FORM WAWANCARA PEMETAAN-KS SD NEGERI 2 UEBONE.docx

sudratianingsih472 0 views 12 slides May 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

Persentasi" dalam bahasa Indonesia berarti "presentasi". Ini adalah cara menyampaikan informasi, ide, atau materi kepada banyak orang melalui komunikasi lisan dan visual. Presentasi seringkali dibantu oleh alat bantu seperti PowerPoint atau Canva. Presentasi yang baik harus menarik da...


Slide Content

OBSERVASI PENGGALIAN TINGKAT KESADARAN DAN KAPASITAS
KEPALA SEKOLAH
Nama : Alimin, S.Pd
Sekolah: SD Negeri 2 Uebone
NPSN : 40203485
Pertanyaan Pemantik
Menggali Kesadaran
Kepala Sekolah
Melakukan Refleksi
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KESADARAN MELAKUKAN
REFLEKSI
1.Apa kelemahan dan
kekuatan satuan
pendidikan Anda?
Kelemahan :
Masih terdapat beberapa guru yang kesulitan dalam
mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Saat ini
kami sedang mengupayakan pelatihan intensif dan
pendampingan TIK secara bertahap.
Kekuatan :
Sekolah kami memiliki budaya positif antara guru, siswa,
dan orang tua, yang mendukung proses belajar mengajar
berjalan efektif.
a.Apa sebenarnya
kendala yang Anda
hadapi?
Kendala yang kami hadapi ialah perubahan mindset dan
budaya kerja di lingkungan satuan pendidikan. Saat
melakukan pendampingan atau inovasi pembelajaran, tidak
semua rekan guru atau pihak sekolah bisa langsung
menerima perubahan. Beberapa masih merasa nyaman
dengan pola lama, terutama dalam hal penggunaan
teknologi atau pendekatan pembelajaran yang lebih
berpusat pada siswa.
b.Menurut Anda faktor
apa yang
menyebabkan
kelemahan tersebut
terjadi?
Faktor yang menyebabkan kelemahan tersebut terjadi
karena Banyak guru atau tenaga kependidikan yang sudah
terbiasa dengan pola kerja konvensional, sehingga
perubahan terasa mengganggu zona nyaman. Hal ini
membuat inovasi atau pendekatan baru sulit diterima tanpa
adanya pendampingan intensif.
c.Bagaimana Anda
merasa tentang
kelemahan yang telah
diidentifikasi dalam
satuan pendidikan
Anda? Apakah ada
langkah-langkah
konkret yang telah
diambil untuk
mengatasi kelemahan
tersebut?
Saya melihat kelemahan yang ada di satuan pendidikan kami
bukan sebagai kegagalan, tetapi sebagai peluang untuk terus
bertumbuh. Memang tantangannya cukup nyata, terutama
dalam hal pemanfaatan teknologi pembelajaran dan masih
rendahnya budaya reflektif di kalangan guru. Namun saya
merasa optimis, karena ada semangat dari sebagian besar
guru dan staf untuk berubah.Untuk mengatasi kelemahan
tersebut, beberapa langkah konkret yang sudah kami lakukan
antara lain:
-Kami mengadakan pelatihan rutin tentang penggunaan
teknologi pembelajaran yang dipandu oleh guru yang
sudah lebih dulu menguasainya. Ini membangun rasa
percaya diri dan kebersamaan.

