IJTIHAD
AL-QUR’AN
PEMBAGIAN
HUKUM
AL-HADIS
PENERAPAN
TAKLIFI
SUMBER
HUKUM ISLAM
Segala sesuatu yang dijadikan dasar aturan
atau pedoman ketika seorang muslim
melakukan aktivitasnya
Yang telah disepakati jumhur (kebanyakan)
ulama ada 4 (empat), yaitu Al-Qur’an, As-
Sunnah, Ijma’, dan Qiyas
Hai orang orang beriman taatilah Allah dan
taatilah rasul dan ulil amri (pemegang
kekuasaan). Kemudian jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan
Rasul (Sunnahnya) jika kamu beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya.” (QS 4: 59)
Sumber
hukum Islam
SUMBER HUKUM DALAM ISLAM
AL-QUR’AN
AL-HADIST
IJTIHAD
1
AL-QUR’AN
PENGERTIAN AL-QUR’AN
Kumpulan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw melalui perantaraan malaikat Jibril
sebagai pedoman hidup, membacanya merupakan ibadah.
Firman Allah:
“Dan Kami telah turunkan
kepadamu al-Qur’an dengan
membawa kebenaran,
membenarkan apa yang
sebelumnya yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan al-
Quran adalah ukuran untuk
menentukan kebenaran terhadap
kitab-kitab yang lain itu.” (QS. al-
Maidah : 48)
“Dia menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu
(Muhammad) yang mengandung kebenaran,
membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan
menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ăli ‘Imrān
[3] : 3)
oMalaikat memasukkan wahyu itu ke
dalam hati nabi Muhammad Saw
oMalaikat menampakkan sebagai
seorang laki laki yang megucapkan kata
kata kepada nabi Muhammad Saw
oWahyu datang kepada nabi
Muhammad Saw . seperti suara
lonceng
PROSES
TURUNNYA
AL-QUR’AN
oMalaikat menampakkan dirinya
kepada Nabi Muhammad Saw. dalam
wujud yang asli
Al-Qur’an diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan yang dikenal
sebagai Nuzulul Qur’an.
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22
tahun, 2 bulan, 22 hari.
Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW adalah surah Al-alaq ayat 1-5.
Membaca Al-Qur’an bernilai ibadah dan mendapatkan pahala.
Empire of faith
MANFAAT DITURUNKANNYA AL QURAN BAGI UMAT MANUSIA
SECARA BERANGSUR-ANGSUR
1.Agar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan
2.Turunnya Al-Qur’an sesuai dengan peristiwa yang terjadi
3.Memudahkan untuk diingat dan dihafal
4.Diantara ayat Al-Qur’an ada yang merupakan
5.Jawaban dari pertanyaan pertanyaan
KEDUDUKAN AL-QUR’AN
Kumpulan wahyu Allah SWT
Sumber hukum Islam yang pertama.
Fungsi Al-Qur’an
1.Al-Qur’an sebagai pedoman hidup (QS 45: 20).
2.Al-Qur’an sebagai rahmat bagi alam semesta (QS 10:57, & QS
17:82)
3.Al-Qur’an sebagai cahaya petunjuk (QS 42:52; QS 2: 2, 185)
4.Al-Qur’an sebagai peringatan (QS 18: 2)
5.Al-Qur’an sebagai penerangan dan pembeda (QS. 2: 185; QS
3:138 & QS. 36:69)
6.Al-Qur’an sebagai pelajaran (QS.10:57 & QS. 69:48)
7.Al-Qur’an sebagai sumber ilmu (QS. 96:1-5).
8.Al-Qur’an sebagai hukum (QS 13:37).
9.Al-Qur’an sebagai obat penyakit jiwa (QS 10:57).
10.Al-Qur’an sebagai pemberi kabar gembira (QS 16: 102).
11.Al-Qur’an sebagai pedoman melakukan pencatatan (QS. 2 :282-
283).
ISI KANDUNGAN AL-QUR’AN
SEGI KUANTITAS
SEGI KUALITAS
30 JUZ, 114 SURAT, 6236
AYAT, 323015 HURUF, 77439
KOSA KATA
AQIDAH AKHLAQ
SYARI’AH
IBADAH
MUAMALAH
MUNAKAHAT, FARAID, JINAYAT, HUDUD, JUAL BELI,
AL-KHILAFAH, MAKANAN, PENYEMBELIHAN. AQDHIYAH,
JIHAD DAN DUALIYAH
Aqidah, yakni
mengajarkan
kepercayaan
terhadap Allah Swt,
malaikat-malaikat,
kitab-kitab, rasul-
rasul, hari akhir, dan
takdir
Ibadah, yakni
mengajarkan tentang
cara-cara beribadah
kepada Allah Swt
Muamalah,
yakni
mengajarkan
hubungan
atar manusia.
Akhlak
Karimah,
yakni
mengajarkan
budi pekerti
yang mulia.
Tarikh, yakni
mengajarkan
sejarah umat
terdahulu.
Syariat, yakni
mengajarkan
tentang peraturan
perundang-
undangan secara
menyeluruh
2
AL-HADITS
Defenisi
hadits 1 baru; 2 percakapan; 3 sesuatu yang diberitakan,
diperbincangkan, dan dipindahkan dari seseorang kepada
orang lain; 4 apa yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad
Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya, sifat
jasmani atau sifat akhlak, perjalanan setelah diangkat
sebagai Nabi Saw dan terkadang juga sebelumnya. Kata
hadits yang mengalami perluasan makna sehingga
disinonimkan dengan
sunah
•sunnah, al- teladan atau contoh; terutama berlaku bagi
teladan Nabi Muhammad Saw dan termasuk juga sikap,
tindakan, ucapan dan cara Rasulullah menjalani hidupnya
MACAM-MACAM AL-HADITS
AL-HADITS
QAULIYAH/
PERKATAAN
FI’LIYAH/
PERBUATAN
TAQRIRIYAH/
KETETAPAN
HAMIMIYAH/
CITA-CITA
hadits yang
menyebutkan
keinginan Nabi
Muhammad Saw yang
belum terealisasikan,
seperti halnya
keinginan untuk
berpuasa pada 19
‘Asyura
hadits yang
menyebutkan
ketetapan Nabi
Muhammad Saw
terhadap apa yang
dilakukan atau
diucapkan oleh para
sahabat
hadits yang
menyebutkan
perbuatan Nabi
Muhammad Saw
hadits yang memuat
perkataan atau
ucapan Nabi
Muhammad Saw
KEDUDUKAN AL-HADITS
Sebagai sumber hukum Islam ke-dua setelah Al-Qur’an
FUNGSI AL-HADITS
FUNGSI AL-HADITS
BAYAN TAQRIR/
MEMPERKUAT
BAYAN TAFSIR/
MENJELASKAN
BAYAN TASYRI/
MENETAPKAN
ISTILAH-ISTILAH DALAM HADITS
1. SANAD 2. MATAN
3. RAWI
MUTAWATIR
SHAHIH
HASAN
DHAIF
MASYHUR
AZIZ
GHARIB
AHAD
ISTILAH-ISTILAH DALAM HADITS
1. SANAD 2. MATAN
3. RAWI
MUTAWATIR
SHAHIH
HASAN
DHAIF
MASYHUR
AZIZ
GHARIB
AHAD
hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah
orang yang tidak terhitung jumlahnya dan
mereka tidak mungkin bersepakat
berbohong dengan perawi yang sama
banyaknya hingga sanadnya bersambung
sampai kepada Nabi SAW
hadits yang diriwayatkan dari
Rasulullah SAW oleh seorang, dua
orang atau sedikit lebih banyak, dan
belum mencapai syarat hadits
MUTAWATIR.
Kuantiitas Kualitas
Alur sandaran Konten
Periwayat
Hadits Masyhur, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh tiga
orang sanad berlainan
Hadits Aziz, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh
dua orang sanad
Hadits Gharib, yaitu hadits yang diriwayatkan
oleh satu orang, tidak ada yang lain.
HADITS
AHAD (dr sisi
kuantitas)
MASYHUR
AZIZ
GHARIB
Kuantiitas
AHAD
Hadist shahih: hadist yang diriwayatkan oleh
perawi yang adil, dan sempurna ketelitiannya,
sanadnya bersambung, sampai kepada
Rasulullah, tidak mempunyai cacat.
Hadist hasan: hadist yang diriwayatkan oleh
perawi yang adil tetapi kurang ketelitiannya,
sanadnya bersambung sampai kepada
Rasulullah, tidak mempunyai cacat dan tidak
berlawanan dengan orang yang lebih
terpercaya.
Hadist dha’if hadist yang tidak memenuhi
syarat-syarat hadist Shahih dan Hadist
Hasan.
HADITS AHAD
(dr sisi kualitas)
AHAD
SHAHIH
HASAN
DHAIF
Kualitas
Contoh jalur periwayatan
hadits
Kitab-kitab Hadits
Hadits Nabi Saw
dan Fakta Ilmiah
Obat Pada Sayap Lalat
Dari Anas bahwasanya Nabi bersabda: “Apabila
lalat jatuh pada bejana salah satu diantara
kalian, maka celupkanlah karena pada salah
satu sayapnya terdapat penyakit dan sayap
lainnya terdapat obat”. (HR. Bukhari, Ibnu
Majah, dan Ahmad)
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Tim Departemen
Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qâshim, Kerajaan
Arab Saudi, beberapa peneliti muda yang terdiri dari,
Sâmi Ibrâhîm
at-Taili,
‘ dil ‘Abdurrahman al-Misnid, dan Khalid Dza’ar al-Utaibi.
Kesimpulan:
Masuknya lalat pada makanan atau minuman, dengan dan
tanpa dicelup, ternyata memberikan hasil berbeda yang secara
signifikan. Hal ini membenarkan apa yang disabdakan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahwa pada sayap lalat
itu terdapat penyakit sekaligus penawarnya.
Pembuahan
Sperma
Rasulullah SAW bersabda : ”Tidak
semua bagian cairan kelamin akan
menghasilkan keturunan” (HR Muslim)
Hanya unsur tertentu yang ada dalam cairan
kelamin laki-laki atau perempuan yang akan
menghasilkan keturunan
Spermatozoa di dalam cairan sperma dan sel
telur ovum yang terdapat didalam folikel.
Ada juga para ahli yang menafsirkan sebagai
hanya satu sperma saja yang akan
membuahi sel telur dan hanya satu sel telur
yang matang dari beberapa sel telur yang
berkembang.
Pendapat ini juga sudah terbukti benar secara
ilmiah karena dari sekian juta spermatozoa yang
mendekati ovum hanya satu yang berhasil
menembus zona pelucida dan membuahi sel telur
Sendi Manusia
Hadist Rasulullah SAW ”Sesungguhnya dalam
jasad manusia itu ada tiga ratus enam puluh
persendian. Barangsiapa yang mampu
membebaskan satu persendian dari api neraka,
maka hendaklah ia kerjakan. Ada yang
bertanya,”Bagaimana caranya, wahai
Rasulullah ?” Beliau menjawab yaitu seseorang
mengucapkan lafal takbir atau mengucapkan
lafal tasbih atau menyingkirkan duri dari jalan
atau menyuruh kepada kebaikan, atau
mencegah dari kemungkaran” (HR. Bukhari-
Muslim)
Sampai tahun 1996 ilmu modern masih menetapkan
bahwa jumlah persendian manusia adalah 340
ditambah beberapa persendian yang menyatu menjadi
suatu susunan.
Setelah diteliti kembali mereka menemukan bahwa
jumlah seluruh persendian tersebut adalah 360,
bilangan yang tidak kurang dan tidak lebih sesuai
dengan yang tercantum dalam hadis Rasulullah SAW
Istinsyaq Dan Istintsar
Hadist Rasulullah SAW : ”Apabila salah
seorang dari kalian bangun tidur hendaklah ia
berwudhu dan beristintsar (menghirup air
kehidung kemudian mengeluarkannya) 3 kali.”
(HR. Bukhari)
” Sempurnakalah wudhu, ratakanlah air
diantara jari jemari, dan bersungguh-
sunguhlah dalam istinsyaq (menghirup air ke
dalam hidung), kecuali kamu berpuasa” (HR
Bukhari dan Muslim)
Dalam berwudhu ada istilah istinsyaq dan istintsar
Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung, sedangkan istintsar
adalah mengeluarkannya dengan nafas
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaq dan istintsar
yang dilakukan 3 kali setiap kali wudhu, akan membersihkan kuman-
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat dihidung, yang dapat
menyebabkan penyakit pernafasan, radang paru-paru, demam,
rematik sinusitis dan alergi
Dr. Musthafa Syahata Sp THT, Dekan Fakultas THT Universitas
Alexandria mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada
dihidung manusia akan berkurang setengah setelah istinsyaq
pertama, kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua,
kemudian sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga.
Siwak
Hadist Rasulullah SAW : Jika saja tidak
memberatkan umatku, sudah pasti akan aku
wajibkan kepada mereka bersiwak setiap kali
berwudhu”. (HR. Imam Malik)
Setiap kali bangun tidur, baik siang atau malam,
Rasulullah SAW pasti bersiwak dulu sebelum
wudhu” (HR. Abu Daud).
Bersiwak merupakan tindakan penting dalam
pencegahan penyakit yang menyerang mulut dan
menjaga kesehatan gigi
Dr. Faruq Mursyid dosen dan Kepala Bagian Penyakit
Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Howard,
Amerika Serikat mengingatkan bahwa menyikat gigi
adalah satu-satunya cara untuk mencegah karies gigi.
Sistem Karantina
Hadist Rasulullah SAW : ”Apabila kamu mendengar ada wabah di
suatu negeri maka kamu jangan pergi kesana, dan jika ada wabah
menimpa suatu negeri dan kamu berada di dalamnya maka kamu
jangan keluar menghindarinya. ” (HR Muslim)
Ketika utusan Tsaqif datang untuk menyatakan baiat kepada Nabi
SAW, salah seorang di antara mereka terkena penyakit lepra. Lalu
Rasulullah SAW memanggilnya ” Aku telah terima baiatmu, maka
pulanglah sekarang (HR. Muslim, Nasai dan Ibnu Majah)
Kedua Hadist ini menyiratkan pentingnya sistem karantina dalam upaya
pencegahan penyakit menular
faktor preventif dalam ilmu kedokteran modern.
Sebagai hasilnya dibangun rumah sakit pertama untuk penderita lepra pada
masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada tahun 88H/706M. Pada
waktu itu Eropa belum mengenal rumah sakit semacam itu sampai abad ke 12,
setelah pasukan salib meniru dari umat Islam.
Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Makan
Imam Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits:
Rasulullah Saw. bersabda: "Berkah makanan
ada pada wudhu sebelumnya dan wudhu
sesudahnya.” (Abu Daud, al-Ath'imah, 11; al-
Tirmidzi, al-Ath'imah, 39; al-Musnad, Imam
Ahmad 5/441).
Lewat hadits ini, Rasulullah seakan berkata
bahwa jika kita ingin mendapatkan berkah
makanan, kita diminta untuk mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan seperti yang kita
lakukan di saat berwudhu.
Sterilisasi dan Keseimbangan
Imam Muslim dan beberapa ahli hadits lainnya menukil sebuah
hadits: "Cara menyucikan bejana kalian yang dijilat anjing
adalah dengan dicuci tujuh kali, dan cucian pertama
dicampur dengan debu.” (HR. Muslim, Abu Daud, al-Tirmidzi, al-
Nasai)
Melalui hadits ini, Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita
prinsip sterilisasi, meski saat itu bahan pensteril belum
ditemukan. Sains modern telah membuktikan bahwa debu
dapat dipakai untuk membersihkan seperti halnya air, karena
debu mengandung zat tetrolite dan tetracycline. Dua zat inilah
yang saat ini digunakan dalam proses sterilisasi untuk
membunuh bakteri tertentu. Jadi jelaslah bahwa ketika
Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk menggunakan
debu di saat mencuci bejana yang terkena jilatan anjing,
beliau sedang mengajarkan teknik sterilisasi yang diakui
kebenarannya oleh ilmu kedokteran modern
Khitan
Rasulullah Saw. bersabda bahwa ada
lima perkara yang termasuk fitrah
manusia; salah satunya adalah
khitan. (Muslim, al-Thahârah, 49, 56;
Abu Daud, al-Thahârah, 29).
