fisika sekolah ppt 1.pptx MOMENTUM IMPULSH

Septianaseptiana4 0 views 11 slides Oct 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

FISIKA SEKOLAH MATERI PPT


Slide Content

Momentum, Impulsh dan Tumbukan oleh : Septiana A1E018052

momentum Definisi Momentum dapat didefinisikan sebagai perkalian antara massa benda dengan kecepatan benda tersebut . Ia merupakan besaran turunan dari massa , panjang , dan waktu . Momentum adalah besaran turunan yang muncul karena ada benda bermassa yang bergerak . Dalam fisika besaran turunan ini dilambangkan dengan huruf “P”. Berikut rumus momentum Besaran vektor yang mempunyaibesar ( m.v ) dan arah ( sama denganvektor kecepatan / v)

rumus p = m . v ( 1.1 ) P = momentum ( kg.m.s-1) m = massa benda ( kg) V = kecepatan benda (m.s-1) Perubahan momentum sebuah benda tiap satuan waktu sebanding dengan gaya total yang bekerja pada benda dan berarah sama dengan gaya tersebut , sehingga didapatkan rumus (1.2) Σ F = dp / dt Persamaan no 1.2 didapatkan dari : Hukum kedua Newton Σ F = m . a

Persamaan no 1.2 didapatkan dari : Hukum kedua Newton Σ F = m . a Sedangkan a = dv/ dt ; Sehingga ; Σ F = m . dv / dt = d/ dt (m .v) Sehingga diperoleh rumus hukum kedua Newton dalam bentuk momentum yaitu Σ F = dp / dt

impulsh DEFINISI Impuls adalah perkalian gaya (F) dengan selang waktu (t). Impuls bekerja di awal sehingga membuat sebuah benda bergerak dan mempunyai momentum. Secara matematis impuls dapat dirumuskan Besaran vektor yang arahnya sama dengangaya total

I = F. Δ t (1.3) I = impuls ( Nt ) F = gaya (N) t = waktu (s) Impuls dari gaya total konstan yang bekerja untuk selang waktu dari t1 Sampai t2 adalah I = Σ F ( t1 – t2 ) Hubungan rumus momentum dan impuls Σ F = ∆p / ∆t = p2 – p1 / t1 – t2 (1.4) ΣF (t1 – t2) = p2 – p1 (1.5) Sehingga menghasilkan teorema impuls momentum dengan rumus : I = p2– p1 RUMUS

Hukum kekekalan momentum Jika Σ F = 0, maka berlaku hukum kekekalan momentum . Σp awal = Σp akhir Hukum kekekalan momentum berlaku pada peristiwa tumbukan , benda pecah menjadi beberapa bagian , dan penggabungan beberapa benda .

tumbukan JENIS Tumbukan Lenting Sempurna / elastis Tumbukan Lenting Sebagian Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali / Inelastis

1. TUMBUKAN LENTING SEMPURNA Berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik . Dua buah benda bisa dibilang mengalami tumbukan lenting sempurna bila tidak ada kehilangan energi kinetik ketika terjadi tumbukan . Energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan sama demikian juga dengan momentum dari sistem tersebut . Dalam tumbukan lenting sempurna secara matematis bisa dirumuskan V1 + V1′ = V2 + V2‘

2. TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sebagaian bila ada kehilangan energi kinetik setelah tumbukan . Secara matematis kecepatan masing-masing benda sebelum dan sesudah tumbukan dapat diliha pada rumus berikut eV1 + V1 = eV2 + V2 e pada persamaan di atas adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak antara sampai 1

3. TUMBUKAN TIDAK LENTING SAMA SEKALI Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali jika setelah tumbukan kedua benda tersebut menjadi satu dan setelah tumbukan kedua benda tersebut memiliki kecepatan yang sama . Momentum sebelum dan sesudah tumbukan juga bernilai sama . Secara matematis dirumuskan m1V1 + m2V2 =(m1+m2)V