Pertanyaan Pemantik
Menggali Kesadaran
Kepala Sekolah
Melakukan Refleksi
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KESADARAN MELAKUKAN
REFLEKSI
-Setiap akhir pekan, kami melakukan pertemuan refleksi
singkat antar guru untuk berbagi pengalaman, kendala,
dan solusi. Ini membantu membangun budaya saling
belajar.
-Bagi guru yang masih mengalami hambatan, kami
lakukan pendekatan secara individu, mendampingi
mereka sesuai dengan ritmenya.
d.Bisakah Anda berbagi
lebih rinci tentang
dampak dari
kelemahan yang telah
diakui terhadap
kualitas pembelajaran
di satuan pendidikan
Anda?
Salah satu kelemahan yang kami akui adalah pemanfaatan
teknologi pembelajaran yang belum optimal. Dampaknya,
proses pembelajaran belum sepenuhnya interaktif atau
kontekstual, terutama dalam menyampaikan materi yang
sebenarnya bisa lebih menarik jika disajikan dengan media
digital. Beberapa guru masih mengandalkan metode
ceramah, sehingga keterlibatan siswa kurang maksimal,
terutama pada jenjang yang lebih rendah atau siswa dengan
gaya belajar visual dan kinestetik.
e.Apa langkah konkret
yang telah diambil
oleh sekolah untuk
mengatasi kelemahan
yang telah
diidentifikasi?
Bisakah Anda
memberikan contoh
tindakan nyata yang
telah
diimplementasikan?
Langkah konkret yang telah diambil sekolah untuk mengatasi
kelemahan yang telah diidentifikasi antara lain: Pelatihan TIK
bagi Guru, Untuk mengatasi kelemahan dalam pemanfaatan
teknologi pembelajaran, sekolah telah mengadakan pelatihan
internal yang fokus pada penggunaan platform seperti ruang
belajar, Canva, dan aplikasi interaktif lainnya. Pelatihan ini
dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan tingkat
kemampuan masing-masing guru.
Tindakan nyata yang telah diimplementasikan ialah Baru-
baru ini, guru kelas 5 mengimplementasikan pembelajaran
berbasis proyek menggunakan media digital sederhana (video
pendek) yang berhubungan dengan materi yang disampaikan.
Siswa jadi lebih antusias, dan hasil evaluasi menunjukkan
peningkatan pemahaman materi dibandingkan sebelumnya.
f.Bagaimana
komunikasi dan
koordinasi antara
berbagai pihak di
sekolah dalam
menghadapi
kelemahan dan
mengoptimalkan
kekuatan? Adakah
upaya kolaboratif
yang dilakukan?
Komunikasi dan koordinasi di sekolah kami berjalan cukup
baik, terutama dalam menghadapi kelemahan dan
mengoptimalkan potensi yang ada.
-Rapat Rutin dan Forum Terbuka: Sekolah mengadakan
rapat koordinasi rutin setiap awal bulan yang melibatkan
kepala sekolah, guru, dan staf. Dalam forum ini, setiap
pihak diberi kesempatan menyampaikan kendala maupun
ide perbaikan. Selain itu, ada grup WhatsApp aktif
sebagai media komunikasi cepat dan efisien.
-Pelibatan Komite Sekolah dan Orang Tua: Dalam
pengambilan keputusan penting,seperti peningkatan
sarana prasarana atau program penguatan karakter siswa,
komite sekolah dilibatkan sejak tahap perencanaan.

Pertanyaan Pemantik
Menggali Kesadaran
Kepala Sekolah
Melakukan Refleksi
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KESADARAN MELAKUKAN
REFLEKSI
Contohnya, saat sekolah ingin menambah fasilitas TIK,
komunikasi aktif dengan komite dan orang tua berhasil
menggalang dana tambahan.
g.Bagaimana
kelemahan dan
kekuatan yang
telah
diidentifikasi
memengaruhi
rencana dan
program
pembelajaran di
sekolah? Apakah
ada penyesuaian
atau inovasi
dalam kurikulum
atau metode
pengajaran?
Kelemahan dan kekuatan yang telah kami identifikasi sangat
memengaruhi arah rencana dan pelaksanaan program
pembelajaran di sekolah. Kami tidak hanya menjadikannya
sebagai bahan evaluasi, tapi juga sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam perencanaan kurikulum dan metode
pengajaran.
Penyesuaian dan Inovasi Kurikulum, Sebagai respons
terhadap kekuatan dan kelemahan tersebut, kami melakukan
beberapa penyesuaian, antara lain:
Mengembangkan modul ajar kontekstual yang disesuaikan
dengan kondisi dan potensi lokal.
Mendorong metode pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
di beberapa kelas, dengan tema yang relevan dan sumber
belajar yang lebih beragam.
Menyesuaikan alokasi waktu untuk penguatan literasi dan
numerasi, terutama di kelas bawah, berdasarkan hasil
asesmen diagnostik awal tahun.
2.Bagaimana Anda
mengantisipasi
kelemahan dan kekuatan
tersebut?
Untuk mengantisipasi kelemahan dan kekuatan yang telah
diidentifikasi, kami menerapkan pendekatan yang bersifat
proaktif dan terencana. Berikut langkah-langkah yang kami
lakukan, Antisipasi terhadap Kelemahan yaitu Kami
melakukan analisis rutin dari hasil asesmen siswa, refleksi
guru, dan supervisi kelas untuk mengidentifikasi area lemah
dalam pembelajaran. Data ini menjadi dasar dalam menyusun
program peningkatan mutu. Salah satu antisipasi terhadap
lemahnya penguasaan TIK adalah dengan mengadakan
pelatihan berkala dan sistem mentoring guru (guru yang lebih
menguasai membantu guru lain secara informal). Antisipasi
terhadap Kekuatan: Misalnya, dengan adanya semangat
kolaborasi guru, kami membentuk lebih banyak Komunitas
Belajar Guru yang terstruktur dan rutin berbagi praktik baik
antarkelas. Kepala sekolah secara aktif melibatkan guru-guru
yang bersemangat dan inovatif sebagai agen perubahan untuk
mendampingi rekan lainnya, terutama dalam proyek
penguatan profil pelajar Pancasila.
a.Apakah Anda pernah
berinisiatif mencari
cara lain yang
Ya, saya pernah berinisiatif mencari cara lain ketika
pendekatan yang biasa digunakan belum memberikan hasil
optimal. Salah satunya saat menghadapi tantangan dalam

Pertanyaan Pemantik
Menggali Kesadaran
Kepala Sekolah
Melakukan Refleksi
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KESADARAN MELAKUKAN
REFLEKSI
sejenis? meningkatkan keterlibatan siswa selama pembelajaran daring.
Awalnya, kami hanya mengandalkan presentasi dan forum
diskusi biasa di Google Meet, tapi banyak siswa pasif.
Melihat hal itu, saya mencari alternatif pendekatan yang lebih
menarik. Saya mulai mencoba menggunakan aplikasi
interaktif seperti Wordwall dan Quizziz, serta membuat video
pembelajaran singkat menggunakan Canva yang lebih visual
dan mudah dipahami. Selain itu, saya juga mengubah strategi
pembelajaran menjadi project-based learning (PjBL)
sederhana, di mana siswa diminta membuat karya atau
laporan kecil berdasarkan kehidupan sehari-hari mereka. Ini
terbukti lebih menarik dan membuat mereka lebih aktif
terlibat. Langkah ini saya bagikan juga ke rekan guru lain
melalui pertemuan komunitas belajar. Ternyata beberapa guru
ikut mencoba dan merasakan manfaatnya juga.
b.Bisakah Anda
memberikan contoh
konkret dari strategi
atau rencana yang
telah
diimplementasikan
untuk mengantisipasi
kelemahan yang
diidentifikasi?
Salah satu kelemahan yang kami identifikasi adalah masih
rendahnya penguasaan teknologi pembelajaran oleh sebagian
guru, terutama guru senior. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, sekolah menyusun strategi yang berhubungan
dengan TIK, yang mulai diimplementasikan sejak semester
lalu.
Strategi dan Implementasinya:
Identifikasi kebutuhan guru melalui survei awal, untuk
mengetahui keterbatasan dan kendala yang dihadapi
dalam penggunaan perangkat dan aplikasi pembelajaran.
Pelatihan ringan dan berkelanjutan dilakukan setiap Jumat
selama 60 menit, fokus pada hal-hal praktis, seperti
membuat kuis digital, menggunakan Google Form, dan
menyusun materi di Canva.
Hasil Sementara:
Guru yang tadinya pasif kini mulai percaya diri
menampilkan materi lewat proyektor, membuat soal
digital, bahkan mengelola penilaian
Siswa pun lebih antusias karena materi disampaikan
dengan lebih variatif dan menarik.
Program ini masih berjalan dan akan dievaluasi secara
berkala, namun sejauh ini menunjukkan dampak positif dalam
mengatasi kelemahan yang kami hadapi.

