GABUNGAN POLA PIKIR GABUNGAN POLA PIKIR (1).ppt

intankumala674 8 views 67 slides Sep 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 67
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67

About This Presentation

GABUNGAN POLA PIKIR


Slide Content

POLAPIKIR POLAPIKIR
APARATUR SIPIL NEGARAAPARATUR SIPIL NEGARA
Dr. Hj. DUMASARI HARAHAP, SH, M.SI
WIDYAISWARA AHLI UTAMA
DIKLAT PRAJABATAN TENAGA HONORER
K1/K2
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI
SUMATERA UTARA

DATA DIRIDATA DIRI
NAMA : Dr. Hj. DUMASARI HARAHAP, SH, M.Si
NIP : 195801111985032002
TGL LAHIR : 11 Januari 1958
JABATAN : WIDYAISWARA AHLI UTAMA
PANGKAT/GOL : PEMBINA UTAMA (IV/e)
UNIT KERJA : BPSDM PROVSU

01/09/25SURYA JAYA 3
FILSAFAT
SAYA DENGAR SAYA LUPA
SAYA LIHAT SAYA INGAT
SAYA PERBUAT SAYA MENGERTI

01/09/25SURYA JAYA 4
BELAJAR ( EDGAR DALE )
A.10% DARI KITA BACA
B.20% DARI KITA DENGAR
C.30% DARI KITA LIHAT
D.50% DARI KITA LIHAT DAN KITA DENGAR
E.70% DARI YANG KITA KATAKAN
F.90% DARI YANG KITA KATAKAN DAN
LAKUKAN

01/09/25SURYA JAYA 5
MOHON JANGAN MELAMUN
DALAM BELAJAR

Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar
Setelah selesai mempelajari materi Pola Pikir ASN
sebagai Pelayan Masyarakat, peserta Diklat diharapkan
mampu memahami teknik mengubah pola pikir yang
dibutuhkan oleh ASN sebagai pelayan masyarakat yang
baik sesuai dengan prinsip dan praktik pelayanan prima.

Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat
memahami pola pikir ASN sebagai pelayan
masyarakat yang baik dalam konteks :
a.Membangun persepsi diri sebagai pelayan
masyarakat yang dilandasi oleh nilai-nilai ASN;
b.Membangun persepsi diri terhadap
warga/masyarakat sebagai pembayar pajak yang
harus dilayani dengan baik sesuai dengan prinsip-
prinsip dan praktik pelayanan prima.

Materi Pokok dan Sub Materi PokokMateri Pokok dan Sub Materi Pokok
1.Prinsip dan Praktik Pelayanan
Prima
2.Teknik Mengubah Pola Pikir Untuk
Membangun Persepsi Diri
3.Kontekstualisasi nilai-nilai ASN,
percepatan pemberantasan korupsi,
dan prinsip dan praktik pelayanan
prima
4.Lembar Komitmen Nilai (LKN)

UU NO. 5 TAHUN 2014 TENTANG
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
PROFESI BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI
PEMERINTAH DENGAN
PERJANJIAN KERJA YANG
BEKERJA PADA INSTANSI
PEMERINTAH

PEGAWAI ASN BERFUNGSI SEBAGAI
PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK,
PELAYAN PUBLIK DAN PEREKAT DAN
PEMERSATU BANGSA

Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
1.Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas; dan
2.Mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia

KONSEP PELAYANANKONSEP PELAYANAN

KARAKTERISTIK PELAYANAN
A. Pelayanan bersifat
tidak dapat diraba,
pelayanan sangat
berlawanan sifatnya
dengan barang jadi;
B. Pelayanan itu
kenyataannya terdiri
dari tindakan nyata
dan merupakan
pengaruh yang sifatnya
adalah tindakan sosial;
C. Produksi dan konsumsi dari
pelayanan tidak dapat dipisahkan
secara nyata, karena pada umumnya
kejadiannya bersamaan dan terjadi di
tempat yang sama.
(Norman, 1991:14)

Yaitu segala kegiatan
pelayanan yang dilaksanakan
oleh penyelenggara pelayanan
publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan maupun
pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
(Keputusan Menpan No :
63/Kep/M.PAN/7/2003)
Pelayan
Publik

ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu
pembakuan pelayanan yang baik.
Dalam standar pelayanan juga terdapat baku mutu
pelayanan.
STANDAR PELAYANAN

Merupakan kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan pihak yang
menginginkannya.

KONSEP PELAYANAN
PRIMA
Merupakan terjemahan dari istilah
“Excellent Service” yang secara
harfiah berarti pelayanan yang
sangat baik dan atau pelayanan
terbaik. Disebut sangat baik atau
terbaik, karena sesuai dengan standar
pelayanan yang berlaku atau dimiliki
oleh instansi yang memberikan
pelayanan.

PROSES PELAYANAN
Pelayanan adalah
merupakan suatu
proses. Proses tersebut
menghasilkan suatu
produk yang berupa
pelayanan, kemudian
diberikan kepada
pelanggan. Sebagai
contoh adalah proses
pelayanan surat
masuk.

PROSES PELAYANANPROSES PELAYANAN

TUGAS MENGIDENTIFIKASI PROSES PELAYANANTUGAS MENGIDENTIFIKASI PROSES PELAYANAN
PROSES PELAYANAN
JENIS PELAYANAN:
N
O
KONDISI SAAT
INI
KEUNGG
ULAN
KELEM
AHAN
KONDISI YANG
DIHARAPKAN
KEUNGGUL
AN
KELEMAH
AN
SOLUSI
LANGKAH-
LANGKAH:
1. Surat Diterima
oleh seorang
petugas;
2.Surat disortir
(dipisah-
pisahkan);
3. Surat diterima
pencatat surat
dan kemudian
dicatat dalam
buku agenda
atau kartu
kendali;
4. Surat
disampaikan ke
pengarah surat;
Surat
5. DST
1.
2.
3.
4.
5.
DST
1.
2.
3.
4.
5.
DST
LANGKAH-
LANGKAH:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
DST
1.
2.
3.
4.
5.
DST
1.
2.
3.
4.
5.
DST
1.
2.
3.
4.
5.
DST

JENIS PELAYANAN

Tentang Pelayanan PrimaTentang Pelayanan Prima

PELAYANAN PRIMA MERUPAKAN SUATU UPAYA
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
PEMERINTAH KEPADA MASYARAKAT SEBAGAI
PELANGGAN DAN SEBAGAI ACUAN UNTUK
PENGEMBANGAN PENYUSUNAN STANDAR
PELAYANAN, BAIK PELAYAN, PELANGGAN ATAU
STAKEHOLDER DALAM KEGIATAN PELAYANAN,
AKAN MEMILIKI ACUAN MENGENAI MENGAPA,
KAPAN, DENGAN SIAPA, DI MANA DAN
BAGAIMANA PELAYANAN MESTI DILAKUKAN.

PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN MELALUI
KEBIJAKAN PEMERINTAH
A) Inpres No. 5 Tahun 1984 tentang
Pedoman Penyederhanaan dan Pengendalian
Perijinan di Bidang Usaha;
B) Surat Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81
tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana
Pelayanan
C) Inpres No. 1 Tahun 1995 tentang
Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan
Aparatur Pemerintah Kepada Masyarakat;

D)Surat Edaran Menko Wasbangpan
No.56/Wasbangpan/6/98 tentang Langkah-
Langkah Nyata Memperbaik Pelayanan
Masyarakat. Instruksi Mendagri No. 20/1996;
E)Surat Edaran Menkowasbangpan
No.56/MK.Wasbangpan/6/98; Surat
Menkowasbangpan No.145/MK.Waspan/3/1999;
hingga Surat Edaran Mendagri
No.503/125/PJOD/1999, yang kesemuanya itu
bermuara pada peningkatan kualitas pelayanan;

F)Keputusan Menpan No. 81/1993 tentang
Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum;
G)Surat Edaran Depdagri No. 100/757/OTDA
tentang Pelaksanaan Kewenangan Wajib
dan Standar Pelayanan Minimum, pada
tahun 2002;

H)Kep. Menpan No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan
Publik;
I)Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.
J)Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

Manfaat Standar
Pelayanan
a.Memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa
mereka mendapat pelayanan dalam kualitas
yang dapat dipertanggungjawabkan, memberikan
fokus pelayanan kepada pelanggan/masyarakat,
menjadi alat komunikasi.
b.Antara pelanggan dengan penyedia pelayanan
dalam upaya meningkatkan pelayanan, menjadi
alat untuk mengukur kinerja pelayanan serta
menjadi alat monitoring dan evaluasi kinerja
pelayanan;
c.Melakukan perbaikan kinerja pelayanan publik.
d.Meningkatkan mutu pelayanan. (LAN, 2003)

