Filsafat dan evaluasi manajemen kelas pasca.pptx

arasyFahrullah2 0 views 26 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

filsafat ilmu


Slide Content

Filsafat dan evaluasi manajemen Drf

Judul Materi ini membahas tentang bagaimana filsafat ilmu menjadi dasar dari paradigma dalam manajemen serta evaluasi manajemen. Filsafat ilmu tidak hanya memberikan kerangka berpikir kritis, tetapi juga memandu bagaimana teori dan praktik manajemen dikembangkan. Dengan pendekatan ini, mahasiswa diharapkan memahami landasan filosofis yang membentuk cara berpikir dalam dunia manajemen modern. Visual: Gunakan cover dengan gambar abstrak filsafat atau manajemen.

Tujuan Pembelajaran (Umum) Tujuan utama dari pembelajaran ini adalah agar mahasiswa memahami konsep dasar filsafat ilmu . Dengan pemahaman ini , mahasiswa akan mampu menghubungkan filsafat ilmu dengan paradigma manajemen yang berkembang dari waktu ke waktu . Hal ini penting untuk membangun landasan berpikir yang kuat dalam memahami ilmu manajemen secara komprehensif . Visual: Ikon target atau roadmap pembelajaran .

Tujuan Pembelajaran (Khusus) Secara lebih spesifik , mahasiswa diharapkan mampu mengasah keterampilan berpikir logis , analitis , dan kritis dalam memandang persoalan manajemen . Selain itu , mahasiswa juga dilatih untuk mengaitkan filsafat ilmu dengan evaluasi manajemen sehingga dapat membuat keputusan yang lebih rasional , etis , dan tepat sasaran dalam praktik . Visual: Checklist atau ikon mahasiswa belajar . This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Pengantar Filsafat Ilmu Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang merefleksikan pengetahuan ilmiah secara kritis . Ia mempelajari apa itu ilmu , bagaimana ilmu dibangun , serta sejauh mana ilmu dapat dipertanggungjawabkan . Dalam konteks manajemen , filsafat ilmu membantu kita memahami batas-batas pengetahuan serta keabsahan teori yang digunakan . Visual: Ilustrasi buku atau simbol filsafat .

Fungsi Filsafat Ilmu Fungsi utama filsafat ilmu adalah sebagai dasar berpikir logis dan analitis dalam setiap proses ilmiah . Ia menjadi alat analisis untuk menguji teori-teori manajemen dan juga sebagai sarana kritik terhadap praktik yang ada . Dengan demikian , filsafat ilmu menjaga agar perkembangan manajemen tetap rasional dan bermanfaat . Visual: Diagram panah menunjukkan fungsi-fungsi utama .

Ruang Lingkup Filsafat Ilmu Ruang lingkup filsafat ilmu mencakup ontologi , epistemologi , dan aksiologi . Ontologi membahas hakikat objek kajian , epistemologi membahas sumber dan metode pengetahuan , sedangkan aksiologi menelaah nilai dan tujuan dari ilmu tersebut . Ketiga aspek ini akan kita hubungkan dengan ilmu manajemen . Visual: Bagan tiga lingkaran yang saling beririsan ( Ontologi , Epistemologi , Aksiologi ). Ontologi Epistemologi Aksiologi

Ontologi dalam Manajemen Ontologi dalam manajemen berfokus pada pertanyaan mendasar : apa yang sebenarnya dipelajari dalam ilmu manajemen ? Hakikat manajemen bisa dipahami sebagai usaha mengatur sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu . Dengan dasar ontologis , kita bisa memahami objek kajian manajemen secara lebih jelas . Visual: Ilustrasi sumber daya ( manusia , uang, waktu ).

Epistemologi dalam Manajemen Epistemologi menjawab pertanyaan bagaimana pengetahuan manajemen diperoleh . Apakah melalui pengalaman , penelitian ilmiah , atau kombinasi keduanya ? Dalam manajemen , metode ilmiah , studi kasus , serta praktik empiris menjadi sumber pengetahuan yang sahih dan dapat diandalkan . Visual: Ikon mikroskop atau riset .

