Etika Ekonomi (Perspektif Kearifan Lokal)

Etika ekonomi berbasis kearifan lokal dapat dipahami sebagai seperangkat nilai dan norma yang tumbuh dari pengalaman kolektif masyarakat...

1. Let’s learn all about
ETIKA EKONOMI
DALAM
PERSPEKTIF
KEARIFAN LOKAL
Kelompok 9

2. Etika ekonomi berbasis kearifan lokal dapat dipahami
sebagai seperangkat nilai dan norma yang tumbuh dari
pengalaman kolektif masyarakat dan diwariskan secara
turun- temurun untuk mengatur perilaku ekonomi. Berbeda
dengan etika formal yang bersandar pada aturan hukum
modern, etika berbasis kearifan lokal berakar pada tradisi,
adat, dan pandangan hidup suatu komunitas. Prinsip ini
menjadikan kegiatan ekonomi tidak hanya dimaknai
sebagai sarana mencari keuntungan material, melainkan
juga sebagai bagian integral dari kehidupan sosial dan
spiritual. Dengan demikian, kearifan lokal mengajarkan
bahwa aktivitas ekonomi tidak boleh dipisahkan dari nilai
moral, solidaritas, dan tanggung jawab terhadap
lingkungan. DESKRIPSI ETIKA EKONOMI BERBASIS KEARIFAN LOKAL

3. Budaya merupakan fondasi penting yang memengaruhi pola
pikir dan perilaku ekonomi masyarakat. Nilai-nilai budaya
yang tertanam dalam kehidupan sehari-hari menjadi acuan
dalam menentukan bagaimana individu bekerja, berproduksi,
mengonsumsi, hingga mendistribusikan kekayaan. Dalam
konteks ini, budaya tidak hanya dilihat sebagai identitas
simbolik, melainkan juga sebagai sistem nilai yang
membentuk arah perkembangan ekonomi. Oleh karena itu,
perilaku ekonomi suatu masyarakat sulit dipisahkan dari
nilai budaya yang mendasarinya.
1. Penguatan Solidaritas dan Kerja sama
2. Pembentukan kepercayaan dalam Transaksi
3. Benteng Moral dalam Arus Globalisasi
4. Mendorong Pembangunan Inklusif PENTINGNYA NILAI BUDAYA DALAM MEMBENTUK
PERILAKU EKONOMI

4. Nilai-nilai kearifan lokal merupakan fondasi penting dalam
kehidupan masyarakat Indonesia yang kaya akan budaya dan
tradisi. Kearifan lokal bukan sekadar warisan nenek moyang yang
bersifat statis, melainkan sistem pengetahuan yang dinamis dan
adaptif, yang berkembang melalui pengalaman kolektif masyarakat
dalam menghadapi tantangan lingkungan dan sosial. Nilai-nilai ini
mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan manusia
dengan Tuhan, sesama, hingga alam sekitar. Misalnya, nilai religi
mengajarkan pentingnya spiritualitas dan etika dalam bertindak,
sedangkan nilai estetika menumbuhkan rasa keindahan dan
penghargaan terhadap seni serta budaya lokal2. Kearifan lokal
(local wisdom) dalam disiplin antropologi dikenal juga dengan istilah
local genius. Local geniusini merupakan istilah yang mula pertama
dikenalkan oleh Quaritch Wales. NILAI – NILAI KEARIFAN LOKAL

5. sistem “tawar-menawar” sistem “utang kepercayaan”
atau “nyicil” pemanfaatan bahan baku lokal dalam
produksi barang
dagangan. Kearifan lokal bukan sekadar warisan nenek moyang yang bersifat statis,melainkan
sistem pengetahuan yang dinamis dan adaptif, yang berkembang melalui pengalaman
kolektif masyarakat dalam menghadapi tantangan lingkungan dan sosial. CONTOH PRAKTIK LOKAL DALAM PERDAGANGAN
ATAU BISNIS ATAU BISNIS TRADISIONAL praktik lokal dalam perdagangan dan bisnis tradisional mencerminkan harmoni antara
ekonomi, sosial, dan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.

