ORIENTASI KEPALANGMERAHAN RELAWAN PMI KABUPATEN SIDOARJO HAMIDAN NOOR FIRDAUS Kasubbid . Pengembangan SDM, PMR dan Relawan Markas PMI Provinsi Jawa Timur [email protected] 081357740884
KE BIJAKAN PMI & IFRC TENTANG REMAJA : Remaja merupakan prioritas pembinaan , baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan Remaja berperan penting dalam : perencanaan , pelaksanaan kegiatan , dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI Remaja adalah kader relawan Remaja calon pemimpin masa depan
Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan , siaga bencana , mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional , serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI. Pengertian
Kegiatan PMR merupakan kegiatan ekstrakurikuler , yang jika dilaksanakan di sekolah berkoordinasi dengan OSIS , atau bagi instasi / kelompok remaja di luar sekolah yang berminat untuk membentuk unit PMR. Fokus kegiatan PMR bersifat pengembangan dan pembinaan karakter untuk mendorong remaja menjadi agen perubahan bagi teman-teman sebaya dan lingkungannya . Kegiatan
DASAR Permendikbud RI No. 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah ; Permendikbud RI No. 06 tahun 2019 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; Nota Kesepahaman antara Palang Merah Indonesia dan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, nomor 004/MOU-PMI/IV/2023, nomor 03/1V/NK/2023 Tentang sinergitas dalam pengembangan kepalangmerahan dan kesiapasiagaan bencana. Nota Kesepahaman antara Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Timur dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur nomor : 095/MoU/02.06.00/XI/2023, nomor : 002.6/7849/101.1/2023 Tentang revitalisasi Palang Merah Remaja pada lembaga pendidikan SMA, SMK, SLB (Negeri dan Swasta) di Jawa Timur;
AD / ART PMI 2019 / 2024 DASAR Anggaran Dasar PMI Bab XV Pasal 63 : Wadah Pasal 64 : Hak Relawan Pasal 65 : Kewajiban Relawan Pasal 66 : Pertemuan Relawan Pasal 67 – 68 : Jumpa bakti Gembira dan Temu Karya Relawan Pasal 69 – 72 : Pembinaan Anggaran Rumah Tangga PMI Bab XI Pasal 69 : Relawan Pasal 70 : Perekrutan Pasal 71 : Pelatihan Pasal 72 : Pengembangan Kapasitas Pasal 73 : Penugasan Pasal 74 : Pemantauan dan Evaluasi Pasal 75 – 76 : Jejaring dan Kerjasama
DASAR Tujuan: Pengembangan karakter kepalangmerahan Hasil yang diharapkan: a. Peer leadership /model sebaya (PMR Mula ) ; b. Peer support/dukungan sebaya (PMR Madya) ; c. Peer educator/ pendidik sebaya (PMR Wira ); d. PMR adl relawan sekaligus calon pemimpin masa depan. Cakupan kegiatan : Tri Bakti PMR Pendekatan: Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) Basis: Pusat kegiatan remaja (Youth Centre). Metode yg digunakan: Spider web, Fun learning, Learning by doing, Learning by practice. Definisi Pengembangan karakter Karakter: Kualitas positif; Pengembangan karakter: P engembangan kualitas positif; Pengembangan karakter kepalangmerahan: P engembangan kualitas anggota PMR ( kemanusiaan , kesamaan , kenetralan , kemandirian , kesukarelaan , kesatuan , kesemestaan )
Meningkatkan kualitas positif anggota PMR sehingga dpt berperan dlm kegiatan kepalangmerahan, baik dlm perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan proses pengambilan keputusan terkait masalah remaja. PMR sbg kader relawan masa depan Tujuan Pembinaan PMR Hasil yg di harapkan : Membangun dan mengembangkan karakter PMR yang berpedoman pada Prinsip Kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan.
Bersih , Sehat, kepemimpinan , Peduli , Kreatif Membangun Kerjasama, Bersahabat , Ceria Karakter PMR Karakter yg di harapkan : Membangun dan mengembangkan karakter PMR yang berpedoman pada Prinsip Kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan.
Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing yang sedang berdomisili di wilayah Indonesia Terbuka untuk seluruh agama, ras , golongan , maupun mereka yang mempunyai keterbatasan fisik . Berusia 10 tahun sampai dengan 18 tahun , belum menikah , atau seusia siswa SD/MI s/d SMU/MA atau yang sederajat . Mendapatkan persetujuan orang tua / wali . Bersedia mengikuti orientasi , pelatihan , dan pelaksanaan kegiatan kepalangmerahan . Syarat menjadi anggota PMR PENDEKATAN/METHODE Pendekatan sebaya, yaitu anggota PMR dapat menjadi model/contoh (peer ledership), memberikan dukungan (peer support) , serta menjadi pendidik sebaya (peer educator) dalam upaya meningkatkan ketrampilan hidup sehat antar remaja. Pendekatan Youth Centre, yaitu PMI Kabupaten/Kota sebagai pusat pembinaan dan pengembangan PMR yang dibantu oleh para relawan PMI/Mahasiswa sebagai salah satu strategi pembinaan berkelanjutan. PMR kedudukannya berada di PMI Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia.
Hak dan Kewajiban PMR Mendapatkan kartu tanda anggota. Mendapatkan pembinaan dan pengembangan dari PMI. Menyampaikan pendapat dalam forum pertemuan PMI melalui kegiatan atau rapat PMI. Mendapatkan pengakuan dan penghargaan berdasarkan prestasi. Membayar iuran keanggotaan. Melaksanakan Tri Bakti PMR. Menjalankan dan membantu menyebarluaskan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional. Mematuhi AD/ART PMI menjaga nama baik dan kehormatan PMI.
Siklus Pembinaan PMR Seperti apa kegiatannya Buat bentuk kegiatan yang sesuai dengan siklus Pembinaan yang ada ?
Perekrutan Tujuan Meningkatkan Jumlah unit PMR dan Jumlah Anggota PMR Meningkatkan Pemahaman pembinaan PMR di unit-unit PMR Aktifitas Perekrutan anggota PMR oleh PMI Kab /Kota dengan memperhatikan keseimbangan peran gender. Pendataan melalui SIAMO (MIS) yang telah di tentukan dan pelaporan oleh PMI Pusat,Provinsi & Kab /Kota
Perekrutan Proses : Perekrutan adalah peningkatan jumlah anggota dan kelompok / unit PMR. Perekrutan minimal dilakukan satu tahun sekali pada bulan Juli- Agustus . Hal – hal yang dapat dilakukan : promosi dan publikasi , pendaftaran , seleksi dan wawancara , orientasi , pengukuhan dan pelantikan Sasaran perekrutan : Sekolah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA atau sederajat ) dan luar sekolah . Remaja berusia 10-17 tahun . 10-12 tahun ( seusia SD/MI) : PMR Mula 12-15 tahun ( seusia SMP/MTs) : PMR Madya 15-17 tahun ( seusia SMA/SMK/MA) : PMR Wira
Promosi dan Publikasi
Pendaftaran
Orientasi
Pelatihan Tujuan Meningkatkan kualitas anggota PMR Pelatihan PMR sesuai minat , kompetensi , dan kebutuhan program PMI Aktifitas Pendataan dan pelaporan relawan ( termasuk Pembina PMR) yang mempunyai kapasitas sebagai fasilitator PMR oleh PMI Pusat,Provinsi dan Kab / kota . Penugasan fasilitator untuk memenuhi kebutuhan unit-unit pMR dan PMI oleh PMI kab / kota .
Tri Bakti PMR Tujuan Melibatkan anggota PMR untuk mendukung peningkatan kapasitas organisasi dan pelayanan PMI Membentuk karakter remaja menjadi karakter positif bercirikan kepalangmerahan . Aktifitas Kegiatan implementasi kecakapan di bidang Kesehatan, pengabdian Masyarakat dan persahabatan , kegiatan tri bhakti PMR di laksanakan pada tahun ke 2 keanggotan PMR( madya dan wira ) Sasaran dalam kegiatan tri bakti PMR adalah anggota PMR pada tahun pertama bergabung sebagai anggota PMR atau warga sekolah .
