CONTOH_Tugas Refleksi Modul Profesional.pdf

AhyarPutraPertama 31 views 2 slides May 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 2
Slide 1
1
Slide 2
2

About This Presentation

Tugas Refleksi


Slide Content

TUGAS REFLEKSI
MODUL PROFESIONAL GURU KELAS MI

Instruksi:
Dari modul yang Anda pelajari, silakan:
1. Pilih materi yang menarik dan deskripsikan materi tersebut!
2. Lakukan analisis implementasi/penerapan materi tersebut!
3. Tuliskan pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau
bertentangan dengan materi yang dipelajari!
4. Uraikan tantangan yang dihadapi dan hikmah (lesson learn) yang didapatkan!
5. Buat rencana aksi penerapan materi tersebut dalam kegiatan pembelajaran!

Topik 1: Bahasa Indonesia
Topik 2: PPKn
Topik 3: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Topik 4: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Topik 5: Matematika
Topik 6: Pembelajaran Tematik
Topik 7: Pendidikan Nilai dan Pendidikan Karakter
Topik 8: Moderasi Beragama

JAWABAN

MATERI: PENDIDIKAN NILAI DAN PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan nilai dan karakter diintegrasikan ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah,
seperti upacara bendera, kegiatan gotong royong, dan program mentoring. Sekolah
menciptakan lingkungan yang positif dan inklusif, di mana siswa merasa aman dan dihargai.
Guru tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga memfasilitasi diskusi tentang
dilema moral dan mengajak siswa untuk merefleksikan nilai-nilai yang mereka pegang. Selain
itu, sekolah menjalin kemitraan dengan orang tua dan komunitas untuk memperkuat
penanaman nilai-nilai karakter di luar lingkungan sekolah.
Pengalaman praktis yang mendukung pendidikan nilai dan karakter misalnya adalah
kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah, yang menanamkan nilai tanggung
Insturksi 1 →
Insturksi 2 →
Insturksi 3 →

jawab dan kerja sama. Diskusi kelompok tentang isu-isu sosial yang kontroversial juga dapat
mengembangkan pemikiran kritis dan toleransi. Sebaliknya, contoh yang bertentangan adalah
pemberian hukuman fisik yang merendahkan siswa, yang dapat merusak rasa percaya diri dan
menanamkan nilai kekerasan. Kurangnya keteladanan dari guru dalam hal kedisiplinan dan
kejujuran juga dapat menghambat pembentukan karakter positif siswa.
Pendidikan nilai dan karakter menghadapi berbagai tantangan, seperti pengaruh negatif
media sosial, kurangnya keteladanan dari orang dewasa, dan perbedaan nilai antara sekolah
dan keluarga. Tantangan lainnya adalah sulitnya mengukur dampak pendidikan karakter secara
kuantitatif, serta minimnya sumber daya dan pelatihan bagi guru. Namun, dari tantangan ini,
kita belajar bahwa pendidikan karakter memerlukan pendekatan yang berkelanjutan,
kolaboratif, dan kontekstual. Hikmahnya, pendidikan karakter yang efektif tidak hanya
membentuk individu yang cerdas, tetapi juga berintegritas, berempati, dan berkontribusi positif
bagi masyarakat.
Untuk mewujudkan pendidikan nilai dan karakter yang efektif, diperlukan rencana aksi
komprehensif yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam kurikulum melalui
pemetaan nilai, pembelajaran berbasis nilai, dan penilaian karakter yang holistik, serta
memperkuatnya melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti program mentoring, kegiatan sosial,
dan klub karakter. Selain itu, budaya sekolah harus mendukung dengan keteladanan guru,
lingkungan positif, dan penghargaan karakter, serta melibatkan orang tua dan masyarakat
melalui sosialisasi program, kemitraan, dan pelatihan orang tua. Evaluasi dan refleksi berkala
melalui pengumpulan dan analisis data, serta tindak lanjut, memastikan program terus
berkembang dan efektif dalam membentuk karakter positif siswa.
Insturksi 4 →
Insturksi 5 →