Dasar Sistem Pengukuran Teknik Mesin Produksi

12345bakso 0 views 89 slides Sep 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 89
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89

About This Presentation

Dasar Sistem Pengukuran Teknik Mesin Produksi


Slide Content

Intrumentasi & Kendali
Abdul Syukur A, S.T, M.T,
D3 Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang

Dasar
Sistem
Pengukuran
Teknik Mesin - Polines
Mechanical Engineering, POLINES - Semarang

Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
menjelaskan pengertian, tujuan, dan manfaat
dari sistem pengukuran,
menjelaskan jenis-jenis alat ukur, metode
pengukuran, dan aplikasinya di industri,
menjelaskan karakteristik (statis & dinamis)
sistem pengukuran.

Outline
Dasar Sistem Pengukuran
(Fundamental of the Measurement System)
Tujuan & Manfaat Sistem Pengukuran
(The Purposes & The Benefits of the
Measurement System)
Jenis Alat Ukur & Metode Pengukuran
(Kinds of measuring instruments & the
measurement methods)

Dasar Sistem
Pengukuran

DASAR SISTEM PENGUKURAN
(MEASUREMENT SYSTEM )
Definisi:
Tindakan membandingkan harga besaran fisika atau variabel
yg diukur (belum diketahui) dengan besaran fisika atau
variabel standart lain yang harganya sudah diketahui.
Variabel tersebut dapat mempunyai satuan yang sama dengan
besaran yang diukur, tetapi dapat juga berbeda.
Tujuan:
Mendapatkan informasi penting (P, V, T, F) terkait besaran-
besaran fisika yang berhubungan dengan kelangsungan
proses, sistem, fenomena alam, dan sebagainya.

Konsep Dasar Sistem Pengukuran

Measurement, Indication, Monitoring,
and Recording
Kenapa Sistem Pengukuran Diperlukan
Automation & Control
Billing & Custody Transfer

Measurement, Indication, Monitoring, and Recording
Untuk mengetahui kondisi suatu proses atau
keadaan suatu sistem.
Mengukur besaran2 fisika pada kendaraan / pesawat seperti
posisi, kecepatan, ketinggian, temperatur mesin, volume bahan
bakar dsb.

Measurement, Indication, Monitoring, and Recording
Mengukur besaran fisika pada
perangkat listrik/elektronik,
seperti arus, tegangan, resistansi.
Mengukur tekanan darah pada
manusia.
Mengukurbesaran fisika
perangkat proses di industri
seperti aliran BBM dan gas pada
pipa, tekanan pada reaktor dsb.

Measurement, Indication, Monitoring, and Recording
Pengukuran Level Cairan Dalam Tangki
Mengukur dan memantai volume minyak dalam tangki.

Measurement, Indication, Monitoring, and Recording
Pengukuran getaran (gempa) dengan
Seismograph
Seismograph Kuno
Seismograph Bawah Laut
Pemantauan gempa

Measurement, Indication, Monitoring, and Recording
Pengukuran Besaran Fisika Lainnya
Memantau Keadaan Lingkungan
Pengukuran pH (keasaman)
Pengukuran jumlah partikel di udara
Pengukuran berbagai kandungan gas di udara seperti Oxygen,
CO
2, CO dsb
Memantau Keadaan Cuaca
Pengukuran kecepatan angin
Pengukuran curah hujan
Pengukuran tekanan udara, dsb

Automation & Control
Untuk mengendalikan keadaan sistem
atau proses.

Billing & Custody Transfer
Untuk pembayaran suatu transaksi
(perdagangan)
Pengukuran laju aliran BBM pada SPBU

Billing & Custody Transfer
Pengukuran daya listrik pada rumah tangga / industri dsb.
kWH Meter

Billing & Custody Transfer
Pengukuran massa atau berat untuk komoditas perdagangan
Timbangan

Billing & Custody Transfer
Pengukuran laju aliran Migas
Oil and Gas Mettering System

Manfaat Sistem Pengukuran
Measurement, Indication, Monitoring, &
Recording
Automation & Control
Billing & Custody Transfer
SHE (Safety, Health & Environment)
Keselamatan
Kesehatan
Pelestarian Lingkungan
Perdagangan yang Fair & Proteksi Konsumen
Peningkatan Kerja Proses Produksi

