dilema etik dalam peran keperawatan .ppt

ssuser01dbde 5 views 21 slides Sep 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

Keputusan etik mengenai kasus dilema etik


Slide Content

KEPUTUSAN ETIK MENGENAI
KASUS DILEMA ETIK :
RAHMAD WAHYUDI

ETIK
Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya manusia
hidup di dalam masyarakat yang menyangkut
aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang
menentukan tingkah laku yang benar, yaitu :
baik dan buruk serta kewajiban dan tanggung
jawab (Ismani, 2001)

Tipe-tipe Etika

Prinsip-prinsip Etik
1.Otonomi
2.Berbuat baik
3.Keadilan
4.Tidak merugikan
5.Kejujuran
6.Menepati janji
7.Kerahasiaan
8.Akuntabilitas

Etika Keperawatan
Etika keperawatan : norma-norma yang
dianut oleh perawat dalam bertingkah laku
dengan pasien, keluarga, kolega atau tenaga
kesehatan lainnya di suatu pelayanan
keperawatan yang bersifat profesional.

Kode Etik Keperawatan
Kode etik keperawatan : suatu pernyataan
komprehensif dari profesi yang memberikan
tuntunan bagi anggotanya dalam
melaksanakan praktek keperawatan baik yang
berhubungan dengan pasien, keluarga,
masyarakat, teman sejawat, diri sendiri, dan
tim kesehatan (Wulan, 2011)

Dilema etik
Dilema etik : suatu masalah yang sulit dimana
tidak ada alternatif yang memuaskan atau
suatu situasi dimana alternatif yang
memuaskan dan tidak memuaskan sebanding

6 pendekatan dapat dilakukan orang yang
sedang menghadapi dilema tersebut, yaitu:
1.Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2.Menentukan isu-isu etika dari fakta
3.Menentukan siapa dan bagaimana orang
atau kelompok yang dipengaruhi dilema
4.Menentukan alternatif yang tersedia dalam
memecahkan dilema
5.Menentukan konsekwensi yang mungkin dari
setiap alternative
6.Menetapkan tindakan yang tepat.

Kerangka Pemecahan Dilema Etik
1.Mengkaji Situasi
2.Mendiagnosa masalah etik moral
3.Membuat tujuan dan rencana
pemecahan
4.Melaksanakan rencana
5.Mengevaluasi Hasil

KASUS
Suatu hari Tn.A dibawa oleh keluarganya ke
salah satu RS dengan gejala demam dan diare
kurang lebih selama 6 hari, sariawan sudah 3
bulan tidak sembuh-sembuh, dan berat
badannya turun secara berangsur-angsur.
Semula Tn. A badannya gemuk tapi 3 bulan
terakhir turun 10 Kg dari berat badan semula.
Tn. A ini merupakan seorang sopir truk yang
sering pergi keluar kota karena tuntutan
kerjaan bahkan jarang pulang, kadang-kadang
2 minggu sekali bahkan sebulan sekali.

Tn. A masuk UGD kemudian dari dokter untuk
dirawat di ruang penyakit dalam karena kondisinya
yang sudah sangat lemas.Keesokan harinya dokter
yang menangani melakukan visit kepada Tn. A, dan
memberikan advice kepada perawatnya untuk
dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan
mengambil sampel darahnya. Tn. A yang ingin tahu
sekali tentang penyakitnya meminta perawat
tersebut untuk segera memberi tahu penyakitnya
setelah didapatkan hasil pemeriksaan.Sore harinya
pukul 16.00 WIB hasil pemeriksaan telah diterima
oleh perawat tersebut dan telah dibaca oleh
dokternya.

Hasilnya mengatakan bahwa Tn.A positif
terjangkit penyakit HIV/AIDS.Kemudian perawat
tersebut memanggil keluarga Tn.A untuk
menghadap dokter yang menangani. Bersama
dokter dan seijin dokter tersebut, perawat
menjelaskan tentang kondisi pasien dan
penyakitnya. Keluarga terlihat kaget dan
bingung.Keluarga meminta kepada dokter
terutama perawat untuk tidak memberitahukan
penyakitnya ini kepada Tn. A. Keluarga takut Tn.
A akan frustasi, tidak mau menerima kondisinya
dan dikucilkan dari masyarakat..

