Filsafat Ilmu adalah jalan utama menuju peradaban

staklimkupang1 15 views 20 slides Sep 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

Philosophy


Slide Content

Filsafat Ilmu
Kuliah Bagian I
Prof. Drs. Subaer, M. Phil, Ph.D
Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar
2025
Philosophy

I. Pengantar Filsafat Ilmu
•Filsafat bersumber dari bahasa Yunani (Greek); Philos (Cinta)
dan Sophia (Kearifan).
•Istilah filsafat pertama kali dipakai oleh Pythagoras (497 SM).
•Filsafat ilmu mencari azas-asaz, struktur dan perkembangan
ilmu.
Menurut Pythagoras pengetahuan dalam artinya yang
lengkap tidak sesuai untuk manusia. Tiap-tiap orang
mengalami kesukaran dalam memperolehnya dan meskipun
menghabiskan seluruh umurnya, namun ia tidak akan
mencapai tepinya. Jadi pengetahuan adalah perkara yang
kita cari dan kita ambil sebagian darinya tanpa mencakup
keseluruhannya. Oleh karena itu, maka kita bukan ahli
pengetahuan, melainkan pencari dan pencinta pengetahuan.

Ilmu atau Science
•Ilmu berasal dari bahasa Arab; Alima dan bahasa
Yunani, Scio atau Scire yang dalam bahasa
Indonesia berarti tahu (Tidak sepenuhnya cocok).
•A. Thomson menyatakan bahwa ilmu merupakan
pelukisan fakta-fakta pengalaman secara lengkap
dalam istilah (terminology) yang sederhana.
•According to Ralp Ross ”science empirical,
rational, general and cumulative and is all for
once”

Lanjut…….
•Beerling, Kwee, Mooij dan Van Peursen menyatakan bahwa
ilmu bersumber dari hasil penyaringan, pengaturan,
kuatifikasi dan obyektifikasi. Ilmu berdasarkan hasil
pengolahan secara metodologi (cara kerja) akumulasi
arus pengalaman.
•Jujun Suriasumantri: Ilmu merupakan salah satu dari buah
pemikiran manusia dalam menjawab pertanyaan: Apa
yang ingin kita ketahui? Bagaimana cara kita
memperolehnya?, Dan apakah nilai pengetahuan tersebut
bagi kita?
Ilmu → sensation Logical verification empiric
→ → → →
hypothesis proposition theory experiment
→ → →

Kembali ke Filsafat
•Secara umum filsafat diartikan sebagai suatu cara berpikir yang
radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas
sesuatu sedalam-dalamnya (Jujun S. Suriasumantri).
•Orang yang belajar filsafat diibaratkan sebagai seseorang yang
berpijak di bumi dan menegadah ke langit yang penuh bintang,
ia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam kemestaan alam.
Karakteristik pertama adalah berpikir menyeluruh dan yang
kedua adalah mendasar.

Perkembangan Filsafat
•Ancient Philosophy (7
th

century B.C. to 5
th
century
A.D.)
•Medieval Philosophy (500 to
1500)
•Modern Philosophy (16
th
to
19
th
centuries)
•Postmodern or
Contemporary Philosophy
(20
th
century to present)

OBYEK FILSAFAT
1.OBYEK MATERI FILSAFAT
Segala sesuatu yang menjadi masalah filsafat,
segala sesuatu yang dipermasalahkan oleh atau
dalam filsafat. Dua persoalan pokok (1) hakikat
manusia dan (2) hakikat Alam
2. OBYEK FORMAL FILSAFAT
Usaha mencari keterangan secara radikal (bebas,
dan sedalam-dalamnya) tentang obyek materi
filsafat.

Strategi mempelajari Filsafat
•Subjektif
–Berawal dari individu (personal) filosof
•Sistematik
–“Schools” of philosophy
•Pendekatan filsafat
–Cabang Filsafat
•Hubungan antara teori dan praktek

Subjektif
•Setiap orang memiliki “philosophy of Life”
–Biasanya pada “tacit” level (metaphorical)
–Sering gagal pada tiga “C”
•clarity
•coherence
•consistency
–A Philosophy should grow out of a personal
philosophy or a personal set of beliefs

Sistematik
•Idealism
•Realism
•Eastern
•Pragmatism
•Reconstructionism
•Existentialism
•Marxism
•Postmodernism

Pendekatan Filsafat
The Traditional Branches of Philosophy
–Ontology (Metaphysics)
What is real?
What is truth?
–Epistemology
What does it mean to know?
–Logic
What are the “rules” of reasoning?
–Axiology
How do we know the good? right from wrong? (Ethics)
How do we make judgments about beauty? (Aesthetics)

Ontology (Metaphysics)
•Concerned with theories of the nature of
reality.
–What is the nature of existence?
–Is reality limited to what we can experience?
–Can reality be pursued through the application
of intellect and reason?
–Is reality subjective or objective?
–Is truth eternal and unchanging?
–Is truth situational and contextual?