Kulup dapat menjadi tempat
bersarangnya kuman yang dapat
menyebabkan terjadinya kanker.
Cara satu-satunya untuk
menghilangkan resiko penimbunan
kuman di daerah kulup adalah
dengan khitan.
Larangan Meniup Makanan Selagi Panas
Dari Abu Qatadah Ra, Rasulullah Saw bersabda: “Apabila kalian minum,
janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah
menyentuh kemaluan dengan tangan kanan…
(HR. Bukhari 153).
Apabila kita hembuskan napas pada makanan atau minuman, kita akan
mengeluarkan CO2 yaitu carbon dioxide, yang apabila bercampur
dengan air H20, akan menjadi H2CO3, yaitu asam carbonat,
menyebabkan minuman itu menjadi acidic yang bersifat asam. (H2O +
CO2 => H2CO3).
Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai
pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH
darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa
menyebabkan salah satu dari dua kelainan utama dalam keseimbangan
asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.
Riba
"Kelak akan datang kepada manusia suatu zaman
yang tidak ada seorang pun dari mereka pada saat itu
yang tidak memakan riba. Barangsiapa yang tidak ikut
memakannya tetap terkena debunya.” (Ibnu Majah, al-
Tijârah, 58; al-Musnad, Imam Ahmad, 2/494; al-Nasai,
al-Buyû', 2).
3 Berusaha dengan
sungguh-sungguh
untuk
memecahkan
suatu masalah
yang tidak ada
ketetapan
hukumnya dalam
Al-Qur’an dan Al-
Hadits
SYARAT-SYARAT SEORANG MUJTAHID :
oMengetahui isi dan kandungan Al-Qur’an dan Al-Hadits
oMengetahui seluk beluk bahasa Arab
oMengetahui ilmu ushul dan kaidah-kaidah fiqh secara mendasar
oBerakhlak mulia
Catatan :
Ijma : Kesepakatan para ulama tentang hukum suatu masalah yang
belum disebutkan dalam Al-Qur’an. Contoh : tidak dikafaninya korban
Tsunami Aceh.
Qiyas : Menyamakan suatu masalah yang tidak ada hukumnya dengan
suatu masalah yang ada hukumnya karena memiliki illat yang sama.
Contoh ; menyamakan haramnya bir dengan arak.
BENTUK-BENTUK IJTIHAD
IJMA QIYAS
KEDUDUKAN IJTIHAD
Sebagai hukum Islam yang ketiga setelah Al-Hadits.
FUNGSI IJTIHAD
Sebagai jawaban atas problematika dalam kehidupan manusia yang muncul,
sementara dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits tidak ada.
Untuk menghargai peran akal, asal sesuai dengan prinsip dalam Al-Qur’an
dan Al-Hadits
IJMA’
“Ingatlah, barangsiapa yang ingin menempati surga,
maka bergabunglah (ikutilah) jama’ah. Karena
syaithan adalah bersama orang-orang yang
menyendiri. Ia akan lebih jauh dari dua orang, dari
pada dari seseorang yang menyendiri.” (HR.Umar
bin Khatthab).
Tingkatan Ijmak
Ijma’ Sharih ialah jika salah seorang ulama
mengatakan, “hukum ini telah disepakati”, maka
niscaya setiap ulama yang anda temui juga
mengatakan seperti apa yang anda katakan.
Ijma Sukuti ialah suatu pendapat yang
dikemukakan oleh seorang mujtahid, kemudian
pendapat tersebut telah diketahui oleh para
mujtahid yang hidup semasa dengan mujtahid di
atas, akan tetapi tidak ada seorang pun yang
mengingkarinya.
