II.3 Eksplorasi Detail Tahap II
Dari hasil pemetaan grid lines spasi 200m x 200m dan analisa bor, jika indikasi calculate
deposit bagus maka hal ini dilanjutkan dengan infill-infill bor spasi 100m x 100m.
Spacing infill drill ini dengan menggunakan Winkie rigs (WBN) atau Jackro 200
(PT.Kemaknuran Pertiwi Tambang).
Sebelum cadangan kasar dihitung secara accurate, deposit laterite dipetakan secara detail
dan disurvey secara professional dan informasi ini terekam dalam skala 1 : 1000
II.4 Eksplorasi Detail Tahap III
Area-area spesifik yang termasuk di daerah deposit haruslah dipilih untuk penambahan
infill drilling. Area tersebut diasumsikan sebagai target permulaan mining (Mining Block
Test). Infill drilling selanjutnya dipropose untuk metallurgy,density, analisis
geostatistikal dan atau measured resource drilling. Ditahapan inipun gridding ,pemetaan
dan survey terus berlanjut guna mengupdate peta sebelumnya
Kesemua tahapan diatas terekam didalam computer.
III. Studi Infrastuktur dan tahapan lainnya akan diterangkan di lain episode.
IV. LAPANGAN
Sebelum berangkat ke lapangan hendaknya para geologist / field geologist disarankan :
1. Studi khusus batuan yang ada ofiolitnya
2. Studi petrologi batuan Ultramafic
3. Studi jenis batuan
4. Studi xenolit dan batuan induknya
5. Studi percontohan batuan secara orientasi
6. Latihan ketepatan titik lokasi dengan GPS
7. Biasakan foto lokasi
8. Mempelajari dike dilapangan
9. Diskripsi singkapan :
- Lokasi (koordinat,kampung,sungai)
- Ragam batuan (batuan utama,jenis batuan sekitarnya)
- Mineral (pembentuk batuan utama,pengiring,mineral lainnya, mineral
ubahan).
- Struktur (sesar,deformasi, selaras,erosi)
- Kondisi batuan (segar,lapuk,ketinggian,keadaan sekarang)
- Xenolit (bentuk,ukuran,warna,jenis,penyebaran,kelimpahan)
- Urat (jenis,mineral,memotong,penyebaran,kelimpahan,ukuran,mengubah
batuan sekitarnya,peran urat)