FIX__Rahma_PPT_Bedah Kasus KB 23.pptxdefeverfeff3wefe
ssuser90ff3e
0 views
46 slides
Oct 08, 2025
Slide 1 of 46
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
About This Presentation
dalduk
Size: 6.7 MB
Language: none
Added: Oct 08, 2025
Slides: 46 pages
Slide Content
BIMBEL UKOM BEDAH SOAL KONTRASEPSI RAHMADYANTI
Seorang perempuan usia 20 tahun P1A0 datang ke TPMB ingin menjadi akseptor KB . Sebelumnya belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun Klien mengatakan ingin menggunakan KB AKDR. Hasil pemeriksaaan : TD 110/ 90 mmHg, N 84x/ menit . Apakah Pemeriksaan wajib yang harus dilakukan bidan jika klien akan dipasang AKDR ? Pemeriksaan payudara Pemeriksaan laboratorium Memerlukan pemeriksaan pelvik Pemeriksaan HB Soal No. 1
Pembahasan No. 1 Jawaban : C Pemeriksaan Yang harus dilakukan bidan untuk rencana pemasangan AKDR adalah : Periksa bimanual ( Pelvik ) Efek samping AKDR perubahan siklus haid , hipermenorhoe , spotting, Keterbatasan : tidak bisa melindungi dari penyakit IMS, harus ke fasilitas kesehatan untuk memeriksa keberadaan benang AKDR Referensi : Kemenkes 2021 : Pelayanan Kontrasepsi Bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Seorang perempuan usia 27 tahun P1A0 datang ke Puskesmas mengatakan 1 minggu yang lalu baru dipasang KB Implant. . Saat ini mengeluh sedikit nyeri pada daerah pemasangan . Dan ada 1 bagian implant yang keluar . Hasil pemeriksaan : TD 110/ 90 mmHg, N 84x/ menit . S 37.C Tidak ada kemerahan pada area pemasangan dan tidak ada cairan nanah dan kapsul yang lain masih ada ditempat insersi Tindakan apakah yang dilakukan bidan ? A. Mencabut kapsul yang keluar dan mengganti dengan yang baru ditempat insersi berbeda B. Mencabut semua kapsul dan memasang pada lengan yang lain C. Mencabut kapsul yang keluar kapsul lainnya dibiarkan didalam D. Tanpa mencabut kapsul menggganti metode Kb E. Memasukkan Kembali kapsul yang sudah keluar Soal No.2
Pembahasan No. 2 Jawabannya A Pembahasan : Hal yang dapat terjadi pasca pemasngan Implant adalah ekspulsi , Ekspulsi adalah pengeluaran secara spontan alat kontrasepsi dari insersinya yaitu mencabut kapsul yang ekspulsi . Kemudian memeriksa apakah kapsul lain masih ditempat dan apakah ada tanda infeksi . 1. Apabila tidak ada tanda infeksi dan kapsul lain masih ditempatnya maka tindakan yang tepat adalah memasang 1 buah kapsul baru pada tempat insersi yang berbeda . 2. Jika terdapat tanda tanda infeksi tindakan yang tepat adalah mencabut seluruh kapsul yang ada dan memasang kapsul baru pada lengan yang lain/dapat menggunakan metode lain sesuai keinginan klien Referensi : Kemenkes 2021 : Pelayanan Kontrasepsi Bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Seorang perempuan usia 27 tahun P1A0 datang ke Puskesmas mengatakan nifas 6 minggu ingin dipasang KB AKDR. Hasil pemeriksaan : TD 110/ 90 mmHg, N 84x/ menit . S 37.C Ibu telah mengisi surat persetujuan tindakan , dan sudah dilakukan pemeriksaan secara inspkesi dengan speculum, hasil bagus , kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan bimanual/ periksa pelvik Apakah Langkah selanjutnya yang dilakukan bidan Memastikan klien tidak haid Membersihkan serviks Memasang Tenaculum Memasukkan sayap AKDR ke tabung Memasang speculum Soal No.3