Pertanyaan Pemantik
Menggali Kesadaran
Kepala Sekolah
Melakukan Refleksi
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KESADARAN MELAKUKAN
REFLEKSI
c.Apakah ada langkah-
langkah khusus yang
telah diambil untuk
memaksimalkan
pemanfaatan
kekuatan yang telah
diidentifikasi?
Bagaimana
perubahan tersebut
memengaruhi
kegiatan dan
kebijakan di sekolah?
Salah satu kekuatan utama yang kami identifikasi adalah
semangat kolaboratif guru dan partisipasi aktif komite
sekolah. Untuk mengoptimalkannya, kami mengambil
beberapa langkah khusus yaitu Kepala sekoah dan guru
difasilitasi untuk membentuk kelompok Kerja Kepala
Sekolah (KKKS) bagi Kepala Sekolah dan Kelompok
Kerja Guru (KKG) berdasarkan jenjang dan mata
pelajaran. Dalam komunitas ini, mereka saling berbagi
strategi mengajar, menyusun modul ajar bersama, dan
melakukan refleksi pembelajaran secara rutin.
Perubahan tersebut memengaruhi kegiatan dan kebijakan di
sekolah, Sekolah kini menetapkan kolaborasi guru dan
refleksi pembelajaran sebagai bagian dari kebijakan
pengembangan profesional guru setiap semester. Ada
peningkatan kualitas pembelajaran secara merata di semua
kelas, karena guru lebih terbuka untuk belajar satu sama lain.
d.Bagaimana
partisipasi dan
keterlibatan anggota
staf sekolah dalam
merencanakan
tindakan untuk
mengantisipasi
kelemahan dan
memanfaatkan
kekuatan? Apakah
ada proses konsultasi
atau kolaborasi yang
melibatkan mereka?
Di sekolah kami, partisipasi dan keterlibatan anggota staf,
baik guru maupun tenaga kependidikan,menjadi salah satu
prinsip utama dalam perencanaan dan pelaksanaan program.
Kami percaya bahwa upaya mengantisipasi kelemahan dan
memanfaatkan kekuatan akan lebih efektif jika disusun
bersama, bukan hanya oleh pimpinan sekolah. Bentuk
Partisipasi dan Kolaborasi yaitu Rapat Perencanaan Bersama,
Setiap awal semester, kami mengadakan rapat kerja sekolah
yang melibatkan semua guru, staf TU, dan kepala sekolah.
Dalam rapat ini, hasil evaluasi kelemahan dan kekuatan dari
semester sebelumnya dibahas bersama, lalu disepakati tindak
lanjut dan prioritas program. Survei dan Diskusi Terbuka,
Sebelum menyusun program atau kebijakan baru, sekolah
sering melakukan survei singkat (secara digital maupun
tertulis) untuk menjaring pendapat dan usulan dari guru dan
staf. Hasil survei menjadi dasar diskusi dalam forum kecil
atau komunitas belajar.
Proses kolaboratif ini membuat guru dan staf merasa lebih
dihargai, dan memiliki rasa kepemilikan terhadap setiap
program yang dijalankan. Akibatnya, tingkat partisipasi dan
keberhasilan implementasi program juga meningkat.
e.Apakah Anda
merencanakan
pemantauan atau
evaluasi berkala
untuk melacak
Ya, kami menyadari bahwa strategi yang telah dirancang,
baik untuk mengantisipasi kelemahan maupun
mengoptimalkan kekuatan,perlu disertai dengan pemantauan
dan evaluasi berkala agar hasilnya bisa terukur dan
berkelanjutan. Rencana Pemantauan dan Evaluasi, Kami

Pertanyaan Pemantik
Menggali Kesadaran
Kepala Sekolah
Melakukan Refleksi
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KESADARAN MELAKUKAN
REFLEKSI
efektivitas strategi
antisipasi kelemahan
dan optimalisasi
kekuatan? Bagaimana
Anda akan
mengevaluasi
ketercapaian
tindakan-tindakan
ini?
menetapkan waktu evaluasi setiap akhir bulan melalui rapat
koordinasi, di mana tim manajemen sekolah dan perwakilan
guru melaporkan perkembangan pelaksanaan program,
kendala yang muncul, serta menyusun solusi lanjutan.
Penggunaan Instrumen Evaluasi, Sekolah menggunakan
berbagai instrumen seperti: Observasi kelas dan supervisi
pembelajaran, Jurnal refleksi guru, Survei kepuasan siswa
dan guru, Rekap hasil asesmen siswa dan keterlibatan dalam
proyek.
Dengan evaluasi rutin dan melibatkan seluruh warga sekolah,
kami berharap strategi yang dirancang benar-benar
berdampak dan bisa disesuaikan secara dinamis sesuai
kebutuhan di lapangan.

Pertanyaan Pemantik
Menggali Kapasitas Kepala
Sekolah Memimpin
Perubahan
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KAPASITAS MEMIMPIN
PERUBAHAN
1.Bagaimana Anda
menyusun program
kerja dan anggaran
satuan pendidikan?
Dalam menyusun program kerja dan anggaran satuan
pendidikan, kami mengikuti proses yang terstruktur dan
partisipatif, dengan melibatkan berbagai pihak yang relevan agar
program yang disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah, sumber
daya yang tersedia, dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Langkah-langkah Penyusunan Program Kerja dan Anggaran,
Proses dimulai dengan identifikasi kebutuhan melalui rapat
kerja bersama antara kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru,
dan staf. Kami juga melakukan analisis hasil evaluasi dan
umpan balik dari siswa, orang tua, serta komite sekolah.
Berdasarkan informasi ini, kami menyusun prioritas program
untuk tahun ajaran yang akan datang. Setelah kebutuhan dan
prioritas teridentifikasi, kami menyusun rencana program kerja
berdasarkan area yang ingin dikembangkan, seperti
pengembangan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran,
pelatihan guru, pengembangan sarana prasarana, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
oSetiap program memiliki tujuan yang jelas, indikator
keberhasilan, dan rencana kegiatan yang terperinci.
oKami juga memastikan adanya pembagian tugas dan
tanggung jawab di antara setiap bagian atau tim yang
terlibat dalam pelaksanaan program tersebut.
a.Bagaimana Anda dan
tim menyusun
program selama 3
(tiga) tahun terakhir?
Apakah ada kegiatan
yang berbeda dari
tahun ke tahunnya?
Selama tiga tahun terakhir, kami telah menyusun program kerja
dengan pendekatan yang bersifat berkesinambungan dan
adaptif. Kami melakukan evaluasi setiap akhir tahun untuk
melihat apa yang sudah tercapai dan apa yang perlu diperbaiki,
serta merancang program yang lebih relevan dengan kondisi
dan kebutuhan terkini. Setiap tahun kami selalu melakukan
penyesuaian berdasarkan evaluasi sebelumnya, yang
mendorong adanya perubahan dan inovasi dalam program:
Tahun pertama fokus pada literasi dan penguatan karakter
dasar.
Tahun kedua mengarah pada pemanfaatan teknologi dan
pembelajaran berbasis proyek.
Tahun ketiga menekankan pada kolaborasi antar guru dan
pengembangan ekstrakurikuler yang lebih beragam.
Setiap perubahan atau penambahan program ini tidak hanya
berfokus pada perbaikan kelemahan, tetapi juga pada
pemanfaatan kekuatan yang sudah ada, seperti semangat
kolaboratif guru dan dukungan orang tua yang semakin kuat.

Pertanyaan Pemantik
Menggali Kapasitas Kepala
Sekolah Memimpin
Perubahan
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KAPASITAS MEMIMPIN
PERUBAHAN
b.Apakah selama ini
ada kendala? Apa
yang Pengawas
Sekolah bisa bantu?
Selama tiga tahun terakhir, meskipun kami telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun dan melaksanakan
program kerja, tentu ada beberapa kendala yang dihadapi.
Kendala-kendala ini kami hadapi baik dalam implementasi di
lapangan, maupun dalam pengelolaan sumber daya.
Keterbatasan Infrastruktur dan Sarana Prasarana: Meskipun
kami telah melakukan upaya untuk meningkatkan penggunaan
teknologi, masih ada beberapa kendala terkait akses internet
yang tidak stabil dan keterbatasan perangkat di beberapa kelas.
Hal ini menghambat penerapan pembelajaran digital secara
optimal.
Pengawas sekolah memiliki peran penting dalam membantu
kami mengatasi kendala-kendala tersebut. Beberapa bentuk
bantuan yang kami harapkan dari pengawas yaitu dengan:
Bantuan dalam Penyediaan Sumber Daya: Pengawas sekolah
bisa berperan dalam memfasilitasi akses terhadap sumber daya
tambahan, baik berupa dana, perangkat teknologi, maupun
pelatihan lebih lanjut. Misalnya, membantu kami dalam
mendapatkan sumber daya dari pemerintah daerah atau
menyusun proposal untuk mendapatkan bantuan sarana.
Dengan bantuan pengawas, kami yakin berbagai kendala yang
dihadapi bisa diatasi secara lebih efektif, dan sekolah bisa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam program kerja.
c.Apakah ada rencana
atau keinginan untuk
mengubah
program/kegiatan?
Ya, selama beberapa tahun terakhir, kami selalu melakukan
refleksi dan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan,
dan tentu saja ada rencana untuk melakukan perubahan atau
pembaruan tertentu agar lebih relevan dengan kebutuhan siswa
dan perkembangan zaman. Rencana Perubahan atau Pengubahan
Program: Peningkatan Penggunaan Teknologi dalam
Pembelajaran: Meskipun penggunaan teknologi telah menjadi
bagian penting dalam pembelajaran, kami melihat bahwa masih
banyak guru yang belum sepenuhnya menguasai dan
memanfaatkan teknologi secara optimal. Oleh karena itu, kami
berencana untuk mengubah dan memperluas program pelatihan
TIK menjadi lebih komprehensif. Pelatihan tidak hanya akan
berfokus pada aplikasi dasar, tetapi juga pada teknologi
pembelajaran lanjutan dan platform kolaborasi online yang bisa
mendukung pembelajaran jarak jauh atau blended learning.
d.Bagaimana dengan
aspek kekuatan?
Apakah Anda dan tim
pernah menyadari
Kami menyadari bahwa setiap sekolah memiliki potensi dan
kekuatan yang bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan mendukung perkembangan siswa.
Beberapa kekuatan yang kami identifikasi di sekolah kami

