dasarbudidayaperikanan-231117073707-22a92a04 (1).ppt

budiresno 3 views 92 slides Sep 19, 2025
Slide 1
Slide 1 of 92
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92

About This Presentation

DASAR BUDIDAYA PERIKANAN


Slide Content

DASAR-DASAR AKUAKULTURDASAR-DASAR AKUAKULTUR

MulisMulis

AGRIBISNIS PERIKANANAGRIBISNIS PERIKANAN
PERIKANAN BUDIDAYAPERIKANAN BUDIDAYA
Manajemen Sumberdaya IkanManajemen Sumberdaya Ikan
- Eksplorasi, eksploitasi, konservasi, rehabilitasi- Eksplorasi, eksploitasi, konservasi, rehabilitasi
- Rasional, optimal, lestari, mensejahterakan- Rasional, optimal, lestari, mensejahterakan
- Penangkapan, budidaya, penanganan pasca panen/- Penangkapan, budidaya, penanganan pasca panen/
pengolahan, distribusi dan pemasaranpengolahan, distribusi dan pemasaran
PenangkapanPenangkapan
a. Stok ikan di perairan umuma. Stok ikan di perairan umum
b. b. Maximum Sustainable YieldMaximum Sustainable Yield (MSY) (MSY)
c. c. Maximum Economic Yield Maximum Economic Yield (MEY)(MEY)
d. Maximum Social Yield d. Maximum Social Yield (MScY)(MScY)
e. Optimum Sustainable Yield e. Optimum Sustainable Yield (OSY)(OSY)
f. Overfishingf. Overfishing
g. g. Kerusakan habitatKerusakan habitat

Batasan Budidaya PerairanBatasan Budidaya Perairan (Akuakultur)(Akuakultur)
Pemeliharaan, baik pembesaran maupun pembenihan Pemeliharaan, baik pembesaran maupun pembenihan
di dalam lingkungan perairan terbatas/tertutup di dalam lingkungan perairan terbatas/tertutup
untuk peningkatan produktivitas atau kualitas di atas untuk peningkatan produktivitas atau kualitas di atas
kemampuan alami dengan berbagai manipulasi (SDA, kemampuan alami dengan berbagai manipulasi (SDA,
tempat, air, ikan, sarana, prasarana).tempat, air, ikan, sarana, prasarana).
Teknologi Penanganan Pasca Panen Hasil PerikananTeknologi Penanganan Pasca Panen Hasil Perikanan
-- PenangananPenanganan - Pengemasan- Pengemasan
- Pengolahan- Pengolahan - Pendistribusian- Pendistribusian
- Meningkatkan keawetan, kesukaan, gizi, harga, - Meningkatkan keawetan, kesukaan, gizi, harga,
manfaat, nilai tambah, pangsa pasarmanfaat, nilai tambah, pangsa pasar
- Promosi- Promosi
- Pemasaran- Pemasaran

I. Menunjang Proses Produksi
(Prasarana, Sarana dan Jasa)
II. Kegiatan Proses Produksi
(Pemanfaatan SDA/SDI/SDP, SDM, IPTEK)
III. Pemanfaatan Hasil
Perikanan
A.PENANGKAPAN
1.Kapal
2.Alat tangkap
3.Bengkel/dok
4.Sarana Produksi (BBM, Es, umpan,
pangan, perlengkapan, alat bantu dll)
5.Modal, asuransi, jasa, dll
6.Biro konsultan, LPK (IPTEK dan SDM)
PENANGKAPAN
1.Di berbagai daerah, pantai, lepas pantai,
ZEE, Samudra. Jenis ikan, alat tangkap
dan kapal (dimana saja, kapan, berbagai
tingkat usaha)
2.Ranching
3.Wisata/Sport fishing
C. PASCA PANEN
1.sarana penunjang
2.Penanganan, pengawetan,
pengolahan
3.Distribusi dan pemasaran
4.Dan lain-lain yang terkait
5.Dapat terpadu dengan operasi
penangkapan dan budidaya
B.BUDIDAYA
1.Biro konsultan, LPK
(kontruksi/IPTEK/SDM), Modal
2.Prasarana
3.Sarana produksi (benih, obat-obatan,
pakan, kapur, zeolit, dll)
4.Alat dan bahan/perlengkapan (genset,
kincir, dll)
5.Perbengkelan
BUDIDAYA
1.Di berbagai daerah
2.Di berbagai lokasi (laut, payau, tawar)
3.Berbagai cara/teknik budidaya (kolam,
tambak, jaring apung, minapadi, dll),
ranching
4.Berbagai jenis ikan
5.Berbagai komoditi (pakan, pangan, bahan
baku industri, ikan hias, asesoris)
PELUANG AGRIBISNIS PERIKANAN
Jenis dan peluang usaha penunjang proses produksi (I) dan pemanfaatan hasil
(III) lebih besar daripada proses produksi (II) (misalnya di USA, tenaga kerja yang
terserap dalam pertanian langsung hanya 2,7% sedang yang menunjang dan
memanfaatkan hasil 21%)

Peran Budidaya PerairanPeran Budidaya Perairan
Saat ini di Indonesia dan dunia, produksi penangkapan Saat ini di Indonesia dan dunia, produksi penangkapan
lebih dominan daripada budidaya. Dimasa yang akan lebih dominan daripada budidaya. Dimasa yang akan
datang usaha budidaya akan lebih berperan dibanding datang usaha budidaya akan lebih berperan dibanding
usaha penangkapan. Kecepatan pertumbuhan produksi usaha penangkapan. Kecepatan pertumbuhan produksi
budidaya dunia > (10%/tahun) lebih besar dari budidaya dunia > (10%/tahun) lebih besar dari
penangkapan (penangkapan ( leveling offleveling off), dan peternakan (< 5%/tahun)), dan peternakan (< 5%/tahun)

Tujuan Perikanan Budidaya Tujuan Perikanan Budidaya
a.a.Menghasilkan produk konsumsiMenghasilkan produk konsumsi
b.b.Benih atau indukBenih atau induk
c.c.Bahan pakan ikan dan ternakBahan pakan ikan dan ternak
d.d.Bahan baku industri (pangan, farmasi/kesehatan/ Bahan baku industri (pangan, farmasi/kesehatan/
kosmestik/perhiasan) kosmestik/perhiasan)
e.e.Peningkatan kualitas produk (rasa, bau, tekstur)Peningkatan kualitas produk (rasa, bau, tekstur)
f.f.Ikan hiasIkan hias
g.g.Konservasi lingkungan perairanKonservasi lingkungan perairan
h.h.Konservasi SDIKonservasi SDI
i.i.Peningkatan stok dan nilaiPeningkatan stok dan nilai
j.j.Pengendalian kesehatanPengendalian kesehatan
k.k.RanchingRanching

Manfaat Budidaya PerairanManfaat Budidaya Perairan
a.a.Kecukupan dan keamanan panganKecukupan dan keamanan pangan
b.b.Peningkatan gizi/kesehatanPeningkatan gizi/kesehatan
c.c.Menunjang usaha/industri terkaitMenunjang usaha/industri terkait
d.d.Lapangan kerjaLapangan kerja
e.e.Pemanfaatan sumberdaya perikananPemanfaatan sumberdaya perikanan
f.f.Pendapatan masyarakat, PAD, devisa (pertumbuhan ekonomi)Pendapatan masyarakat, PAD, devisa (pertumbuhan ekonomi)
g.g.Pengembangan wilayahPengembangan wilayah
h.h.Pengentasan kemiskinanPengentasan kemiskinan
i.i.Mendukung OTDAMendukung OTDA

Peluang PasarPeluang Pasar
a.Pasar dalam dan luar negeri sangat besar dan terus meningkat
(peningkatan penduduk dan pergeseran pola makan)
b.Konsumsi ikan/kapita/tahun masih rendah (23,0 kg/kap/thn,
target 26,6 kg/kapita/tahun)
c.Kebutuhan konsumsi dalam negeri 5,3 juta ton/tahun (200
juta jiwa), produksi total baru 5,3 juta ton. Tahun 2025 asumsi
jumlah penduduk 291,296 juta jiwa, kebutuhan 7,75 juta
ton/tahun, penangkapan 6,2 juta ton/tahun
d.Kebutuhan konsumsi dunia dari budidaya 19,6 juta ton tahun
2000 dan 62,4 ton tahun 2025
Potensi dan Peluang Budidaya PerairanPotensi dan Peluang Budidaya Perairan
a.a.Lahan cukup tersediaLahan cukup tersedia
b.b.Jenis komoditas sangat banyakJenis komoditas sangat banyak
c.c.Kebutuhan dalam dan luar negeri meningkatKebutuhan dalam dan luar negeri meningkat
d.d.Penangkapan Penangkapan over fishingover fishing, kerusakan habitat, isu , kerusakan habitat, isu
lingkungan, pencemaran, naiknya biaya, turunnya lingkungan, pencemaran, naiknya biaya, turunnya
produktivitas dan efisiensi, konflik serta persainganproduktivitas dan efisiensi, konflik serta persaingan

a.Sumber potrein hewani
b.Asam amino esensial, vitamin, mineral, omega-3
tinggi (healthy food)
c.Tidak mengandung kolesterol
d.Meningkatkan kecerdasan, vitalitas dan
produktivitas
e.Memperlambat penuaan jaringan/mempercepat
regenerasi
Manfaat Ikan untuk KesehatanManfaat Ikan untuk Kesehatan

