Pendahuluan • Pembangkit panas bumi memanfaatkan energi panas dari dalam bumi untuk menghasilkan listrik. • Proses: produksi fluida → konversi energi → reinjeksi. • Ramah lingkungan dan sumber energi terbarukan.
Komponen Utama Fasilitas Panas Bumi 1. Fasilitas bawah permukaan (sumur produksi & injeksi) 2. Fasilitas permukaan (separator, turbin, kondensor, dll) 3. Fasilitas pendukung (transformer, gas removal, dll)
Fasilitas Bawah Permukaan • Sumur Produksi: mengalirkan fluida panas bumi ke permukaan. • Sumur Injeksi: mengembalikan fluida sisa ke reservoir. • Sistem Pipa Bawah Tanah: menghubungkan sumur ke separator.
Fasilitas Permukaan • Separator: memisahkan uap dan air panas. • Turbin-Generator: mengubah energi panas menjadi listrik. • Kondensor & Cooling Tower: mendinginkan uap bekas. • Sistem Reinjeksi: mengembalikan fluida ke bawah tanah.
Jenis Sistem Pembangkit Panas Bumi 1. Dry Steam: uap kering langsung memutar turbin. 2. Flash Steam: air panas di-flash jadi uap. 3. Binary Cycle: panas bumi memanaskan fluida sekunder.
Fasilitas Pendukung • Brine Treatment Plant • Gas Extraction System • Transformer & Switchyard • Drainage System • Workshop & Housing
Aspek Keselamatan dan Lingkungan • Monitoring H₂S dan CO₂ • Pencegahan korosi & scaling • Reinjeksi wajib untuk keberlanjutan • Audit energi & perawatan rutin
Skema Umum Aliran Energi Panas Bumi Reservoir → Sumur Produksi → Separator → Turbin → Generator → Kondensor → Cooling Tower → Reinjeksi
Contoh Pembangkit Panas Bumi di Indonesia • Kamojang (235 MW) – Pertamina • Wayang Windu (227 MW) – Star Energy • Lahendong (120 MW) – PLN • Dieng & Patuha (110 MW) – Geo Dipa Energi • Sarulla (330 MW) – SOL
Kesimpulan • Fasilitas panas bumi meliputi sistem bawah tanah & permukaan. • Prinsip: uap memutar turbin untuk menghasilkan listrik. • Reinjeksi penting untuk menjaga keberlanjutan. • Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia.