Fazlur-Rahman-dan-Teori-Double-Movement-Definisi-dan-Aplikasi.pptx

algendoet 7 views 10 slides Sep 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

hermeneutika islam


Slide Content

Fazlur Rahman dan Teori Double Movement: Definisi dan Aplikasi

Pembaharuan Metodologi Penafsiran Al-Qur'an Fazlur Rahman, seorang intelektual Muslim terkemuka, memperkenalkan teori "double movement" sebagai pembaharuan metodologi penafsiran Al-Qur'an di era modern. Teori ini menawarkan pendekatan yang relevan dan aplikatif, melampaui pemaknaan tekstual semata. Intelektual Muslim Teori Double Movement Relevansi Modern

Islam: Rahmatan Lil 'Alamin Islam datang dengan pesan keadilan dan kemanusiaan. Al-Qur'an dan Hadits menjadi sumber nilai yang diaplikasikan dalam kehidupan. Sejak zaman Nabi, sahabat telah memahami dan mengamalkan Al-Qur'an. Tradisi penafsiran terus berkembang, melahirkan berbagai metode seperti : Tahlili (analitik) Ijmali (global) Muqaran (perbandingan) Maudhu'i ( tematik ) Respon Muslim Terhadap Modernitas Fundamentalis: Wahabi Modernis /Reformis: AL-Afghani Neo- Modernis : Fazlur Rahman Namun, ulama kontemporer terus mengembangkan metode baru agar interpretasi relevan dengan perkembangan zaman, mewujudkan Islam yang melayani kemanusiaan dan menciptakan keadilan.

Kritik Fazlur Rahman terhadap Penafsiran Klasik Fazlur Rahman mengkritisi penafsiran klasik Al-Qur'an yang terkesan kaku dan tidak berkembang. Metode ini cenderung menginterpretasikan secara terpisah dan seringkali menimbulkan persoalan baru. Ia melihat perlunya penafsiran ulang yang sistematis dan komprehensif untuk memenuhi kebutuhan kontemporer, melampaui sekadar analogi klasik. Kaku & Tidak Berkembang Penafsiran klasik dianggap kurang dinamis. Tidak Sistematis Pendekatan yang terpisah-pisah seringkali gagal menyelesaikan masalah. Butuh Pembaharuan Diperlukan metodologi baru yang komprehensif.

Biografi Fazlur Rahman: Awal Kehidupan dan Pendidikan Lahir pada 21 September 1919 di Hazara, Pakistan, Fazlur Rahman adalah tokoh reformasi pemikiran Islam abad ke-20. Pendidikan agama sejak dini dari ayahnya, Mawlana Shihab al-Din. Menguasai _darse-Nizami_ dan melanjutkan studi di Universitas Punjab. Meraih gelar S3 di Oxford, menulis disertasi tentang Filsafat Ibn Sina. Menguasai berbagai bahasa Eropa, Arab, Urdu, Turki, dan Yunani. Kemampuan bahasa yang luas membantunya memperdalam kajian Islam dan literatur orientalis, membentuk pemikiran yang luas dan objektif.

Karir dan Tantangan Fazlur Rahman 1 1950-1958 Mengajar Filsafat Persia dan Islam di Universitas Durham, Inggris. 2 1958-1961 Asisten Profesor Studi Islam di Universitas McGill, Montreal. 3 1961-1968 Direktur Islamic Research Institute di Pakistan, penasehat kebijakan agama. 4 1968-1988 Profesor Pemikiran Islam di Universitas Chicago hingga akhir hayatnya. Karya-karyanya banyak, termasuk "Avicenna's Psychology". Pemikirannya di Pakistan menimbulkan penolakan dari kalangan tradisional, bahkan ancaman nyawa, mendorongnya kembali ke dunia akademik di Amerika.

Teori Double Movement: Gerakan Pertama Teori "double movement" adalah metode penafsiran Al-Qur'an dengan dua gerakan, menggabungkan penalaran induksi dan deduksi. Masa Kontemporer Memulai dari kondisi dan persoalan saat ini. Masa Wahyu Diturunkan Memahami teks dan konteks historis Al-Qur'an. Gerakan pertama: Memahami makna teks dan situasi historis penyebab turunnya, lalu menarik hukum umum atau pesan moral universal dari kasus tersebut.

Teori Double Movement: Gerakan Kedua Setelah menemukan pesan inti atau tujuan umum (pesan moral) dari gerakan pertama, selanjutnya adalah menarik pesan-pesan tersebut ke konteks kekinian. Prinsip Umum Menerapkan konsep dan prinsip yang digeneralisir dari Al-Qur'an. Konteks Kekinian Mengimplementasikan nilai-nilai Al-Qur'an secara baru dan relevan. Gerakan ini membutuhkan penelitian cermat terhadap situasi kontemporer. Jika prinsip umum tidak dapat diaplikasikan, berarti ada kegagalan dalam menilai kondisi atau memahami Al-Qur'an secara historis. Ini adalah kerja ahli etika.

Aplikasi Teori Double Movement Teori ini memberikan interpretasi baru untuk persoalan kontemporer: 1 Memilih Pemimpin Non-Muslim Diperbolehkan jika tidak ada konspirasi dan amanah sesuai konstitusi negara. 2 Doktrin Kewarisan Islam Pembagian 2:1 dapat diinterpretasikan menjadi 1:1, mengingat peran perempuan yang berubah. 3 Pemaknaan Jihad Jihad saat ini adalah membangun kemaslahatan bersama secara damai (ekonomi, pendidikan, politik). 4 Ghibah dalam Entertainment Tidak selalu haram jika informasi yang diberitakan tidak membuat malu atau merugikan. 5 Shalat Tarawih Bukan shalat wajib, jumlah rakaat tidak tetap, disesuaikan kondisi masyarakat.

Kesimpulan: Relevansi Al-Qur'an di Era Modern Fazlur Rahman memberikan kontribusi besar melalui teori double movement, memungkinkan pemaknaan Al-Qur'an yang kontekstual dan aplikatif. Pemahaman Kontekstual Melampaui tekstual, relevan dengan zaman. Metodologi Komprehensif Menggabungkan induksi dan deduksi. Solusi Kontemporer Menjawab persoalan modern. Teori ini melahirkan penafsiran kontemporer baru, menjaga Al-Qur'an tetap hidup dan relevan, meskipun terkadang hasilnya berbeda dari pemahaman umum. Ini adalah pembaruan yang menyegarkan dalam dunia tafsir.
Tags