6. Homogenisasi Budaya
Komersialisasi&Eksplo
itasi Kearifan Lokal
Globalisasi mendorong
penyebaran budaya global
yang bersifat universal dan
Pola konsumsi masyarakat
berubah
mengikuti tren global yang
cenderung konsumtif,
individualis, dan
materialistis
TANTANGAN GLOBALISASI
TERHADAP KEARIFAN LOKALNilai-nilai tradisional yang
memiliki makna filosofis sering
kali diperdagangkan
sebagai komoditas pariwisata.
Contoh nyata adalah ritual
budaya atau hasil kerajinan
tangan yang awalnya dibuat
sebagai bagian dari tradisi
sakral, kini diproduksi massal
untuk kepentingan pasar.
Pergeseran Pola
Produksi dan Kerja Perkembangan teknologi modern
dan sistem produksi kapitalis
mendorong efisiensi,
tetapi pada saat yang sama
mengikis praktik kerja kolektif
menimbulkan tantangan etis:
dari kerja berbasis solidaritas
menuju kerja berbasis
keuntungan.

7. Ketergantungan pada
Pasar Global
Dilema Etis dalam
Ekonomi Modern
Keterbukaan ekonomi
membuat produk lokal harus
menyesuaikan diri dengan
standar global. Orientasi ini
mendorong produksi
massal yang berfokus pada
kuantitas, bukan kualitas,
TANTANGAN GLOBALISASI
TERHADAP KEARIFAN LOKALGlobalisasi juga menciptakan
dilema etis. Misalnya,
penggunaan teknologi digital
memudahkan transaksi dan
memperluas pasar, tetapi
sekaligus mendorong perilaku
konsumtif yang berlebihan.
Erosi Identitas dan
Nilai Sosial
perubahan sosial yang
terlalu cepat sering kali
menimbulkan cultural lag
atau
keterlambatan budaya, di
mana tradisi lokal tidak
mampu mengimbangi
percepatan
modernitas.

8. 01 Ethics of Care
CARA MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA
NILAI MODERN DAN TRADISIONAL
02 03
Integrasi nilai lokal ke
dalam inovasi dan
teknologi modern
Prinsip glokalisasi
(menggabungkan global
+ lokal)
Pendidikan dan literasi
budaya yang
kontekstual
Dalam menghadapi globalisasi dan modernitas, menjaga keseimbangan antara nilai-
nilai tradisional dan modern menjadi suatu keharusan agar masyarakat tidak kehilangan
identitas, sekaligus tetap mampu berkembang.

9. 04 Ethics of Care
CARA MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA
NILAI MODERN DAN TRADISIONAL
05 06
Pemberdayaan
masyarakat lokal dalam
proses pengambilan
keputusan
Pengembangan ekonomi
yang berkelanjutan dan
etis
Pelestarian tradisi
melalui sarana modern
dan media social
Nilai tradisional seperti gotong royong, keberlanjutan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan
kearifan lokal lainnya harus berjalan seiring dengan inovasi, teknologi, efisiensi, dan
orientasi pasar global.

10. Etika ekonomi dalam perspektif kearifan lokal memiliki
peran yang sangat penting dalam menjaga
keseimbangan antara aspek material dan moral dalam
kegiatan ekonomi masyarakat. Nilai-nilai budaya
seperti gotong royong, kejujuran,musyawarah,
kepedulian sosial, dan keberlanjutan lingkungan telah
lama menjadi pedoman dalam praktik ekonomi
tradisional Indonesia dan terbukti mampu menciptakan
harmoni sosial serta ketahanan ekonomi komunitas. KESIMPULAN

11. Q&A SESSION
Class Brainstorm

12. THANK YOU
Thanks for ur attention!