Member’s
Stevia (220110070001)
Tika (220110070003)
Risna (220110070009)
Priliana (220110070011)
Isrudwita (220110070017)
Neng Fenny (220110070019)
Yani (220110070149)
Ari (220110070021)
Nurul (220110070039)
Riska (220110070047)
Arief (220110070049)
Nurulita (220110070069)
Hetty (2201100700113)
Fenny (220110070145)
Dewi Resi (220110070147)
Member’s
Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak adalah respon
peradangan kulit akut atau kronik
terhadap paparan bahan iritan
eksternal yang mengenai kulit.
Jenis dermatitis kontak :
–Dermatitis kontak iritan
–Dermatitis kontak alergik
Terjadi karena kulit berkontak
dengan bahan iritan yang pada
kebanyakan orang dapat
mengakibatkan kerusakan sel bila
dioleskan pada kulit pada waktu
tertentu dan untuk jangka waktu
tertentu.
Dermatitis Kontak Iritan dapat
diderita oleh semua orang dari
berbagai golongan umur, ras, dan
jenis kelamin.
Terjadi karena kulit
terpajan/berkontak dengan bahan-
bahan yang bersifat sensitizer
(alergen). Dermatitis kontakalergik
lebih kurang merupakan 20 % dari
seluruh dermatitis kontak.
Penyebab: paling sering berupa bahan
kimia dengan berat molekul kurang
dari 500-1000 Da, yang juga disebut
bahan kimia sederhana. Dermatitis
yang timbul dipengaruhi oleh potensi
sensitisasi alergen, derajat pajanan,
dan luasnya penetrasi di kulit.
Manifestasi klinis
Rasa gatal, terbakar, eritema, edema, papula, vesikel
serta perembesan cairan atau sekret.
Fase subakut :
krusta, pengeringan, pembentukan fisura serta
pengelupasan kulit menggaruk kulitnya
penebalan kulit (likenifikasi) dan pigmentasi
(perubahan warna) akan terjadi Invasi bakteri sekunder
timbul kemudian.
Lokasi terjadinya dermatitis kontak adalah tangan,
lengan, wajah, telinga, leher, badan, genitalia, paha
dan tungkai bawah
Karakter Dermatitis Kontak
KAMUS ISTILAH DERMATITIS
1.Lesi setiap diskontiunitas jaringan patologis atau traumatik atau
hilangnya fungsi suatu bagian.
2.Eritema kemerahan pada kulit dihasilkan oleh kongesti pembuluh
kapiler
3.Edema pengumpulan cairan secara abnormal dalam ruang jaringan
interseluler tubuh
4.Pruritus gatal
5.Denaturasi perubahan sifat yang umum dari suatu bahan
6.Keratin Enzim yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi
7.Fisura belahan/pemisahan, seperti pecah-pecah pada telapak kaki
8.Likenifikasi penebalan
9.Vesikula lepuh kecil biasanya pada Herpes Zimplex
10.Bulae gelembung isinya cairan
11.Papula tonjolan lesi pada kulit yang kecil & padat di permukaan
kulit
12.Skuama jaringan mati dari lapisan tanduk yang terlepas, sebagian
kulit menyerupai sisik. Contoh: ketombe, psoriasis.
patofisiologi
Permeabilitas kapiler
Edema
Vasodilatasi
eritema
Lesi
Gangguan
Integritas Kulit
Gangguan
Body Image
Gatal
Gangguan Rasa Nyaman
Bahan kimiawi, mikroorganisme,faktor
lingkungan
Kontak dengan Kulit
Denaturasi keratin
Lemak lapisan tanduk tersingkir
Perubahan kemampuan kulit
retensi air
Rusaknya sel epidermis
Inflamasi
Pelepasan histamin, sitokin, prostaglandin
Bersatu dengan protein di
epidermis merangsang limfosit T
Pengkajian
Pengkajian
Nama : Ny. Madonna
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Anamnesa
Keluhan Utama : gatal-gatal di sekitar wajah
Faktor pemicu dan pereda : kosmetik
Menanyakan kepada klien apakah gatal atau lesi menyebar atau tidak?
Menanyakan kepada klien mengenai durasi gatalnya?
Menanyakan kepada klien mengenai area lesi?
Menanyakan apakah lesi sering muncul tiba-tiba atau tidak?
Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluh gatal-gatal di sekitar wajah, adanya eritema, bengkak, dan adanya lesi.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat alergi karena penggunaan kosmetik
Ditanyakan apakah pernah mengalami penyakit kulit sebelumnya.
Pengkajian
Riwayat Sosial
Riwayat Pekerjaan ditanyakan apakah klien bekerja di bidang yang berkaitan dengan bahan kimia
Ditanyakan apakah keluhan klien menjadi lebih parah setelah terpapar sinar matahari.
Riwayat Keluarga
Menanyakan apakah ada anggota keluarga yang pernah mengalami dermatitis?
Riwayat Obat
Menanyakan apakah sebelumnya klien mengonsumsi obat dan jenis apa, lalu menanyakan berapa
lamakah obat itu dipakai?
Pengkajian psiko-sosio-spiritual-cultural
Psikososial
Perlu dikaji bagaimana konsep diri klien terutama tentang gambaran/citra diri dan hargai diri. Sering
kali kita jumpai gangguan konsep diri pada klien.
Perlu dikaji tingkat kecemasan klien dan informasi/pengetahuan yang dimiliki tentang penyakit ini.
Biasanya dalam kasus dermatitis, klien merasa rendah diri karena terdapat lesi, edema dan eritema
Pengkajian
8. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kaji bentuk, ukuran, dan warna lesi.
Kaji distribusi dan konsistensi lesi
Adanya eritema, edema
Palpasi
Kaji kedalaman edema
Kaji tekstur lesi
Diagnosa Keperawatan
1.Gangguan Integritas Kulit berhubungan
dengan trauma atau kerusakan
permukaan kulit karena vasodilatasi dan
peningkatan permeabilitas kapiler.
2.Gangguan Rasa Nyaman berhubungan
dengan pruritus.
3.Gangguan body image berhubungan
dengan kerusakan kulit.
4.Kurang pengetahuan tentang program
terapi berhubungan dengan inadekuat
informasi.
Penyuluhan
Untuk mencegah infeksi dan menghindari iritasi ;
1.Daerah yang terkena harus dibersihkan secara teratur dengan air
dan sabun yang lembut.
2.Lepuhan tidak boleh dipecahkan
3.Verban kering juga bisa mencegah terjadinya infeksi.
4.Krim atau salep corticosteroid biasanya bisa meringankan gejala-
gejala dermatitis kontak yang ringan.
5.Tablet corticosteroid kadang digunakan pada kasus yang berat.
6.Pada keadaan tertentu pemberian antihistamin bisa meringankan
gatal-gatal.
7.Memilih kosmetik dengan benar.
Efalizumab
Efalizumab adalah suatu immunosuppressive recombinant
humanized IgG1 kappa isotype monoclonal antibody yang
diekspresikan pada semua leukosit, dan menurunkan ekspresi
CD11a pada permukaan sel. Efalizumab menghambat
pengikatan LFA-1 pada intercellular adhesion molecule-1
(ICAM-1), dengan demikian menghambat adhesi leukosit
pada tipe sel lainnya. Interaksi antara LFA-1 dan ICAM-1
berkontribusi pada permulaan dan pemeliharaan banyak
proses, termasuk aktivasi limfosit T, adhesi limfosit T pada sel
endothelial, dan migrasi limfosit pada sisi inflamasi termasuk
kulit yang mengalami psoriosis.
Penelitian dilatarbelakangi karena diperlukannya suatu terapi
sistemik yang aman dan efektif untuk pasien dengan DA yang
sulit disembuhkan. Adapun untuk mengevaluasi potensi
keamanan dan effikasi efalizumab dialakukan penelitian
permulaan yang prospektif, melibatkan 10 subjek dengan DA
berat. Subjek mendapatkan suatu dosis efalizumab subkutaneus
yang diperlukan yaitu 0,7mg/kg dan diikuti dengan 1,0mg/kg
setiap minggu selama 11 minggu dengan jumlah dosis 12.
Efalizumab
Efalizumab
•Secara keseluruhan, efalizumab ditoleransi dengan baik. 120
dosis diberikan ke 10 subjek dengan kejadian efek samping.
Infeksi bakteri sekunder merupakan efek samping yang paling
sering dijumpai selama penelitian ini.
•Terapi efalizumab memberikan hasil perbaikan yang signifikan
pada pemulihan secara klinis pada enam dari sepuluh subjek
dengan DA berat pada DA. Efalizumab bisa menjadi salah satu
alternative untuk imunosupresan sistemik terkini yang
digunakan bukan untuk menguji keberhasilan dan
keamanannya.
Efaizumab
•Sebagai kesimpulan, efalizumab memberikan harapan untuk
terapi pasien dengan DA sedang sampai berat yang
membutuhkan terapi sistemik. Tingkat keamanan dan nilai
efikasi (kemanjuran) efalizumab lebih menguntungkan
dibanding terapi sistemik lain yang telah digunakan untuk DA.
•efek jangka panjang dari efalizumab?
•penyakit memburuk setelah penghentian terapi ?