Ijma pada permasalahan pokok: Jika para ahli
fiqih (fuqaha) yang hidup dalam satu masa
(generasi) berbeda dalam berbagai pendapat,
akan tetapi bersepakat dalam hukum yang pokok,
maka seseorang tidak boleh mengemukakan
pendapat yang bertentangan dengan pendapat-
pendapat mereka.
Syarat Ijma sebagai Dasar Hukum
1.Pada masa terjadinya peristiwa itu harus ada
beberapa orang mujtahid
2.Kesepakatan itu haruslah kesepakatan yang
bulat
3.Seluruh mujtahid menyetujui hukum syara’
yang telah mereka putuskan itu dengan tidak
memandang negara, kebangsaan dan
golongan mereka
4.Kesepakatan itu diterapkan secara tegas
baik lewat perkataan maupun perbuatan
Qiyas
Bahasa: penyamaan sesuatu dengan
sejenisnya
Terminologi: suatu proses
penyingkapan kesamaan hukum suatu
kasus yang tidak disebutkan dalam
suatu nash baik di Al-Qur’an dan As-
Sunnah dengan suatu hukum yang
disebutkan dalam nash karena ada
kesamaan dalam alasan(illat)nya
”Maka ambillah pelajaran wahai orang-
orang yang mempunyai wawasan.” (QS
59: 2)
Syarat Qiyas sebagai Sumber Hukum
1.Sepanjang mengacu dan tidak berten-tangan dengan
Al-Qur’an dan As- Sunnah
2.Qiyas juga sesuai dengan logika yang sehat .
Dalil Qiyas
“Wahai orang-orang yang beriman!, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Muhammad) dan Ulil amri (pemegang
kekuasaan) diantara kamu. Kemudian jika kamu
berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya) jika
kamu beriman kepada Allah Swt dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya”. (QS 4:59)
Istihsan: berdasarkan kepentingan umum dan keadilan
Istishab: meneruskan hukum ang sudah ada
Istidlal: berdasarkan adat-istiadat
Maslahah Mursalah: berdasarkan kebaikan yang tersesar
Urf: berdasarkan yang disepakati segolongan manusia
Zara’i: jalan untuk menghilangkan mudarat
HUKUM
TAKLIFI
Pengertian :
Ketentuan Allah SWT yang harus dilaksanakan oleh setiap orang mukallaf
dengan konsekuensi dan sangsi yang telah ditetapkan
PEMBAGIAN HUKUM TAKLIFI
WAJIB SUNNAT HARAM MAKRUH MUBAH
1.Syar’I
a. A’in
b. Kifayah
2. Aqli
Hukum Taklifi
A.Wajib
Segala perintah Allah yang harus kita kerjakan, jika dilakukan mendapat
pahala. Bila ditinggalkan mendapat dosa.
B.Sunah
Perkara yang kita kerjakan akan mendapat pahala dan bila ditinggalkan
tidak apa-apa.
C.Haram
Suatu perkara yang dilarang, bila dikerjakan berdosa. Jika ditinggalkan
mendapat pahala.
D.Makruh
Suatu hal yang tidak disukai atau diinginkan Allah SWT. Bila dikerjakan
tidak berdosa. Bila ditinggalkan berpahala.
E.Mubah
Suatu perkara apabila dikerjakan tidak berpahala dan jika ditinggalkan
tidak berdosa.
Wajib
Syar’i (jika dilakukan dapat pahala, jika tidak berdosa)
Aqli (harus diyakini kebenaranya)
‘Aini (harus dikerjakan setiap muslim)
Kifayah (jika dikerjakan sebagian muslim yang lain terlepas dari kewajiban itu, jika
tidak berdosa semua)
Muaiyyah (keharusan yang ditetapkan macam tindakanya)
Mukhayar (boleh memilih satu dari beberapa pilihan)
Mutlaq (tidak ditentukan waktu pelaksanaanya)
Aqli nazari (mempercayai suatu kebenaran dengan memahami dalil-dalilnya)
Aqli daruri (mempercayai suatu kebenaran dengan sendirinya)
KEDUDUKAN HUKUM TAKLIFI
Menempati urutan ke-dua setelah aqidah
dalam ajaran Islam
Inti dari ajaran Islam yang diajarkan
rasulullah Saw pada akhir periode Mekkah
dan selama periode Madinah
Petunjuk dalam melaksanakan ibadah dan
Muamalah
FUNGSI HUKUM TAKLIFI
1.Mengatur kehidupan manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan
akhirat
2.Mewajibkan setiap muslim agar hidup dalam ketentraman dan bahagia
3.Sebagai stabilisator dalam menjalani hidup agar tercapai ketentraman dan
kebahagiaan
IBADAH
Pengertian :
Pengabdian diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
SYARAT-SYARAT IBADAH
1.Sesuai dengan aturan Islam
2.Luruskan niat
3.Tidak berbuat aniaya pada yang berhak
4.Tidak mengabaikan ibadah mahdah.