Perawat tersebut mengalami dilema etik
dimana satu sisi dia harus memenuhi
permintaan keluarga namun di sisi lain
perawat tersebut harus memberitahukan
kondisi yang dialami oleh Tn. A karena itu
merupakan hak pasien untuk mendapatkan
informasi

PEMBAHASAN KASUS

1. Mengkaji Situasi
–Tn. A menggunakan haknya sebagai pasien untuk
mengetahui penyakit yang dideritanya sekarang
sehingga Tn.A meminta perawat tersebut memberikan
informasi tentang hasil pemeriksaan kepadanya.
–Rasa kasih sayang keluarga Tn.A terhadap Tn.A
membuat keluarganya berniat menyembunyikan
informasi tentang hasil pemeriksaan tersebut dan
meminta perawat untuk tidak menginformasikannya
kepada Tn.A dengan pertimbangan keluarga takut jika
Tn.A akan frustasi tidak bisa menerima kondisinya
sekarang
–Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada
dua pilihan dimana dia harus memenuhi permintaan
keluarga, tapi disisi lain dia juga harus memenuhi
haknya pasien untuk memperoleh informasi tentang
hasil pemeriksaan atau kondisinya.

2. Mendiagnosa Masalah Etik Moral
–Berdasarkan kasus dan analisa situasi diatas maka
bisa menimbulkan permasalahan etik moral jika
perawat tersebut tidak memberikan informasi
kepada Tn.A terkait dengan penyakitnya karena
itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan
informasi tentang kondisi pasien termasuk
penyakitnya

3. Membuat Tujuan dan Rencana Pemecahan
–Adapun alternatif rencana yang bisa dilakukan antara lain :
–Perawat akan melakukan kegiatan seperti biasa tanpa
memberikan informasi hasil pemeriksaan/penyakit Tn. A
kepada Tn.A saat itu juga, tetapi memilih waktu yang tepat
ketika kondisi pasien dan situasinya mendukung.
–Hal ini bertujuan supaya Tn. A tidak panic yang berlebihan
ketika mendapatkan informasi seperti itu karena
sebelumnya telah dilakukan pendekatan-pendekatan oleh
perawat. Selain itu untuk alternatif rencana ini diperlukan
juga suatu bentuk motivasi/support sistem yang kuat dari
keluarga.Keluarga harus tetap menemani Tn.A tanpa ada
sedikitpun perilaku dari keluarga yang menunjukkan denial
ataupun perilaku menghindar dari Tn. A. Dengan demikian
diharapkan secara perlahan, Tn. A akan merasa nyaman
dengan support yang ada sehingga perawat dan tim medis
akan menginformasikan kondisi yang sebenarnya.

4. Melaksanakan Rencana
a. Autonomy / Otonomi
Pada prinsip ini perawat harus menghargai apa yang menjadi keputusan
pasien dan keluarganya tapi ketika pasien menuntut haknya dan
keluarganya tidak setuju maka perawat harus mengutamakan hak Tn. A
tersebut untuk mendapatkan informasi tentang kondisinya.
b. Benefecience / Kemurahan Hati
Prinsip ini mendorong perawat untuk melakukan sesuatu hal atau
tindakan yang baik dan tidak merugikan Tn. A. Sehingga perawat bisa
memilih diantara 2 alternatif diatas mana yang paling baik dan tepat
untuk Tn. A dan sangat tidak merugikan Tn. A
c. Justice / Keadilan
Perawat harus menerapkan prinsip moral adil dalam melayani pasien.Adil
berarti Tn. A mendapatkan haknya sebagaimana pasien yang lain juga
mendapatkan hak tersebut yaitu memperoleh informasi tentang
penyakitnya secara jelas sesuai dengan konteksnya/kondisinya.

d. Nonmaleficience / Tidak merugikan
Keputusan yang dibuat perawat tersebut nantinya
tidak menimbulkan kerugian pada Tn.A baik secara
fisik ataupun psikis yang kronis nantinya.
e. Veracity / Kejujuran
Perawat harus bertindak jujur jangan menutup-
nutupi atau membohongi Tn.A tentang
penyakitnya.Karena hal ini merupakan kewajiban
dan tanggung jawab perawat untuk memberikan
informasi yang dibutuhkan Tn.A secara benar dan
jujur sehingga Tn. A akan merasa dihargai dan
dipenuhi haknya.

5. Mengevaluasi Hasil
–Alternatif yang dilaksanakan kemudian
dimonitoring dan dievaluasi sejauh mana Tn.A
beradaptasi tentang informasi yang sudah
diberikan.
–Jika Tn. A masih denial maka pendekatan-
pendekatan tetap terus dilakukan dan support
sistem tetap terus diberikan yang pada intinya
membuat pasien merasa ditemani, dihargai dan
disayangi tanpa ada rasa dikucilkan.

TERIMAKASIH
Tags