Aksiologi dalam Manajemen Aksiologi membahas tujuan dan nilai dari ilmu manajemen . Manajemen tidak sekadar mengatur organisasi , tetapi juga memiliki dimensi etis dan kemanusiaan . Dengan dasar aksiologis , manajemen diharapkan membawa manfaat , menjunjung tinggi keadilan , dan mendorong keberlanjutan . Visual: Ikon etika atau tim bekerja sama . This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Paradigma Ilmu Paradigma , menurut Thomas Kuhn, adalah kerangka berpikir yang menjadi acuan komunitas ilmiah . Dalam manajemen , paradigma membentuk bagaimana teori dikembangkan dan bagaimana praktik dilaksanakan . Paradigma menjadi lensa yang memandu cara pandang kita terhadap realitas manajemen . Visual: Gambar lensa atau diagram konsep . This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-ND

Paradigma Manajemen (Klasik) Paradigma klasik menekankan pada efisiensi, hierarki, dan pengendalian. Tokoh-tokoh seperti Frederick Taylor dan Henri Fayol mengedepankan prinsip-prinsip ilmiah untuk meningkatkan produktivitas. Meskipun sederhana, paradigma ini masih menjadi dasar bagi banyak praktik manajemen modern. Visual: Tabel ringkas ciri paradigma klasik. Klasik Human Relations Kontemporer Fokus efisiensi & kontrol Fokus manusia & motivasi Sistem & kontinjensi Taylor, Fayol Mayo, Maslow Katz, Lawrence & Lorsch Standarisasi, hierarki Komunikasi, kebutuhan Fleksibilitas, adaptasi

Paradigma Manajemen (Human Relations) Paradigma human relations lahir sebagai kritik terhadap pendekatan klasik. Fokusnya bergeser pada manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki motivasi dan kebutuhan psikologis. Elton Mayo dengan eksperimen Hawthorne dan Abraham Maslow dengan teori hierarki kebutuhan menjadi tokoh sentral dalam paradigma ini. Visual: Tabel perbandingan paradigma human relations dengan klasik. Klasik Human Relations Kontemporer Fokus efisiensi & kontrol Fokus manusia & motivasi Sistem & kontinjensi Taylor, Fayol Mayo, Maslow Katz, Lawrence & Lorsch Standarisasi, hierarki Komunikasi, kebutuhan Fleksibilitas, adaptasi

Paradigma Manajemen (Kontemporer) Paradigma kontemporer mencakup pendekatan sistem dan kontinjensi. Manajemen dipandang sebagai bagian dari sistem yang lebih luas dan setiap situasi menuntut pendekatan yang berbeda. Paradigma ini menekankan fleksibilitas, adaptasi, dan keterkaitan antarbagian dalam organisasi. Visual: Diagram sistem organisasi. Klasik Human Relations Kontemporer Fokus efisiensi & kontrol Fokus manusia & motivasi Sistem & kontinjensi Taylor, Fayol Mayo, Maslow Katz, Lawrence & Lorsch Standarisasi, hierarki Komunikasi, kebutuhan Fleksibilitas, adaptasi

Relevansi Filsafat Ilmu dengan Paradigma Manajemen Filsafat ilmu sangat relevan dalam menjelaskan lahirnya berbagai paradigma manajemen. Paradigma tertentu lahir dari landasan filosofis yang berbeda. Misalnya, paradigma klasik dipengaruhi pandangan positivistik, sedangkan paradigma human relations lebih dekat pada humanisme dan psikologi. Visual: Panah yang menghubungkan filsafat dengan paradigma manajemen. Lingkungan Organisasi Hasil/Kinerja

Evaluasi Manajemen Evaluasi manajemen adalah proses menilai sejauh mana suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya . Evaluasi menjadi bagian penting dari siklus manajemen karena memberikan umpan balik yang berguna untuk pengambilan keputusan . Evaluasi yang baik harus memiliki dasar filosofis yang kuat . Visual: Diagram siklus evaluasi . This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Jenis Evaluasi Manajemen Terdapat beberapa jenis evaluasi manajemen, antara lain evaluasi kinerja, evaluasi program, dan evaluasi kebijakan. Masing-masing memiliki fokus dan metode yang berbeda, namun semuanya bertujuan untuk memastikan manajemen berjalan efektif dan efisien. Visual: Tabel jenis evaluasi manajemen. Jenis Unit Contoh/Instrumen Kinerja Program Kebijakan Individu/Tim Kegiatan spesifik Aturan & strategi KPI/OKR Logframe/ToC Analisis dampak