Keterlibatan anggota PMR dalam pelaksanaan Tri Bhakti PMR disesuaikan dg kompetensi & ketrampilan mereka, serta kebutuhan PMI dan Remaja dalam merancang serta melaksanakan kegiatan Mereka memerankan fungsi yang berbeda-beda, contoh : ï‚® PERAN & FUNGSI PMR DLM PELAKSANAAN TRI BHAKTI PMR PMR Mula berfungsi sbg peer leadership (mjd cth/model ketrampilan hidup sehat bg teman sebaya). PMR Madya berfungsi sbg peer support (memberikan dukungan, bantuan, semangat kpd teman sebaya agar meningkatkan ketrampilan hidup sehat). PMR Wira berfungsi sbg peer educator (pendidik sebaya ketrampilan hidup sehat). Peer Leadership Peer Support Peer Educator
Karakter Positif PMR
Pengakuan dan Penghargaan Tujuan Memotivasi PMR agar tetap Bersama dengan PMI Memberikan rasa bangga dan kesadaran akan kualitasnya bahwa meskipun masih remaja mereka dapat berperan untuk kemanusiaan . Aktifitas Identifikasi jenis serta cara penghargaan dan pengakuan oleh PMI Pusat, Provinsi , kab / kota . Pemberian pengakuan dan penghargaan . Penghargaan adalah bentuk pengakuan dari organisasi sebagai nilai tambah dan pembinaan berkelanjutan bagi relawan yang bertujuan mempertahankan keberadaannya . Pengembangan Kapasitas merupakan pemberian kesempatan untuk meningkatkan keterampilan , peran dan tugas pelayanan kepalangmerahan serta pengembangan organisasi . Sebagai media berkomunikasi dan berkoordinasi antar relawan dengan Pembina, Pengurus dan staf , maka forum-forum komunikasi PMR, KSR/TSR yang ada dapat mewadahi aspirasi , masukan , arahan pembinaan yang bertujuan untuk pengembangan kapasitas . Sebagai induk dari forum-forum komunikasi maka dibentuk forum relawan PMI ( FOREL ) Forum Remaja Pang Merah Indonesia ( FORPIS )
SERTIFIKAT Sertifikat sebagai bukti atau surat kelulusan dari sebuah proses pelatihan secara penuh sebagai peserta . Kegunaan : Sebagai bukti peserta telah mengikuti dan memenuhi standar pelatihan serta dinyatakan lulus Jaminan kepada pihak lain bahwa pemegang sertifikat telah menerima materi dari pelatih yang memenuhi kualifikasi Sebagai motivator bagi pemilik sertifikat untuk terus mengembangkan kemampuannya Menunjukkan kredibilitas dan profesionalisme PMI.
Sebagai bukti keterlibatan secara aktif dari sebuah proses kegiatan secara penuh sebagai pelaksana / narasumber / pelatih / asilitator atau peserta pelatihan . PIAGAM PENGHARGAAN
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
KEGIATAN BERSIH DAN SEHAT
BAKTI SOSIAL
MENGIKUTI JUMBARA
Pemantauan , Evaluasi dan Pelaporan Tujuan Mengukur pencapaian dalam proses pembinaan dan pengembangan PMR. Fungsi yang melekat di seluruh tahapan siklus Aktifitas Pendataan dan pelaporan terkait prestasi di bidang perekrutan , pelatihan , dan Tri bakti oleh PMI Pusat, Prov, Kab /Kota dan unit PMR. Pembentukan tim monev dan identifikasi kelompok sasaran , penggunaan metode , media pemantauan dan evaluasi pelaporan yang sudah di tentukan
Kompetensi Inti PMR Memiliki kesadaran dan jiwa kemanusiaan sesuai dengan Tri Bakti PMR: Berbakti kepada masyarakat Mempertinggi ketrampilan serta memelihara kebersihan dan kesehatan 3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional
BUKU PEDOMAN
Buku Materi Pelatihan PMR Wira
Buku Materi Pelatihan PMR Madya
Buku Materi Pelatihan PMR Mula
Buku Pengembangan PMR
https://bit.ly/panduanpmr08
Belajar yang Menyenangkan (Fun Learning) Proses belajar dan kegiatan menjadi aktivitas kehidupan rill, yang dihayati dengan penuh kegembiraan . Itu membantu anggota PMR menikmati kegiatan dan membangun imaji tentang apa dan bagaimana seharusnya menjadi seorang anggota PMR.
Belajar dari Pengalaman (Learning by doing) Untuk menjadi lebih paham dan mengerti , anggota PMR hanya perlu difasilitasi dalam mempelajari sesuatu . Biar mereka mengamati , mengalami , merasakan dan memahami berbagai macam perbedaan . Biar mereka yang merencanakan , melaksanakan dan mengevaluasi hasil kerja mereka .
Jaring Laba-laba ( Spider Web ) Setiap materi dan kegiatan saling terkait. Ketika belajar siaga banjir, maka akan belajar juga tentang Pertolongan Pertama pada luka atau sakit akibat banjir ( diare , demam , akibat terbentur benda keras, luka lecet ), sanitasi dan air bersih , bagaimana menerapkan 7 Prinsip dan kepemimpinan jika memberikan pertolongan , cara-cara menyelenggarakan aksi donor darah untuk korban banjir , belajar kandungan gizi yang tepat jika akan menyumbang bahan makanan , bagaimana menyelenggarakan acaraacara untuk menghibur remaja dan anak korban bencana . Proses belajar dan kegiatan menjadi aktivitas kehidupan rill, yang dihayati dengan penuh kegembiraan . Itu membantu anggota PMR menikmati kegiatan dan membangun imaji tentang apa dan bagaimana seharusnya menjadi seorang anggota PMR.
METODE PELATIHAN Diskusi Tanya jawab Studi kasus Audio visual Bercerita Simulasi Role play Presentasi Praktik Kunjungan lapangan
Kompetensi PMR Mula , PMR Madya, PMR Wira Terbagi atas : Kompetensi Dasar / Umum Kompetensi Utama / Khusus Kompetensi Tambahan / Pendukung Pada 7 ( materi ) yang dipelajari oleh PMR.
10 Langkah Penciptaan Lingkungan Aman Memahami Masalah Kenali kerentanan dan factor factor ketangguhan Mendefinisikan perangkat perlindungan Membentuk tim pencegahan Melakukan penilaian risiko Menyusun kebijakan Mendidik orang dewasa , remaja dan anak Menanggapi pelaporan kekerasan Menghadapi tantangan Mempertahankan lingkungan
TUGAS : Silahkan membagi diri menjadi 7 kelompok Tentukan 1 materi PMR Silahkan analisa 3 kompetensi materi PMR sesuai dengan tingkatannya Bagaimana menciptakan lingkungan aman saat kegiatan PMR
Siklus Pembinaan PMR Siapa yang melakukan pembinaan PMR Pembinaan dan pengembangan PMR dilaksanakan oleh PMI, dan pihak-pihak terkait. Tugas pengurus PMI dan staf PMI bidang relawan dan PMR disemua tingkatan ?
Pembina PMR P enanggung jawab teknis pelaksanaan pembinaan dan pengembangan unit PMR , secara fungsional adalah Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan , atau guru yang ditunjuk oleh sekolah untuk melakukan pembinaan dan pengembangan unit dan anggota PMR di sekolahnya . Atau Seseorang yang ditunjuk oleh penanggung jawab unit PMR luar sekolah untuk melakukan pembinaan dan pengembangan unit dan anggota PMR di instasi atau lembaga luar sekolah . Fasilitator PMR R elawan PMI yang telah mengikuti dan dinyatakan lulus dalam pelatihan pembinaan PMR dan dimobilisasi oleh PMI Kabupaten /Kota untuk memfasilitasi pembinaan unit-unit PMR yang membutuhkan fasilitator
PMI Kabupaten/ Kota Merumuskan kebijakan dalam bentuk Prgram Pembinaan dan pengembangan PMR Melakukan Pembinaan Mendukung unit lain dalam kegiatan yang melibatkan PMR Menjadi Penghubung dengan pihak Ketiga Tingkat kabupaten / Kota Membuat Pedoman sesuai Manajemen PMR dan mensosialisasikan Melakukan monitoring dan evaluasi
Peer Leadership Peer Support Peer Educator STRUKTUR & PEMBENTUKAN PMR
Penjelasan alur Pembentukan unit PMR PMI melakukan sosialisasi , publikasi dan advokasi untuk pembentukan unit PMR baru . Pemimpin Sekolah , instansi , kelompok remaja mengajukan surat permohonan / MoU pembentukan unit PMR kepada PMI kabupaten / Kota PMI Kabupaten / Kota memberikan surat balasan yang berisi tentang pengisian data formulir , kesepakatan Kerjasama pendirian unit PMR antara sekolah dengan PMI kabupaten / Kota. PMI Kabupaten / Kota mengesahkan unit PMR setelah seluruh persyaratan pembentukan unit PMR terpenuhi :
Syarat Pembentukan PMR yang harus di penuhi Mempunyai jumlah calon anggota minimal 10 orang Mengirimkan surat pembentukan unit PMR Mengisi Formulir pendaftaran pembentukan unit PMR Mempunyai penanggung jawab unit PMR Mempunyai Pembina unit PMR, Selanjutnya disebut Pembina PMR Mempunyai struktur PMR Melaksankan orientasi kepalangmerahan dan pembinaan PMR secara informal kepada calon Pembina PMR .
