Nomenclatur dan bentuk obat Nama obat Nama kimia Memberi gambaran pasti komposisi obat (asetil salisilat, acetaminofen) Nama generik Diberikan pada pabrik yang pertama kali memproduksi obat tersebut Nama dagang/merek/pabrik Nama yang digunakan pabrik untuk memasarkan obat tersebut
Nomenclatur dan bentuk obat Klasifikasi obat Sumber obat : Hewan, Tumbuhan Bahaya yang ditimbulkan : Obat bebas, bebas terbatas, terbatas Khasiat Obat Cara Pemakaian : Salep, Tetes mata Bentuk Sediaan : Tablet, Serbuk, Cair
Klasifikasi Obat Berdasarkan Sumber Obat Obat yang berasal dari Alam : Tanaman Jamu , ganja Hewan Insulin, minyak ikan , madu Mineral Belerang , zat besi , garam Mikroorganisme Penicilline , Streptomicin Obat yang dibuat oleh manusia Obat semi sintetik Obat yang dari alam dan disintesa lebih lanjut untuk mendapat efek yang dikehendaki Kodein , Ampicillin Obat sintetik Obat yang dibuat secara sintetik Paracetamol , fenobarbital
Klasifikasi Obat Berdasarkan Bahaya yang timbul Obat keras ( daftar G) Hanya dpt dibeli diapotek dg resep dokter G= gevaarlijk = berbahaya Tanda : lingkaran bulat merah dg garis tepi hitam dg huruf K menyentuh garis tepi Obat bebas terbatas ( daftar W) W= warrschuwing = peringatan Tanda : lingkaran biru dg garis tepi berwarna hitam Peraturan dan pengawasan lebih lunak Bisa dibeli diapotik / toko obat
Klasifikasi Obat Berdasarkan Bahaya yang timbul Obat bebas Tanda : lingkaran hijau dg garis tepi berwarna hitam Bisa dibeli tanpa resep dokter Obat psikotropika Harus dg resep dokter Sebagai obat penenang Obat Narkotika Harus dengan resp dokter Dapat menyebabkan ketergantungan bila disalahgunakan
Klasifikasi Obat Berdasarkan Cara Pemakaiannya Obat dalam Obat yang cara pemakaiannya ditelan melalui mulut Diberi etiket warna putih Obat luar Obat yang cara pemakaiannya melalui kulit, dubur, vagina, telinga, dll Diberi etiket biru
Enam hal yang benar dalam pemberian obat Benar Klien Pastikan klien Bedakan klien dengan nama yang sama Benar Obat Pastikan obat dengan resep dokter Pastikan perintah pengobatan tertulis Hindari kesalahan dg baca label obat sebanyak 3X: saat melihat kemasan , sebelum dituang , sesudah dituang Benar Dosis Hitung dosis dengan benar , bila ragu tanyakan pada petugas lain Benar waktu Berikan obat sesuai dengan waktunya
Enam hal yang benar dalam pemberian obat Benar rute Berikan obat sesuai dengan perintah pengobatan IM : intramuskular IV : intravaskuler SC : subcutan SL : sublingual PO : peroral VAG : vagina dll Benar dokumentasi Catat semua tindakan yang telah diberikan Jenis obat Dosis Rute Waktu tanggal Catat respon klien terhadap pengobatan
Prosedur Pemberian Obat yang Benar Persiapan Cuci tangan sebelum menyiapkan pengobatan Periksa riwayat adanya alergi Periksa perintah pengobatan dengan melihat perintah dokter/ kartu obat Periksa label tempat obat sebanyak 3X Periksa tanggal kadaluarsa pada label obat, penggunaan jika obat masih berlaku Periksa ulang perhitungan dosis obat Tuang tablet atau kapsul dalam tutup obat
