Pencegahan Primer, Sekunder, Dan Tersier Pada Masalah Perkemihan ( Batu Saluran Kemih ) Dosen pembimbing : Ns.Dini Suryani , S.Kep.M.Kep Disusun oleh : Elsa Hartati Simanjuntak Nim : 203.001.09.032
KONSEP DASAR PENCEGAHAN PENCEGAHAN PRIMER Adalah tingkat pencegahan awal dgn cara menghindari atau mengatasi factor factor resiko PENCEGAHAN TERSIER Tingkat pencegahan dengan cara melakukan Tindakan klinis yang bertujuan mencegah kerusakan lebih lanjut atau mengurangi komplikasi setelah penyakit tersebut diketahui PENCEGAHAN SEKUNDER Ialah tingkat pencegahan dengan cara melakukan deteksi dini penyakit pada saat penyakit tersebut belum menampilkan gejala yang khas sehingga pengobatan dini masih mampu menghentikan perjalanan penyakit lebih lanjut .
SISTEM PERKEMIHAN Sal.Atas Ginjal Ginjal adalah organ yang berfungsi sebagai penyaring darah yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritoneum melekat langsung pada dinding belakang abdomen. 2. Ureter Ureter merupakan saluran kecil yang menghubungkan antara ginjal dengan kandung kemih (vesica urinearia Sal.Bawah Kandung Kemih merupakan kantong muscular yang bagian dalamnya dilapisi oleh membran mukosa dan terletak di depan organ pelvis lainnya sebagai tempat menampung air kemih yang dibuang dari ginjal melalui ureter yang merupakan hasil buangan penyaringan darah 2. Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
DEFINISI BATU SALURAN KEMIH Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran kemih atas ( ginjal dan ureter) dan saluran kemih bawah ( kandung kemih dan uretra ), yang dapat menyebabkan nyeri , perdarahan , penyumbatan aliran kemih dan infeksi .
PENCEGAHAN BSK SECARA PRIMER , SEKUNDER, TERSIER Pencegahan Primer Tujuan dari pencegahan primer adalah untuk mencegah agar tidak terjadinya penyakit BSK dengan cara mengendalikan faktor penyebab dari penyakit BSK. Sasarannya ditujukan kepada orang-orang yang masih sehat, belum pernah menderita penyakit BSK. Kegiatan yang dilakukan meliputi promosi kesehatan, pendidikan kesehatan, dan perlindungan kesehatan Contohnya adalah untuk menghindari terjadinya penyakit BSK, dianjurkan untuk minum air putih minimal 2 liter per hari. Konsumsi air putih dapat meningkatkan aliran kemih dan menurunkan konsentrasi pembentuk batu dalam air kemih. Serta olahraga yang cukup terutama bagi individu yang pekerjaannya lebih banyak duduk atau statis.
NEXT Pencegahan Sekunder Tujuan dari pencegahan sekunder adalah untuk menghentikan perkembangan penyakit agar tidak menyebar dan mencegah terjadinya komplikasi . Sasarannya ditujukan kepada orang yang telah menderita penyakit BSK. Kegiatan yang dilakukan dengan diagnosis dan pengobatan sejak dini . Diagnosis Batu Saluran Kemih dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik , laboraturium , dan radiologis . Sinar X abdomen Ultrasonografi (USG) Computed Tomographic (CT) scan
NEXT Pencegahan Tersier Tujuan dari pencegahan tersier adalah untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi sehingga tidak berkembang ke tahap lanjut yang membutuhkan perawatan intensif. Sasarannya ditujukan kepada orang yang sudah menderita penyakit BSK agar penyakitnya tidak bertambah berat. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan rehabilitasi seperti konseling kesehatan agar orang tersebut lebih memahami tentang cara menjaga fungsi saluran kemih terutama ginjal yang telah rusak akibat dari BSK sehingga fungsi organ tersebut dapat maksimal kembali dan tidak terjadi kekambuhan penyakit BSK , dan dapat memberikan kualitas hidup sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya .
KEADAAN KEPERAWATAN KRITIS Proses pemberian informasi dan permintaan persetujuan rencana tindakan medis ini bisa saja tidak dilaksanakan Prosedur penyelamatan pasien tetap harus dilakukan sesuai dengan standar pelayanan / prosedur medis yang berlaku disertai profesionalisme yang dijunjung tinggi . Setelah masa kritis terlewati dan pasien sudah bisa berkomunikasi , maka pasien berhak untuk mendapat informasi lengkap tentang tindakan medis yang sudah dialaminya tersebut
4. Setelah masa kritis terlewati dan pasien sudah bisa berkomunikasi , maka pasien berhak untuk mendapat informasi lengkap tentang tindakan medis yang sudah dialaminya tersebut
KESIMPULAN Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran kemih atas (ginjal dan ureter) dan saluran kemih bawah (kandung kemih dan uretra), yang dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih dan infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Batu ini terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium, asam urat, atau sistein. SARAN Demikian ppt yang saya sampaikan . saya berharap agar ppt yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi para dosen , teman-teman dan pembaca terutama mahasiswa keperawatan .
DAFTAR PUSTAKA Borley , P. A. (2006). At a Glance Ilmu Bedah Edisi ketiga . Jakarta: Erlangga Bustan.M.N.2006.Pengantar Epidemiologi Revisi.Jakarta:Rineka Cipta Chang, Esther. 2009. Patofisiologi Aplikasi Pada Praktek Keperawatan . Jakarta: EGC Corwin, Elizabeth J. 2007. Buku Saku Patofisiologi Ed.3. Jakarta: EGC Nur Nasry Noor.2008.Epidemiologi.Jakarta:Rineka Cipta Nursalam .2006. Sistem Perkemihan.Jakarta : Salemba Medika Notosoedirjo.2005.Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan,Malang:Universitas Muhammadiyah Malang Pearl, MS., Nakada, SY. 2009. Medical and Surgical Management of Urolithiasis. Informa: UK e- Jurnal Keperawatan (e- Kp ) Volume 5 Nomor 2, 3 April 2018 1 PERBANDINGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN COMORBID FAKTOR DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI DI RUANGAN HEMODIALIS