STRUKTUR PMR
Mekanisme Mobilisasi Sekolah PMI Kab / Kota Pembina PMR Fasilitator PMR SISWA
Metode Pelatihan Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan seringkali paling efektif bila digunakan dalam kombinasi untuk menciptakan pengalaman belajar yang komprehensif dan menyeluruh.
Jenis Metode Pelatihan Ceramah Curah pendapat Diskusi Tanya Jawab Peragaan Praktek Role Play Simulasi permainan Outbound Kunjungan lapangan
Treasure Hunt Ceramah Praktek Role Play Simulasi Outbound Curah Pendapat Diskusi Kunjungan Lapangan Peragaan Permainan Tanya Jawab
Efisien dalam menyampaikan informasi kepada banyak orang sekaligus. Dapat menghemat waktu karena informasi disampaikan secara langsung. Memungkinkan pembicara untuk menyampaikan pandangan dan pengalaman pribadi. Ceramah adalah metode penyampaian informasi di mana seorang pembicara memberikan penjelasan atau presentasi kepada audiens tentang suatu topik tertentu secara lisan. Partisipasi audiens terbatas, cenderung pasif. Tidak selalu efektif dalam memastikan pemahaman mendalam dari audiens. Dapat membosankan jika penyampaian tidak menarik. KELEBIHAN KEKURANGAN 1. Ceramah
Mendorong kreativitas dan partisipasi aktif dari semua anggota. Dapat menghasilkan banyak ide yang beragam dalam waktu singkat. Memperkuat kerjasama tim dan rasa saling menghargai. Dapat menghasilkan banyak ide yang tidak praktis atau tidak relevan. Memerlukan fasilitator yang efektif untuk mengelola diskusi. Mungkin mendominasi oleh individu yang lebih vokal, mengabaikan ide dari yang lebih pendiam. Curah pendapat adalah metode diskusi kelompok di mana semua anggota bebas mengemukakan ide atau solusi tanpa penilaian langsung, bertujuan menghasilkan sebanyak mungkin gagasan. KELEBIHAN KEKURANGAN 2. Curah Pendapat (Brainstorming)
Mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan semua anggota. Membantu peserta memahami berbagai sudut pandang. Memperdalam pemahaman dan analisis terhadap topik yang dibahas. Bisa memakan waktu lama jika tidak terstruktur dengan baik. Risiko terjadinya konflik atau perdebatan yang tidak konstruktif. Memerlukan moderator yang baik untuk menjaga fokus dan alur diskusi. Diskusi adalah metode interaksi di mana sekelompok orang membahas suatu topik untuk saling bertukar pikiran, pengalaman, dan pandangan. KELEBIHAN KEKURANGAN 3. Diskusi
Memungkinkan klarifikasi langsung terhadap informasi yang belum dipahami. Mendorong partisipasi aktif dari audiens. Membantu mengidentifikasi kebutuhan dan minat audiens. Bisa memakan waktu jika banyak pertanyaan yang diajukan. Tidak semua audiens mungkin merasa nyaman bertanya di depan umum. Memerlukan pembicara yang mampu memberikan jawaban yang tepat dan jelas. Tanya jawab adalah metode interaksi di mana pembicara dan audiens saling bertukar informasi melalui pertanyaan dan jawaban. KELEBIHAN KEKURANGAN 4. Tanya Jawab
Membantu audiens memahami langkah-langkah secara visual. Meningkatkan retensi informasi melalui pengalaman langsung. Efektif untuk mengajarkan keterampilan praktis. Memerlukan persiapan alat dan bahan yang memadai. Dapat sulit diikuti oleh audiens jika peragaan terlalu cepat. Tidak selalu efektif untuk kelompok besar. Peragaan adalah metode penyampaian informasi di mana pembicara menunjukkan cara melakukan sesuatu secara langsung di hadapan audiens. KELEBIHAN KEKURANGAN 5. Peragaan
