Gambaran radiologis pada covid 19 unisma.pptx

ilhamrial21 5 views 24 slides Sep 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 24
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24

About This Presentation

radiologi pada kasus covid19


Slide Content

Gambaran radiologis pada covid 19

pendahuluan Covid 19 adalah penyakit yang juga dikenal sebagai SARS-Cov-2 atau sindrom pernafasan akut coronavirus 2, diagnosis ditegakkan apabila positif test PCR yang bersifat sangat spesifik . CT-scan memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi namun spesifisitasnya rendah dan dapat berperan dalam diagnosis dan pengobatan penyakit . Covid 19 biasanya muncul dengan gejala berupa demam (85%), batuk (70%) dan sesak napas (43 %), gangguan di perut serta gejala lainnya juga dapat terjadi dan penyakit ini juga dapat bersifat asimptomatik . Tingkat kematian sebesar 2,3% pada pasien yang dinyatakan positif uji covid 19.

Tingkat keparahan penyakit dapat bervariasi dari ringan sampai kritis . Ringan : tidak bergejala , batuk ringan dan demam Berat : dyspnea, hipoksia atau kerusakan paru >50% pada gambaran radiologis Kritis : gagal napas , syok , multi organ failure

Pcr -test Test pcr bersifat sangan spesifik , tetapi memiliki tingkat sensitivitas yang rendah yaitu sekitar 65-95% yang berarti bahwa tes tersebut dapat negative bahkan jika sebenarnya pasien terinfeksi Kekurangannya adalah pasien harus menunggu hasil test yang bisa memakan waktu >24 jam Positif bila didapatkan penurunan jumlah limfosit dan peningkatan C- Reaktif protein yang tinggi

Ground glass opacification (GGO) Gambaran GGO adalah temuan yang paling umum terjadi pada infeksi covid 19. biasanya multifocal, bilateral dan perifer , tetapi pada fase awal penyakit gambaran GGO dapat terlihat sebagai gambaran lesi unifokal dan paling sering terletak di lobus inferior paru kanan

Crazy paving Terkadang ada penebalan kombinasi garis interlobular dan intralobular dengan pola GGO yang disebut dengan crazy paving Pola ini muncul pada tahap yang sudah berlangsung lama

Dilatasi vaskular Dilatasi vascular adalah ciri khas dari pola GGO

Traksi bronkiektasis Temuan umum lainnya pada pola GGO adalah traksi bronkiektasis

Subpleural bands & architectural distortion Pada beberapa kasus ditemukan adanya distorsi arsitektur dengan pembentukan dari pita subpleural

Skor kerusakan berdasarkan ct -scan Tingkat kerusakan paru yang ditunjukkan pada pemeriksaan CT-Scan berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit tingkat keparahan pada gambaran CT-scan dapat diperkirakan melalui penilaian visual ini adalah cara termudah untuk menilai tingkat keparahan . 1. < 5% kerusakan 2. 5 %-25% kerusakan 3. 26 %-49% kerusakan 4. 50 %-75% kerusakan   5. > 75% kerusakan .   Total skor CT-scan adalah jumlah skor lobar individu dan dapat berkisar dari 0 ( tidak ada kerusakan hingga 25 ( involvement maksimum )

Temuan awal ct -scan Temuan awal CT-scan pada kasus covid-19 adalah bilateral, multilobar GGO dengan distribusi perifer atau posterior, terutama di lobus inferior dan jarang di lobus medialis . GGO sebagai gambaran radiologis awal juga ditemukan dalam sejumlah kasus kecil terutama pada populasi lansia . Penebalan septum, bronkiektasis , penebalan pleura, dan kerusakan subpleural adalah beberapa temuan yang kurang umum , terutama pada tahap akhir penyakit Efusi pleura, efusi pericardial, limfadenopati , cavitas , halo sign, dan pneumothoraks adalah beberapa temuan yang tidak umum tetapi mungkin terlihat seiring perkembangan penyakit .

