edukasi tawonnn tawon tawon tawon taonkdkdkdkl

AnastasiaMudita 0 views 48 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 48
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48

About This Presentation

hhhhh


Slide Content

CONFIDENTIAL. This document contains trade secret information. Disclosure, use or reproduction outside Cargill or inside Cargill, to or by those employees who do not have a need to know is prohibited except as authorized by Cargill in writing.

CONFIDENTIAL. This document contains trade secret information. Disclosure, use or reproduction outside Cargill or inside Cargill, to or by those employees who do not have a need to know is prohibited except as authorized by Cargill in writing. Emergency Action Plan (EAP)

Tujuan Training Tujuan training : Mengetahui dasar-dasar dalam melakukan pertolongan terhadap diri sendiri atau rekan kerja apabila terjadi kecelakaan Mengetahui dasar pertolongan terhadap korban tidak sadarkan diri Megetahui alur pelaporan kecelakaan dalam Emergency System CTP dan peran saat terjadi suatau keadaan darurat. Memastikan setiap karyawan dapat menolong korban atau mengurangi perparhan luka sebelum tim EMS tiba di lokasi kejadi.

Emergency Respon Plan 3 Incident Occur Bystander/ First Aider Menghubungi Paramedic EMS Di ER Room dan Melakukan First Aid Role and Responsibility of Bystander What things must be informed by bystander Paramedic EMS (Dispatcher) Menerima informasi, Memberikan instruksi kepada Bystander, Mengarhkan EMR Role and Responsibility Of Dispatcher EMR & Ambulance Menuju ke lokasi kejadian kecelakaan Role & Responsibility Of EMR EMR & Ambulance Tiba di lokasi kejadian dan melakukan : Role & Responsibility Of EMR Primary Assassment & Treatment Pengisian EMS Patient Care Report Komunikasi dengan Klinik untuk persiapan evakuasi ke klinik ER Room/ AEMT Serah terima pasien antara EMR dan Doctor/Parmedic EMS di ER Room Role & Responsibility of ER Room Team / AEMT Need to do : Serah terima pasien dan Cek kelengkapan Isi EMS Patient Care Report. Pastikan waktu pemberian Tindakan atau obat tercatat detail Tentukan Kategori Triage Lakukan Re-Assassment terhadap Primary Assassment yang telah di lakukan tim EMR Lakukan Secondary Assassment & Pemeriksaan Penunjang, sesuai dengan fasilitas yang tersedia dan kebutuhan diagnostic Lakukan pengobatan/treatment dan stabilisasi pasien Lakukan Persiapan dokumen meliputi Catatan Rekam Medis, surat rujukan, identitas diri pasien, dsb. Jika pasien perlu untuk di rujuk ke RS Lakukan Komunikasi ke RS, mengenai rujukan yang akan di lakukan. Setelah semua dokumen dan pasien Transportable, Rujuk pasien ke RS.

4 First Response (by whistle / shout for help) Clinic Location BP KBK H ospital R eferral Perlu rujukan ke Rumah Sakit ? Puncture by thorn Falling debris etc I n cid e n t Massive bleeding Snakebite Spine injury Unconscious Y es Y es No No No Handover Foreman B u n chc h ec k er Assistant EHSS OU mgr - Employee Need Ambulance ? First Aider Perlu penanganan langsung oleh dokter? Bystander System Activation Provider 30 Menit EMERGENCY RESPONSE PLAN / RENCANA TANGGAP DARURAT ONEKALIMANTAN Dalam rentan waktu 30 menit penolong harus dapat melakuan Tindakan pertolongan kepada korban dengan tetap mendapatkan arahan instruksi dari EMS melalui HT atau telephon.

Ruang Lingkup Training Training ini akan memberikan cara pertolongan umum terkait kecelakan ; Penanganan Luka atau Pendarahan Gigitan Ular Gigitan Tawon Dan Lebah Cidera Tulang Belakang Kondisi korban tidan sadarkan diri melalui Bantuan Hidup Dasar (BHD).