Ketersediaan LahanKetersediaan Lahan
a.a.Luas laut 5,8 juta kmLuas laut 5,8 juta km
22
, panjang pantai 81.000 km , panjang pantai 81.000 km
(budidaya laut) (budidaya laut)
b.b.Lahan tambak 900.000 ha (bandeng, udang dan Lahan tambak 900.000 ha (bandeng, udang dan
rumput laut)rumput laut)
c.c.Perairan umum 13,8 juta ha (danau dan waduk)Perairan umum 13,8 juta ha (danau dan waduk)
d.d.Irigasi teknis 1,5 juta ha (kolam, mina padi)Irigasi teknis 1,5 juta ha (kolam, mina padi)
e.e.Tingkat pemanfaatan lahan sangat rendah (1-30%)Tingkat pemanfaatan lahan sangat rendah (1-30%)
f.f.Tingkat produktivitas sangat rendah (< 1,0 Tingkat produktivitas sangat rendah (< 1,0
ton/ha/tahun)ton/ha/tahun)
g.g.Iklim sangat baik (daerah tropis), dapat berproduksi Iklim sangat baik (daerah tropis), dapat berproduksi
sepanjang tahunsepanjang tahun (waktu budidaya pendek)(waktu budidaya pendek)

Komoditas PerikananKomoditas Perikanan
a.a.Tingkat keragaman (biodiversitas) sangat besar Tingkat keragaman (biodiversitas) sangat besar
(mega diversity)(mega diversity)
b.b.Mempunyai 37% spesies duniaMempunyai 37% spesies dunia
c.c.Bakteri perairan 300 dari 4.700 spesies, rumput laut Bakteri perairan 300 dari 4.700 spesies, rumput laut
1.800 dari 21.000 spesies, moluska 20.000 dari 50.000 1.800 dari 21.000 spesies, moluska 20.000 dari 50.000
spesies, ikan 8.500 dari 19.000 spesies, amfibia 1.000 spesies, ikan 8.500 dari 19.000 spesies, amfibia 1.000
dari 4.200 spesies.dari 4.200 spesies.
d.d.Jenis yang dibudidayakan masih sangat sedikitJenis yang dibudidayakan masih sangat sedikit
e.e.Produksi budidaya dunia : ikan bersirip (50%), rumput Produksi budidaya dunia : ikan bersirip (50%), rumput
laut (25%), moluska (21%), lain-lain (0,003%)laut (25%), moluska (21%), lain-lain (0,003%)
f.f.Benua penghasil : Asia (81%), Eropa (10%), Amerika Benua penghasil : Asia (81%), Eropa (10%), Amerika
Serikat dan Karibia (5%), Amerika Selatan (1%), Serikat dan Karibia (5%), Amerika Selatan (1%),
Afrika (1%)Afrika (1%)

Jenis Usaha BudidayaJenis Usaha Budidaya
a.a.Berupa kegiatan produksi atau mata rantai Berupa kegiatan produksi atau mata rantai
agribisnisnyaagribisnisnya
b.b.Mata rantai budidaya : menyediakan Mata rantai budidaya : menyediakan
prasarana/sarana produksi, Kegiatan produksi, prasarana/sarana produksi, Kegiatan produksi,
menggunakan produk budidayamenggunakan produk budidaya
c. Salah satu mengalami kendala, semua terpengaruh. c. Salah satu mengalami kendala, semua terpengaruh.
Kegiatan usaha yang
menyediakan
prasarana/sarana
budidaya perikanan
(benih, pakan, alat dll)
Kegiatan usaha yang
menggunakan hasil
budidaya perikanan
(pengolahan,
perdagangan, konsumsi)
Kegiatan
budidaya
perikanan

NoJenis IkanLokasi Teknik BudidayaJenis UsahaPasar Skala Usaha
1.Karper/MasAir Tawar Kolam, karamba,
jaka, mina padi
Pembenihan
Pembesaran
L, P, DN K, S
2.Nila Air Tawar Kolam, karamba,
jaka, mina padi
Pembenihan
Pembesaran
DN, LN K, S, B
3.Gurami Air Tawar Kolam, Mina padiPembenihan
Pembesaran
L, P, DN K, S
4.Patin/
Pangasius
Air Tawar Kolam, karambaPembenihan
Pembesaran
L, P, DNK, S, B
5.Udang GalahAir Tawar Kolam Pembenihan
Pembesaran
L, DN, LNK, S, B
6.Udang LautAir Payau Tambak Pembenihan
Pembesaran
LN K, S, B
7.Kerapu Air Laut Jaring karamba
apung
Pembenihan
Pembesaran
LN S, B
8.Ikan Hias Air Tawar,
Laut
Kolam, bak,
akuarium
Pembenihan
Pembesaran
L, DN, LNK, S, B
HUBUNGAN JENIS IKAN, LOKASI, TEKNIK, BUDIDAYA,
JENIS USAHA, PASAR DAN SKALA USAHA
Keterangan :
L = Lokal, P = Propinsi, LN = Luar Negeri, DN = Dalam Negeri
K = Kecil, S = Sedang, B = Besar

BBI
UPR
Mina Padi
Pembenihan
dlm waduk
Kolam dll
Bahan & Alat
Benih ikan
Pakan
Reservat
Rekreasi
Perikanan
Penangkapan
Usaha terkait
J A K A
Dampak
Lingkungan
Pedagang Ikan
Segar & Hidup
Pengolah Ikan
Restoran
Penyalur/
Transportasi
Konsumen
-Lokal
-Nasional
-Luar negeri
Di dalam
Waduk
Pemasaran
Di dalam dan luar
kawasan waduk
Nasional
Ekspor
Di Kawasan Waduk

Sifat Usaha Budidaya Perikanan Sifat Usaha Budidaya Perikanan
a.a.Ikan (Ikan (berdarah dinginberdarah dingin) : lebih efisien dalam konversi energi ) : lebih efisien dalam konversi energi
pakan jadi protein (Tiap 1 M.cal : ikan = 30-40 g protein, ayam = pakan jadi protein (Tiap 1 M.cal : ikan = 30-40 g protein, ayam =
15 g protein, lembu = 2-20 g protein, babi = 6 g protein. Tiap 100 15 g protein, lembu = 2-20 g protein, babi = 6 g protein. Tiap 100
kg pakan = 65 kg daging salmon, 20 kg ayam, 13 kg babi)kg pakan = 65 kg daging salmon, 20 kg ayam, 13 kg babi)
b.b.Tidak tergantung musimTidak tergantung musim
c.c.Menyesuaikan kebutuhan pasar (jenis, ukuran dan kualitas, Menyesuaikan kebutuhan pasar (jenis, ukuran dan kualitas,
hidup, segar, olahan)hidup, segar, olahan)
d.d.Produktivitas sangat tinggi (budidaya intensif lele dumbo : 300-Produktivitas sangat tinggi (budidaya intensif lele dumbo : 300-
1200 ton/tahun, kolam air deras 40 m1200 ton/tahun, kolam air deras 40 m
2 2
: 20 ton/tahun, jaring : 20 ton/tahun, jaring
apung 6 x 6 mapung 6 x 6 m
22
: 8-12 ton/tahun) : 8-12 ton/tahun)
e.e.Dapat memanfaatkan limbah rumah tangga, industri, pertanian Dapat memanfaatkan limbah rumah tangga, industri, pertanian
dll (terpadu) dll (terpadu)
f.f.Menggunakan lahan yang tidak dapat dipakai usaha lain Menggunakan lahan yang tidak dapat dipakai usaha lain
(pasang-surut, pantai, rawa/paya-paya, laguna dll)(pasang-surut, pantai, rawa/paya-paya, laguna dll)
g.g.Tingkat efisiensi investasi lebih tinggi (ICOR budidaya = 2,75-Tingkat efisiensi investasi lebih tinggi (ICOR budidaya = 2,75-
3,55, penangkapan 2,80-3,85, holtikultura = 3,60, tanaman pangan 3,55, penangkapan 2,80-3,85, holtikultura = 3,60, tanaman pangan
= 3,95)= 3,95)
h.h.Multiplier effectMultiplier effect besar besar
i.i.The sky is the limitThe sky is the limit