Pelayanan yang cepat,
menyenangkan, tidak
mengandung kesalahan, serta
mengikuti proses dan
prosedur yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.
Pelayanan yang berkualitas
tidak hanya ditentukan oleh
pihak yang melayani, tetapi
juga pihak yang ingin
dipuaskan ataupun dipenuhi
kebutuhannya.
Pelayanan
Berkualitas

Kriteria-Kriteria PelayananKriteria-Kriteria Pelayanan
(LAN, 2003)(LAN, 2003)
a.Kesederhanaan
b.Reliabilitas
c.Tanggung Jawab Petugas Pelayanan
d.Kecakapan Petugas Pelayanan
e.Pendekatan Kepada Pelanggan dan Kemudahan
Kontak Pelanggan Dengan Petugas
f.Keramahan
g.Keterbukaan
h.Komunikasi antara Petugas dan Pelanggan
i.Kredibilitas
j.Kejelasan dan Kepastian
k.Keamanan
l.Mengerti Apa Yang Diharapkan Pelanggan
m.Kenyataan
n.Efisien
o.Ekonomis

KOMITMEN PELAYANANKOMITMEN PELAYANAN
(David Osborne)(David Osborne)
1)Kejelasan
2)Konsistensi
3)Komunikasi
4)Komitmen

Membangun Komitmen Membangun Komitmen
Pelayanan Kepada MasyarakatPelayanan Kepada Masyarakat
Pertama, Masyarakat perlu diyakinkan
birokrasi itu bukanlah suatu gambaran tentang
kebobrokan atau hantu (evil).
Kedua, Masyarakat perlu diyakinkan bahwa
untuk meningkatkan kualitas budaya
masyarakat secara menyeluruh dibutuhkan
kehadiran kualitas pemerintahan yang bersifat
efektif, produktif dan efisien.

Membangun Komitmen Membangun Komitmen
Pelayanan Kepada MasyarakatPelayanan Kepada Masyarakat
Ketiga, Masyarakat perlu diyakinkan bahwa kondisi
sumber daya manusia sebagai aparatur pemerintah,
bukanlah suatu sentral permasalahan dalam pelayanan
publik, tapi sentral permasalahan terletak pada sistem
pelayanan publik yang diterapkan.
Keempat, Masyarakat harus diyakinkan bahwa
pandangan liberalisme, baik yang dimaksud dengan
liberalisme tradisional atau liberalisme konservatif dan
spirit liberalisme lainnya perlu mendapat tempat lebih
besar dalam iklim kinerja pelayanan publik.

STANDAR MUTU PELAYANANSTANDAR MUTU PELAYANAN
TQM hanya dapat dicapai dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini :
a.Berfokus pada pelanggan
b.Obsesi terhadap mutu
c.Pendekatan ilmiah
d.Komitmen jangka panjang
e.Kerjasama Tim
f.Perbaikan sistem secara berkesinambungan
g.Pendidikan dan pelatihan
(Tjiptono, 1997)

Pelayanan Mengacu pada Kepuasan Pelayanan Mengacu pada Kepuasan
PelangganPelanggan
Jika dikaitkan dengan pelanggan, pelanggan
dapat merasakan hal-hal sebagai berikut :
a.Kinerja di bawah harapan, pelanggan merasa
kecewa.
b.Kinerja sesuai harapan, pelanggan merasa
puas.
c.Kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat
puas.

3 Level Harapan Pelanggan3 Level Harapan Pelanggan
(Tjiptono, 1997)(Tjiptono, 1997)
a.Harapan pelanggan yang paling sederhana dan
berbentuk asumsi “must have atau “take it for
granted”.
b.Pada level kedua, kepuasan pelanggan
dicerminkan dalam pemenuhan persyaratan
dan atau spesifikasi tertentu.
c.Pada level ketiga ini pelangga menuntut suatu
kesenangan (delightfullness) atau jasa yang
demikian bagusnya, sehingga membuat
pelanggan tertarik.