Gambar ct seorang laki-laki berusia 78 tahun dengan batuk selama 2 minggu dan nafas pendek yang progresif yang dinyatakan positif covid 19. Ada GGO terbanyak di posterior, di lobus kanan bawah ada konsolidasi dan ada bronkiektasis terutama di lobus kiri bawah . Kerusakan paru >75%

Gambar seorang pria usia 59 tahun yang mengalami demam selama satu minggu dengan batuk tidak produktif dengan test PCR negative Karna kecurigaan klinis dilakukan ct yang menunjukkan beberapa area GGO dan konsolidasi besar di bagian posterior lobus bawah . Dua hari kemudian berdasarkan tes sputum dinyatakan positif covid 19

Berikut adalah gambaran wanita berusia 59 tahun yang memiliki riwayat demam sepuluh hari dan batuk lima hari . Saturasi oksigen adalah 89 dan laju pernafasannya 30x/ menit Ada GGO yang tersebar luas tanpa konsolidasi . Tidak ada distorsi arsitektur dilaporkan sebagai fase awal covid 19

Gambaran ini adalah seorang pria usia 49 tahun dengan demam , batuk dan saturasi rendah . Dan mengalami fase lanjut infeksi

Pasien ini mengalami demam selama satu minggu dengan sakit di daerah perut dan diare . Pada saat masuk , pasien menderita batuk kering dan mengeluh pusing , saturasi oksigen rendah . Tes pcr tidak diketahui dan ct dilakukan untuk triase .

Ct report Dalam 4 hari pertama setelah didapatkan keluhan , gambaran CT tidak sensitive sebagai tes awal karena 50% pasien mungkin memiliki gambaran ct yang normal Setelah 4 hari barulah gambaran ct menjadi sangat sensitive

Chest radiograph Berikut perbandingan foto rontgen thorax dan ct. GGO di lobus kanan bawah pada ct ( panah merah ) tidak terlihat pada radiografi thorax. hal ini menunjukkan foto rontgen thorax tidak sensitive pada awal infeksi

Berikut Serangkaian foto thorax seorang wanita usia 72 tahun dirawat dengan gagal nafas akut , demam 38 ºC dan dyspnea. Mengalami takipnea dengan limfopenia dan saturasi oksigen rendah (85%) Pasien datang ke unit gawat darurat dua hari sebelumnya dengan demam hingga 38,6 ºC , batuk kering , odynophagia dan general malaise. Pasien dipulangkan dari rumah sakit karena tidak memberikan kriteria kegawatan pada waktu itu . Pasien membutuhkan ventilasi mekanik dan dirawat di ICU. Selama tinggal di ICU terjadi perkembangan yang buruk terhadap sindrom gangguan napas dan kegagalan multi organ. Pasien meninggal 24 jam kemudian .

Gambaran yang di dapatkan : Saat masuk : terjadi konsolidasi alveolar bilateral yang tidak jelas dengan distribusi perifer 4 jam kemudian : gambaran radiologis memburuk dibagian lobus bawah paru sehingga diperlukan tabung endotrakeal dan saluran vena sentral 24 jam: terjadi konsolidasi alveolar bilateral 48 jam: radiologis semakin buruk . Konsolidasi alveolar bilateral dengan efek panlobar 72 jam: konsolidasi alveolar bilateral dengan efek panlobar dengan temuan radiologis khas ARDS. 24 jam kemudian pasien meninggal dunia

Penggunaan ct -scan Triase pasien : Tanpa covid 19 Kemungkinan adanya infeksi covid Keparahan dari suatu penyakit Memprediksi perkembangan penyakit menjadi semakin buruk Memprediksi tingkat kesembuhan Pemecah masalah

triase Beberapa pedoman klinis yang diterbitkan merekomendasikan ct thorax untuk pasien yang diduga covid-19 Pertimbangan untuk menggunakan CT-Scan untuk triase tergantung pada beberapa pertimbangan : 1. Infeksi covid 19 2. Kecurigaan klinis pada pasien dengan pcr negatif