Pertanyaan Pemantik
Menggali Kapasitas Kepala
Sekolah Memimpin
Perubahan
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KAPASITAS MEMIMPIN
PERUBAHAN
kekuatan tertentu
yang bisa
dimaksimalkan
menjadi program?
antara lain adalah kompetensi guru yang tinggi, keterlibatan
orang tua, dan budaya sekolah yang mendukung nilai-nilai
kejujuran dan kerja sama. Dengan menyadari kekuatan-
kekuatan ini, kami telah mengambil beberapa langkah strategis
untuk memaksimalkan potensi tersebut:
Membentuk tim pengembangan profesional di kalangan
guru, untuk meningkatkan keterampilan mengajar dan
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
Meningkatkan komunikasi dengan orang tua, melalui
penyelenggaraan pertemuan rutin dan workshop.
Mengintegrasikan program karakter ke dalam semua aspek
kegiatan sekolah, baik kurikuler maupun ekstrakurikuler.
Memperluas jaringan kerja sama dengan sekolah-sekolah
lain dan lembaga terkait untuk meningkatkan kualitas
kegiatan ekstrakurikuler.
Dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang ada, kami
berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih kolaboratif,
inovatif, dan berorientasi pada karakter siswa yang unggul.
e.Apakah Anda bisa
menceritakan ke saya
apa kendala yang
dihadapi dalam
menyusun program?
Mungkin saya bisa
membantu
mencarikan solusi.
Salah satu tantangan adalah seringnya terjadi perubahan
kebijakan dari pusat atau daerah, baik terkait kurikulum,
pengelolaan dana, maupun pelaporan. Hal ini kadang membuat
kami harus mengubah atau menyesuaikan program yang sudah
dirancang sebelumnya. Kami sangat terbuka dan berharap
Bapak/Ibu Pengawas bisa: Memberi masukan terhadap desain
program kami, apakah sudah relevan dengan kebutuhan dan
kebijakan yang berlaku. Membimbing kami dalam menyusun
program yang lebih berbasis data, misalnya dengan
menyelaraskan hasil evaluasi mutu dengan rencana kerja
tahunan. Dengan dukungan pengawas sekolah, kami yakin
proses penyusunan program bisa semakin matang dan
program-program yang kami jalankan akan berdampak lebih
kuat terhadap peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.
2.Apa perbedaan
program/kegiatan satuan
pendidikan tahun lalu
dengan tahun
sebelumnya?
Perbedaan program/kegiatan satuan pendidikan antara tahun lalu
dan tahun sebelumnya cukup terasa karena kami selalu
melakukan evaluasi tahunan, dan dari situ muncul berbagai
penyesuaian sesuai kebutuhan sekolah, perkembangan siswa,
dan kebijakan dari dinas pendidikan.
Melalui perubahan ini, kami melihat peningkatan partisipasi
siswa, antusiasme guru, dan mulai tumbuhnya budaya sekolah
yang lebih aktif dan kreatif. Tahun ini, kami berencana

Pertanyaan Pemantik
Menggali Kapasitas Kepala
Sekolah Memimpin
Perubahan
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KAPASITAS MEMIMPIN
PERUBAHAN
memperkuat pencapaian tersebut melalui monitoring yang lebih
intensif dan pelibatan orang tua secara lebih sistematis.
a.Apa proses yang
biasanya Anda ikuti
dalam menyusun
program kerja dan
anggaran satuan
pendidikan? Bisakah
Anda menjelaskan
langkah-langkah
utama yang
dilakukan?
Dalam menyusun program kerja dan anggaran satuan
pendidikan, kami mengikuti proses yang terencana dan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan di sekolah.
Tujuannya adalah agar program yang dirancang sesuai dengan
kebutuhan nyata, visi-misi sekolah, dan kebijakan pendidikan
yang berlaku.Langkah-langkah Utama yang Kami Lakukan:
1.Evaluasi Program Tahun Sebelumnya, Kami memulai
dengan evaluasi capaian program tahun sebelumnya, baik
dari hasil belajar siswa, efektivitas pembelajaran,
pelaksanaan program ekstrakurikuler, maupun penggunaan
anggaran. Dan Data dari rapor mutu, hasil asesmen,
observasi kelas, dan masukan dari guru/orang tua menjadi
dasar refleksi.
2.Penyusunan Anggaran, Kami menyusun rencana anggaran
berbasis program, dengan menyesuaikan pada sumber dana
yang tersedia (BOS, dana komite, bantuan lain). Dan
Anggaran dibuat efisien dan akuntabel, dengan
mempertimbangkan skala prioritas.
Dengan proses ini, kami memastikan bahwa setiap program dan
anggaran benar-benar terarah, berdampak, dan dapat
dipertanggungjawabkan. Partisipasi semua pihak menjadi kunci
agar program berjalan dengan baik.
b.Bagaimana Anda
mengidentifikasi
prioritas dan
kebutuhan utama
dalam menyusun
program kerja dan
anggaran? Apakah ada
proses penentuan
prioritas yang
melibatkan seluruh
staf sekolah?
Dalam menyusun program kerja dan anggaran, kami sangat
menekankan pada proses identifikasi kebutuhan dan penentuan
prioritas secara terstruktur dan melibatkan seluruh unsur
sekolah. Tujuannya adalah agar program yang disusun benar-
benar menjawab tantangan yang ada dan mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran. Proses Identifikasi Kebutuhan
dan Penentuan Prioritas:
1.Evaluasi Internal, Kami memulai dengan evaluasi hasil
pembelajaran, pelaksanaan program sebelumnya, serta
kondisi sarana prasarana. Kami menggunakan data dari
Asesmen Nasional, rapor mutu, observasi kelas, dan survei
siswa/orang tua untuk melihat area mana yang perlu
perbaikan.
2.Rapat Tim Manajemen dan Guru, Kami mengadakan rapat
kerja bersama tim manajemen, guru, dan staf untuk
mengidentifikasi isu-isu utama di sekolah, seperti
kesenjangan capaian belajar, kebutuhan pelatihan guru, atau

Pertanyaan Pemantik
Menggali Kapasitas Kepala
Sekolah Memimpin
Perubahan
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KAPASITAS MEMIMPIN
PERUBAHAN
kebutuhan sarana.
Dengan proses seperti ini, kami memastikan bahwa:
Program yang disusun tidak asal-asalan, tapi betul-betul
berbasis data dan kebutuhan.
Seluruh staf merasa dilibatkan dan memiliki tanggung
jawab, karena mereka terlibat langsung dalam
perencanaan.
Kegiatan lebih tepat sasaran, dan pemanfaatan anggaran
bisa lebih efisien.
c.Bagaimana
perencanaan program
kerja dan anggaran
dikaitkan dengan
tujuan dan visi satuan
pendidikan? Apakah
ada penekanan khusus
pada upaya
peningkatan kualitas
pembelajaran?
Perencanaan program kerja dan anggaran di sekolah kami selalu
disusun dengan mengacu pada visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan. Kami menyadari bahwa visi sekolah bukan hanya
menjadi slogan, tapi harus diterjemahkan ke dalam program
nyata yang berdampak langsung terhadap kualitas pembelajaran
dan pembentukan karakter siswa. Penekanan pada Peningkatan
Kualitas Pembelajaran, Kami memberikan prioritas utama pada
program-program yang berdampak langsung terhadap
pembelajaran siswa, antara lain, Pelatihan guru berbasis
Kurikulum Merdeka, Penerapan pembelajaran diferensiasi,
Pengembangan media ajar digital, Supervisi kelas dan program
komunitas belajar guru, Selain itu, kami mengintegrasikan
projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) ke dalam kegiatan
tematik agar pembelajaran lebih bermakna.
Dengan cara ini, kami berusaha memastikan bahwa setiap
program dan rupiah yang dialokasikan benar-benar membawa
sekolah lebih dekat ke visinya, dan yang terpenting:
memberikan dampak nyata pada pembelajaran siswa.
d.Apakah Anda
melibatkan berbagai
pihak, seperti guru,
staf sekolah, atau
komite sekolah, dalam
proses penyusunan
program kerja dan
anggaran? Bagaimana
kontribusi mereka
diintegrasikan dalam
perencanaan?
Ya, kami sangat meyakini bahwa penyusunan program kerja dan
anggaran tidak bisa dilakukan secara sepihak. Oleh karena itu,
kami selalu melibatkan berbagai pihak, mulai dari guru, tenaga
kependidikan, hingga komite sekolah dan perwakilan orang tua.
Pendekatan ini kami lakukan agar program yang disusun benar-
benar mencerminkan kebutuhan riil dan mendapatkan dukungan
penuh dari seluruh warga sekolah. Kontribusi dalam Rencana:
Semua masukan dari berbagai pihak kami rekap dan bahas
dalam forum pleno. Kami membuat skala prioritas berdasarkan
urgensi keterkaitan dengan visi sekolah, serta ketersediaan
anggaran. Hasilnya, program yang disusun menjadi lebih
komprehensif, realistis, dan mendapat dukungan penuh saat
diimplementasikan.

Pertanyaan Pemantik
Menggali Kapasitas Kepala
Sekolah Memimpin
Perubahan
Jawaban Kepala Sekolah
TINGKAT KAPASITAS MEMIMPIN
PERUBAHAN
Dengan melibatkan berbagai pihak, proses penyusunan program
dan anggaran menjadi lebih transparan, demokratis, dan
berdampak positif terhadap rasa memiliki seluruh warga sekolah
terhadap program yang dijalankan. Ini juga memperkuat
semangat kerja sama dan gotong royong dalam mewujudkan
tujuan pendidikan.
e.Bagaimana Anda
memastikan alokasi
anggaran yang tepat
untuk mendukung
program-program
yang telah
direncanakan?
Bagaimana Anda
mengelola anggaran
sekolah agar efisien
dan efektif?
Dalam pengelolaan anggaran sekolah, prinsip utama kami
adalah efisien, efektif, dan tepat sasaran. Setiap alokasi
anggaran harus benar-benar mendukung pencapaian program
prioritas yang telah disusun bersama. Cara Kami Memastikan
Alokasi Anggaran yang Tepat:
1.Berbasis Program Prioritas:
-Anggaran disusun berdasarkan program yang telah
ditetapkan dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan
RKAS.
-Kami pastikan bahwa alokasi terbesar diarahkan untuk
mendukung peningkatan kualitas pembelajaran, seperti
pelatihan guru, pengadaan bahan ajar, dan kegiatan yang
berdampak langsung pada siswa.
2.Transparansi dan Akuntabilitas:
-Kami menjamin pengelolaan anggaran dilakukan secara
terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.
-Laporan keuangan kami tampilkan dalam papan
informasi sekolah, dan kami rutin menyampaikan
laporan ke komite sekolah maupun pengawas.
Dengan pendekatan ini, kami berupaya agar setiap rupiah yang
dibelanjakan benar-benar berkontribusi pada peningkatan mutu
pendidikan di sekolah, sekaligus menjaga kepercayaan dari
semua pihak, terutama orang tua dan masyarakat.
Uebone, 21 April 2025
Pengawas Sekolah
MUH. FAISAL S. YUNDE, S.Pd.M.Pd
NIP. 19750714 199606 1 002
Tags