Dampak Perkawinan Usia Dini dari Segi Kesehatan Reproduksi Mochammad Yandi Friyadi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara
Pantun Pembuka Ke pasar Amuntai membeli selasih, Jangan lupa singgah di warungnya Muni. Jaga diri jangan tergesa nikah masih, Karna masa depan pian masih panjang sekali!
Pengantar dan Definisi Perkawinan usia dini adalah perkawinan yang dilakukan seseorang di bawah 18 tahun. Fenomena ini masih terjadi di berbagai daerah dan berdampak pada kesehatan reproduksi remaja.
Faktor Penyebab Perkawinan Usia Dini - Faktor ekonomi dan kemiskinan - Rendahnya pendidikan - Norma sosial dan budaya - Tekanan keluarga - Kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi
Dampak Fisik terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja perempuan <18 tahun berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan. Dampak fisik: - Perdarahan & eklampsia - Kelahiran prematur & bayi berat lahir rendah - Gangguan pertumbuhan tubuh ibu
Dampak Psikologis & Sosial - Tekanan mental & stres - Gangguan emosional dan depresi - Terbatas kesempatan pendidikan - Ketergantungan ekonomi pada pasangan
Dampak terhadap Kehamilan & Bayi Kehamilan usia muda meningkatkan risiko kematian ibu & bayi. Tubuh remaja belum siap biologis untuk kehamilan & persalinan.
Fakta WHO & BKKBN - Remaja perempuan berisiko 2x lebih tinggi komplikasi kehamilan - Kelahiran prematur & bayi berat lahir rendah - Perlu edukasi GenRe & keluarga
Upaya Pencegahan - Edukasi kesehatan reproduksi di sekolah & masyarakat - Penguatan peran orang tua & tokoh masyarakat - Program BKKBN: Generasi Berencana (GenRe) - Peningkatan akses pendidikan & pemberdayaan ekonomi remaja
Kesimpulan Perkawinan usia dini membawa dampak negatif bagi kesehatan fisik, mental, dan sosial. Menunda perkawinan hingga siap secara fisik & mental adalah langkah bijak masa depan lebih baik.
Pantun Penutup Menanam bunga di tepi kali, Harum semerbak tiap pagi. Jadilah remaja bijak nan berani, Menjaga diri dan mimpi tinggi!