1. Perdarahan Perdarahan digolongkan berdasarkan pembuluh darah : Perdarahan Nadi – Merah terang dan memancar Perdarahan Pembuluh balik – Merah gelap, keluar perlahan atau menetes Perdarahan Kecil - Merembes Perdarahan digolongkan berdasarkan Letaknya : Perdarahan Luar Perdarahan Dalam

Perdarahan Dalam Penanganan: Kompres es – mengurangi bengkak dan rasa sakit Bila perdarahan dalam hebat Monitor tanda-tanda syok, bila jejas tampak di bagian perut, maka lakukan pengukuran lingkar perut. Jika tidak ada meteran, gunakan kain kasa ataupun pita dan beri tanda, untuk selanjutnya bisa di berikan ke pada tim medis Panggil bantuan medis

Penanganan Perdarahan Luar Penanganan dengan Rumus 3TB : Tekan Langsung (T) Tinggikan (T) Tekan Titik tekan (T) Balut tekan (B) PERHATIAN ! TORNIKET HANYA digunakan BILA langkah2 penghentian darah sudah dilakukan tetapi gagal. Tindakan ini harus atas konfirmasi dengan EMS

© 2016 Cargill, Incorporated. All rights reserved. Safety Committee Meeting – Oct 2016 ERP For Bleeding Patient 9 Trauma/Bleeding Patient Bystander/ First Aider: DRSABC for Bleeding D-anger : Pastikan aman lingkungan, diri sendiri dan korban. Dan instruksikan korban untuk tidak panik dan pertahankan posisi korban/imobilisasi R-espone : Panggil korban, atau beri rangsang nyeri S-end For Help : Hubungi paramedic EMS/ Dispatcher melalui HT . Beri informasi sesuai What things must be informed by bystander A-irway : Cek jalan napas dari gumpalan darah, lendir atau benda asing. Lakukan jawtrust, head tilt, chin lift manuver. B- Breathing : Perhatikan Gerakan dada. Dengarkan dan rasakan tidak di anjurkan di masa pandei covid 19 C-irculation : Periksa sumber perdarahan atau luka. Lakukan deep atau press bandage pada luka dengan perdarahan aktif . Jika ditemukan jejas pada daerah perut, lakukan pengukuran lingkar perut. Selama melakukan Assasment DRABC, tetap koordinasi dengan Dispatcher dan ikuti semua instruksi Dispatcher Paramedic EMS (Dispatcher) Menerima informasi, Memberikan instruksi kepada Bystander, Mengarhkan EMR Role and Responsibility O f Dispatcher Role & Responsibility Of EMR EMR & Ambulance Menuju ke lokasi kejadian kecelakaan EMR & Ambulance Tiba di lokasi kejadian dan melakukan : Role & Responsibility Of EMR D-anger : Patikan aman lingkungan, diri sendiri dan korban R-esponse : Panggil korban, atau beri rangsang nyeri A-irway & C-spine control: Periksa jalan napas, lakukan suction, pasang guedel, beri bantuan napas dengan bagging, pasang neck collar dan pindahkan ke long spine board. B-reathing : Pastikan dada mengembang simetris Circulation & CPR : Periksa nadi dan perfusi jaringan distal dari luka. Evaluasi deep/ press bandage yang telah dilakukan. Pasang IV line jika perdarahan banyak dan menyebabkan tekanan darah turun atau menunjukan syok. Lakukan CPR jika tidak ditemukan nadi. D-isability & nerve : Periksa GCS, Periksa pupil mata dengan pen light. E-nvironment : J aga suhu tubuh korban. Pengisian EMS Patient Care Report Komunikasi dengan Klinik untuk persiapan evakuasi ke klinik ER Room/ AEMT Serah terima pasien antara EMR dan Doctor/Parmedic EMS di ER Room Role & Responsibility of ER Room Team / AEMT Need to do : Serah terima pasien dan Cek kelengkapan Isi EMS Patient Care Report. Pastikan waktu pemberian Tindakan atau obat tercatat detail Tentukan Kategori Triage Lakukan Re-Assassment terhadap Primary Assassment yang telah di lakukan tim EMR Lakukan Secondary Assassment & Pemeriksaan Penunjang, sesuai dengan fasilitas yang tersedia dan kebutuhan diagnostic Lakukan pengobatan/treatment dan stabilisasi pasien Lakukan Persiapan dokumen meliputi Catatan Rekam Medis, surat rujukan, identitas diri pasien, dsb. Jika pasien perlu untuk di rujuk ke RS Lakukan Komunikasi ke RS, mengenai rujukan yang akan di lakukan. Setelah semua dokumen dan pasien Transportable, Rujuk pasien ke RS.