Paradigma Evaluasi (Positivistik) Paradigma evaluasi positivistik menekankan pengukuran kuantitatif yang objektif. Data statistik dan angka-angka menjadi dasar penilaian. Paradigma ini cocok digunakan ketika organisasi membutuhkan hasil yang terukur dan dapat dibandingkan secara jelas. Visual: Diagram grafik batang atau data kuantitatif.

Paradigma Evaluasi (Konstruktivistik) Paradigma konstruktivistik memandang evaluasi sebagai upaya memahami makna yang subjektif. Metode kualitatif seperti wawancara dan observasi digunakan untuk menggali pengalaman dan persepsi individu. Paradigma ini lebih menekankan pada konteks sosial dan budaya. Visual: Ilustrasi wawancara atau percakapan. Wawancara/Observasi Makna & Konteks

Paradigma Evaluasi (Pragmatis) Paradigma pragmatis menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Evaluasi tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga makna yang terkandung. Pendekatan ini lebih fleksibel dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan organisasi. Visual: Diagram gabungan kuantitatif & kualitatif. Kuantitatif Kualitatif Pragmatis ( Gabungan )

Hubungan Filsafat Ilmu dan Evaluasi Manajemen Filsafat ilmu memberikan dasar berpikir logis dalam mengevaluasi data dan hasil manajemen . Ia juga memberikan kerangka etis dalam pengambilan keputusan . Dengan demikian , evaluasi manajemen bukan sekadar teknis , tetapi juga reflektif dan bertanggung jawab . Visual: Diagram panah hubungan filsafat dan evaluasi .

Berpikir Logis dan Analitis Berpikir logis adalah kemampuan menarik kesimpulan yang benar berdasarkan premis yang tepat . Sedangkan berpikir analitis adalah kemampuan memecah masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana . Kedua keterampilan ini sangat penting dalam dunia manajemen . Visual: Ikon otak dengan percabangan logika . This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Penerapan Berpikir Logis dalam Manajemen Dalam praktik manajemen, berpikir logis diwujudkan melalui pengambilan keputusan berbasis data. Misalnya, manajer membandingkan alternatif strategi menggunakan analisis SWOT untuk memastikan keputusan yang diambil masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan. Visual: Contoh bagan SWOT. Strengths • Contoh kekuatan A Weaknesses • Contoh kelemahan A Opportunities • Contoh peluang A Threats • Contoh ancaman A

Penerapan Berpikir Analitis dalam Evaluasi Berpikir analitis dalam evaluasi manajemen dilakukan dengan membandingkan efektivitas program, menganalisis indikator kinerja, dan mengidentifikasi faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan. Hal ini membantu organisasi memperbaiki strategi dan meningkatkan kualitas kinerja. Visual: Diagram pohon masalah (problem tree). Dampak Utama Penyebab 1 Penyebab 2

Studi Kasus Diskusi Studi kasus akan digunakan untuk menguji bagaimana filsafat ilmu membantu manajer menghadapi ketidakpastian. Misalnya, bagaimana seorang manajer mengambil keputusan di tengah kondisi krisis dengan menggunakan kerangka berpikir logis, analitis, dan etis. Visual: Flowchart proses pengambilan keputusan. Mulai Krisis? (Butuh keputusan cepat) Gunakan data & prinsip etika Kumpulkan konteks & stakeholder Keputusan

Penutup Kesimpulannya, filsafat ilmu menjadi dasar penting dalam memahami dan mengembangkan paradigma manajemen serta evaluasi manajemen. Dengan berpikir logis, analitis, dan kritis, mahasiswa diharapkan mampu menjadi manajer yang tidak hanya efektif, tetapi juga bijaksana dan bertanggung jawab. Visual: Gambar penutup dengan ikon kesimpulan atau teamwork.
Tags