Kelemahan Budidaya PerikananKelemahan Budidaya Perikanan
a.a.Pencemaran : sangat tinggi pada budidaya intensif Pencemaran : sangat tinggi pada budidaya intensif
(sisa pakan dan hasil metabolisme) (sisa pakan dan hasil metabolisme)
Menurunkan kualitas lahan, air dan lingkungan Menurunkan kualitas lahan, air dan lingkungan
(dalam dan luar lokasi), wabah penyakit(dalam dan luar lokasi), wabah penyakit
b. Kebutuhan air relatif besarb. Kebutuhan air relatif besar
c. Konflik kepentingan dan keamananc. Konflik kepentingan dan keamanan
Tingkat TeknologiTingkat Teknologi
a.a.Tergantung penguasaan teknologi, modal, Tergantung penguasaan teknologi, modal,
kondisi lahan dan kondisi sosial ekonomikondisi lahan dan kondisi sosial ekonomi
b.b.Secara umum : Tradisional/ekstensif, semi Secara umum : Tradisional/ekstensif, semi
intensif dan intensifintensif dan intensif

Pakan buatan (pelet)
Pertanian (mina padi)
IKAN
(Herbivor, Omnivor, Karnivor)
Peternakan (mina ternak)
Industri (mina industri)
Pakan alami
(Tumbuhan, hewan/ ikan rucah)
Produksi Primer
(Fitoplankton)
SDASDA
PupukPupuk
NutrienNutrien
SDASDA
Produksi Skunder
(Zooplankton)
NutrienNutrien
IntensifIntensif
TerpaduTerpadu
Semi IntensifSemi Intensif
TradisionalTradisional
Kehutanan (Silvofisheries)
DIAGRAM RANTAI MAKANAN ( FOOD CHAIN ) PADA
TINGKAT TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN
Komoditas : Monokultur, manipulasi stok, polikultur, pergiliran jenis ikan,
pergiliran komoditas (tadah hujan)
Pakan
Nutrien

TRADISIONAL/
EKSTENSIF
SEMI INTENSIF INTENSIF
1)Padat penebaran
rendah (di bawah
10 ekor/m
2
, benih
berukuran kecil)
2)Pakan alami
3)Manipulasi
lingkungan sedikit
4)Produktivitas
rendah
(< 1 ton/ha/tahun)
5)Hasil tidak menentu
1)Padat penebaran sedang
(10-20 ekor/m
2
)
2)Pakan alami + tambahan
3)Manipulasi lingkungan
antara lain pemupukan,
ganti air, pengapuran
4)Pencegahan penyakit
5)Produktivitas sedang
( ± 2 ton/ha/tahun)
6)Hasil belum menentu
1)Padat penebaran tinggi
(> 30 ekor atau > 5 kg/m
2
)
ukuran benih besar
2)Pakan buatan/pelet
3)Manipulasi lingkungan
intensif (desain dan
konstruksi tempat,
pengairan, alat
tambahan)
4)Penanggulangan
penyakit
5)Produksi tinggi ( > 4
ton/ha/tahun - > 20
ton/ha/panen)
6)Hasil lebih pasti
(predictable)
7)Padat teknologi dan
modal serta resiko tinggi
(penurunan lingkungan,
penyakit)
TINGKAT TEKNOLOGI BUDIDAYA

No.Tambak Ekstensif Semi Intensif Intensif
1. Luas petak (ha) 1 - 3 0,5 - 1 0,25 – 0,5
2. Bentuk petakan Segi panjang Bujur sangkar/segi panjangBujur sangkar
3. Tanah dasar Sedikit lembek Tanah keras/pasir Tanah keras/pasir/
4. Caren Caren keliling Tanpa caren Tanpa caren
5. Tanggul
Bahan
Lereng
Tanah
1 : (1 – 1,5)
Tanah
1 : (1 – 1,5)
Tanah/tembok
1 : 1 sampai tegak
6. Pintu air Satu (masuk dan keluar)Dua : 1 pintu masuk , 1 pintu
buang di tengah/di pematang
Tiga : 1 pintu masuk, 2 pintu
buang di tengah dan pematang
7. Kedalaman air (cm) 40 - 60 100 - 150 150 - > 150 ( 3,0 m )
8. Penggantian air (%/hr)0 - < 3 5 - 10 5 – 30
9. Aerasi (kincir/ha) 0 4 - 6 8 - > 8 ( a > 10 kipas )
10. Pompa Stand by Mutlak Mutlak
11. Padat penebaran (PL
20
/M
2
)3 - 4 10 - 15 30 – 40 ( > 100 )
12. Sintasan (%) 65 70 70 ( > 90 )
13. Prod. (ton/ha/MT) 0,6 – 1,0 2,0 – 6,0 6,5 – 10 ( > 25 )
14. Pakan Alami Pakan alami + tambahan Pakan alami + buatan
15. Pencemaran lingkunganKecil Sedang Besar – sangat besar
16. Risiko penyakit Kecil Sedang Besar – sangat besar
17. Tanah
Lempung/clay (%)
Debu/silt (%)
Pasir/sand (%)
25
35
40
15 - 20
25 - 30
50 - 60
10
20
70
PERSYARATAN TEKNIS TAMBAK UDANG

Density Growth Rate Yield
Food
Oxygen
Environment
Temperature
Species
Sex
Size
Genetics
Physiology
pH
Salinity
Chemical Compos.
Toxic Substrates
X =
$ Rp
Ұ
FACTOR AFFECTING FISH GROWTH
Metabolites

PERIKANAN
PERTANIAN PETERNAKAN
Limbah/Pakan
Pupuk/ limbah

L
i
m
b
a
h
/
P
a
k
a
n L
im
b
a
h
/P
a
k
a
n RUMPUT
Limbah
Pupuk
P
u
p
u
k
/

l
i
m
b
a
h
P
u
p
u
k
/ lim
b
a
h
Diagram Usaha Pertanian Terpadu
(Produktif, efisien, ramah lingkungan)
Kamiso, 2005

Rekayasa BudidayaRekayasa Budidaya
1.1.Desain dan konstruksiDesain dan konstruksi
2.2.Pembenihan (seleksi/breeding/hormon/rekayasa genetik)Pembenihan (seleksi/breeding/hormon/rekayasa genetik)
3.3.Pengembangan pakanPengembangan pakan
4.4.Peningkatan kualitas airPeningkatan kualitas air
5.5.Pengendalian penyakitPengendalian penyakit
6.6.Penggunaan mineral, hormon, probiotik, Penggunaan mineral, hormon, probiotik,
immunostimulan, vaksinimmunostimulan, vaksin
7.7.Manajemen budidayaManajemen budidaya
Diawali : Studi potensi, kelayakan, master plan lokasi budidayaDiawali : Studi potensi, kelayakan, master plan lokasi budidaya

HOW TECHNOLOGY CAN INFLUENCE THE BUSINESS ?
Business Cycle
Business
Activities
Pervasive
Development
Disruptive
Development
Strategic inflection
Continuous changes
Slow changes

HOW DYNAMIC IS THE MARKET CHANGES ?
Strong
Continous
Changes
Strategic
Inflection
No
Changes
Gradual
Changes
Differentia
Advantage
Cost
Advantage
Weak
Weak Strong
Resistance Forces
Changes
Forces

PERAN IPTEK DALAM PRODUKTIVITAS,
KUALITAS DAN EFISIENSI USAHA (JAKA)
U = H - (K + B + P + T +L)
U = Keuntungan (19 – 48%)
H = Pendapatan Kotor (100%)
K = Konstruksi (Penyusutan 1,7 – 8,8%)
B = Benih (17,5 – 23,5%)
P = Pakan (27,7 – 41,2%)
T = Tenaga Kerja (1,6 – 4,4%)
L = Lain-lain + Bunga (3,5 – 12,5%)
B/C rasio 1,19 – 1,48 (berbeda sangat nyata)

PENDEKATAN USAHA BUDIDAYAPENDEKATAN USAHA BUDIDAYA
1.Lahan
Air (volume, debit, kualitas)
Tanah (jenis, tekstur, struktur)
2.Komoditas

Sifat biologi

Kualitas produk
3.Teknologi
Tradisional
Semi intensif
Intensif
4.Penanganan dan pengolahan
5.Pemasaran
Harga
Daya serap
Cara (rantai-mekanisme))
6.Sarana dan prasarana
Pengairan
Benih
Pakan
Transportasi & komunikasi
Energi
Kesehatan ikan dan lingkungan
7.SDM

Pengusaha/petani ikan

Tenaga ahli/pekerja
8.Kelembagaan
Pengusaha/petani ikan
Pembina
Modal
Pemasaran
IPTEK
Industri penunjang
9.Skala usaha dan skala produksi

PENDEKATAN
1. Pendekatan komoditas
a. Unggulan (prospek pasar tinggi)
b. Andalan (kesesuaian agroekologi)
c. Penunjang (optimalisasi, terpadu)
2. Sistem agribisnis
a. Agro input
b. Proses produksi (IPTEK)
c. Penanganan dan pengolahan
d. Pemasaran
3. Skala ekonomi agribisnis/agroindustri
4. Simplifikasi
Padat tebar-sintasan(SR)-pertumbuhan-
menguntungkan-berkelanjutan

Pilih
Produk Potensial
Prediksi Harga
Pengamatan/
Pertimbangan
Proses Produksi
Pengamatan/
Pertimbangan
Alternatif Teknologi
Identifikasi
Masalah Modal +
Fasilitas
Tentukan Produk
Terbaik/Campuran
Produk Terbaik dan
Teknologi Terbaik
Pertimbangkan
Tujuan Perusahaan
(Risiko, Profit,
Pemasaran)
Analisis Sensitivitas
(Arah Penelitian dan
Pengembangan, dll)
Hitung Besarnya
Keluaran (output) dan
Kebutuhan Cash Flow
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
PERUSAHAAN

Studi Analisis Hasil Penelitian &
Pengembangan
1. Biologi :
Eksperimen/
literatur
2. Fasilitas :
Pengembangan
/Perakitan
3. Perusahaan :
Literatur dan
Kunjungan
1. Sistem
Biologi
2. Sistem
Fisik
2. Sistem
Harga
MODEL
SISTEM
1. Proyeksi
Biaya/Harga
2. Optimasi
1. Tidak ada yang
fisibel
2. Sebagian
variabel optimal
3. Parameter
paling sensitive
1. Sistem
Biologi
2. Sistem Fisik
3. Sistem
Biaya/Harga
3. Analisis
Sensitivitas
4. Sebagian biaya
tidak signifikan
Pembuatan
Model
Diagram Pengembangan Model Sistem Budidaya
4. Estimasi
Biaya/Harga

Lokasi Sarana
Produksi
Proses
Produksi
Penanganan &
Pengolahan
Distribusi dan
Pemasaran
1.Ekosistem : laut,
payau, tawar
2.Potensi (luas,
produksi)
3.Tata ruang
4.Prasarana dan
sarana
pendukung
5.Peraturan
perundangan
6.Program
pembangunan
7.Kendala
1. Benih
a. Jumlah
b. Kualitas
1). Genetik
2). Fenotipik
c. Waktu
d. Harga
e. Sumber dan
ketersediaan
2. Pakan
a. Jenis
b. Kualitas
c. Harga
d. Sumber dan
ketersediaan
3. Alat dan bahan
4. Kendala
1. Cara budidaya
(kolam, tambak,
jaka, dll)
2. Teknologi
a. Intensif
b. Semi intensif
c. Tradisional
3. Komoditas
a. Monokultur
b. Polikultur
4. Terpadu
5. Jadwal budidaya
(musim tanam)
6. Kapasitas produksi
7. Kendala
1. Ikan hidup
2. Ikan segar
a. Utuh
b. Fillet
3. Ikan olahan
a. Tradisional
b. Modern
4. Rantai dingin
5. Kendala
1.Orientasi pasar
2.Kreasi pasar
3.Kebutuhan dan
kapasitas pasar
4.Harga
5.Mekanisme dan
sistem pemasaran
6.Sarana transportasi/
distribusi
7.Jadwal panen dan
produksi
8.Kendala
MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN BUDIDAYA
Unsur manajemen : 1. Manajemen produksi
2. Manajemen usaha

PERTEMUAN 13.PERTEMUAN 13.
MATA KULIAH MATA KULIAH
DASAR-DASAR BUDIDAYA PERAIRANDASAR-DASAR BUDIDAYA PERAIRAN
PROGRAM STUDI BDP 11 DESEMBER PROGRAM STUDI BDP 11 DESEMBER
20122012

Isu PentingIsu Penting
a.a.Konflik vertikal dan horizontalKonflik vertikal dan horizontal
b.b.Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
c.c.Wabah penyakitWabah penyakit
d.d.Kemampuan masyarakatKemampuan masyarakat
e.e.Gangguan keamananGangguan keamanan
f.f.Keamanan konsumen (Keamanan konsumen ( food safety)food safety)
g.g.Persaingan pasarPersaingan pasar
Prinsip DasarPrinsip Dasar
a.a.Tata ruang/lokasi yang baikTata ruang/lokasi yang baik
b.b.Daya dukung (Daya dukung (carrying capacity)carrying capacity)
c.c.Aquaculture Engineering Aquaculture Engineering (AE)(AE)
d.d.Suistanable Equilibrium Aquaculture Suistanable Equilibrium Aquaculture (SEA)(SEA)
e.e.Code of Conduct for Responsible Fisheries Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF)(CCRF)
•Good Practices Management (GPM)
•Best Aquaculture Procedures (BAP)
•Traceable
•Pola Budidaya Sehat (PBS)

PERLU
3. Peningkatan Aksesibilitas
a.IPTEK
b.Modal
c.Saprokan
d.Pasar
a.Sistem budidaya/proses produksi
b.Pemasaran
2. Menekan risiko
1. Kelembagaan dan Hukum (pembina dan penjamin)

BATAS BAHAN UJIAN MSP 2013BATAS BAHAN UJIAN MSP 2013

Masalah lokasi
1.Kondisi fisik lokasi/tanah/lahan
2.Luas lahan
3.Tinggi tempat
4.Banjir
5.Pencemaran
6.Sumber air
7.Transportasi/perhubungan
8.Saprokan (terutama benih dan induk)
9.Pasar (pangsa – jarak – harga)
10.Keamanan
11.Sosekbud
12.Umur teknis (untuk udang intensif 3 -4 tahun)
Pertimbangan utama
1.Tujuan budidaya
2.Skala usaha
3.Tingkat teknologi

Pembangunan tempat budidaya harus
memperhatikan :
1.Teknik budidaya
2.Proses dan skala produksi
3.Pemasukan air
4.Pembuangan air
5.Tata letak, desain, konstruksi
Pemanfaatan air
1.Tenang/tidak ganti air
2.Ganti air
3.Mengalir
4.Deras
5.Resirkulasi (closed system, semiclosed system)

Kegiatan pemeliharaan
1.Penyediaan sarana produksi
2.Persiapan tempat budidaya
3.Pemasukan air
4.Penyuburan
5.Aklimatisasi, adaptasi, penggelondongan dan
penebaran benih
6.Pengelolaan kualitas air, pakan dan kesehatan
ikan
7.Pemanenan dan penanganan
8.Pemasaran

Unsur-Unsur Rekayasa Budidaya
1.Desain dan konstruksi
a.Efisiensi lahan
b.Efisiensi biaya pembangunan
c.Peningkatan daya dukung
d.Peningkatan produktivitas
e.Peningkatan kualitas produk
f.Kemudahan operasional
g.Efisiensi biaya operasional
h.Peningkatan umur teknis
i.Menjamin keberlanjutan usaha

PEMILIHAN DAN PENANGANAN BENIH
Benih sebagai faktor pembatas
Genotipik
(Potensi) sifat unggul (ukuran pertumbuhan,
efisien pakan, tahan goncangan
lingkungan + penyakit, reproduksi,
kualitas daging)
Genotipik + Lingkungan Fenotipik
(potensi) (teknik budidaya) (sintasan,
pertumbuhan
ukuran, produksi,
produktivitas
efisiensi, mutu
hasil)
Kualitas benih : Induk, cara pemijahan, penetasan,
pemeliharaan larva, umur, ukuran, kesehatan, SPF, SPR
Pemanenan, berok, trasnportasi, aklimatisasi,
adaptasi, penggelondongan

