faktor-faktir berhubungan dengan status gizi balita

PutraBugis3 6 views 21 slides Sep 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

status gizi balita di muara sabak barat


Slide Content

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS MUARA SABAK BARAT TAHUN 2024 Oleh : Welli Andriyani NIM : PO.71.24.12.30.123 PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI SEMINAR PROPOSAL

PENDAHULUAN Latar Belakang | R umusan Masalah | Tujuan Penelitian | Manfaat Penelitian | Ruang Lingkup Penelitian BAB I

Latar Belakang Masalah 1 4 3 2 Indonesia memiliki tingkat kekurangan gizi akut tertinggi keempat di dunia , dengan sekitar tiga juta anak balita mengalami wasting ( kurus ), diantaranya yakni 1,4 juta anak mengalami sangat kurus ( Kementerian Kesehatan , 2013). World Health of Organization (WHO) menunjukkan bahwa pada tahun 2013 enam provinsi memiliki prevalensi lebih dari 15% yang dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang sangat tinggi (WHO, 2018). Gizi anak juga merupakan prioritas kunci dan bagian dari komitmen Sustainable Devolpment Goals (SDGs) pemerintah untuk menanggulangi permasalahan gizi seperti berat badan lahir rendah dan stunting.Pada bidang ini pun, meskipun berbagai pencapaian besar telah diraih , masih ada kerja-kerja penting yang perlu dilaksanakan (UNICEF, 2020). Berdasarkan data Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2022 dari terdapat 7 kasus balita gizi buruk di Kabupaten Tanjung Jabung Timur diantaranya Puskesmas Muara Sabak Barat yaitu sebanyak 3 kasus (0,20%), kemudian wilayah kerja Puskesmas Nipah Panjang yaitu sebanyak 2 (0,14%), Puskesmas Dendang sebanyak 1 kasus (0,09%), dan Puskesmas Kampung Laut sebanyak 1 kasus (0,07%). data menunjukkan bahwa dari 17 Puskesmas yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur , Puskesmas dengan kasus gizi buruk tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Muara Sabak Barat dengan jumlah 3 kasus (0.20%) kasus gizi buruk .

4 Rumusan Masalah Bagaimana gambaran status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024? Bagaimana gambaran pengetahuan responden di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024? Bagaimana gambaran Pendapatan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024? Bagaimana gambaran Umur Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024? Bagaimana gambaran tingkat pendidikan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024? Bagaimana gambaran Jumlah Anggota Keluarga Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024?

5 Rumusan Masalah Bagaimana hubungan pengetahuan dengan status gizipada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024? Bagaimana hubungan pendapatan dengan status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024? Bagaimana hubungan umur dengan status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024? Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024? Bagaimana hubungan jumlah anggota keluarga dengan status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024?

6 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024 . TUJUAN UMUM

Diketahui gambaran status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024 Diketahui gambaran pengetahuan responden di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024 TUJUAN KHUSUS Diketahui gambaran pendapatan responden di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024 Diketahui gambaran Umur Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024 Diketahui gambaran Jumlah Anggota Keluarga Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024 Diketahui gambaran tingkat pendidikan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024

Tujuan Khusus Diketahui hubungan pengetahuan dengan status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024 Diketahui hubungan pendapatan dengan status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024 Diketahui hubungan umur dengan status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024 Diketahui hubungan jumlah anggota keluarga dengan status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024 Diketahui hubungan tingkat pendidikan dengan status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024

Manfaat Penelitian 9 Bagi Puskesmas Bagi Poltekkes Bagi Peneliti Lain

Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Analitik dengan desain Cross Sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian status gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2024. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Tahun 2023 - Juni Tahun 2024 di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Sabak Barat dengan populasi penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 0-60 bulan yang berjumlah 1158 responden dan sampel sebanyak 138 responden dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengisian kuesioner . Analisis univariabel dilakukan untuk melihat angka kejadian status gizi buruk dan analisis bivariabel untuk melihat hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita dengan menggunakan uji chi-square .

TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori | Kerangka Berpikir BAB II

TEORI Status Gizi | Determinan Status Gizi | Pengetahuan

Kerangka Teori

KERANGKA KONSEP DEFINISI OPERASIONAL SERTA HIPOTESIS | Kerangka Konsep Penelitian | Definisi Operasional | Hipotesis | BAB I II

Kerangka Konsep

DEFINISI OPERASIONAL No Variabel Definisi Operasional Cara/ Alat / Skala / Hasil Ukur 1 Status Gizi Balita Keadaan kesehatan fisik balita yang ditentukan salah satu atau kombinasi dari ukuran-ukuran gizi yaitu dengan antropometri Cara : Penimbangan Berat Badan Alat : Timbangan Skala : Ordinal Hasil Ukur : 1 . Status Kurang = jika BB/U - 3 SD sd <- 2 SD 2.Status Normal = jika BB/U -2 SD sd +1 SD 3. Status gizi Lebih = jika BB/U > +1 SD (TNP2K 2019) 2 Pengetahuan Hal-hal yang berkaitan dengan gizi yang harus dipahami oleh ibu balita Cara : Pengisian Kuesioner Alat : Kuesioner Skala : Ordinal Hasil ukur : Baik : Hasil presentase 80% - 100% Cukup : Hasil presentase 60% - 76% Kurang : Hasil presentase < 60% ( Teori Bloom ( dalam Swarjana , 2022))

DEFINISI OPERASIONAL No Variabel Definisi Operasional Cara/ Alat / Skala / Hasil Ukur 3 Pendapatan Tingkat pendapatan dihitung jumlah pendapatan seluruh anggota keluarga yang bekerja diperoleh dalam satu bulan dibagi dengan seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungan. Pendapatan keluarga dinilai dengan menggunakan UMR Kab. Tanjung Jabung Timur Cara : pengisian Kuesioner Alat : Kuesioner Skala : Nominal Hasil ukur : 1. Rendah = jika dibawah UMP ( Rp . 2.423.000,-) 2. Tinggi = jika melibihi UMP ( Rp . 2.423.000,-) ( Bappeda Tanjabtimur , 2021) 4 Umur Umur responden Cara : pengisian Kuesioner Alat : Kuesioner Skala : Ordinal Berisiko jika usia ibu <20 tahun dan > 35 tahun Tidak Berisiko jika usia ibu 20-35 tahun 5 Tingkat Pendidikan Jenjang tingkat pendidikan formasi terakhir responden Cara : pengisian Kuesioner Alat : Kuesioner Skala : Ordinal 1. Rendah = ≤ SMP 2. Tinggi = ≥ SMA 6 Jumlah Anggota Keluarga Jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tangga Cara : pengisian Kuesioner Alat : Kuesioner Skala : Ordinal 1. Besar = jika anggota keluarga > 4 orang 2. Kecil= jika anggota keluarga ≤ 4 orang

19 HIPOTESIS Ada hubungan pengetahuan dengan status gizi pada balita di wilayah kerja puskesmas Muara Sabak Barat. Ada hubungan pendapatan dengan status gizi pada balita di wilayah kerja puskesmas Muara Sabak Barat Ada hubungan umur dengan status gizi pada balita di wilayah kerja puskesmas Muara Sabak Barat Ada hubungan pendidikan dengan status gizi pada balita di wilayah kerja puskesmas Muara Sabak Barat Ada hubungan jumlah angora keluarga dengan status gizi pada balita di wilayah kerja puskesmas Muara Sabak Barat

HASIL METODE PENELITIAN Jenis Penelitian | Lokasi dan Waktu Penelitian | Populasi dan Sampel | Pengumpulan Data Kuantitatif | Pengumpulan Data Kualitatif | Pengolahan Data | Analisa Data | Etika Penelitian BAB IV

METODE PENELITIAN 20 Desain Penelitian Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional . Waktu dan tempat Penelitian Desember 2023 – Juni 2024 di wilayah kerja Puskesmas Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Populasi dan Sampel Populasi = semua ibu yang memiliki anak berusia 0-60 bulan berjumlah 1158 ibu Sampel = sampel penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling menggunakan rumus solvin dan didapatkan hasil 138 Pengumpulan Data Jenis data (Data sekunder dan Data Primer) Instrumen ( Buku KIA, Rekam Medis , Dokumen , dan Kuesioner ) Pengisian Kuesioner Pengolahan Data Editing Coding Entry Cleaning Analisis Data Analiisis Univariabel Analisis Bivariabel

TERIMAKASIH 
Tags