Safety, Health, & Environment (SHE)
Manfaat untuk keselamatan manusia dan lingkungan
Pengukuran besaran fisika pada Hazardous Area (daerah
berbahaya) di Industri Proses.
Pengukuran tekanan, temperatur pada unit-unit proses di
industri Migas.
Pengukuran kandungan polutan di udara, tanah dan air.
Manfaat untuk kesehatan
Pengukuran tekanan darah, temperatur, dan besaran lain pada
tubuh manusia dalam bidang kedokteran.
Pengukuran komposisi makanan dan obat-obatan pada
produk-produk makanan dan obat-obatan.
Manfaat Sistem Pengukuran

Perdagangan yang Fair & Proteksi konsumen
Kebenaran harga yang tercantum pada spesifikasi hasil
industri merupakan syarat diterimanya barang produksi
dalam perdagangan internasional
Pengukuran volume, berat dan besaran lain pada komoditas
perdagangan
Pengukuran fraksi berat, fraksi volume dan besaran lain pada
komponen yang terkandung pada obat-obatan, makanan dsb
Pengukuran waktu dan besaran lain pada penyediaan jasa
komersial spt layanan telepon dsb
Manfaat Sistem Pengukuran

Peningkatan Kerja Proses Produksi
Pengukuran temperatur, tekanan, laju aliran, level fluida
untuk pengontrolan besaran proses pada industri
Manfaat Sistem Pengukuran
Terjaganya kinerja proses
produksi
Jaminan Kualitas Produk
Efisiensi Energi
Konservasi Lingkungan, dsb

Berdasarkan Metode Pengukuran
Berdasarkan Jenis Besaran yang diukur

Penggaris/
meteran
Jangka sorong
Mikrometer
sekrup
Contoh:

Neraca elektronik Neraca dua lengan
Neraca pegas
Neraca ohaus

Jam matahari
Jam dinding
Stop watch
Jam pasir

Speedometer/
MPH meter
Torque meter
Seismograph
Velocity meter
Air velocity
meter
Altimeter
GPS

Pressure
Transmitter
Differential
Pressure Switch
Pressure Gauge
DP Gauge
Application

Hall-effect
Flow meter
watermeter
Ultrasonic
flow meter
Differential
Pressure flow meter
Vortex
flow meter
Thermal
flow meter
Coriolis
flow meter
Variable Area
flow meter

Health Body
Temperature
Digital Thermometer
with Probe
Pipe Temperature
Sensor
Infrared
Thermometer
Probe Temperature sensor
Digital Temperature Control

Ultrasonic Level
Transmitter
Radar Level
Transmitter
Mechanical Level
Measurement
DP Level
Transmitter
Magnetic Level
Gauge
Kinds of Level Measurements

Analog Power Meter
Digital Multimeter Digital Clamp Meter Power Analyzer
Digital Power Meter

Harga variabel input (besaran yang diukur) dapat langsung ditayangkan
pada display, tanpa melalui suatu transduser di antara sensor dan
display.
Harga variabel input (besaran yg diukur) dapat ditayangkan setelah
melalui beberapa elemen konversi variabel (transduser atau transmiter).
Ada tiga jenis pengukuran tidak langsung yaitu metoda analogi, metoda
simulasi, dan metoda telemetri.
Pengukuran Langsung
Pengukuran Tidak Langsung

Pengukuran dengan cara membandingkan besaran yang diukur dengan
besaran sejenis sebagai pembanding yang diketahui. Semakin dekat
harga besaran yang diukur dengan harga besaran pembanding, maka
display akan menuju ke angka nol.
Pengukuran dimana perbedaan harga besaran yang diukur dengan harga
besaran pembanding akan menghasilkan suatu defleksi yang dapat
ditunjukkan oleh suatu alat ukur
Metode Nol
Metode Defleksi

Sistem pengukuran di mana daya untuk menggerakkan output
(mendapatkan hasil pengukuran atau menggerakkan display) hanya berasal
dari daya input besaran yang diukur (tanpa tambahan daya dari luar)
Sistem pengukuran di mana daya untuk menggerakkan output
(mendapatkan hasil pengukuran atau menggerakkan display) tidak hanya
berasal dari daya input, tetapi dapat berasal dari daya luar yang
ditambahkan ke dalam sistem pengukuran
Pengukuran Pasif
Pengukuran Aktif

Respons sistem merupakan sinyal kontinue, perubahan harga variabel
sistem dapat terdeteksi secara kontinue. Hampir semua sistem
pengukuran mempunyai output sinyal kontinue.
Respon sistem merupakan sinyal barisan pulsa, jika sinyal pulsa
dilewatkan pada suatu timer yang di set pada panjang waktu tertentu,
maka jumlah pulsa persatuan waktu dapat dideteksi yang menyatakan
ukuran dari harga variabel yang ingin diukur
Pengukuran Analog
Pengukuran Digital

a. Ketepatan (Presisi)
Presisi  berkaitan dengan pembagian skala
terkecil pada sebuah alat ukur
Alat ukur yang presisi  berkaitan dengan
penunjukan yang konsisten
Misal : penggaris
Lebih presisi
Skala mm Skala cm

b. Akurasi
Akurasi  parameter penting dalam
pengukuran.
Misalkan termometer yang akurat
Menunjukkan nilai yang
sama/dekat dengan nilai yang
sebenarnya
Sensitif dan berespon terhadap
perubahan kecil pada temperatur

0
Nilai
sebenarnya
0
0
Presisi
namun tidak
akurat
Akurat dan
presisi
Akurasi vs. Presisi
Akurat
namun tidak
presisi

c. Karakteristik Statik Pengukuran

d. Kalibrasi
Belum ada yang diukur, tapi
kok angkanya tidak nol ???

Kesalahan Posisi Awal
Sebutkan kesalahan yang dilakukan oleh orang ini
ketika mengukur panjang kayu yang dipegangnya.

Kesalahan Paralaks
Kesalahan pembacaan alat ukur karena
posisi mata yang tidak tepat.

Kesalahan Penyimpangan
x
x
x
x
x
x
Cara mengidentifikasi hasil yang menyimpang:
dengan menggambar grafik.
Hasil yang
menyimpang

KETIDAKPASTIAN
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan nilai sama
persis dengan nilai yang sebenarnya (seharusnya).
Pengukuran pasti menghasilkan kesalahan sehingga
menghasilkan ketidakpastian pengukuran.
Contoh: Ketidakpastian yang diperoleh dari alat ukur
Mistar/penggaris skala terkecil 1 mm

KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian dari proses perhitungan

KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian dari proses perhitungan
Contoh Soal

KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian dari proses perhitungan
Jawaban
Hasil Pengukuran massa jenis:

3. Tahanan kawat tembaga yang mempunyai ukuran tertentu dinyatakan
oleh :
R = R
0
(1 + α (T – 20))
Dari hasil pengukuran langsung di dapat R
0
= 6Ω ± 0,3% ialah tahanan
pada 20
o
C, koefisien suhu tahanan α = 0,004 /
o
C ± 1% dan suhu kawat ialah
T = 30
o
C ±1
o
C .
Hitung tahanan kawat dan nilai ketidakpastian. (jwb. 6,24 Ω ± 0,0305 Ω )
4. Sebuah rangkaian listrik akan diketahui daya listriknya tanpa
menggunakan alat ukur wattmeter. terdapat dua alternatif cara
penguklurannya yaitu :
a.Dengan kuat arus dan tegangan listriknya (P=E.I), didapat data
yaitu : E=100volt ± 1% dan I=10A±1% ( Jwb. 1.14%)
b. Dengan mengukur tegangan listrik dan tahanannya (P=E
2
/R), didapat
data yaitu : E=100volt ±1% dan R=10 Ohm ±1% (Jw. 2.23%)
Tentukan mana yang lebih baik dari kedua cara tersebut!

KETIDAKPASTIAN
Pengukuran Berulang
Data Hasil Pengukuran yang dilaporkan

Tugas1
1.Cari 1 (satu) buah referensi berupa buku, buku pedoman
kuliah atau ajar, jobsheet, handbook tentang materi
Instrumentasi & Kendali
Referensi memuat materi:
Dasar Sistem Pengukuran
Aplikasi Sistem pengukuran di industri
Elemen Penyusun Sistem Pengukuran
Karakteristik Statik
Karakteristik Dinamik
Aspek –Aspek Sistem Pengukuran
Jenis Alat Ukur & Metode Pengukuran
Alat Ukur Gerak, Gaya, dan Torsi
Alat Ukur Tekanan
Alat Ukur Level atau Volume
Alat Ukur Laju Aliran atau Debit
Alat Ukur Suhu
Sisem Kalibrasi

Contoh Pengukuran Perhitungan (Rumus)
Tentukan nilai percepatan gravitasi beserta ketidakpastiannya?
Sehingga besarnya percepatan gravitasi beserta ketidakpastiannya?

Contoh Pengukuran Perhitungan (Rumus)

Contoh Pengukuran Perhitungan (Rumus)

Keterangan Rumus matematis
Rata-rata
Ketidakpastian
Ralat Mutlak
Variansi
Hasil Pengukuran
Ralat Relatif (Nisbi)
Ketelitian atau
Keseksamaan
atau
Analisa Pengukuran Berulang
atau
67%
95%
99,7%

Keterangan Rumus matematis
Nilai Sebenarnya
Penyimpangan (Bias)
Akurasi
Error
Presisi
Analisa Pengukuran untuk Kalibrasi

Contoh Pengukuran Berulang
Hasil pengukuran serta ketidakpastiannya
Nilai rata-rata hasil pengukuran
Nilai ketidakpastian hasil pengukuran
Ketidakpasian Relatif
Ralat mutlak
Ralat Nisbi (I) =
Keseksamaan (K) =
Jumlah data pengukuran > 5 data

Contoh Pengukuran Berulang

Regresi Linier

Contoh Regresi Linier
Persamaan Regresi linier
Naik
Turun

Plot Grafik Regresi Linier
Plot grafik input (eo) terhadap
output naik (eo naik)
Plot grafik input (ei) terhadap
output turun (eo turun)

Tugas2
1.Berikan contoh analisa hasil pengukuran menggunakan:
a.Ketidakpastian proses perhitungan / rumus / persamaan
b.Ketidakpastian pengukuran berulang (ralat mutlak, ralat nisbi, dan
keseksamaan)
c. Regresi linier atau Aproksimasi linier (secara manual dan
sofware/excell)
a.Tugas diketik pada word document dengan format penulisan:
•Margin Top Bottom Right Left 1”
•Font Times New Roman 12, Spasi 1,5
•Filename : (Tugas1_Nomor Absen_Nama )
b.Soft file dikumpulkan maksimal Pukul 23.59, 9 Oktober 2017 ke email:
[email protected] dengan judul email “Tugas Sub Bab Dasar Sistem
Pengukuran”
 
*Notes:

FUNDAMENTAL OF THE PHYSICS
Merupakan cabang ilmu yang paling mendasar
(fundamental) yang mempelajari tentang:
Keadaan dan sifat-sifat benda (makro &
mikro) serta perubahannya,
Gejala-gejala fenomena alam, dan
Hubungan antara satu gejala dengan gejala
lainnya.
FISIKA
What is the Physics?
Merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan
pada pengamatan eksperimental dan
pengukuran kuantitatif (Metode Ilmiah).

INTRODUCTION
Fisika
Klasik Kuantum
(sebelum 1920) (setelah 1920)
Posisi dan Momentum partikel
dapat ditetapkan secara tepat
Ruang dan waktu merupakan
dua hal yang terpisah
Ketidakpastian Posisi dan
Momentum partikel
Ruang dan waktu merupakan
satu kesatuan
Hukum Newton Dualisme
Gelombang-Partikel
Teori Relativitas Einsten
Mekanika (Gerak & Fluida)
Panas
Bunyi
Listrik Magnit
Optik (Cahaya)

Besaran, Dimensi,
dan Satuan

BESARAN
Keadaan dan sifat-sifat benda yang dapat diukur
dan dinyatakan dalam nilai satuan-satuan tertentu
(kuantitatif).
“Sesuatu” yang dapat diukur dan mempunyai
satuan.
Besaran Fisika dibedakan menjadi dua yaitu
besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran (Quantity)
*Misalnya: mengukur panjang sebuah meja,
mengukur suhu air, mengukur massa batu.
•Mempunyai nilai tertentu
•Dapat diukur
•Mempunyai satuan
Panjang
Suhu
Massa
Besaran