Pengelolaan Kualitas Air
1.Produksi dan produktivitas akuakultur tergantung
volume dan kualitas air
2.Volume air menentukan daya dukung
3.Kualitas air mempengaruhi
a.Daya dukung
b.Tingkah laku
c.Nafsu makan
d.Efisiensi pakan (FCR)
e. Kesehatan/daya tahan
f. Pertumbuhan
g. Reproduksi
h. Kualitas hasil (tekstur dan rasa)
4. Pengelolaan kualitas air
a.Meningkatkan volume (ganti, mengalir, resirkulasi)
b.Menekan limbah/pencemar (pengendapan,
penyaringan, sipon, ganti air, resirkulasi, probiotik)
c.Meningkatkan kualitas air (semua tindakan termasuk
aerasi, pemupukan, pengapuran, pengeringan dan
penggantian tanah dasar, bahan kimia, probiotik)

Manajemen Pakan
Manajemen pakan sangat enting karena 55-60%
biaya operasional (intensif), 40% (semi intensif)
Pakan untuk pertumbuhan, energi, proses fisiologi,
kesehatan, kualitas daging
Efisiensi pakan tergantung
1.Jenis pakan
2.Kualitas pakan
3.Jumlah/dosis
4.Waktu, cara dan frekuensi pemberian
5.Kualitas air (DO, suhu, NH 3, H2S, redoks potensial
dasar, racun lain)
6.Harga pakan konversi pakan (FCR)
7.Jumlah dan kualitas limbah
8.Kesehatan ikan

Pemborosan pakan
a.Penurunan kualitas dalam penyimpanan (lemak
dan protein tinggi, kadar air rendah mudah
rusak)
b.Tidak dimakan/sisa
c.Konversi pakan (FCR) rendah

Pengendalian Penyakit
1.Penyakit : proses yang menyebabkan ikan/udang
tidak normal
2.Penyebab :
a.Non infeksi (kualitas air, kurang pakan, genetik)
b.Infeksi (parasit, jamur, protozoa, bakteri, virus)
3. Pengendalian
a.Diagnosis : mengetahui penyebab secara cepat, tepat dan efisien
b.Metode : mencegah, menyembuhkan, memberantas
c.Teknik :
1)Mencegah serangan (sanitasi, SPF)
2)Mengurangi jumlah dan keganasan (kualitas air, probiotik)
3)Meningkatkan ketahanan ikan/udang (immunostimulan,
vaksin, pakan, probiotik, obat-obatan, seleksi/breeding, SPR)
4)Mengobati (suntik, rendam, oral)
5)Mencegah penularan/penyebaran (sanitasi, memusnahkan
ikan sakit dan karier, menutup kegiatan sementara)
(Prinsip biosecurity, biosafety, bioterorism)
4. Pola Budidaya Sehat (PBS), dengan GPM, BAP, SEA,
CCRF

BATAS BAHAB UJIANBATAS BAHAB UJIAN

Pendorong Wabah Penyakit
1.Lokasi tidak tepat
2.Luas lahan melebihi
daya dukung, tidak
ada daerah penyangga
3.Air bersih terbatas
4.Limbah melampaui
daya dukung kawasan
5.Padat tebar melampau
daya dukung
6.Frekuensi pemeliharaan
tinggi
7.Kualitas benih rendah
8.Tidak menerapkan Pola
Budidaya Sehat (PBS)
9.Tidak menerapkan prinsip
karantina dan IRA
Lingkungan
Patogen
Inang
Wabah

Tujuan utama pengendalian :
1. Merubah dari sistem budidaya tidak ramah lingkungan
ke ramah lingkungan
Intensif
Input dan output tidak seimbang
Akibatnya : 1. Penurunan kualitas lingkungan
2. Wabah penyakit
Intensif
Input dan output seimbang
Dengan penerapan : 1. GPM/BAP
2. CCRF
3. SEA
“Pola Budidaya Sehat (PBS)”
Budidaya tradisional
Input dan output seimbang
Menjadi
Budidaya tradisional
Input dan output seimbang

BATAS UJIANBATAS UJIAN

BT BSI BI
Input
O
u
t
p
u
t
Steady Stok
O
I
= 1,0
Imbalance
I
O
> 1,0
BT = Budidaya tradisional
BSI = Budidaya semi intensif
BI = Budidaya intensif
= Limbah harus dikelola secara bertanggungjawab
BT
BSI
BI
Imbalance
O
I
> 1,0
DIAGRAM KESEIMBANGAN INPUT DAN OUTPUT

Pengendalian
Penyakit Ikan
Tata Ruang, Zona Budidaya
Master Plan, Detail desain,
Konstruksi
Penyediaan Benih Unggul
(SPF, SPR)
Penyediaan & Pengelolaan
Pakan
Penyediaan dan penggunaan
sarana kesehatan ikan (Obat-
obatan, desinfektan, Vaksin,
Immunostimulan, Vitamin,
Probiotik)
Food safety (residu obat,
pencemaran, zoonosis)
Pola Budidaya Sehat
Produktif, berkualitas,
efisien, risiko rendah,
menguntungkan,
berkesinambungan
Manajemen budidaya ikan
Diagram Peran Pengendalian Penyakit Ikan
dalam Budidaya Ikan
Pengelolaan Lahan & Air

ANALISIS FINANSIAL ANALISIS FINANSIAL
USAHA BUDIDAYA NILA MERAH (KOLAM)USAHA BUDIDAYA NILA MERAH (KOLAM)
NoNoKeteranganKeterangan JumlahJumlah
A. BIAYA
1.Investasi
2.Operasional Permusim Tanam (4 bulan)
Rp. 15.340.000,-
Rp. 52.796.220,-
B. PENDAPATAN PER MUSIM TANAM Rp. 60.000.000,-
C. PERHITUNGAN UNTUNG RUGI
(1 Tahun = 3 masa tanam)
1. Pengeluaran
2. Pendapatan
3. Keuntungan
Rp. 124.932.600,-
Rp. 180.000.000,-
Rp. 55.067.400,-
D. B/C Ratio 1,44
E. Pembayaran Kembali Modal 0,95 tahun
F. Pengembalian Investasi 104,30%
G. Titik Impas (BEP=Break Even Point)
1.Pendapatan = Pengeluaran
2.Pengeluaran/pendapatan x 100%
3.Produksi per tahun
4.Produksi per musim
Rp. 24.932.620,-
69,41%
19.990,80 kg
6.663,36 kg

NoUraian Ukuran 6 x 6 Ukuran 3 x 3
Jumlah Nilai (Rp)Jumlah Nilai (Rp)
1.Konstruksi 1 unit 1.086.500 1 unit 540.000
2.Biaya tetap
a.Penyusutan
b.Perawatan
1 unit
1 unit
360.000
45.000
1 unit
1 unit
180.000
30.000
3.Biaya Operasional
a.Benih
*
b.Pakan
**
750 kg
5.625 kg
3.000.000
4.218.750
300 kg
2.250 kg
1.200.000
1.687.500
4.Bunga modal (12% flat) 1 unit 435.330 1 unit 345.500
5.Total biaya 1 unit 8.059.080 1 unit 3.243.000
6.Penerimaan kotor 4.500 kg10.125.000 1.800 kg 4.050.000
7.Keuntungan ( 6 – 5 ) 1 unit 2.065.920 1 unit 807.000
8.B/C Ratio 1,26 1,25
9.BEP 3.581,81 1.441,73
Keterangan :
* Penebaran 250 kg/petak/MT, ukuran 6 x 6 m
2
dan 100 kg/petak/MT, ukuran 3 x 3 m
2
**
Konversi pakan = 1,5 (di atas ujicoba 1,41 – 1,49)
ANALISIS EKONOMI USAHA JARING APUNG DI WADUK SERMOANALISIS EKONOMI USAHA JARING APUNG DI WADUK SERMO
DALAM 1 TAHUN (3 KALI PEMELIHARAAN)DALAM 1 TAHUN (3 KALI PEMELIHARAAN)

No.Uraian Volume Harga/Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1. Biaya Produksi
a.Benur/tokolan
b.Pakan
c.Bahan bakar
d.Pupuk organik
e.Kapur
f.Obat-obatan
g.Perawatan
h.Monitoring
i.Tenaga kerja
j.Lain-lain
1.200.000
25.500
14.400
12.000
6.000
24
6
6
1
6
60,-
8.000,-
1.050,-
500,-
250,-
500.000,-
600.000,-
750.000,-
46.800.000,-
300.000,-
72.000.000,-
201.600.000,-
15.120.000,-
6.000.000,-
1.500.000,-
12.000.000,-
3.600.000,-
4.500.000,-
46.800.000,-
1.800.000,-
Jumlah 1 364.920.000,-
2. Biaya Investasi
a.Penyusutan
b.Bunga bank (Investasi)
c.Bunga bank (produksi)
1
9
9
92.669.000,-
548.345.000,-
364.920.000,-
92.669.000,-
49.351.050,-
32.842.800,-
Jumlah 2 174.862.850,-
Jumlah 1 + 2 539.782.850,-
3. Pendapatan tambak 21.000 50.000,- 1.050.000.000,-
4. Laba 510.217.150,-
5. Rasio = Laba : Biaya 0,9452
PERHITUNGAN RUGI LABA USAHA TAMBAK PER MUSIM TANAM

ANALISIS EKONOMI/USAHA
BUDIDAYA KERAPU
A.BIAYA
1. Biaya Investasi
Rakit Rp 15 juta/unit x 4 unit = Rp 60.000.000,-
Rumah jaga = Rp 30.000.000,-
Jaring Rp 2,5 juta/rol x 20 rol = Rp 50.000.000,-
Perahu = Rp 35.000.000,-
Lain-lain = Rp 35.000.000,-
Sub total = Rp 200.000.000,-
2. Biaya tetap
Penyusutan Rp 200 juta/5 th/1,5 th = Rp 60.000.000,-
Biaya Rp 200 juta x 0,15 (bunga) x 1,5 = Rp 45.000.000,-
Sub total = Rp 105.000.000,-
3. Biaya Operasional
Benih Rp 10.000/ekor x 10.000 (SR =80%) = Rp 100.000.000,-
Pakan Rp 10.000/kg x 4 ton (FCR 1,6) = Rp 64.000.000,-
Upah Rp 1 juta/bln x 3 orang x 18 bln = Rp 54.000.000,-
Lain-lain Rp 5 juta/bln x 18 bln = Rp 90.000.000,-
Sub Total = Rp 308.000.000,-
Total = Rp
613.000.000,-

B. Pendapatan Kotor
Rp 0,25 juta/kg ikan x 4.000 kg = Rp 1.000.000.000,-
C. Pendapatan Bersih
Produksi I (B – A) = Rp 387.000.000,-
D. Pendapatan Bersih
Produksi II & selanjutnya (B–(A-(1)) = Rp 587.000.000,-

ANALISIS EKONOMI
Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut
Target Produksi
-Lama pemeliharaan 1,5 bulan
-Berat panen basah 32.400 kg
-Berat kering (1 : 8) 4.050 kg
-Harga jual = Rp. 4.500,- /kg
Pendapatan
-Penerimaan Rp 4.500,- x 4.050 kg = Rp 18.225.000,-
-Biaya tetap = Rp 664.715,-
-Biaya variabel = Rp 4.680.000,-
-Pendapatan margin = Rp 12.880.285,-
-B/C rasio = 3,4
1 tahun 5 – 7 MT

BUDIDAYA NILA MERAHBUDIDAYA NILA MERAH
I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN
1.1.Prospek pemasaran sangat bagus (dalam dan luar Prospek pemasaran sangat bagus (dalam dan luar
negeri)negeri)
2.2.Tekstur daging baik, rasa enak, disukai masyarakatTekstur daging baik, rasa enak, disukai masyarakat
3.3.Di Jepang diolah menjadi sekitar 20 jenis makananDi Jepang diolah menjadi sekitar 20 jenis makanan
II. BIOLOGIII. BIOLOGI
1.1.Dapat hidup di air tawar, payau dan air laut, melalui Dapat hidup di air tawar, payau dan air laut, melalui
adaptasiadaptasi
2.2.Suhu air yang baik 20-32 Suhu air yang baik 20-32 ºC, pH 7-8ºC, pH 7-8
3.3.Tahan oksigen rendah, tetapi optimum di atas 3 ppmTahan oksigen rendah, tetapi optimum di atas 3 ppm
4.4.Induk dicapai umur 8-10 bulan, bertelur setiap 5-8 mingguInduk dicapai umur 8-10 bulan, bertelur setiap 5-8 minggu
5.5.Produksi telur 1000-2000 butir/ekor (induk 125-350 gr)Produksi telur 1000-2000 butir/ekor (induk 125-350 gr)
6.6.Menetas 2-5 hari pada suhu 24-33 ºC, kantung telur habis Menetas 2-5 hari pada suhu 24-33 ºC, kantung telur habis
2-6 hari2-6 hari

III. BUDIDAYA
1.Nila merah dapat dibudidayakan di kolam, tambak maupun jaring
apung
2.Luas kolam 100-2.500 m
2
, kedalaman air 0,5 – 1,5 m
3.Kolam perlu pengeringan, pengolahan tanah, pemupukan (pupuk
kandang 0,5-0,7 kg/m
2
, urea 0,4 g/m
2
, TSP 1 g/m
2
dan kapur 0,1-0,15
kg/m
2
).
4.Pengisian air bertahap, 30-50 cm selama 5-7 hari (tumbuh plankton)
5.Apabila hanya tergantung pakan tambahan (semi intensif/intensif)
dapat dipelihara di air mengalir (10-100 l/detik)
6.Pakan pelet sekitar 10-20% berat/hari (benih di bawah 10 gr/ekor),
3-5% (benih di atas 20 gr/ekor)
- Kandungan protein pakan 24-30%
- Lemak 8-13%
- Karbohidrat 49-50%
7.Waktu Pemeliharaan 3-6 bulan, tergantung ukuran benih dan ukuran
panen
8.Permintaan pasar 150-300 g/ekor (benih 10 g/ekor, 4-5 bulan)
9.Untuk ekspor : di atas 600 g/ekor (sekitar 8 bulan)

10.Laju sintasan (survivel rate) 50-99%, tergantung ukuran benih
dan lama pemeliharaan
11.Produksi :
a. Tradisional : 800 kg/ha/MT
b. Semi intensif (dosis pupuk tinggi) : 2,5 ton/ha/MT
c. Intensif (pelet) : 5-6 ton/ha/TM atau lebih
12.Perhitungan ekonomi
a. Kolam 2.500 m
2,
produksi 9.600 kg/MT(6 bulan)
b. Investasi Rp 15 juta, operasional Rp 37 juta/MT
c. Pendapatan Rp 60 juta/MT
d. Keuntungan bersih Rp 55 juta/th, B-C ratio 1,44
13. Masalah penyakit protozoa, jamur, bakteri
14. Pengendalian PK, CuSO
4
NaCl (garam dapur), antibiotik

No.Uraian Ukuran Karamba Jaring Apung
6 x 6 m 3 x 3 m 3 x 3 m
1. Penebaran
a.Berat total (kg)
b.Jumlah total (ekor)
c.Berat individu (gr)
200
4.625
43,24
98
1.783
53,96
114
2.521
45,22
2. Berat total (kg) tiap 2 minggu
a.Minggu ke 2 (berat (kg) & SR (%)
b.Minggu ke 4
c.Minggu ke 6
d.Minggu ke 8
e.Minggu ke 10
305 & 56,06
476 & 37,18
653 & 37,21
896 & 21,32
1.087 & 17,94
147 & 46,94
216 & 28,24
277 & 36,10
377 & 15,38
435 & 22,75
157 & 56,05
245 & 32,65
325 & 27,29
325 & 22,14
546 & 19,27
DATA HASIL UJICOBA PEMELIHARAAN NILA
MERAH DALAM JARING APUNG
3. Panenan (12 minggu)
a.Berat total (kg)
b.Jumlah total (ekor)
c.Berat individu (g)
d.Laju pertumbuhan (%)
1.282
4.312
297,31
17,94
534
1.731
308,49
22,76
651
2.429
268,01
19,23
4. Produksi bersih 1.082 436 537
5. Rasio berat panen-tebar 6,41 5,45 5,71
6. Berat pakan total (kg) 1,522 651 766
7. Konversi pakan (FCR) 1,41 1,49 1,43
8. Kelulushidupan (%) 93,23 97,08 96,25

BUDIDAYA UDANG GALAHBUDIDAYA UDANG GALAH
(Udang Air Tawar)(Udang Air Tawar)
1. KOLAM (1.000 – 2.500 m1. KOLAM (1.000 – 2.500 m
22
Kolam ipukan (50 ekor/mKolam ipukan (50 ekor/m
22
) ) → 1-2 bulan→ 1-2 bulan
Kolam pembesaran (10-15 ekor/mKolam pembesaran (10-15 ekor/m
22
) ) → 3 bulan→ 3 bulan
Air selalu mengalirAir selalu mengalir
Pemberian pakan 2-4 kali/hariPemberian pakan 2-4 kali/hari
2. PEMELIHARAAN2. PEMELIHARAAN
Kedalaman 80-100 mKedalaman 80-100 m
Syarat air : pH 7,5 – 8,5; suhu 22 – 32 Syarat air : pH 7,5 – 8,5; suhu 22 – 32 °C°C
Pengeringan dan pemupukan (1 kg/10 mPengeringan dan pemupukan (1 kg/10 m
22
))
Pematang harus rapatPematang harus rapat
Air masuk harus disaringAir masuk harus disaring
3. PANEN3. PANEN
Kelulushidupan 60% size 30 ekor/kgKelulushidupan 60% size 30 ekor/kg
Produksi 2-3 ton/periode Produksi 2-3 ton/periode
Harga Rp. 35.000 – 45.000/kgHarga Rp. 35.000 – 45.000/kg

Paradigma PengelolaanParadigma Pengelolaan
Komprehensif
terpadu
konservasi
rasionalisasi sosial

PENDAPATAN USAHA PERIKANANPENDAPATAN USAHA PERIKANAN
Incremental Capital Output RatioIncremental Capital Output Ratio (ICOR) (ICOR)
1.1.PerikananPerikanan: 3,55: 3,55
2.2.Holtikultura Holtikultura : 3,60: 3,60
3.3.Tanaman panganTanaman pangan: 3,90: 3,90
4.4.Perkebunan Perkebunan : 3,95: 3,95

PERIKANANPERIKANAN
1.1.Perikanan laut : tuna/cakalangPerikanan laut : tuna/cakalang= 2,80= 2,80
2.2.Perikanan laut lainPerikanan laut lain= 3,50= 3,50
3.3.Budidaya ikan lautBudidaya ikan laut= 3,95= 3,95
4.4.Budidaya rumput lautBudidaya rumput laut= 3,85= 3,85
5.5.Pembenihan ikan lautPembenihan ikan laut= 3,05= 3,05
6.6.Penangkapan lobsterPenangkapan lobster= 3,25= 3,25
7.7.Budidaya air tawarBudidaya air tawar= 3,55= 3,55
8.8.Budidaya air payauBudidaya air payau= 3,15= 3,15
9.9.Budidaya udangBudidaya udang= 2,75= 2,75
10.10.Pembenihan udangPembenihan udang = 2,95= 2,95

PERMASALAHAN DLM PENGEMBANGAN
PERIKANAN BUDIDAYA
• Kebijakan
• Teknis
• Sosek
• Sumberdaya
• Financial
• Institusional

1. PERMASALAHAN KEBIJAKAN
1.Kebijakan riset belum kondusif
2. Implementasi tata ruang lemah
3. Pengertian “Product safety” lemah
4. Orientasi riset jangka pendek

2. PERMASALAHAN TEKNIS
• Pasok benih kualitas & kuantitas
• Penyakit
• Pakan, bhn baku masih impor
• Data statistik kuarang akurat
• Infrastuktur hatchery, pbr.pakan, Cold Strg
• SDM

PETA DISTRIBUSI LABORATORIUM PCR DI PETA DISTRIBUSI LABORATORIUM PCR DI
INDONESIAINDONESIA
LBAT Ujung Bate (*)LBAT Ujung Bate (*)
1. Diskan Sumut (**)1. Diskan Sumut (**)
2. SKI Polonia (*)2. SKI Polonia (*)
BBAT Sungai BBAT Sungai
GelamGelam
BBL LampungBBL Lampung
1.1.Lab. Mol. Ps. MingguLab. Mol. Ps. Minggu
2.2.BKI CengkarengBKI Cengkareng
3.3.PT. Charor PhokphanPT. Charor Phokphan
1.1.BBAT SukabumiBBAT Sukabumi
2.2.IPB BogorIPB Bogor
3.3.BP KarawangBP Karawang
4.4.Diskan IndramayuDiskan Indramayu
5.5.BPBPLAPU KarawangBPBPLAPU Karawang
UGMUGM
1.1.BBPBAP JeparaBBPBAP Jepara
2.2.BPBAP Tegal (*)BPBAP Tegal (*)
1.BBAP Situbondo1.BBAP Situbondo
2. SKI Juanda2. SKI Juanda
3. BPBAP Bangil3. BPBAP Bangil
4. Unair Surabaya4. Unair Surabaya
5. APS Sidoarjo (*)5. APS Sidoarjo (*)
6. PT. Tirtamutiara Makmur6. PT. Tirtamutiara Makmur
BBRPP BBRPP
GondolGondol
1. LBAT Mandiangin1. LBAT Mandiangin
2. Diskan Prop (**)2. Diskan Prop (**)
Diskan Tarakan (**)Diskan Tarakan (**)
1.1.BBAP TakalarBBAP Takalar
2.2.BKI HasanudinBKI Hasanudin
3.3.BRPP MarosBRPP Maros
4.4.UPBAP PangkepUPBAP Pangkep
Jumlah Lab. PCR : 31 Jumlah Lab. PCR : 31
Keterangan:Keterangan:
((**) Belum Operasional) Belum Operasional
((****) ) Dalam Proses PengadaanDalam Proses Pengadaan

3. PERMASALAHAN SOSEK
• Perlu modal besar
• Keamanan investasi blm kondusif
• Konflik pemanfaatan lahan
• Insentif berusaha blm mendukung
• Pungutan terlalu banyak jenisnya
• Pasar masih terbatas

4. PERMASALAHAN SUMBER DAYA
• SD air terbatas
• Peruntukan sumber sengketa
• Polusi semakin meningkat

5. PEMASALAHAN FINANSIAL
• Kridit lunak belum tersedia
• Tersedia kridit komersil, syarat memberatkan
• Protokol pengajuan kridit dirasa rumit
• Adanya Persepsi usaha BD tidak bankable

6. PERMASALAHAN INSTITUSIONAL
• Kerjasama R&D belum solid
• Fasilitas Riset belum memadai
• Penyebaran instansi R & D blm merata
• Orientasi riset komersil rendah

POTENSI BUDIDAYAPOTENSI BUDIDAYA
JENIS JENIS
BDDYBDDY
POT LUAS POT LUAS
(HA)(HA)
PEMANF. PEMANF.
LUAS (HA)LUAS (HA)
PEMANF. PEMANF.
%%
LAUTLAUT 24.528.00024.528.000 4004000,00160,0016
TAMBAKTAMBAK 913.000913.000 411.230411.23045,42645,426
KOLAM KOLAM 375.000375.000 68.69068.69018,31718,317
PER. PER.
UMUMUMUM
550.000550.000 51510,00930,0093
SAWAHSAWAH 240.000240.000 141.270141.27058,86058,860

PERATURAN UUPERATURAN UU
UU No. 9/1985 tentang PerikananUU No. 9/1985 tentang Perikanan disempurnakan disempurnakan
UU No. 31/2004UU No. 31/2004
UU No. 22/1999 tentang Otonomi DaerahUU No. 22/1999 tentang Otonomi Daerah
UU No. 6/1968 jo No. 12 1970 tentang Penanaman UU No. 6/1968 jo No. 12 1970 tentang Penanaman
Modal Dalam NegeriModal Dalam Negeri
UU No. 1/1967 jo No. 11/1970 tentang Penanaman UU No. 1/1967 jo No. 11/1970 tentang Penanaman
Modal AsingModal Asing
PP No. 54/2002 tentang Usaha PerikananPP No. 54/2002 tentang Usaha Perikanan
UU No. 23/1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan UU No. 23/1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup Hidup
PP No. 19 Tahun 1999. Pengend Pencemaran & PP No. 19 Tahun 1999. Pengend Pencemaran &
Perusakana LautPerusakana Laut
PERDA (Kabupaten/Kota) tentang Tata RuangPERDA (Kabupaten/Kota) tentang Tata Ruang

BENIH UNGGULBENIH UNGGUL
Tumbuh cepat: waktu pemeliharaan pendekTumbuh cepat: waktu pemeliharaan pendek
Efisien pakan: konversi pakan rendahEfisien pakan: konversi pakan rendah
Daya tahan: salinitas, oksigen rendah, Daya tahan: salinitas, oksigen rendah,
penyakit dll.penyakit dll.
Cara:
1.Persilangan dan Seleksi
2.Rekayasa genetik

SUMBER AIRSUMBER AIR
1. AIR TANAH: 1. AIR TANAH:
2. AIR PERMUKAAN 2. AIR PERMUKAAN
a. Mata air a. Mata air
b. Depresi di bawah muka air tanah b. Depresi di bawah muka air tanah
c. Sumurc. Sumur
a. Aliran air : sungai, anak sungai, salurana. Aliran air : sungai, anak sungai, saluran
b. Telaga, danau, waduk, dam, rawa b. Telaga, danau, waduk, dam, rawa
c. Laguna dan lautc. Laguna dan laut

