Anggota Kelompok
Choirunnisa Salsabila
Diandra Alena
Nova Lina
Putri Arifah Basila
Zahra Aulia Effendy
Sindrom dispepsia adalah kondisi berupa gangguan
pencernaan kronis yang ditandai dengan perut terasa
nyeri, kembung, dan begah terutama setelah
mengonsumsi makanan.
Apa itu Dispepsia
-Berjenis kelamin perempuan.
-Stres atau depresi.
-Gangguan cemas.
-Kebiasaan merokok.
-Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.
-Infeksi bakteri Helicobacter pylori pada saluran pencernaan.
-Pola makan yang tidak baik, seperti makan tidak teratur atau terlalu banyak
mengonsumsi makanan pedas dan berlemak.
-Obesitas atau berat badan berlebih.
-Mengidap penyakit pencernaan, seperti GERD, pankreatitis, radang lambung, atau
tukak lambung.
-Efek samping obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, OAINS (ibuprofen atau
aspirin), atau antibiotik.
Penyebab dispepsia
Gejala
Dispepsia
Dispepsia bisa ditandai dengan
beberapa tanda dan gejala, antara
lain:
-Mudah kenyang.
-Perut terasa begah dan kembung
setelah makan.
-Nyeri dan perih pada bagian ulu hati.
-Sensasi panas dan terbakar pada ulu
hati yang bisa menjalar hingga ke
kerongkongan.
-Mual.
Dokter biasanya akan
melakukan sejumlah
tindakan medis untuk
memeriksa serta
mengetahui penyebab
dispepsia yang dialami
oleh pasien. Sejumlah
prosedur pemeriksaan
untuk mendiagnosis
dispepsia adalah:
-Pemeriksaan darah.
-Pemeriksaan feses untuk mendeteksi
keberadaan bakteri Helicobacter pylori
yang memicu terjadinya dispepsia.
-Endoskopi, yaitu prosedur pemeriksaan
dengan memasukkan selang elastis
yang dilengkapi oleh kamera ke dalam
tubuh melalui mulut atau anus. Prosedur
ini dilakukan untuk memastikan adanya
infeksi atau peradangan dalam saluran
cerna yang menyebabkan dispepsia.
Diagnosis Dispepsia
Pengobatan dispepsia dilakukan secara primer maupun sekunder.
Penanganan secara primer dilakukan dengan perubahan pola hidup, seperti:
-Membatasi konsumsi makanan yang bisa menyebabkan terjadinya dispepsia.
-Makan dalam porsi kecil, tetapi sering dan dianjurkan untuk makan 5–6 kali
sehari.
-Membatasi konsumsi kafein dan alkohol.
-Menghindari penggunaan atau konsumsi anti nyeri, seperti aspirin dan
ibuprofen. -Gunakan anti nyeri lain yang lebih aman bagi lambung seperti
parasetamol.
-Mengontrol stres dan rasa cemas.
Pengobatan Dispepsia
Pencegahan dispepsia dilakukan dengan membiasakan pola hidup sehat, seperti:
-Makan dengan porsi kecil tapi sering.
-Kunyah makanan perlahan sebelum ditelan.
-Hindari hal-hal yang bisa memicu dispepsia. Contohnya, mengonsumsi makanan
pedas dan berlemak atau minuman bersoda.
-Berhenti atau tidak merokok
-Menjaga berat badan agar tetap ideal.
-Olahraga secara teratur juga dapat membantu mengurangi risiko berat badan
berlebih dan menjaga agar berat badan tetap ideal.
-Mengatasi stres dan rasa cemas.
Pencegahan
Dispepsia
GERD adalah kondisi ketika asam
lambung naik ke esofagus atau
kerongkongan.
Kondisi yang disebut juga
sebagai penyakit refluks
gastroesofagus ini dapat
menimbulkan nyeri pada
ulu hati, heartburn, serta
berbagai gejala lainnya
pada area dada bagian
bawah dan perut.
02
Orang yang mengidap penyakit
ini biasanya mengalami refluks
asam yang ringan paling tidak
dua kali seminggu, serta
gangguan yang parah paling
tidak sekali dalam seminggu.
03
Apa itu Gerd
01
GERD dapat dialami semua kalangan
usia, baik dewasa maupun anak-anak.