Sistematika Filsafat
1. ONTOLOGI (METAFISIKA )
Pembahasan pengetahuan objek itu dipikirkan secara mendalam
sampai pada hakikat.
Terdiri atas:
1.Materialisme/naturalisme : hakikat benda adalah materi itu sendiri,
rohani, jiwa, spirit muncul dari benda. Naturalisme tidak mengakui
roh, jiwa, termasuk Tuhan.
2.Idealisme : Hakikat benda adalah rohani, spirit. Intinya :Manusia
tidak dapat memahami dirinya.
3.Dualisme : Hakikat benda itu dua, materi dan immateri, materi bukan
muncul dari roh, roh bukan muncul dari benda.
4.Skeptisisme
5.Agnotisme : manusia tidak dapat mengetahui hakikat benda.
Hasilnya : Cosmology, Anthropology, Theodosia, Macam-macam
filsafat

Epistemology
•Concerned with theories of
the nature of knowledge
•Epistemological questions:
–How do people learn?
–What knowledge is of utmost value?
–What are the different types of knowledge?
– What are the educational goals of schools?

Lanjut….
2. EPISTEMOLOGI (TEORI PENGETAHUAN )
Cara memperoleh pengetahuan, logika, dengan membentuk
pengetahuan itu sendiri.
Terdiri atas:
1. Empiricism (Filosof Muslim – Al Kindi, Al Farabi – 800 -
900). Manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalaman
(sensasi)
2. Rationalism (Rene Descartes 1596 – 1650). Manusia
memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap obyek.
Sensasi indra dipertimbangkan akal pengetahuan yang benar
Rasionalisme (logis) + empirisisme metode sains
pengetahuan sains
3. Positivism (August Compte, 1798 – 1857) Indra penting dalam
memperoleh pengetahuan tetapi harus dipertajam dengan alat bantu
dan diperkuat dengan eksperimen
4. Intuitionism (Hendry Bergson, 1859 – 1941) Intuisi ini
menangkap obyek secara langsung tanpa melalui pemikiran

Axiology
•Concerned with theories of value
•Two major divisions of axiology
–ethics
•What is right and wrong?
•What is evil and good?
–aesthetics
•What is beautiful and ugly?

Lanjut…
•AKSIOLOGI (Teori nilai )
Manfaat/kegunaan pengetahuan etika-estetika (nilai dan guna pengetahuan)
Terdiri dari:
1.Hedonism: sesuatu dianggap baik jika mengandung kenikmatan bagi
manusia (hedon)
2. Fatalisms: Baik buruknya ditentukan oleh ada tidaknya kekuatan hidup yang
dikandung obyek-obyek yang dinilai. Manusia yang kuat, ulet, cerdas adalah
manusia yang baik
3. Utilitarian: Yang baik adalah yang berguna, jumlah kenikmatan - jumlah
penderitaan = nilai perbuatan
4. Pragmatism: Yang baik adalah yang berguna secara praktis dalam
kehidupan, ukuran kebenaran suatu teori ialah kegunaan praktis teori itu,
bukan dilihat secara teoritis

MOTIVASI LAHIRNYA FILSAFAT
1.Dongeng, tahayul (mite) ada yang
kritis ingin tahu kebenaran mite itu
(jaman awal Yunani)
2.Keindahan Makroskosmos, ingin tahu
rahasia alam. Ketakjuban rasa ingin

tahu kebenaran/pertanyaan
→ →
penyelidikan
Ultimate Question:
MisalnyaThales bertanya” What is the
nature of the world stuff ?” (-) water is
the basic principle of the universe (+)
3. Penyebab timbulnya pertanyaan
adalah keraguan
Sangsi (ragu): percaya sangsi
→ →
tidak percaya pikiran akan bekerja

gelisah(problem

)

CARA MEMPELAJARI FILSAFAT
1.Metoda Sistematis: isi filsafat:Teori pengetahuan (isme-isme
filsafat), Teori hakikat (aliran-aliran filsafat), Teori nilai
2.Metoda Historis : Tokoh dan periode filsafat (sejarah pemikiran).
Period: babakan sejafah filsafat: Ancient (perennial) philosophy,
Medieval Philosophy, Modern philosophy
3.Metoda Kritis: tingkat intensif, telah memiliki pengetahuan
filsafat, pendekatan sistematis atau historis memahami isi,
mengajukan kritik, menentang dukungan dengan pendapat
sendiri atau filosof lain.

Referensi
•Azzouni, Jody, (2000), Knowledge and Reference in Empirical
Science, Rout ledge, London & New York
•Dicken, Paul, (2010), Constructive Empiricism, Epistemology
and Philosophy of Science, Palgrave Macmillan
•Jujun S. Suriasumantri, 2009, Ilmu Dalam Persfektif, Yayasan
Obor Indonesia, Jakarta
•Loose, John, (1972), A Historical Introduction to Philosophy of
Science, Fourth Edition, Oxford University Press
•Savage, C.W., 1990, Scientific Theories, Minnesota Studies in
Philosophical Science, Minnesota University Press,
Minneapolis.
•Thomas S. Kuhn, 1996, The Structure of Scientific Revolution,
Third Edition, The University of Chicago Press.
Tags