BESARAN
Besaran
Fisika
Konseptual
Matematis
Besaran Pokok
Besaran Turunan
Besaran Skalar
Besaran Vektor
: besaran yang ditetapkan
dengan suatu standar ukuran
: Besaran yang dirumuskan
dari besaran-besaran pokok
: hanya memiliki nilai
: memiliki nilai dan arah

SATUAN & DIMENSI
Satuan (Unit)
Ukuran / takaran kuantisasi dari besaran fisika.
Standar Sistem Satuan biasanya dibagi menjadi dua:
•Sistem Satuan Internasional (SI)
•Sistem Satuan Inggris atau British atau Sistem Non Metrik
MKS & CGS
Dimensi (Dimension)
Merupakan cara penulisan besaran-besaran dengan simbol-simbol
atau lambang-lambang besaran dasar.
1.Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2.Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan
- Metode penjabaran dimensi :
1.Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri
2.Setiap suku berdimensi sama
- Kegunaan Dimensi :
Massa (M)
Panjang (L)
Waktu (T)
Contoh:
Contoh:
Massa (kg, gram)
Panjang (meter, kilometer)
Waktu (detik, menit, jam)

-Perlu Ditetapkan STANDAR (Disepakati NAMA Dan
DEFENISI)
-Tidak Semua Besaran Perlu Standar ( Karena Jumlah
Besaran Sangat Banyak )
-Hanya Besaran Dasar Saja Yang Perlu Dibuat
Standarnya
- Bureau International des Poids et Mesures (BIPM) -
- Internasional Buerau of Weight and Measures -
- Biro Berat dan Ukuran Internasional -
di Sevres Perancis
Siapa yang menetapkan standar &
Satuan?

Evolusi Satuan Massa
1 kg =
Massa suatu silinder yang terbuat dari campuran
platinum-iridium dengan tinggi 39 mm dan diameter 39
mm yang disimpan di kantor BIPM di kota Sevres, dekat
Paris, Perancis.
Beberapa negara membuat duplikat massa standar yang
disimpan di lembaga standar pengukuran masing-masing.
Contoh: Amerika (National Institute of Standart and
Technology/NIST)

Evolusi Satuan
Panjang
1960:
1 meter jarak antara dua garis pada batang yang

terbuat dari campuran platinum-irridium yang disimpan
pada kondisi tertentu di BIPM
1 meter 1.650.763,73 kali panjang cahaya orange-red

yang dipancarkan dari lampu krypton-86 (
86
Kr)
Sejak 1983
1 meter jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang

hampa dalam waktu 1 / 299.792.458 detik.
Dengan definisi terakhir ini maka kecepatan cahaya di ruang hampa
ditetapkan menjadi 299.792.458 m/s

Besaran
Waktu
Waktu adalah selang
antara dua kejadian atau
dua peristiwa
Misalnya
Waktu Siang
= sejak matahari terbit
hingga matahari
tenggelam
Waktu hidup
= sejak dilahirkan hingga
meninggal.
Segala sesuatu yang
berulang secara
periodik
contoh: rotasi bumi,
revolusi bumi
Alat Ukur Waktu
Jam Atom (Atomic Clock):
1 detik waktu yang diperlukan untuk

mencapai 9.192.631.770 kali periode
osilasi dari atom cesium)

Besaran dan satuan yang digunakan dalam SI *
* Berdasar Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971
7 Besaran Dasar (Pokok)

Gaussian & British Engineering System

Besaran Turunan dan Dimensi
NO Besaran Pokok
  
Rumus
  
Dimensi
1Luas panjang x lebar [L]
2
 
 

2Volume panjang x lebar x tinggi[L]
3
 
 

3Massa Jenis [m] [L]
-3
 
4Kecepatan
 
[L] [T]
-1
 
 
5Percepatan
  [L] [T]
-2
6Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]
-2
 
7Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]
-2
 
 
8Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]
-1
 
 massa
volume
 perpindahan
waktu
kecepatan
waktu

Prefiks atau Faktor Penggali dalam SI
NO Faktor
 
Nama
 
Simbol
1 10
-18
atto a
 

2 10
-15
femto f
 

3 10
-12
piko p
4 10
-9
nano n
5 10
-6
mikro μ
6 10
-3
mili m
 
7 10
3
kilo K
8 10
6
mega M
9
 
10
9
giga G
10 10
12
tera T
11 10
15
exa E

Konversi Satuan

1.Mistar/Penggaris
Dari beberapa jenis mistar yang sering
digunakan antara lain: Stik meter, memiliki
panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter,
sentimeter dan milimeter.