Dimensi Dalam Meningkatkan Mutu PelayananDimensi Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan
1)Ketepatan waktu pelayanan
2)Akurasi pelayanan
3)Kesopanan dan keramahan dalam
memberikan pelayanan
4)Tanggung jawab
5)Kelengkapan
6)Kemudahan mendapatkan pelayanan
7)Variasi model pelayanan
8)Pelayanan pribadi
9)Kenyamanan dalam memperoleh
pelayanan
10)Atribut pendukung pelayanan lainnya

MUTU PELAYANAN PRIMAMUTU PELAYANAN PRIMA
a.Mendahulukan Kepentingan Pelanggan
b.Pelayanan dengan Sepenuh Hati
c.Budaya Pelayanan Prima
d.Sikap Pelayanan Prima
e.Sentuhan Pribadi Pelayanan Prima
f.Pelayanan Prima sesuai dengan Pribadi
Prima

KATEGORI KELUHAN PELANGGANKATEGORI KELUHAN PELANGGAN
(Endar Sugiarto, 1999)(Endar Sugiarto, 1999)
1)Mechanical Complaint (Keluhan Mekanikal)
2)Attitudinal Complaint (Keluhan akibat sikap
petugas pelayanan)
3)Service Related Complaint (Keluhan yang
berhubungan dengan pelayanan)
4)Unusual Complaint (Keluhan Yang Aneh)

CARA MENGHADAPI KELUHAN PELANGGANCARA MENGHADAPI KELUHAN PELANGGAN
1)Pelanggan biasanya marah pada saat menyampaikan
keluhan. Oleh karena itu, petugas pelayanan tidak
boleh terpancing untuk ikut marah;
2)Petugas pelayanan tidak boleh memberikan janji-janji
yang sebenarnya sulit dipenuhi serta tidak menjanjikan
sesuai yang berada di luar wewenangnya;
3)Jika permasalahan tidak dapat diselesaikan sedangkan
petugas sudah berbuat maksimal, petugas harus berani
menyatakan menyerah dengan jujur;
4)Ada pelanggan yang selalu mengeluh. Untuk
menghadapi pelanggan seperti, itu, petugas harus sadar
dan melakukan pendekatan secara khusus.

SIKAP PRIBADI PRIMASIKAP PRIBADI PRIMA
1)Tampil ramah
2)Tampil sopan dan penuh hormat
3)Tampil yakin
4)Tampil rapi
5)Tampil ceria
6)Senang memaafkan
7)Senang bergaul
8)Senang belajar dari orang lain
9)Senang pada kewajaran
10)Senang menyenangkan orang lain

2 JENIS PELANGAN2 JENIS PELANGAN
1.Pelanggan internal (internal customer)
adalah pelanggan yang berasal dari dalam
organisasi itu sendiri.
2.Pelanggan Internal Pemerintah adalah
pelanggan yang walaupun instansi kita
berbeda, namun instansi pelanggan itu
adalah instansi pemerintah, pelanggan
tersebut dapat dikategorikan sebagai
pelanggan internal pemerintah.

MEMBANGUN CITRA POSITIF MEMBANGUN CITRA POSITIF
PELANGGANPELANGGAN
1.Membangun Citra Diri
2.Berusaha mengerti terlebih dahulu, baru
dimengerti
3.Mengenal karakter pelanggan

MEMBANGUN CITRA DIRIMEMBANGUN CITRA DIRI
Cara-cara untuk membangun citra diri positif di
mata pelanggan adalah :
a.Memperhatikan pentingnya kesan awal
b.Pendekatan awal dapat mempengaruhi
hubungan selanjutnya
c.Jangan membuat orang lain menunggu karena ia
bisa frustasi
d.Sapalah pelanggan dengan menyebut namanya

MEMBANGUN CITRA DIRIMEMBANGUN CITRA DIRI
e.Usahakan selalu bersikap ramah, sampaikan
salam sesuai waktu.
f.Pada waktu berbicara, pandang matanya
g.Tersenyum setiap saat
h.Kegembiraan dapat menampilkan wajah
berseri
i.Berbicara dengan jelas, dengan kata-kata
yang dipahami pelanggan
j.Hindari beban pikiran yang menyebabkan
perhatian pelanggan terpecah

BERUSAHA MENGERTI TERLEBIH BERUSAHA MENGERTI TERLEBIH
DAHULU, BARU DIMENGERTIDAHULU, BARU DIMENGERTI
Apabila seorang pelanggan datang untuk
memperoleh bantuan anda, anda hendaknya
tidak bersikap serba tahu atau seolah-olah
sudah mengerti terlebih dahulu apa yang
diinginkan pelanggan. Dekati pelanggan dan
bersiaplah untuk mendengarkannya. Jangan
disibukkan oleh kegiatan lain, sehingga terkesan
perhatian anda terbagi.