Meningkatkan keterampilan melalui pengalaman langsung. Memperkuat pemahaman konsep melalui aplikasi praktis. Mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan penuh. Memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih banyak. Memerlukan bimbingan yang tepat untuk memastikan pelaksanaan yang benar. Bisa menimbulkan rasa frustrasi jika peserta kesulitan dalam praktek. Peragaan adalah metode penyampaian informasi di mana pembicara menunjukkan cara melakukan sesuatu secara langsung di hadapan audiens. KELEBIHAN KEKURANGAN 6. Praktek
Meningkatkan empati dan pemahaman tentang peran orang lain. Mengembangkan keterampilan komunikasi dan interaksi sosial. Memungkinkan peserta untuk mencoba pendekatan yang berbeda dalam situasi aman. Mungkin membuat beberapa peserta merasa canggung atau tidak nyaman. Memerlukan skenario yang realistis dan relevan untuk efektif. Bisa memakan waktu untuk perencanaan dan pelaksanaan. Role play adalah metode pembelajaran di mana peserta memainkan peran tertentu dalam situasi yang disimulasikan untuk mengembangkan keterampilan atau memahami perspektif yang berbeda. KELEBIHAN KEKURANGAN 7. Role Play (Bermain Peran)
Meningkatkan keterampilan melalui pengalaman langsung dan realistis. Memungkinkan peserta untuk belajar dari kesalahan tanpa risiko nyata. Efektif untuk mengajarkan keterampilan yang kompleks dan berisiko tinggi. Memerlukan peralatan dan fasilitas yang memadai. Bisa mahal dan memakan waktu dalam persiapan dan pelaksanaan. Memerlukan instruktur yang terlatih untuk mengelola simulasi. Simulasi adalah metode pembelajaran di mana peserta berlatih dalam lingkungan yang menyerupai situasi nyata untuk mengembangkan keterampilan atau memahami proses tertentu. KELEBIHAN KEKURANGAN 8. Simulasi
Meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta. Memfasilitasi pembelajaran melalui pengalaman langsung dan interaksi sosial. Membantu dalam mengembangkan keterampilan kognitif dan motorik. Bisa mengalihkan fokus dari tujuan pembelajaran jika tidak dikelola dengan baik. Memerlukan waktu untuk perencanaan dan pelaksanaan. Tidak selalu cocok untuk semua materi pembelajaran. Permainan adalah metode pembelajaran di mana peserta belajar melalui aktivitas yang menyenangkan dan interaktif, seringkali dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. KELEBIHAN KEKURANGAN 9. Permainan
Meningkatkan kerjasama dan kepercayaan antar anggota tim. Mendorong peserta keluar dari zona nyaman mereka. Mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan problem-solving. Memerlukan persiapan dan peralatan yang cukup. Bisa berisiko tinggi jika tidak dikelola dengan baik. Tidak selalu cocok untuk semua peserta, terutama yang memiliki keterbatasan fisik. Outbound adalah metode pembelajaran di luar ruangan yang melibatkan aktivitas fisik dan tantangan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kerjasama tim, dan keterampilan interpersonal. KELEBIHAN KEKURANGAN 10. Outbound
Memberikan pengalaman belajar yang nyata dan praktis. Memungkinkan peserta untuk mengamati dan memahami konteks secara langsung. Meningkatkan keterlibatan dan minat peserta terhadap materi pembelajaran. Memerlukan waktu dan biaya untuk perencanaan dan pelaksanaan. Bisa sulit mengatur logistik dan koordinasi untuk kelompok besar. Terbatas pada lokasi dan situasi tertentu yang dapat dikunjungi. Kunjungan lapangan adalah metode pembelajaran di mana peserta mengunjungi lokasi tertentu untuk melihat dan belajar langsung dari situasi nyata. KELEBIHAN KEKURANGAN 11. Kunjungan Lapangan