VARIABEL AIRVARIABEL AIR
1.1.KUANTITAS: AWAL DAN KUANTITAS: AWAL DAN
MENGGANTI REMBESAN DAN MENGGANTI REMBESAN DAN
PENGUAPANPENGUAPAN
MENGGANTI REMBESAN DAN MENGGANTI REMBESAN DAN
PENGUAPAN, DAN MENGALIR PENGUAPAN, DAN MENGALIR
1.1.KUALITAS ATAU MUTU AIRKUALITAS ATAU MUTU AIR

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
SUMBER AIR SUMBER AIR
KETERANGANKETERANGAN AIR TANAHAIR TANAH AIR PERMUKAANAIR PERMUKAAN
1. POLUSI1. POLUSI BEBASBEBAS TERPOLUSITERPOLUSI
2. SUHU2. SUHU STABILSTABIL BERFLUKTUASIBERFLUKTUASI
3. OKSIGEN3. OKSIGEN RENDAHRENDAH TINGGITINGGI
4. MINERAL4. MINERAL RENDAHRENDAH TINGGITINGGI
5. CO5. CO
22 TINGGITINGGI BERFLUKTUASIBERFLUKTUASI
6. H6. H
22S & CHS & CH
44 TINGGITINGGI BERFLUKTUASIBERFLUKTUASI
7. KANDUNGAN Fe7. KANDUNGAN Fe TINGGITINGGI BERFLUKTUASIBERFLUKTUASI

PERSYARATAN KUALITAS AIRPERSYARATAN KUALITAS AIR
VARIABELVARIABEL IKAN AIR TAWAR*)IKAN AIR TAWAR*) UDANG AIR UDANG AIR
LAUT**)LAUT**)
1. SUHU (1. SUHU (
oo
C)C) 25 – 3525 – 35 26 – 3026 – 30
2. KECERAHAN (cm)2. KECERAHAN (cm) 30 – 4030 – 40
3. OKSIGEN (mg/l)3. OKSIGEN (mg/l) > 3> 3 5 – 6 5 – 6
4. CO4. CO
2 2 (mg/l)(mg/l) < 5< 5 < 10 < 10
5. 5. pHpH 6,5 – 9,06,5 – 9,0 7,5 – 8,57,5 – 8,5
66. ALKALINITAS (mg/l). ALKALINITAS (mg/l) 20 – 15020 – 150 > 80 > 80
77. KESADAHAN (mg/l). KESADAHAN (mg/l) 20 – 15020 – 150 > 80 > 80
88. H. H
22S (mg/l) S (mg/l) < 0,03< 0,03 < 0,03< 0,03
99. NH. NH
3 3 (mg/l)(mg/l) < 0,1< 0,1 < 0,1< 0,1
1010.. SALINITAS SALINITAS
(ppt)(ppt) 10 - 3010 - 30
*) Boyd dan Lichkoppler, 1979: Fish Pond Management*) Boyd dan Lichkoppler, 1979: Fish Pond Management
**) Chanratchakool et al., 1993: Healt Management in Shrimp Ponds**) Chanratchakool et al., 1993: Healt Management in Shrimp Ponds

PENGELOLAAN TEKNIK BUDIDAYA (1)PENGELOLAAN TEKNIK BUDIDAYA (1)
KEGIATANKEGIATAN KOLAM TANAHKOLAM TANAH TAMBAK, TAMBAK,
KOLAM KOLAM
KARAMBA KARAMBA
JARING APUNGJARING APUNG
1. PERSIAPAN1. PERSIAPAN1.1.PengeringanPengeringan
2.2.Perbaikan Perbaikan
pematang, pintu pematang, pintu
air & saringanair & saringan
3.3.Pengol. tanahPengol. tanah
4.4.PengapuranPengapuran
5.5.PemupukanPemupukan
6.6.Pengisian airPengisian air
1.1.PengeringanPengeringan
2.2.Perbaikan Perbaikan
pematang, pintu pematang, pintu
air & saringanair & saringan
3.3.Pencucian-Pencucian-
hama & hama &
PengapuranPengapuran
4.4.Pengisian airPengisian air
1.1.Perbaikan Perbaikan
kerangka & titiankerangka & titian
2.2.Perbaikan jaring, Perbaikan jaring,
ceking lubang & ceking lubang &
rentanganrentangan
2. BENIH 2. BENIH 1.1.Jenis, sumber Jenis, sumber
2.2.Jumlah, umur, Jumlah, umur,
ukuranukuran
3.3.Angkut, adaptasi, Angkut, adaptasi,
kesehatan kesehatan
4.4.Tebar: waktuTebar: waktu
1.1.Jenis, sumber Jenis, sumber
2.2.Jumlah, umur, Jumlah, umur,
ukuranukuran
3.3.Angkut, Angkut,
adaptasi, adaptasi,
kesehatan kesehatan
4.4.Tebar: waktuTebar: waktu
1.1.Jenis, sumber Jenis, sumber
2.2.Jumlah, umur, Jumlah, umur,
ukuranukuran
3.3.Angkut, adaptasi, Angkut, adaptasi,
kesehatan kesehatan
4.4.Tebar: waktuTebar: waktu

PENGELOLAAN TEKNIK BUDIDAYA (2)PENGELOLAAN TEKNIK BUDIDAYA (2)
KEGIATANKEGIATAN KOLAM TANAHKOLAM TANAH TAMBAK, TAMBAK,
KOLAM KOLAM
PERMANENPERMANEN
KARAMBA KARAMBA
JARING APUNGJARING APUNG
3. PENGAIRAN3. PENGAIRAN1.1.MempertahankMempertahank
an kedalaman an kedalaman
airair
1.1.Tetap/Ganti airTetap/Ganti air
2.2.Kualitas airKualitas air
1.1.Cek lubangCek lubang
2.2.Kualitas airKualitas air
4. PUPUK & 4. PUPUK &
PAKANPAKAN
1.1.Pupuk susulan Pupuk susulan
dan pakan dan pakan
tambahantambahan
2.2.Sampling & SR Sampling & SR
pertumbuhanpertumbuhan
1.1.Pakan buatan: Pakan buatan:
ransum & ransum &
frekuensifrekuensi
2.2.Sampling & SR Sampling & SR
pertumbuhanpertumbuhan
1.1.Pakan buatan: Pakan buatan:
ransum & ransum &
frekuensifrekuensi
2.2.Sampling SR & Sampling SR &
pertumbuhanpertumbuhan
5. HAMA & 5. HAMA &
PENYAKITPENYAKIT
1.1.Ular, belut, Ular, belut,
burung, lingsangburung, lingsang
2.2.Plankton & Plankton &
tumbuhan airtumbuhan air
1.1.Pencegahan Pencegahan
2.2.Cek dini Cek dini
penyakit bakteri, penyakit bakteri,
virusvirus
1.1.Pencegahan Pencegahan
2.2.Cek dini penyakit Cek dini penyakit
bakteri, virusbakteri, virus
3.3.PencuriPencuri

PENGELOLAAN TEKNIK BUDIDAYA (3)PENGELOLAAN TEKNIK BUDIDAYA (3)
KEGIATANKEGIATAN KOLAM TANAHKOLAM TANAH TAMBAK, TAMBAK,
KOLAM KOLAM
PERMANENPERMANEN
KARAMBA KARAMBA
JARING APUNGJARING APUNG
6. TINDAKAN 6. TINDAKAN
LAINLAIN
1.1.AaerasiAaerasi
2.2.BioremedasiBioremedasi
1.1.AerasiAerasi
7. PANEN7. PANEN 1.1.GradingGrading
2.2.PemberokanPemberokan
1.1.TotalTotal
2.2.GradingGrading
1.1.TotalTotal
2.2.GradingGrading
8. KINERJA8. KINERJA 1.1.SR,SR,
2.2.PertumbuhanPertumbuhan
3.3.Konversi pknKonversi pkn
4.4.ProduksiProduksi
1.1.SR,SR,
2.2.PertumbuhanPertumbuhan
3.3.Konversi pknKonversi pkn
4.4.Produksi Produksi
1.1.SR,SR,
2.2.PertumbuhanPertumbuhan
3.3.Konversi pknKonversi pkn
4.4.ProduksiProduksi

BAY

MARINE CAGE CULTURE

PEN CULTURE

The longest RIVER cage culture in the world located at Kalimantan

Concrete tank culture

Running water culture
Tilapia
Common carp

KOLAM TANAH

KARAMBA JARING APUNG
JARING RANGKAP
1.IKAN MAS
2.IKAN NILA

Tambak Udang
Tags