Prosedur Pemberian Obat yang Benar Pemberian Periksa identitas klien melalui papan nama/ gelang identitas Untuk obat peroral, tawarkan batu es untuk membaalkan pengecap rasa sewaktu memberikan obat yang rasanya tidak enak Berikan obat yang hanya anda persiapkan Bantu klien mendapatkan posisi yang tepat (tergantung dari rute pemberian obat) Jika memberikan obat pada sekelompok klien, berikan obat terakhir pada klien yang membutuhkan bantuan ekstra Jika lewat injeksi, buang jarum dan tabung suntik pada tempat yang tepat
YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN PADA SAAT MEMBERIKAN OBAT Jangan sampai konsentrasi terpecah sewaktu mempersiapkan obat Jangan memberikan obat yang dikeluarkan oleh orang lain Jangan mengeluarkan obat dari tempat obat dengan label yang sulit dibaca atau labelnya terlepas sebagian atau hilang Jangan memindahkan obat-obat dari satu tempat ke tempat lain Jangan memberikan obat yang tanggalnya telah kadaluarsa
YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN PADA SAAT MEMBERIKAN OBAT Jangan menduga-duga mengenai obat dan dosis obat , tanyakan jika ragu-ragu Jangan memakaiobat yang telah mengendap , berubah warna Jangan tinggalkan obat-obatan yang telah dipersiapkan Jangan berikan suatu obat kepada klien , jika klien tersebutmemiliki alergi Jangan memanggil nama klien sebagai satu-satunya cara untuk mengidentifikasi Jangan berikan obat , jika klienmenyatakan obat tersebut berlainan dengan obat yang telah diterima sebelumnya , periksa perintah pengobatan
DOSIS = TAKARAN Banyaknya obat yang boleh diberikan/dipergunakan kepada pasien untuk 1x pakai / untuk sehari. Sejumlah obat yg memberikan efek terapeutik pd pasien dewasa Dosis Obat
Setiap obat memiliki aturan dosis sendiri, yang mana dosis tersebut merupakan dosis terapi atau dosis yang bisa memberikan efek penyembuhan. Dosis sendiri sebenarnya bersifat individual, karena satu orang dengan yang lain mungkin akan memerlukan dosis berbeda karena kondisinya. Katakanlah orang yang mengalami gangguan ginjal atau orang yang sudah lansia sehingga fungsi ginjalnya mulai berkurang, dosis yang dibutuhkan lebih kecil daripada orang dewasa normal. Sedangkan jika penyakit seseorang cukup berat, mungkin ia memerlukan dosis lebih tinggi dari orang lainnya.
Selain dosis terapi, dikenal juga dosis toksik dan dosis letal . Dosis toksik artinya dosis yang bisa memberikan efek toksik/racun, sedangkan dosis letal adalah dosis yang bisa menyebabkan kematian. Jarak antara dosis terapi dengan dosis toksik pada setiap obat berbeda-beda, ada yang rentangnya sempit, ada yang rentangnya lebar. Rentang tadi sering diistilahkan sebagai indeks terapi . Semakin lebar indeks terapi berarti jarak antara dosis terapi dengan dosis toksik semakin lebar. Implikasinya, obat lebih aman, karena peningkatan dosis tidak segera menyebabkan gejala keracunan. Obat-obat penenang/obat tidur termasuk obat yang indeks terapinya lebar.
Dosis awal/permulaan : dosis obat untuk memulai terapi, sehingga dapat mencapai konsentrasi terapeutik dalam tubuh yang menghasilkan efek klinis. Dosis pemeliharaan/maintanance : dosis obat yang dibutuhkan untuk mempertahankan efek klinik atau terapeutik obat yang sesuai dengan rencana. Dosis maksimum Dosis toxic Istilah Dosis
1. Faktor obat •Sifat fisika obat : daya larut obat dalam air/lemak, kristal/amorf. •Sifat kimiawi : asam, basa, garam, ester, pH, pKa. 2. Cara pemberian obat 3. Faktor penderita Faktor yang mempengaruhi penentuan dosis obat • Umur (Dewasa, anak atau bayi) • Berat badan • Jenis kelamin • Sifat penyakit/patofisiologi • Kondisi pasien(hamil, menyusui) • Jenis obatnya • Adiksi dan sensitifitas Faktor yang mempengaruhi penentuan dosis obat
Persen berat/berat 10 persen zat a dalam obat a+b 10 gram zat a ditumbuk dalam 90 gram zat b Persen Berat/volume 1 gram morphine dalam 10 ml hcl. Persen volume/volume Alkohol 40 persen, 40 ml alkohol dengan 60 ml air Persen volume/berat Arti Persen dalam obat
Kapsul : Langsung dosis per kapsul. Tablet dosis dalam mg atau gram Ex sediaan : parasetamol 500 mg/1 g, ctm 500 mg Contoh Order Dokter : Parasetamol 5o mg/kgBB/hari, BB ( Dewasa 60 Kg ) Dosis yang diberikan : 50 x 60 = 300 mg/hari Dengan sediaan obat tablet parasetamol 1 g, maka jumlah obat yang diberikan 3x1 g. Obat Oral
CTM 0,2 mg/KgBB/hari BB pasien 50 Kg, sediaan CTM 5 mg Berapa kali diberikan dalam sehari ? Aspirin 10 mg/KgBB/hari BB 90 Kg, Sediaan 300 Mg Berapa kali diberikan dalam sehari ? Dosis resep dokter ( mg/KgBB/hari ) x BB : Ketersediaan = Jumlah kali minum obat (per Hari). Soal
Obat dalam vial
Obat diberikan dalam satuan mg, sediaan dalam cair ml. Pastikan dosis dokter (mg), Cek kadar obat (mg) dalam sediaan ampul (ml). Hitung berdasar rumus diatas. Pasien anoreksia memerlukan metoclopramide 2,5 mg untuk satu kali injeksi. Tersedia ampul meto 2 ml dengan konsentrasi obat 5 mg/ml. Berapa ml yang diberikan? Berapa persen dari keseluruhan obat dalm ampul yang diberikan?
Satu Syring Injeksi 5ml/5cc telah terisi obat ranitidin 500 mg. Satu kali pemberian pasien membutuhkan ranitidin 200 mg. Berapa cc yang diberikan kepada pasien ? Jumlah obat 500mg/5ml atau 100 mg/1 ml Pasien memerlukan 200 mg 200 mg x 1ml/100mg = 2 ml atau 2/5 bagian siring injeksi. Obat dalam Syring Injeksi
Sebuah infus 1liter terdapat obat A 5 Gram habis dalam 5 Jam. Berapa teteskah/menit? Jumlah obat 5 gr/1000ml atau 0,5 gr/100 ml Habis dalam 5 jam atau 5x60 = 300 menit. dalam 1 menit ada 1000ml:300m = 3,3 ml Tetesan Infus : 1 ml = 20 tetes (dewasa) atau 1 tetes = 0,05 ml Jumlah tetesan infus/ menit = 20 tetes/ml x 3,3 = 66 tetes/menit Obat dalam Infus
1. Hitung jumlah cairan yang harus habis dalam 1 menit 2. Kalikan dengan faktor tetes infus
Dosis yang diberikan kepada anak berbeda dengan orang tua Alasan utama adalah BB yang jauh berbeda Proses metabolisme obat yang belum sempurna Daya tahan tubuh yang masih kurang sempurna Dosis anak
Penentuan dosis pada anak-anak merupakan masalah yang tiada akhirnya , karena adanya keadaan-keadaan yang berbeda seperti umur , berat badan , tinggi badan , keadaan gizi , berat ringannya penyakit dan masih banyak lagi . Berbagai macam formula dicari dan diciptakan , tetapi ternyata tidak ada satupun yang sempurna