2 gr, gula 1 kg,

38

susu 80 ml, margarin 500 gr, garam 20 gr, air 1,5 L, telur 10 butir dan
komposisi lainnya.
3. Siapkan stopwatch
4. Jalankan stopwatch apabila proses pengadukan adonan di mulai
5. Setelah pencampuran adonan di anggap sudah kalis maka matikan
stopwatch
6. Setelah adonan sudah kalis maka ambil adonan dan pindahkan ke
wadah.
4.7 Hasil Pengujian Alat
Pengujian alat dihitung dengan cara membandingkan antara pencampuran
adonan dengan waktu yang berbeda-beda. Adapun kecepatan putar yang digunakan
yaitu 143 rpm, dengan komposisi pencampuran adonan sebanyak 6 kg seperti
terigu 4 kg, fernifam 2,2 gr, gula 1 kg, susu 80 ml, margarin 500 gr, garam 20 gr,
air 1,5 L, telur 10 butir dan komposisi lainnya.
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Data
Pengadukan terigu 4 kg, fernifam 2,2 gr, gula 1 kg, susu 80 ml, margarin 500
gr, garam 20 gr, air 1,5 L, telur 10 butir dan komposisi lainnya.
No Massa Waktu Foto hasil pengdukan Keterangan







3 menit


Bahan yang
dimasukkan
belum
tercampur
dengan merata

39






1










6 kg










15 menit
Bahan sudah
tercampur
namun masih
banyak terigu
yang belum
tercampur
dengan merata
27 menit


Bahan yang
dimasukkan
sudah
tercampur
merata namun
masih banyak
adonan yang
melengket pada
dinding wadah
39 menit

Adonan belum
kalis karena
pada saat
adonan
dibentangkan
adonan masih
berpisah
47.52
menit

Adonan sudah
kalis atau sudah
tidak sobek saat
dibentangkan
2 6 Kg 3 menit




Bahan yang
dimasukkan
belum
tercampur
dengan merata

40




15 menit


Bahan sudah
tercampur
namun masih
banyak terigu
yang belum
tercampur
dengan merata
27 menit



Bahan yang
dimasukkan
sudah
tercampur
merata namun
masih banyak
adonan yang
melengket pada
dinding wadah
39 menit


Adonan belum
kalis karena
pada saat
adonan
dibentangkan
adonan masih
berpisah


48.25
menit

Adonan sudah
kalis atau sudah
tidak sobek saat
dibentangkan
3 6 Kg

3 menit



Bahan yang
dimasukkan
belum
tercampur
dengan merata

41




15 menit


Bahan sudah
tercampur
namun masih
banyak terigu
yang belum
tercampur
dengan merata
27 menit




Bahan yang
dimasukkan
sudah
tercampur
merata namun
masih banyak
adonan yang
melengket pada
dinding wadah
39 menit




Adonan belum
kalis karena
pada saat
adonan
dibentangkan
adonan masih
berpisah
47.45
menit


Adonan sudah
kalis atau sudah
tidak sobek saat
dibentangkan
Pada tabel 3.3 hasil pengujian alat Pada tabel ini dilakukan 3 kali percobaan
dengan mencampurkan semua bahan kedalam satu wadah dan melakukan proses
pengadukan dengan perbedaan waktu yang berbeda-beda dan pencampuran bahan-
bahan adonan roti. Saat hasil pencampuran bahan-bahan telah selesai maka akan

42

siap untuk di aduk . Dari hasil yang didapatkan untuk mendapatkan adonan yang
bagus atau adonan yang sudah kalis maka di perlukan waktu 47.45 – 48.25 menit
4.8 Penentuan Kapasitas Alat
Dari tabel diatas, perhitungan kapasitas pencampuran adonan roti per jam
pada alat sebagai berikut :
����� ����−����
����� ����−����
=
6 ��
48 �����∶3600 �����

=
6 �??????
0,8 �??????�
=7,5 ��/���

43

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembuatan mesin pengaduk adonan roti maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Mesin ini memiliki dimensi alat dengan panjang 7,9 m, lebar 3,3 m, dan
tinggi 50 cm serta panjang pengaduk 0,25 m.
2. Kapasitas yang ada pada mesin ini adalah 6 kg sedangkan kapasitas pada
yang diperoleh 7,5 kg/jam
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan dalam melakukan pembuatan mesin pengaduk
adonan roti dengan kapasitas 6 kg sebagai berikut :
1. Untuk adik-adik yang ingin mengembangkan tugas akhir saya agar
memperhatikan jarak antara mata pengaduk dengan wadah.
2. Pada pembuatan tugas akhir ini agar dapat di kembangan oleh adik-adik
untuk kapasitas menengah.

44

DAFTAR PUSTAKA

Arlene, A.(2009). ” Roti Tawar Dari Tepung Singkong Dan Tepung Kedelai”.
Skripsi. Fakultas teknik teknologi industri,universitas katolik
parahyangan, bandung.

Bakrie, A (1990). Mempelajari Pengaruh Penggunaan Tepung Campuran Terigu
Dan Tapioka Terhadap Mutu Roti Manis. Pusat penelitian
universitas jember, jember.

Darmawan.(2013). Metode Penelitan Kuantitatif. Bandung : remaja rosda karya.

Drektorat Gisi departemen kesehatan RI. (1992). Daftar Konfosisi Bahan Makanan.
Penerbit Bhrata, jakarta.

Herman, arisandi, (2015) Buku Pintar Pemikiran Teknik-Tiknik Tokoh-Tokoh
Sosioligi Dari Klasik Sampai Modern. Yogyakarta.

Made Andrean NS, Hartono Yudo, Wilma Amiruddin. 2004. Perancangan Sistem
Shaft Locked Untuk Mencegah Kerusakan Gearbox Pada KapalLayar
Motor Archipelago Adventurer. Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas
Teknik, Universitas Diponegoro.

Slamet dkk,(2020) Manufaktur Mesin Penggiling Dan Pengaduk Adonan Roti
Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Nomor
23/MPP/Kep/1998 Tentang Lembaga-Lembaga Usaha Perdagangan.

Sularso,kiyokatsu S, (1987), Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Dan
Mesin.

45





L
A
M
P
I
R
A
N

46

47

48

49

50

51

52





ken

53
Tags