Jawabannya D Pembahasan : Prosedur Pemasangan AKDR Isi inform consent,Memastikan ibu sudah BAK Palpasi daerah Abdomen,Inspeksi Genetalia Externa Pasang Spekulum , Lakukan pemeriksaaan bimanual Masukkan sayap AKDR ke tabung AKDR Pasang Spekulum Ulang , Bersihkan mulut porsio dengan bethadin,Pasang Tenakulum Masukkan sonde,Masukkan AKDR Gunting Benang . Buka Tenakulum , Buka Spekulum Referensi : Kemenkes 2021 : Pelayanan Kontrasepsi Bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pembahasan 3
Seorang perempuan usia 16 tahun menjadi korban perkosaan 2 hari yang lalu dibawa ibunya ke TPMB dengan keluhan anaknya mengalami Trauma yang menangis terus menerus dan sering melamun . Hasil Pemeriksaan : Anak trauma. Bidan kemudian memberikan kontrasepsi darurat metode Yuzpe Berapakah dosis yang tepat dengan metode Yuzpe tersebut 30 mg setiap hari selama 5 hari 50 mcg etinilestrogen + 250 mcg levonorgestrel Estrogen dosisi tinggi 50 mg 2x dengan interval 12 jam 0.75 mg 1 jam setelah berhubungan seksual 2 mg etinilestrogen + 35 mcg levonorgestrel Soal No. 4
Jawabannya B Metode hormonal meliputi Pemberian estrogen dosis tinggi dengan dosis 50 mg x2 dengan interval 12 jam atau Menggunakan metode Yuzpe yaitu menggunakan pil KB kombinasi dengan dosis 50 mcg ethinylestradiol + 250 mcg levanogestrel atau Postior dengan pemberian levanogestrel 0,75 mg 1 jam setelah hubungan seksual tanpa proteksi atau Pemberian danazol dengan dosis 600 mg 2 x dengan interval 12 jam Referensi : Manuaba , 2012, Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan KB; Jakarta :EGC
KONDAR Definisi : Suatu metode KB yang digunakan dalam 5 hari pasca senggama yang tidak terlindung dengan kontraspsi yg tepat dan konsisten Tujuan : Menurunkan resiko terjadinya Kehamilan yang Tidak diinginkan (KTD) Ada 2 jenis Kondar Pil Kontrasepsi Darurat Pil kondar dapat mencegah kehamilan jika diminum dalam jangka waktu 5 hari pasca senggama tanpa perlindungan Semakin awal minum pil maka semakin kecil resiko terjadinya kehamilan 2. AKDR Copper T Metode ini sangat efektif untuk mencegah kehamilan dan dapat digunakan dalam 5 hari pasca senggama yang tidak terlindung sebagai Kondar Referensi : Kemenkes 2021 : Pelayanan Kontrasepsi Bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke TPMB mengatakan mengalami mual muntah setelah 2 jam mengkonsumsi pil KB kombinasi untuk kontrasepsi darurat . Hasil pemeriksaan TD 110/ 80 mg Hg, Nadi 80 x/ menit Apakah anjuran yang dilakukan Bidan pada kasus diatas Segra minum pil yang baru Minum pil pada hari berikutnya Minum pil 2 sehari Tidak usah diminum pil lagi karena pilnya sudah diserap tubuh Tidak melakukan hubungan seksual sampai siklus haid berikutnya Soal No. 5
Pembahasan No.5 Jawaban : D Pembahasan : : Efek samping pil kombinasi untuk kontrasepsi darurat adalah mual dan muntah ini merupakan hal yang biasa sehingga jika terjadi muntah dalam 2 jam setelah minum pil pertama / kedua tidak perlu diberikan dosis ulangan Referensi : Kemenkes 2011 : Pelayanan Kontrasepsi Bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan