Etika (ethics)  Serangkaian prinsip atau nilai moral.

andriyantoari09 2 views 30 slides Oct 26, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

Etika (ethics)  Serangkaian prinsip atau nilai moral.


Slide Content

CHAPTER 5 ETIKA PROFESIONAL

Apakah Etika Itu ? Etika (ethics)  Serangkaian prinsip atau nilai moral. Prinsip atau nilai moral contoh : UU, doktrin gereja , peraturan Etika adalah perekat dalam anggota masyarakat . Sedangkan perilaku tidak etis diartikan sebagai tindakan yang berbeda dengan apa yang mereka anggap tepat dilakukan dalam situasi tertentu

Ilustrasi Prinsip Etika Citizenship Responsibility Trustworthiness Caring Respect Fairness Core Ethical Values

Prinsip etika Nilai Dapat dipercaya (trustworthiness) Kejujuran  menuntut itikad baik untuk mengemukakan kebenaran Integritas  bertindak sesuai dengan kesadaran yang tinggi , Reliabilitas  melakuan semua usaha yang masuk akal Loyalitas  tanggung jawab untuk megutamakan kepentigan masyarakat dasn organisasi tertentu

Penghargaan ( respect ) Kepantasan (civility) Kesopansantunan (courtesy) Kehormatan Toleransi Penerimaan Pertanggungjawaban ( responsibility ) Bertanggung jawab atas tidakan & dapat menahan diri Berusaha sebaik mungkin untuk memberikan teladan

Kelayakan ( fairness ) dan keadilan Sikap tidak memihak Proporsionalitas Keterbukaan Perhatian ( caring ) Bersungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan pihak lain Memperhatikan kepentingan sesame Memperlihatkan perbuata baik Kewarganegaraan ( citizenship ) Kepatuhan pada undang-undang

Dua alasan utama mengapa seseorang bertindak tidak etis : Standar etika seseorang berbeda dengan standar etika yang berlaku di masyarakat Atau individu tersebut memilih untuk mementingkan diri sendiri

Dilema Etika adalah situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana dia harus mengambil keputusan tentang perilaku yang kurang tepat . Co : auditor akan memilih untuk tetap memberikan pedapat sesuai penemuannya walaupun terancan digantikan dengan auditor baru atau tetap mempertahankan pendapatnya .

Merasionalkan Perilaku Tidak Etis Ada alternative untuk menyelesaikan dilemma etika : (  namun sering kali mengakibatkan tindakan tidak etis ) Alasan bahwa setiap orang melakukan co : mencontek saat ujian Jika sah menurut hukum , hal itu etis co : argument bahwa semua perilaku yang sah menurut hukum adalah perilaku etis  tergantung pada kesempurnaan hukum tsb . Kemungkinan penemuan dan ada konsekuensinya  filosofinya bergantung pada evaluasi atas kemungkinan bahwa orang lain akan menemukan perilaku tersebut .

Menyelesaikan Dilemma Etika Enam langkah berikut diharapkan dapat menjadi pendekatan yang relative sederhana untuk menyelesaikan dilemma etika : Memperoleh fakta yang relevan Mengidentifikasi isu-isu etis berdasarkan fakta tersebut Menentukan siapa yang terpengaruh oleh akibat dari dilemma tersebut dan bagaimana setiap orang atau kelompok terpengaruhi Mengidentifikasikan alternative yang tersedia bagi orang yang harus menyelesaikan dilemma tersebut Mengidentifikasikan konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap alternative Memutuskan tindakan yang tepat

Kebutuhan Khusus akan Perilaku Etis Dalam Profesi Professional  diharapkan dapat berperilaku pada tingkatan yang lebih tinggi dari yang dilakukan oleh sebagian besar anggota masyarakat lain. Professional adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan umum dan peraturan masyarakat .

Auditor sebagai profesioanl mempunyai tanggung jawab : Masyarakat Klien Rekan se profesi Alasan mengharapkan tingkat perilaku yang professional yang lebih tinggi  muncul karena kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa yang diberikan profesi , tanpa memandang individu yang menyediakan jasa tersebut .

Perbedaan antara Kantor Akuntan Publik dan professional lainnya Jika pengacara bertugas dan dibayar oleh kliennya  bertugas membela kliennya Auditor di bayar oleh kliennya  yang mendapat manfaat adalah pengguna laporan keuangan dari klien  belum tentu pernah bertemu . Bagi pemakai laporan keuangan sangat penting untuk memandang bahwa kantor akuntan public adalah sebagai pihak yang kompeten dan objektif .

Cara Akuntan Publik Untuk Memperlakukan Diri Mereka Profesional Perilaku personil KAP GAAS & interpertasi Pendidikan yg berkelanjutan Kewajiban hukum Kode Perilaku Profesional PCAOB DAN SEC Seksi praktik AICPA Peer Review Pengendalian Mutu Ujian CPA

Kode Perilaku Profesional Kode Etik terdiri dari 4 bagian : Prinsip  menyediakan standar perilaku yang ideal Enam prinsip etis : Tanggung jawab = harus melakukan pertimbangan professional dan moral dalam tiap penugasan Kepentingan public = melayani kepentingan publi Integritas = mempertahankan dan memperluas kepercayaan public Objektifitas & Independensi = independensi dalam fakta dan dalam penampilan Keseksamaan = memperhatikan standar teknis dan etis profesi Ruang lingkup dan sifat jasa

Peraturan perilaku  standar minimum dari perilaku etis yang dinyatakan sebagai peraturan spesifik Interpertasi atas peraturan perilaku  interpertasi atas peraturan perilaku oleh devisi Etika Profesional dari AICPA Kaidah etika  penjelasan yang diterbitkan dan jawaban atas pertanyaan tentang peraturan perilaku yang diserahkan pada AICPA oleh para praktisi dan pihak lain yang berkepentingan dengan persyaratan etis

Beberapa definisi yang perlu diketahui : Klien  setiap orang atau entitas selain dari atasan yang menugaskan anggota atau kantornya untuk melakukan jasa profesionalnya KAP  bentuk organisasi yang diizinkan oleh hokum yang bertugas dalam praktik akuntansi public Institute  AICPA Anggota  anggota asosiasi dari AICPA Praktik akuntansi public

Independensi Independensi dalam audit adalah mengambil sudut pandang yang tidak bias 2 jenis independensi yang harus dipertahankan oleh auditor : independensi dalam fakta ( independen in fact )  bila auditor benar-benar mampu mempertahankan sikap yang tidak bias sepanjang audit independensi dalam penampilan ( independence in appearance )  hasil dari interpertasi lain atas independensi

Ketentuan Saranes Oxley untuk jasa non audit : jasa pembukuan dan akuntansi lain perancangan dan implementasi system informasi keuangan jasa penaksiran atau penilaian jasa actuarial outsorcing audit internal fungsi manajemen das umber daya manusia jasa pialang atau dealer atau penasehat investasi jasa hukum dan pakar yang tidak berkaitan dengan audit jasa lain yang tidak diperkenankan dalam daftar PCAOB

Komite Audit  anggota dewan direksi perusahaan klien yg bertanggung jawab untuk membantu auditor untuk tetap independen terhadap manajemen Konflik yang timbul dari hubungan personalia  apabila klien menerima karyawan dari mantan tim audit yang mengaudit perusahaannya Rotasi partner  ‘time out’ 5 tahun Kepentingan kepemilikan  melarang bila : Keluarga menjadi Anggota tim audit Ada keluarga yang posisinya dalam rantai komando perusahaan Manajer dan partner audit memberikan jasa non audit lebih dari 10 jam

Belanja Prinsip Akuntansi  konsultasi tenteng penentuan prinsip akuntansi yang akan digunakan  tepat , namun menghilankan independensi dalam keadaan tertentu Penugasan & Pembayaran Fee Audit oleh Manajemen  dapatkah auditor benar-benar independen dalam fakta & penamilan apabila fee tergantung pada entitas yang diaudit ?

Peraturan Perilaku & Interpretasi Independensi Independensi Beberapa masalah yg melibatkan independensi : Kepentingan Keuangan  anggota tim audit memiliki sahamatau investasi langsung lainnya Kepentingan keuangan langsung vs Tidak langsung  direct financial interest  kepemilikan lembar saham / ekuitas lain oleh anggota keluarga dekat Indirect financial interest  anggota terlibat dana bersama memiliki investasi saham klien Material / tidak material  jika memiliki posisi kepemilikan yg besar pada perusahaan klien

