Deposito dan pencatatan akuntasinya..pdf

musriadiadhy 1 views 19 slides Oct 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

Deposito dan pencatatan akuntasinya


Slide Content

DEPOSITO DAN
PENCATATAN
AKUNTANSINYA KELOMPOK 6

NAMA ANGGOTA
KELOMPOK 01
02
03
04
EL SAUSAN SALSABILA SALWA
24309005
FANISA EKA RAHMAWATI
243209006
MEGGY NABELA
243209016
MELIANA NURAZIZAH RIZA
243209017

PENGERTIAN DEPOSITO Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan. Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut
jatuh temponya. Jatuh tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12
bulan, 18 bulan, dan 24 bulan. Pada kondisi bank membutuhkan dana likuiditas yang relatif
besar, semakin lama jangka waktu deposito semakin tinggi tingkat suku bunganya.
Sebaliknya dalam kondisi longgar (ekonomi normal) tingkat suku bunga deposito akan
semakin kecil untuk deposito yang semakin berjangka waktu semakin lama.
Deposito masyarakat dapat dikategorikan kewajiban jangka pendek ataupun kewajiban
jangka panjang. Deposito disajikan sebagai kewajiban jangka pendek bila sejak tanggal
pelaporan hingga jatuh temponya tidak melebih 1 tahun. Sedangkan deposito yang jatuh
tempo lebih dari satu tahun sejak tanggal pelaporan, dapat dicatat sebagat kewajiban
jangka panjang. Dengan demikian deposito berjangka panjang misalnya 18 bulan bisa
digolongkan kewajiban jangka pendek ketika sisa jatuh waktunya kurang dari 12 bulan.

A. DEPOSITO BERJANGKA

PEMBUKAAN DEPOSITO
Untuk membuka deposito, deposan dapat menggunakan setoran tunai, dengan cek, bilyet
giro, bukti transfer masuk, wesel, atau warkat lain yang disepakati bank. Prinsipnya pada
saat disetor warkat itu harus sudah efektif, artinya dapat diuangkan. Bank akan mencatat
dalam rekening deposito bila waktu itu telah dluangkan. Deposito dicatat sebesar nilai
nominal deposito yang tertera dalam perjanjian. Contoh: 31 Mel 2017 Reni membuka
deposito berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang dengan nominal Rp50.000.000, bunga
18% pa, jangka waktu 3 bulan. Untuk itu Reni menyerahkan bilyet giro atas nama Reni
Rp20.000.000, Cek Bank Mitra Niaga Semarang yang ditarik oleh Sinta sebesar
Rp10.000.000, transfer masuk dari Bank Mitra Niaga Cabang Bandung Rp10.000.000 dan
kekurangannya dibayar tunai. Pajak bunga 15%.

PEMBUKAAN DEPOSITO
Pencatatan transaksi ini adalah:

BUNGA DEPOSITO BERJANGKA Dalam perkembangan terakhir, beberapa bank memperhitungkan bunga harian untu
deposito. Ini artinya berapa haripun deposito mengendap akan diberikan bunga
sebagaimana tabungan, hanya saja tetap terikat jangka waktu deposito. Perhitungan
bunga yang lazim adalah minimal mengendap satu bulan. Bank akan memberikan
bunga setelah deposito minimal mengendap satu bulan. Kalau yang menjadi
pedoman ini, maka untuk deposito yang dibuka pada tanggal akhir bulan bunga
diperhitungkan pada akhir bulan juga walaupun tanggalnya berbeda. Misalnya
deposito dibuka tanggal 31 Januari, maka jatuh tempo bunga tanggal 28 Februari atau
29 Februari, 31 Maret, 30 April, dan seterusnya. Tetapi kalau deposito dibuka tidak
pada tanggal akhir bulan, maka jatuh tempo bunga akan sama dengan tanggal
pembukaan deposito. Conton deposito dibuka tanggal 15 Januari untuk 3 bulan, maka
jatuh tempo bunga pada tanggal 15 Februari, 15 Maret, dan 15 April.

Contoh:
Dengan merujuk pada contoh di atas, dengan asumsi deposan mengambil bunga
deposito setiap tanggal 5 dan pajak bunga 15% dibayarkan setiap tanggal 10 kepada
kantor kas negara, maka pencatatan dan penghitungan bunganya adalah sebagai
berikut:BUNGA DEPOSITO BERJANGKA

BUNGA
DEPOSITO
BERJANGKA

Pada contoh di atas dinyatakan bahwa penarikan bunga dilakukan setiap
tanggal 5, dengan demikian bank akan membukukan bunga dua kali yaitu
saat jatuh tempo bunga dan saat penarikan bunga. Hal ini sampai dengan
jatuh tempo deposito. Oleh karena itu penarikan deposito díasumsikan
terjadi tanggal 5 juga. Pada kasus ini bank juga harus membukukan dua kali
yaitu saat jatuh tempo dan saat deposito ditarik. Bagaimana kalau bunga
dan deposito pada saat jatuh tempo ditarik tepat pada tanggal jatuh
tempo? Bila ini yang terjadi maka bank hanya membukukan sekali yaitu: PENCATATAN DEPOSITO JATUH TEMPO

PERPANJANGAN
DEPOSITO
BERJANGKA Deposito yang telah jatuh tempo bisa diperpanjang
dengan dua cara yaitu:
a.Perpanjangan Otomatis (Automatic Rollover)
Perpanjangan ini dilakukan karena permintaan
deposan yang sudah dibuat atau diperjanjikan pada
saat pembukaan deposito. Dengan demikian bank
tidak perlu menghubungi deposan atau sebaliknya
deposan tidak perlu lagi menghubungi bank untuk
memperpanjang deposito.
b.Perpanjangan Biasa
Perpanjangan ini terjadi bila ada kesepakatan antara
bank dengan deposan di kemudian hari saat jatuh
tempo. Perpanjangan ini bisa inisiatif deposan atau
inisiatif bank (home service) untuk nasabah deposan.

PERPANJANGAN
DEPOSITO
BERJANGKA Kedua cara perpanjangan tersebut tidak berbeda
pencatatannya. Bank akan mendebit rekening
deposito lama dan mengkredit rekening deposito
baru. Nomor rekening deposito dan bilyet deposito
tetap sama (menggunakan yang lama). Kecuali suku
bunga deposito berubah ketika terjadi perpanjangan
deposito. Contoh: Kalau deposito atas nama Reni
diperpanjang saat jatuh tempo (31/8-2017), maka
bank akan mencatat:

PENARIKAN DEPOSITO BERJANGKA
SEBELUM JATUH TEMPO Lazimnya deposito ditarik setelah jatuh tempo, sebab dalam perjanjian
sudah tertera jangka waktunya. Namun dalam praktik perbankan,
deposan bisa saja menarik deposito yang masih outstanding. Penarikan
deposito sebelum jatuh tempo dapat mengganggu likuiditas bank, sebab
idealnya bank akan menyiapkan dana untuk membayarkan sesuai
dengan jadwal pembayaran. Oleh karena itu bank umum (konvensional)
mengenakan penalty tertentu terhadap deposan bila penarikan
dilakukan sebelum jatuh tempo. Penalty deposito dicatat sebagai
pendapatan lain-lain bank. Kebijakan mengenai penalty setiap bank
berbeda-beda. Namun secara umum adalah:
a.Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak.
b.Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga setelah pajak.
c.Penalty dihitung sekian persen tertentu dari nominal deposito.

Contoh:
Intan Nawangsasi memiliki deposito berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang nominal
Rp10.000.000, jangka waktu 6 bulan, suku bunga 18% pa. Deposito yang dibuka tanggal 31 Mei
2017, kemudian ditarik kembali oleh Intan Nawangsasi pada tanggal 30 Juni 2017. Perhitungan dan
pencatatan jurnalnya bila:
Penalty dihitung 20% dari bunga sebelum pajak. (Pajak 15%) PENARIKAN DEPOSITO BERJANGKA
SEBELUM JATUH TEMPO

Deposito yang telah dibuka di cabang bank tertentu dapat
dipindahkan ke cabang bank yang sama di kota lain.
Perpindahan ini atas dasar permintaan deposan (misalnya
karena pindah domisill). Perpindahan deposito berjangka
antarkantor cabang menimbulkan hubungan rekening
antarkantor. Di samping itu harus ada alokasi beban bunga
yang sudah berjalan. Alokasi beban bunga dapat
diperhitungkan secara prorata berdasarkan lamanya
pengendapan deposito di suatu cabang. PERPINDAHAN DEPOSITO BERJANGKA
ANTARKANTOR CABANG

Contoh:
Deposito berjangka waktu 6 bulan, nominal Rp10.000.000,
telah dibuka di Bank Mitra Niaga Semarang pada tanggal 31
Mei 2017 dengan suku bunga 18% pa. Pada tanggal 5 Juni
2017 deposito tersebut dipindahkan ke Bank Mitra Niaga
Cabang Solo.Bagaimana alokasi beban bunga dan
pencatatan pada jurnal perpindahan deposito?
Kalau kita perhatikan hari bunga, tanggal pembukaan (31 Mei
2017) sampai tanggal perpindahan (5 Juni 2017) atau selama
5 hari masih berada antara 1 sampai dengan 7 hari, sehingga
menjadi beban Bank Mitra Niaga Semarang sebesar 25%
dari bunga per bulan. Sedangkan untuk Bank Mitra Niaga
Solo akan menanggung bunga Juni 2017 sebesar 75% dari
total bunga Juni 2017. Untuk bulan selanjutnya di Cabang
Solo adalah 100%. Sedangkan perhitungan alokasi beban
bunga adalah : PENARIKAN DEPOSITO BERJANGKA
SEBELUM JATUH TEMPO

Sertifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka yaitu simpanan dana pihak
ketiga/masyarakat dan terikat oleh jangka waktu (fixed time). Perbedaannya adalah sertifikat
deposito diterbitkan atas unjuk (pembawa), sedangkan deposito berjangka diterbitkan atas tunjuk
(nama). Sebagai deposito yang diterbitkan atas pembawa berarti siapa saja boleh menarik sertifikat
deposito selama bisa menunjukkan sertifikat deposito tersebut kepada bank penerbit. Di samping itu
sertifikat deposito dapat diperdagangkan oleh masyarakat setelah mendapat izin dari Bank
Indonesia. Perbedaan yang lain dengan deposito berjangka adalah bahwa bunga sertifikat deposito
diperhitungkan dan dibayarkan di muka. Dengan demikian deposan untuk sertifikat deposito pada
saat membuka deposit tersebut hanya membayar sebesar nilai tunai sertifikat deposito ditambah
sejumlah pajak bunga yang diperhitungkan di muka. Walaupun demikian pencatatan
sertifikat deposito tetap sebesar nilai nominalnya.Nilai tunai sertifikat deposito
ditentukan dengan rumus:
Keterangan:
P = nilai nominal sertifikat deposito
i = tingkat suku bunga sertifikat deposito
t = jangka waktu (dalam hari)SERTIFIKAT DEPOSITO

Contoh:
Tanggal 1 Mei 2017 Diana membeli sertifikat Deposito seri A sebanyak
10 lembar @ Rp 10.000.000 secara tunai pada Bank Mitra Niaga
Semarang. Jangka waktu 3 bulan dengan suku bunga 20% pa. Pajak
bunga 15%.
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui jumlah yang
harus dibayarkan ke bank oleh deposan untuk membuka sertifikat
deposito tersebut, yaitu: Rp100.000.000 - Rp4.047.619 =
Rp95.952.381SERTIFIKAT DEPOSITO

TERIMA KASIH
Tags