Bagian-bagian jangka sorong:
Nonius atau
Vernier
Garis
nonius kelima
tepat berimpit
dengan
garis skala
utama
Rahang
Sorong
Rahang
tetap
BENDA
2 3
5
Jadi: X=2,15 cm
2,1c
m
0,05cm
Skala
Utama
Ketelitian Jangka
Sorong adalah 0,1 mm;
yaitu 1mm pada skala
utama, dibagi 10 skala
oleh skala nonius
mengukur dimensi dalam
dari suatu benda,
mengukur dimensi
luar suatu benda,
Contoh Hasil
Pengukuran
2.Jangka Sorong

Tingkat Ketelitian
0,1 mm
0,05 mm
0,02 mm
Cara Membaca Skala Jangka Sorong:
1. Amati nilai terkecil dari skala nonius (Lihat Gambar)
a)Jika jumlah skala nonius adalah 10, maka nilai terkecil skala tersebut adalah
1 mm/10 = 0,1 mm (Gambar paling atas)
b)Jika jumlah skala nonius adalah 20, maka nilai terkecil skala tersebut adalah
1 mm/20 = 0,05 mm (Gambar tengah)
c)Jika jumlah skala nonius adalah 50, maka nilai terkecil skala tersebut adalah
1 mm/50 = 0,02 mm (Gambar paling bawah)

40 mm + 2 mm =
42 mm
5 mm
37 mm
Cara Membaca Skala Jangka Sorong:
2.Amati skala utama yang tepat dilewati skala nol nonius(Lihat Gambar)

Skala ke-7
Skala ke-10 (angka
5 di skala nonius)
Skala ke-23
Cara Membaca Skala Jangka Sorong:
3.Tentukan Skala Nonius ke berapa yang tepat berimpit dengan skala utama
(Lihat Gambar)

7 x 0,1 mm = 0,7 mm
Cara Membaca Skala Jangka Sorong:
4.Hitung kelebihan panjang yang dinyatakan oleh skala nonius
10 x 0,05mm = 0,5 mm
23 x 0,02mm = 0,46 mm
5.Panjang benda yang diukur = Panjang yg ditunjukan Skala Utama + kelebihan
panjang yg ditunjukan pada Skala Nonius
a)Panjang Benda = 42 mm + 0,7 mm = 42,7 mm
b)Panjang Benda = 5 mm + 0,5 mm = 5,5 mm
c)Panjang Benda = 37 mm + 0,46 mm = 37,46mm

Metode Pengukuran Jangka Sorong:
Panjang/Diameter
bagian luar benda
Panjang/Diameter
bagian dalam benda
Kedalaman benda

Bagian-bagian mikrometer sekrup:
3.Mikrometer Sekrup
Selubung
Ulir
Skala
Utama
Selubung
Luar
Roda
Bergerigi
Benda
Skala Nonius
Landasan
Skala terkecil = 0,5 mm dan dibagi 50 skala oleh skala
nonius yang terdapat pada selubung luar (teromol putar)
sehinga, tingkat ketelitian alat adalah : 0,01 mm

Hasil Pengukuran
5,5 mm
Skala ke-28
28 x 0,01 mm =
0,28 mm
Cara Membaca Skala Mikrometer Sekrup:
1.Amati skala tetap yg telah dilewati silinder putar.
2.Amati skala pada silinder putar yg tepat berimpit dengan garis horizontal pada
batang tetap.
3.Pertambahan panjang ditunjukan oleh skala silinder = 28 x 0,01 mm = 0,28 mm
4.Panjang pengukuran = Skala tetap yg dilewati + pertambahan panjang pada
silinder putar.
5,5 mm + 0,28 mm
= 5,78 mm
1
2
3
4

Pengukuran & Pembacaan Mikrometer Sekrup
Tags