Masalah Kepentingan Keuangan yg Berkaitan Mantan Praktisi  pelanggaran jika partner tetap memiliki aktivitas pada perusahaan klien Prosedur Pemberian Pinjaman yg Normal  tidak diperkenankan adanya perjanjian kredit antara kantor akuntan atau karyawannya dengan klien Kepentingan Keuangan & Penerimaan Bekerja Anggota Keluarga Inti Serta Keluarga Terdekat  jika pasangan ( suami / istri ) tim audit memiliki saham pada perusahaan klien Hubungan Sebagai Investor atau Investee Bersama Dgn Klien  independensi terganggu jika investasi KAP material Direktur , Pejabat,Manajemen atau Karyawan Perusahaan pada perusahaan Klien

Perkara Hukum Antara Kantor Akuntan & Klien  co ; apabila klien menuntut KAP dalam defisiensi audit sebelumnya . Atau KAP menuntut klien karena kecurangan manajemen dalam pelaporan keuangan atau penipuan Jasa Pembukuan & Jasa Lainnya  auditor tidak diperkenankan menyediakan jasa pembukuan kepada klien Konsultasi & Jasa Non Audit Lainnya  diijinkan sejauh tidak menjalankan fungsi manajemen atau membuat keputusan manajem Fee Yg Belum Dibayar  independensi terganggu bila fee yg ditagih / belum ditagih atas jasa profesional yg diberikan lebih dari 1 th sebelum tanggal laporan

Peraturan Perilaku Lainnya Peraturan 102 : Integritas & Objektifitas  bebas dari konflik kepentingan , berarti tidak ada hubungan . Co : tidak tepat bila auditor mewakili klien dalam masalah hukum Peraturan 201 : Standar Teknis  ketiga Kode Standar Umum : berhubungan dengan kepatuhan auditor pada persyaratan Peraturan 301n: Kerahasiaan  berkaitan dengan informasi rahasia klien . Kebutuhan akan kerahasiaan klien  file klien dapat diberikan kepada pihak lain apabila ada ijin dari klien

Pengecualian Atas Kerahasiaan menurut peraturan 301  4 pengecualian yg berkenaan dengan tanggung jawab klien : Kewajiban yang berhubungan dengan standar teknis  Co : Bila setelah 3 bulan mengeluarkan lap audit wajar tanpa pengecualian , auditor menemukan bahwa LK ada salah saji  KAP dilarang memberitahu siapapun Panggilan pengadilan & Ketaatan hukum serta peraturan Peer review Respon terhadap Devisi Etika

Peraturan 302 : Fee kontingen Yang dimaksud fee kontingen adalah fee yang diperoleh dari hasil penugasan Hal ini akan membantu auditor untuk mempertahankan objektivitas dalam melaksanakan audit atau jasa atestasi lainnya. co. auditor akan mendapat 5 jt utk pendapat wajar tanpa pengecualian, tetapi 3 jt jika pendapat yang dikeluarkan adalah pendapat wajar dengan pengecualian. Hal ini mendorong auditor akan mengeluarkan pendapat yang salah dan melanggar peraturan 302

Peraturan 302 : Fee Kontinjen Seorang anggota auditor tidak boleh : Melaksanakan jasa profesional apapun dengan fee kontingen, atau menerima fee semacam itu dari klien dimana anggota atau kantor akuntan melakukan : Audit atau review atas laporan keuangan Kompilasi laporan keuangan Pemeriksaan keuangan prospektif Menyiapkan SPT pajak yang asli atau yang telah diperbaiki atau klaim restitusi pajak agar mendapat fee kontingen

Peraturan 501 : Tindakan Yg Dapat Diskreditkan Menahan catatan Klien Diskriminasi & gangguan dalam praktik Karyawan Standar audit pemerintah & persyaratan badan serta agen pemerintah Kelalaian dalam penyiapan laporan atau catatan keuangan Kelalaian untuk mengikuti persyaratan dari badan pemerintah , komisi atau lembaga pengatur lainnya Permohonan atau pengungkapan pertanyaan & jawaban ujian akuntan publik Kelalaina mengisi SPT dan membayar kewajiban pajak

Peraturan 502 : Iklan & Permohonan  KAP tidak boleh berusaha memperoleh klien dengan iklan atau bentuk permohonan lainnya Peraturan 503 : Komisi & Fee Referal  komisi karena merekomendasikan atau mereferensikan produk atau jasa pihak ke3 pada klien Peraturan 505 : Bentuk & Nama Organisasi  Auditor dapat berpraktik hanya dalam bentuk organisasi yg diijinkan oleh hukum
Tags