Latihan Untuk Penangan Luka Praktekkanlah cara penanganan luka sesuai gambar di bawah ini dan dapatkan umpan balik dari Dokter atau paramedis sebagai tim penilai apakah Tindakan pertolongan yang dilakukan sudah benar.

2. Penangan Gigitan Ular Prinsip untuk pertolongan penanganan gigitan ular, yaitu : Jangan insisi luka gigitan. Jangan sedot bisa. Jangan beri bahan kimia. Jangan kompres dengan es. Jangan pasang tourniquet. Jika pasien datang dengan TOURNIQUET selalu periksa kondisi perfusi jaringan. Lakukan Pemeriksaan CRT (Capillary Refil Time) dan Finger Oximetry

PERTOLONGAN PERTAMA PADA GIGITAN ULAR Korban digigit ular Tenangkan korban Kenali jenis ular HANYA JIKA MEMU N GK I NKAN (Jangan dikejar/ dibunuh) Lak u kan l ah Batasi pergerakan bagian yang tergigit Telepon ambulance JANGAN!! Dibawa ke dukun D i h i sap D i sa y at Diberi dedaunan Diikat terlalu kencang Dibakar

© 2016 Cargill, Incorporated. All rights reserved. Safety Committee Meeting – Oct 2016 ERP For Snake Bite 13 Trauma/Snake Bite Bystander/ First Aider: DRSABC for Snake Bite D-anger : Pastikan aman lingkungan, diri sendiri dan korban, identifikasi jenis ular yang menggigit korban dan instruksi korban untuk tidak banyak bergerak R-espone : Panggil korban, atau beri rangsang nyeri S-end For Help : Hubungi paramedic EMS/ Dispatcher melalui HT . Beri informasi sesuai What things must be informed by bystander A-irway : Cek jalan napas dari gumpalan darah, lendir atau benda asing. Lakukan jawtrust, head tilt, chin lift manuver. B- Breathing : Perhatikan Gerakan dada. Dengarkan dan Rasakan tidak di anjurkan dimasa pandemic covid 19 C-irculation : Identifikasi dan imobilisasi lokasi gigitan ular. Selama melakukan Assasment DRABC, tetap koordinasi dengan Dispatcher dan ikuti semua instruksi Dispatcher Paramedic EMS (Dispatcher) Menerima informasi, Memberikan instruksi kepada Bystander, Mengarhkan EMR Role and Responsibility O f Dispatcher EMR & Ambulance Menuju ke lokasi kejadian kecelakaan Role & Responsibility Of EMR EMR & Ambulance Tiba di lokasi kejadian dan melakukan : Role & Responsibility Of EMR D-anger : Patikan aman lingkungan, diri sendiri dan korban R-esponse : Panggil korban, atau beri rangsang nyeri A-irway & C-spine control: Periksa jalan napas, lakukan suction, pasang guedel, beri bantuan napas dengan bagging, pasang neck collar dan pindahkan ke long spine board. B-reathing : Pastikan dada mengembang simetris Circulation & CPR : Periksa tanda-tanda toksik bisa ular, evaluasi pemasangan imobilisasi, ukur RPP yang terjadi.Lakukan CPR jika tidak ditemukan nadi. D-isability & nerve : Periksa GCS, Periksa pupil mata dengan pen light. E-nvironment : J aga suhu tubuh korban dan pastikan imobilisasi tidak terlalu longgar dan juga tidak terlalu ketat sehingga tidak menyebabkan Compartment syndrom Pengisian EMS Patient Care Report Komunikasi dengan Klinik untuk persiapan evakuasi ke klinik ER Room/ AEMT Serah terima pasien antara EMR dan Doctor/Parmedic EMS di ER Room Role & Responsibility of ER Room Team / AEMT Need to do : Serah terima pasien dan Cek kelengkapan Isi EMS Patient Care Report. Pastikan waktu pemberian Tindakan atau obat tercatat detail Tentukan Kategori Triage Lakukan Re-Assassment terhadap Primary Assassment yang telah di lakukan tim EMR Lakukan Secondary Assassment & Pemeriksaan Penunjang, sesuai dengan fasilitas yang tersedia dan kebutuhan diagnostic Lakukan pengobatan/treatment dan stabilisasi pasien Lakukan Persiapan dokumen meliputi Catatan Rekam Medis, surat rujukan, identitas diri pasien, dsb. Jika pasien perlu untuk di rujuk ke RS Lakukan Komunikasi ke RS, mengenai rujukan yang akan di lakukan. Setelah semua dokumen dan pasien Transportable, Rujuk pasien ke RS.

Bebad T ekan dan I mobilisasi

3. Penangan an Gigitan Tawon Dan Lebah (Vespa affinis Dan Apis Dorsata ) TAWON LEBAH

Perbedaan Tawon dan Lebah Tawon Lebah Ukuran lebih ramping Lebih gemuk Bisa menyengat berkali-kali Hanya menyengat satu kali. Setelah meyengat lebah mati Soliter Berkelompok Reaksi yang ditimbulkan : envenomasi Reaksi yang ditimbulkan : Reaksi alergi/anafilaksis Memanggil koloninya dengan menggunakan feromon ( hormon pertemanan) Tidak memiliki hormon feromon Sarang tertutup dan dapat ditemukan letak rendah atau tinggi Sarang terbuka dan letaknya tinggi

Vespa Affinis ( Tawon Ndas ) A-B. KENALI JENIS & SIFAT TAWON Vespa YANG “BERBAHAYA” V. affinis V. tropica V. analis V. velutina Non Vespa Tertutup + Terbuka Tertutup Terbuka Tertutup + Terbuka Terbuka Dataran rendah Dataran rendah Datar rendah Datar tinggi Dataran rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Insectivora + Super- scavanger Insectivora + Scavanger Insectivora + Scavanger Insectivora + Scavanger Insectivora Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah KARAKTER JENIS TIPE BERSARANG KETINGGIAN TINGKAT ADAPTASI PERILAKU MAKAN FREKUENSI PEMECAHAN KOLONI

Fase Lokal Nyeri, Edema ( bengkak), Eritem ( kemerahan)

- Sekunder Infeksi - Multiple sting - Sistemik

FIRST AID Berlari menjauh dari sarang kurang lebih 1-2 meter Kompres dengan es disekitar area sengatan dan rawat luka Lepaskan semua perhiasan sebelum bagian tubuh yang terkena sengatan membengkak . Bawa ke fasilitas kesehatan / klinik untuk penanganan lebih lanjut . Rawat luka bekas sengatan

PERHATIAN!! Melakukan first aid yang benar pada sengatan tawon . JIka sengatan > 2 wajib segera ke tempat pelayanan kesehatan . Jika sengatan < 2 namun bergejala tetap berobat ke ukk terdekat Jika ada tanda-tanda sesak , kemerahan , bengkak atau susah buang air kecil maka perlu diwaspadai sebagai TANDA GEJALA SISTEMIK

Korban sengatan tawon Bystander/First Aid for sengatan tawon D : Pastikan aman lingkungan, diri, dan korban, lari menjauhi sarang tawon sekitar 1-2 meter, periksa berapa banyak sengatan R : cek respon korban atau beri rangsang nyeri S-end for help : Panggil bantuan dengan membunyikan pluit sebanyak 3x Airway : cek jalan napas Breathing : Cek gerakan dinding dada Circulation : periksa nadi Selama melakukan DRSABC tetap koordinasi dengan dispatcher dan ikuti semua instruksi dispatcher Paramedic EMS (Dispatcher) Menerima informasi, Memberikan instruksi kepada Bystander, Mengarhkan EMR Role and Responsibility O f Dispatcher EMR & Ambulance Menuju ke lokasi kejadian kecelakaan Role & Responsibility Of EMR EMR & Ambulance Tiba di lokasi kejadian dan melakukan : Role & Responsibility Of EMR D-anger : Pastikan aman lingkungan, diri sendiri dan korban R-esponse : Panggil korban, atau beri rangsang nyeri A-irway & C-spine control: Periksa jalan napas . B-reathing : Pastikan dada mengembang simetris Circulation & CPR : Periksa nadi tanda-tanda envenom asi -Disability & nerve : Periksa GCS, Periksa pupil mata dengan pen light. E-nvironment : J aga suhu tubuh korban Pengisian EMS Patient Care Report Komunikasi dengan Klinik untuk persiapan evakuasi ke klinik ER Room/ AEMT Serah terima pasien antara EMR dan Doctor/Parmedic EMS di ER Room Role & Responsibility of ER Room Team / AEMT Need to do : Serah terima pasien dan Cek kelengkapan Isi EMS Patient Care Report. Pastikan waktu pemberian Tindakan atau obat tercatat detail Tentukan Kategori Triage Lakukan Re-Assassment terhadap Primary Assassment yang telah di lakukan tim EMR Lakukan Secondary Assassment & Pemeriksaan Penunjang, sesuai dengan fasilitas yang tersedia dan kebutuhan diagnostic Lakukan pengobatan/treatment dan stabilisasi pasien Lakukan Persiapan dokumen meliputi Catatan Rekam Medis, surat rujukan, identitas diri pasien, dsb. Jika pasien perlu untuk di rujuk ke RS Lakukan Komunikasi ke RS, mengenai rujukan yang akan di lakukan. Setelah semua dokumen dan pasien Transportable, Rujuk pasien ke RS.

4 . Cidera tulang belakang dan penangananya Cidera belakang umumnya terbagi menjadi 5 group, diantaranya : 1. Leher(C1-C7) 2 Dada(T1-T12) Perut (L1-L5) duduk (S1-S5) ekor Selalu Curiga Cedera Tulang Belakang, jika korban baru saja : Tabrakan kecepatan tinggi Jatuh dari ketinggian Pasien tidak sadar Multi trauma Gangguan neurologis Nyeri pada tulang belakang

PRIORITAS PENANGANAN Semua pasien dengan penurunan kesadaran selalu dicurigai sebagai cidera spinal dan tidak boleh di mobilisasi Prioritas C-Spine Control Cek tulang belakang Jika Pasien dalam kondisi sadar, instruksikan untuk tidak mencoba bergerak dan tanyakan apakah ada nyeri atau tegang di leher, punggu atau pinggang. Kemudian tanyakan apakah ada rasa kesemutan, numb (kebas, baal), lemah otot, tdk mampu digerakan, atau minta pasien menggerakan jari-jari tangan ataupun jari kaki. Bila ada maka besar kemungkinan hal ini di sebabkan adanya Cidera tulang belakang Lakukan C-Spine Control dengan memasang collar neck dan evakuasi pasien menggunakan alas yang keras dan rata atau spine board. Dan lakukan Teknik Logroll yang tepat saat memindahkan pasien.

Posisi kepala Hand stabilizer Neck collar Log Roll Group Mobilization Long Spine Board, Prioritas C Control Spine

© 2016 Cargill, Incorporated. All rights reserved. Safety Committee Meeting – Oct 2016 ERP For Spinal Cord Injury 18 Spinal Cord Innjury Bystander/ First Aider: DRSABC for Spinal Cord Injury D-anger : Pastikan aman lingkungan, diri sendiri dan korban, instruksikan agar pasien tidak mencoba bergerak. R-espone : Panggil korban, atau beri rangsang nyeri S-end For Help : Hubungi paramedic EMS/ Dispatcher melalui HT . Beri informasi sesuai What things must be informed by bystander A-irway & C-spine Control : Cek jalan napas dari gumpalan darah, lender atau benda asing. Lakukan jawtrust. Pertahankan posisi Kepala dan leher, lakukan imobilisasi dengan Collar neck. B- Breathing : Perhatikan Gerakan dada. Dengarkan dan Rasakan tidak dianjurkan di masa pandemic covid 19 C-irculation : Periksa pulsasi, perfusi jaringan dan tekanan darah. Periksa apakah ada luka terbuka. Selama melakukan Assasment DRABC, tetap koordinasi dengan Dispatcher dan ikuti semua instruksi Dispatcher Paramedic EMS (Dispatcher) Menerima informasi, Memberikan instruksi kepada Bystander, Mengarhkan EMR Role and Responsibility O f Dispatcher Role & Responsibility Of EMR EMR & Ambulance Menuju ke lokasi kejadian kecelakaan EMR & Ambulance Tiba di lokasi kejadian dan melakukan : Role & Responsibility Of EMR D-anger : Patikan aman lingkungan, diri sendiri dan korban R-esponse : Panggil korban, atau beri rangsang nyeri A-irway & C-spine control: Periksa jalan napas, lakukan suction, pasang guedel, beri bantuan napas dengan bagging, pasang neck collar dan Lakukan Logroll dan periksa diskus tulang belakang. Pindahkan korban ke Spine board B-reathing : Pastikan dada mengembang simetris Circulation & CPR : : Periksa pulsasi, perfusi jaringan dan tekanan darah. Periksa apakah ada luka terbuka. D-isability & nerve : Periksa GCS, Periksa pupil mata dengan pen light. Minta pasien untuk menggerakan jari-jari kaki maupun jari tangan E-nvironment : Jaga suhu tubuh korban dan pastikan kepala dan tubuh terimobilisasi dengan baik Pengisian EMS Patient Care Report Komunikasi dengan Klinik untuk persiapan evakuasi ke klinik ER Room/ AEMT Serah terima pasien antara EMR dan Doctor/Parmedic EMS di ER Room Role & Responsibility of ER Room Team / AEMT Need to do : Serah terima pasien dan Cek kelengkapan Isi EMS Patient Care Report. Pastikan waktu pemberian Tindakan atau obat tercatat detail Tentukan Kategori Triage Lakukan Re-Assassment terhadap Primary Assassment yang telah di lakukan tim EMR Lakukan Secondary Assassment & Pemeriksaan Penunjang, sesuai dengan fasilitas yang tersedia dan kebutuhan diagnostic Lakukan pengobatan/treatment dan stabilisasi pasien Lakukan Persiapan dokumen meliputi Catatan Rekam Medis, surat rujukan, identitas diri pasien, dsb. Jika pasien perlu untuk di rujuk ke RS Lakukan Komunikasi ke RS, mengenai rujukan yang akan di lakukan. Setelah semua dokumen dan pasien Transportable, Rujuk pasien ke RS.

5. Bantuan Hidup Dasar 40-75 % dari semua korban serangan jantung meninggal sebelum mencapai rumah sakit BHD Adalah usaha yang dilakukan untuk mempertahankan dan memulihkan kehidupan dengan menjaga jalan nafas , pernafasan , dan sirkulasi darah serta keadaan darurat lainnya.

© 2016 Cargill, Incorporated. All rights reserved. Safety Committee Meeting – Oct 2016 ERP For Unconsious Patient 20 Unconsious Patien Bystander/ First Aider: DRSABC for Unconsious Patient D-anger : Pastikan aman lingkungan, diri sendiri dan korban R-espone : Panggil korban, atau beri rangsang nyeri S-end For Help : Hubungi paramedic EMS/ Dispatcher melalui HT . Beri informasi sesuai What things must be informed by bystander A-irway : Cek jalan napas dari gumpalan darah, lender atau benda asing. Lakukan jawtrust, head tilt, chin lift manuver. B- Breathing : Perhatikan Gerakan dada. Dengarkan dan Rasakan tidak dianjurkan di masa pandemic covid 19 C-irculation & CPR : Periksa Nadi. Jika nadi tidak di temukan atau tidak teraba, lakukan CPR Selama melakukan Assasment DRABC, tetap koordinasi dengan Dispatcher dan ikuti semua instruksi Dispatcher Paramedic EMS (Dispatcher) Menerima informasi, Memberikan instruksi kepada Bystander, Mengarhkan EMR Role and Responsibility O f Dispatcher EMR & Ambulance Menuju ke lokasi kejadian kecelakaan Role & Responsibility Of EMR EMR & Ambulance Tiba di lokasi kejadian dan melakukan : Role & Responsibility Of EMR D-anger : Patikan aman lingkungan, diri sendiri dan korban R-esponse : Panggil korban, atau beri rangsang nyeri A-irway & C-spine control: Periksa jalan napas, lakukan suction, pasang guedel, beri bantuan napas dengan bagging, pasang neck collar dan pindahkan ke long spine board. B-reathing : Pastikan dada mengembang simetris Circulation & CPR : Periksa nasi karotis, pasang IV line,cek GDS, lakukan CPR jika nadi tidak teraba. D-isability & nerve : Periksa GCS, Periksa pupil mata dengan pen light. E-nvironment : Pastikan untuk membuka pakaian pasien yang terlalu ketat pada korban dan jaga suhu tubuh korban. Jika pasien ROSC, atur posisi recovery. Pengisian EMS Patient Care Report Komunikasi dengan Klinik untuk persiapan evakuasi ke klinik ER Room/ AEMT Serah terima pasien antara EMR dan Doctor/Parmedic EMS di ER Room Role & Responsibility of ER Room Team / AEMT Need to do : Serah terima pasien dan Cek kelengkapan Isi EMS Patient Care Report. Pastikan waktu pemberian Tindakan atau obat tercatat detail Tentukan Kategori Triage Lakukan Re-Assassment terhadap Primary Assassment yang telah di lakukan tim EMR Lakukan Secondary Assassment & Pemeriksaan Penunjang, sesuai dengan fasilitas yang tersedia dan kebutuhan diagnostic Lakukan pengobatan/treatment dan stabilisasi pasien Lakukan Persiapan dokumen meliputi Catatan Rekam Medis, surat rujukan, identitas diri pasien, dsb. Jika pasien perlu untuk di rujuk ke RS Lakukan Komunikasi ke RS, mengenai rujukan yang akan di lakukan. Setelah semua dokumen dan pasien Transportable, Rujuk pasien ke RS.

RANTAI KESELAMATAN compiled by Dr. Made Januarbawa

PERIKSA KESADARAN Ada 2 cara : 1.Panggil / shouting 2.Guncang bahu / shake ( panggil nama, bapak/ ibu ) ( pastikan keamanan ) Tanyakan “ Apakah anda baik- baik saja ? “ JANGAN MENJADI KORBAN BERIKUTNYA

PERIKSA KESADARAN Jika ada respons: J an g an pi n dahk a n / u b a h korban po s isi Car i apakah ada h al y a n g ti d a k beres. Ulangi pemeriksaan berkala Golden Period : < 10 Menit, yang artinya dalam waktu <10 sudah harus dilakukan CPR jika tidak ditemukan adanya nadi dan napas spontan

Jika korban tidak respon / Seek for help Baringkan pasien pada posisi telentang Panggil Bantuan yang terdekat Sebutkan : Identitas penelpon lokasi Kejadian Jumlah korban Keadaan korban saat itu Apa yang sudah dilakukan Hal penting lainnya

Airway : Periksa jalan napas korban T e k nik cross finger ( ibu jari diletakkan berlawan dengan jari telunjuk pada mulut korban). Cara melakukan tehnik cross finger adalah pertama sekali silangkan ibu jari dan telunjuk penolong. Kemudian, letakkan ibu jari pada gigi seri bawah korban dan jari tel u njuk pada gigi seri atas. Lakukan gerakan seperti menggunting untuk membuka mulut korban. P eriksa mulut setelah terbuka apakah ada cairan , benda asing yang menyumbat jalan nafas compiled by Dr. Made Januarbawa

Airway : Buka jalan napas korban Pada korban yang tidak sadar tonus otot menghilang, maka lidah dan epiglotis akan menutup faring dan laring sehingga menyebabkan sumbatan jalan nafas Keadaan ini dapat dibebaskan dengan tengadah kepala topang dahi (Head tild Chin lift) dan manuver pendorongan mandibula (Jaw thrush manuver) compiled by Dr. Made Januarbawa

Breathing : Memastikan Korban Bernapas atau tidak Dengan cara melihat pergerakan naik turunya dada (look). Di Masa pandemi covid-19 seperti saat ini, mendengar bunyi nafas (listen) dan merasakan hembusan nafas (feel) tidak dianjurkan karena bisa menjadi penularan secara aerosol compiled by Dr. Made Januarbawa

Circulation : Cek Denyut Nadi Carotis Nilai sirkulasi darah korban dengan menilai denyut arteri besar (arteri karotis, arteri femorsalis) Jangan pakai ujung jari Pakai permukaan yg lebih luas dari jari Ambil tengah - tengah leher Geser kira-kira 2-3 jari ke kiri atau kanan Rasakan selama 10 detik

Circulation : Lakukan Compresi Jika tidak di temukan adanya Nadi Carotis

Circulation : Compressi dada Kompresi dada Laju kompresi 100x per menit Kedalaman 4-5 cm Kompresi konstan Biarkan dada untuk mengembang sempurna Jika mungkin, bergantian kompresi setiap 2 menit

Con t … Perbandingan RJP adalah 30 kali Kompresi Jantung : 2 kali Nafas. 1 Siklus adalah 30 kali kompresi. (Pda Kondisi Normal) Saat Pandemi Covid 19, Hanya lakukan Kompresi Jantung/ dada saja Frekwensi 100-120x/m 4.Recoil setiap kompresi 5.Evaluasi tiap 5 siklus Batuk Ada Gerakan Be r nafas Periksa apakah ada Tanda Si r kulasi

Kapan Harus Stop BHD ? Kembalinya sirkulasi dan ventilasi spontan Pasien dialih rawatkan kpd yg lebih berwenang/sudah datang bantuan medis Baru diketahui telah ada tanda-tanda kematian yang irreversibel Penolong lelah danatau keselamatannya terancam

Jika Korban Sudah Mulai Bernafas Secara NORMAL Tempatkan dalam posisi “ RECOVERY “

RECOVERY POSITION/ POSISI PEMULIHAN
Tags