MENGENAL KARAKTER PELANGGANMENGENAL KARAKTER PELANGGAN
KETERAMPILAN DASAR PELAYANAN
1)Pusatkan perhatian pada pelanggan
2)Memberikan pelayanan yang efisien
3)Meningkatan perasaan harga diri pelanggan
4)Membina hubungan baik dengan pelanggan
5)Dapat menentukan apa keinginan pelanggan
6)Mengalihkan pelayanan ke orang lain

KARAKTER PELANGGANKARAKTER PELANGGAN
a.Pelanggan Pendiam
b.Pelanggan yang tidak sabar
c.Pelanggan yang tidak banyak bicara
d.Pelanggan yang senang
mendebat/berdebat
e.Pelanggan yang memiliki banyak
permintaan

1)Jelaskan kebijakan pemerintah yang
digunakan sebagai landasan bagi pemberian
pelayanan yang baik!
2)Jelaskan tentang komitmen pelayanan!
3)Jelaskan jenis-jenis pelanggan dan cara
mengenal karakter pelanggan!
4)Jelaskan cara untuk meningkatkan citra
positif di mata pelanggan!
SOAL

PENGALAMAN YANG DIREKAM DALAM PIKIRAN PENGALAMAN YANG DIREKAM DALAM PIKIRAN
BAWAH SADAR INILAH YANG MEMBENTUK POLA BAWAH SADAR INILAH YANG MEMBENTUK POLA
PIKIR SESEORANGPIKIR SESEORANG
•Berfikir adalah suatu kegiatan mental yang
melibatkan kinerja otak. (Alex Sobur, 2003)
•Di dalam BERFIKIR setiap individu
menggunakan POLA PIKIR tertentu.
•Pola pikir adalah pola yang menetap dalam
pikiran bawah sadar seseorang. Keyakinan
merupakan bagian dari pola pikir.
(LPCD, 2003)
•Pikiran bawah sadar adalah gudang di mana
seluruh informasi tersimpan.

POLA PIKIRPOLA PIKIR
•Rekaman bawah sadar yang membentuk
pola pikir dipengaruhi lingkungan
diantaranya lingkungan keluarga, lingkungan
sosial, adat istiadat, serta lingkungan
pergaulan seseorang.
•Pola pikir dapat memicu pelaksanaan
pekerjaan sekaligus juga menghambat
pelaksanaan pekerjaan.

Teori Kecerdasan Majemuk Howard Teori Kecerdasan Majemuk Howard
Gardner, mempertimbangkan 5 Hal :Gardner, mempertimbangkan 5 Hal :
1.Mulai dari pikiran yang disiplin
2.Pikiran yang dapat menyerap berbagai
informasi dari beragam sumber
3.Pikiran yang mencoba membentangkan
pertanyaan tak terduga, termasuk
memaparkan cara berpikir baru
4.Pola pikir menyambut perbedaan
pandangan dengan sukacita, dan bukan
dengan sikap saling curiga
5.Pola pikir etis

PROSES TERBENTUKNYAPROSES TERBENTUKNYA
POLA PIKIRPOLA PIKIR
1.Bersumber dari
keturunan secara
genetika
2.Bersumber dari proses
sosial

JENIS-JENIS POLA PIKIRJENIS-JENIS POLA PIKIR
Pola Pikir Perfeksionis
Pola Pikir Pesimis
Pola Pikir Bergantung pada Orang Lain
Pola Pikir “saling membutuhkan”
Pola Pikir Birokrat/Dogmatik
Pola Pikir Taoisme
Pola Pikir seorang yang Mandiri

KONSEP DIRI ASNKONSEP DIRI ASN
Konsep Diri ASN tercermin dalam bentuk acuan
norma dan aturan yang berlaku dalam
menjalankan fungsinya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa, sehingga dapat menjalankan
tugasnya melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas; dan mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Republik Indonesia.

