Gap Fenomena_Riset_Teori pembelajaran.pptx

halimsimatupang3 5 views 12 slides Aug 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

gap riset


Slide Content

Gap Fenomena , Riset dan Teori PROGRAM STUDI S3 PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022 Oleh: Halim Simatupang NIM.8226183001 Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD

Gap Fenomena Literasi sains dapat diukur melalui studi PISA yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) setiap tiga tahun sekali Sumber : (OECD, 2005; OECD, 2007; OECD, 2010; OECD, 2012; OECD, 2015; OECD, 201 8 ) Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD Tahun Peringkat Indonesia Jumlah Peserta 2003 38 40 2006 50 57 2009 66 67 2012 66 67 2015 69 76 2018 74 79 2021 Tidak dilakukan karena Pandemi Covid -19

Perubahan kurikulum tidak meningkatkan literasi sains anak Indonesia Tahun Kurikulum 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi 2006 Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD

Riview Jurnal ditemukan Kurnia (2014) yang mengatakan bahwa rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik Indonesia dipengaruhi oleh kurikulum dan sistem pendidikan, pemilihan metode dan model pengajaran oleh guru, sarana dan fasilitas belajar, serta bahan ajar. Sutrisna (2021) yang menemukan bahwa rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu minat membaca yang masih rendah, alat evaluasi yang belum mengarah pada pengembangan literasi sains, dan kurangnya pengetahuan guru tentang literasi sains Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD

Gap Riset Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum dinyatakan bahwa pendekatan saintifik yang direkomendasikan untuk diterapkan yang diperkaya dengan model pembelajaran discovery, inquiry, berbasis masalah, dan berbasis projek Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD

Hasil riset menunjukkan Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD Model Temuan Discovery Learning Pemberian rangsangan ( stimulation ) pada sintak pertama, guru biasanya hanya melakukan kegiatan apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, padahal kegiatan awal ini guru m engajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah; sintak mengidentifikasi masalah, guru tidak terbiasa melatih peserta didik, mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan materi pelajaran yang akan dipelajari, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) Pada sintak pengumpulan data, guru abai teradap langkah-langkah ilmiah dalam proses pengumpulanya sehingga proses pengumpulan data tidak jujur, tidak objektif dan tidak valid pada sintak verification, guru jarang menghubungkan temuan dengan rumusan hipotesis yang dirancang diawal dan proses pengolahan data sehingga tidak jarang hipotesis dan hasil temuan tidak sesuai.

Hasil riset menunjukkan Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD Model Temuan Inquiry Learning S intak pertama menjadi pondasi keberhasilan penerapan model tersebut, pada saat orientasi sering guru gagal membuat peserta didik merancang permasalahan terkait materi yang menjadi pokok penelitia S intak kedua dalam merumuskan masalah, pengenalan terhadap masalah yang akan diselesaikan terkadang tidak dekat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik intak ketiga dalam merumuskan hipotesis, guru dalam menerapkan model inquiry abai dalam merancang hipotesis padahal rumusan hipotesis yang dibuat harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis dan dapat diselesaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan untuk itu guru memang harus benar-benar merancang kegiatan yang akan menjawab hipotesis dalam proses pengumpulan data selama ini, guru abai teradap langkah-langkah ilmiah dalam proses pengumpulanya sehingga proses pengumpulan datanya tidak jujur, tidak objektif dan tidak valid Pengujian hipotesis yang dilakukan selama ini lebih banyak berdasarkan argumentasi serta referensi yang dibaca bukan diambil dari data yang telah diolah

Hasil riset menunjukkan Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD Model Temuan PBL S ulit melaksanakan PBL perlu lebih banyak waktu lebih banyak persiapan menimbulkan ketidak seimbangan tim anggota kelompok dalam proses pemecahan masalah

Hasil riset menunjukkan Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD Model Temuan Projek Based Learning jika diterapkan kelas besar, guru mengalami kesulitan dalam meningkatkan motivasi siswa kesulitan membuat siswa berkonsentrasi dalam membuat tugas-tugas kesulitan dalam membantu siswa untuk menghubungkan konten baru dengan pengetahuan mereka sebelumnya kesulitan dalam melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif secara efisien

Diperlukan Model pembelajaran yang dapat meningkatkan literasi sains D alam hidup di zaman sains dan teknologi yang terus berubah dengan cepat. Pendidikan science for All bertujuan membekali kemampuan dasar sains yang esensial agar setiap warga masyarakat melek sains. Inti belajar dibatasi pada ide-ide dan keterampilan-keterampilan yang memiliki signifikansi ilmiah (inkuiri) dan pendidikan yang terbesar untuk melek sains atau berpikir sains . STEM- PjBL berbasis digital games untuk meningkatkan literasi sains Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD

Masukan 1. Penomena , jika kita melihat aktivitas siswa , maka perlu ditelaah aktivitas siswa 2. Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD

Rujukan Gormally, C., Peggy B., & Mary L., (2012). Developing a Test of Scientific Literacy Skills (TOLS) : Measuring Undergraduates Evaluation of Scientific Information and Arguments. CBE-Life Sciences Education, 11 (2012), 364-377. Kurnia, F. (2014). Analisis Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI di Kecamatan Indralaya Utara Berdasarkan Kategori Literasi Sains. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika . 1(1), 43-47. Sutrisna, N. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik SMA di Kota Sungai Penuh. Jurnal Inovasi Penelitian , 1(12), 2683 – 2693. Winata, A., Cacik, S., & W., I. S. R. (2016). Analisis Kemampuan Awal Liteasi Sains Mahasiswa pada Konsep IPA. Education and Human Devel­opment Journal , 01 (01), 34-39.   Yore, L., Bisanz, G. L., & Hand, B. M. (2003). Examining the literacy component of science literacy: 25 years of language arts and science research. International journal of science education , 25(6), 689-725.   Halim Simatupang_Problematika pembelajaran SD
Tags