Ketika asam lambung naik, gejala
GERD yang dapat muncul antara lain:
Sensasi terbakar di dada
(heartburn)
Rasa asam atau pahit di mulut
Mual dan muntah
Bau mulut
Suara serak
Nyeri di dada, perasaan sepeti ada angin di
dada, atau nyeri ulu hati hilang timbul
Sakit saat menelan atau kesulitan menelan
Sensasi mengganjal di tenggorokan
Kerongkongan sakit atau meradang
(esofagitis)
Gejala Gerd
•Obesitas
•Kehamilan
•Usia lanjut
•Kebiasaan sering berbaring atau
tidur setelah makan
•Gastroparesis, yaitu melemahnya
otot dinding lambung sehingga
pengosongan lambung melambat
•Gangguan jaringan ikat, misalnya
skleroderma atau lupus
•Penyakit bawaan lahir, seperti
hernia hiatus dan atresia esofagus
Penyebab
Gerd
Penyebab GERD adalah melemahnya
otot LES sehingga tidak mampu
menahan isi lambung atau asam
lambung agar tidak naik ke
kerongkongan. Jika terjadi terus-
menerus, kondisi ini dapat
mengiritasi lapisan kerongkongan
hingga menyebabkan peradangan.
Bebeeapa hal yang
menjadi penyebab
Gerd
Pencegahan GERD dapat dilakukan
dengan perbaikan pola makan, minum,
dan gaya hidup. Beberapa upaya yang
bisa dijalankan adalah
Jaga berat badan agar tetap ideal.
Turunkan berat badan jika menderita
obesitas.
Hindari makanan berlemak atau berbumbu
pedas, serta minuman dengan rasa asam,
berkafein, beralkohol, atau berkarbonasi.
01 02
Jangan langsung berbaring atau tidur
setelah makan, setidaknya sampai 2–3
jam.
Batasi penggunaan obat-obatan,
seperti aspirin, ibuprofen, atau
naproxen
Jangan merokok.
03
Pencegahan Gerd
GERD umumnya bisa sembuh sendiri dengan
perbaikan pola hidup dan menjauhi
kebiasaan yang dapat memicu atau
memperparah GERD. Penggunaan obat maag
yang dijual bebas juga bisa membantu
mengatasi GERD.
Menurunkan berat badan bila menderita
obesitas
Menghindari makanan dan minuman
penyebab asam lambung naik, seperti
makanan berlemak, serta minuman
berkafein dan beralkohol
Makan secara perlahan dalam
porsi kecil, tetapi sering
Tidak membungkuk, duduk
bersandar, atau berbaring,
setidaknya sampai 2 jam setelah
makan
Menghindari penggunaan pakaian
ketat agar tidak menekan perut
Tidak merokok
Membatasi atau menghindari
konsumsi minuman beralkohol
01
02
03 04
Pengobatan Gerd
Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang
menimbulkan rasa tidak nyaman di perut bagian atas
atau dada setelah mengonsumsi makanan atau
minuman tertentu.
Sedangkan GERD, merupakan kondisi naiknya
asam lambung menuju esofagus yang
menyebabkan nyeri ulu hati atau sensasi terbakar
di dada.
Perbedaan Dispepsia
dan Gerd
Gejala dispepsia meliputi nyeri
perut, mual, muntah, rasa tidak
nyaman setelah makan, perut
kembung, nafsu makan hilang,
nyeri di perut atau dada, serta
terasa ada makanan yang
kembali ke kerongkongan. Gejala GERD, ditandai
dengan nyeri di ulu hati,
berupa sensasi terbakar
yang disertai sulit menelan,
mual, atau rasa pahit di lidah.
Gejala Dispepsia
Gejala Gerd
Perbedaan gejala
Dispepsia dan Gerd
Pengertian, Penyebab, Gejala, Diagnosis, pengobatan,
dan pencegahan bersumber dari
https://www.siloamhospitals.com/informasi-
siloam/artikel/apa-itu-dispepsia
Pengertian Gerd, penyebab Gerd, pengobatan
Gerd, pencegahan
https://www.alodokter.com/gerd
Daftar pustaka
Perbedaan Dispepsia dan Gerd, perbedaan gejala
Dispepsia dan Gerd.
https://www.halodoc.com/artikel/kenali-
perbedaan-antara-dispepsia-dan-gerd