Hikmah Ibadah Salat, Puasa,
Zakat, dan Haji
Salat
Zakat
Puasa
Haji
1. SALAT
Salat menurut bahasa berarti doa, dan salat menurut ahli
fikih adalah tindakan ibadah disertai membaca doa-doa
yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam
sesuai syarat dan rukunnya. Manfaat salat diantaranya :
•Allah akan mencegah manusia dari perbuatan keji &
mungkar
•Allah akan memberikan rahmat, petunjuk & keberuntungan
•Allah akan memberikan rida-Nya & kesudahan yang baik
•Allah menghilangkan rasa khawatir & sedih pada hamba-
Nya
•Allah akan memberikan ampunan, rezeki & ketinggian
derajat
•Allah akan mencegah manusia dari keluh kesah & kikir
2. PUASA
Puasa dalam bahasa Arab adalah saum yang berarti menahan diri dari
sesuatu. Adapun menurut istilah, saum adalah menahan diri dari sesuatu
yang membatalkan puasa. Hikmah dari ibadah puasa antara lain :
•Disiplin rohaniah
•Pembentukan akhlak mulia
•Pengembangan nilai-nilai sosial
•Memperbaiki kondisi psikologis manusia
3. ZAKAT
Zakat merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam, yaitu memberikan
sebagian harta kita kepada kaum duafa yang sangat membutuhkan. Hikmah
yang dapat diambil antara lain :
A. Dari Sisi
Pemberi Zakat
B. Dari Sisi
Penerima Zakat
A. Dari Sisi
Ukhuwah
Islamiyah
a. Dari sisi yang memberi zakat
Menyucikan diri dari sifat kikir
Menyuburkan sifat-sifat baik
Mendekatkan diri kepada Allah
Menyuburkan harta
Membuktikan kebenaran tauhid & syahadat
Membuktikan rasa syukur kepada Allah
Memelihara harta
Menghilangkan kejahatan
Mendapat pahala berlipat ganda
Doanya mudah dikabulkan
Menghilangkan kesulitan
b. Dari sisi yang menerima zakat
•Menghilangkan kesulitan hidup fakir miskin
•Mengangkat fakir miskin dari kehinaan
•Menguatkan iman
•Membantu orang-orang yang berhutang untuk
membayar hutang
•Membantu orang-orang yang berjuang dijalan
Allah SWT.
c. Dari sisi ukuwah Islamiyah
•Memberi motivasi untuk menyempurnakan
iman
•Mewujudkan persaudaraan & kasih sayang
•Terjadinya hubungan yang harmonis & sinergi
4. HAJI
Ibadah haji sangat istimewa karena kaum muslim dari
seluruh dunia berkumpul di satu tempat dan melakukannya
bersama-sama. Hikmah ibadah haji antara lain :
•Menumbuhkan perasaan & keyakinan akan keagungan Allah
SWT.
•Menimbulkan persaudaraan antara umat Islam
•Mendidik jiwa untuk berkorban, ikhlas & sabar
•Timbulnya disiplin yang kuat pada pribadi muslim
•Pengembangan sosialis yang harmonis
•Meningkatkan kadar ketakwaan
HIKMAH IBADAH
Mendapat petunjuk dari Allah SWT
Terhindar dari perbuatan keji dan munkar
Dicintai dan diridhai allah SWt
Dicintai sesama manusia
Senantiasa mendapat doa dari malaikat
(QS 40 : 7)