KONSEP DIRI POSITIF PNSKONSEP DIRI POSITIF PNS
1)Bekerja sebagai ibadah
2)Menghindari sikap tidak terpuji
3)Bekerja profesional
4)Meningkatkan kompetensi dirinya secara terus
menerus
5)Bertindak sebagai pelayan masyarakat
6)Bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku
7)Bersikap terbuka dan realistis sehingga tidak
rentan terhadap perubahan
8)Mampu bekerja dalam tim
9)Bekerja secara profesional

PERUBAHAN POLA PIKIR PERUBAHAN POLA PIKIR
DAN PENERAPANNYADAN PENERAPANNYA
Perubahan pola pikir diperlukan karena dengan
adanya perubahan pola pikir diharapkan PNS
mampu mengembangkan pola pikir yang positif
dan menimalisasi pola pikir dirinya yang negatif.
Ini berarti akan mensukseskan tugas dan
peranan PNS sebagai abdi negara, abdi
masyarakat dan pelayan masyarakat.

CIRI-CIRI INDIVIDU CIRI-CIRI INDIVIDU
YANG PERCAYA DIRIYANG PERCAYA DIRI
a.Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga
tidak membutuhkan pujian, pengakuan,
penerimaan, ataupun rasa hormat orang lain.
b.Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis
demi diterima oleh orang lain atau kelompok
c.Berani menerima dan menghadap penolakan orang
lain
d.Berani menjadi diri sendiri
e.Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody
dan emosinya stabil)
f.Mempunyai cara pandang yang positif tehadap diri
sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya.
g.Memiliki harapan yang realistik tehadap diri sendiri

CIRI-CIRI BERPIKIR POSITIFCIRI-CIRI BERPIKIR POSITIF
a.Melihat masalah sebagai tantangan
b.Menikmati hidupnya
c.Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
d.Menghilangkan pikiran negatif segera setelah
pikiran itu terlintas dalam benak
e.Mensyukuri yang dimiliki
f.Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu
g.Tidak membuat-buat ALASAN tapi langsung
melalukan TINDAKAN
h.Menggunakan bahasa yang positif
i.Menggunakan bahasa tubuh yang positif
j.Peduli pada citra diri

KIAT-KIAT JITU BERPIKIR KREATIFKIAT-KIAT JITU BERPIKIR KREATIF
((Quantum Learning, Boby dePorter, 1999)Quantum Learning, Boby dePorter, 1999)
Ingatlah kesuksesan anda di masa lalu
Yakinlah bahwa hal ini bisa menjadi hari
terobosan
Latihlah kreativitas anda dengan permainan
mental
Raihlah impian dan fantasi anda
Biarkan kesenangan memasuki anda
Kumpulkan pengetahuan dari tempat lain
Lihatlah situasi dari semua sisi
Bebaskan pikiran anda dari asumsi
Ubahlah posisi anda sesering mungkin

UBAHLAH PIKIRAN ANDAUBAHLAH PIKIRAN ANDA
Bila anda mengubah pikiran anda, anda mengubah
keyakinan diri anda
Bila anda mengubah keyakinan diri anda, anda
mengubah harapan-harapan anda
Bila anda mengubah harapan-harapan anda, anda
mengubah sikap anda
Bila anda mengubah sikap anda, anda akan
mengubah tingkah laku anda
Bila anda mengubah tingkah laku anda, anda
mengubah kinerja anda
Bila anda mengubah kinerja anda, anda telah
mengubah nasib anda
Bila anda mengubah nasib anda, anda telah
mengubah hidup anda.

JENIS CARA BERPIKIRJENIS CARA BERPIKIR
1.PEMIKIR SIMPLE
2.PEMIKIR AKURAT/TELITI
3.PEMIKIR OPTIMIS

LEMBAR KOMITMEN NILAILEMBAR KOMITMEN NILAI

SOALSOAL
1.Sebutkan 5 (lima) contoh pola pikir yang
bersumber dari keturunan dan proses
sosial? Kemudian diantara kedua
sumber tersebut, mana yang sulit untuk
diubah, dan kemukakan alasannya!
2.Tulislah dalam secarik kertas “tujuan
anda bekerja sebagai PNS”? Dan apa
cita-cita (target) yang ingin anda capai
selama bekerja sebagai PNS?