RetnoEndahPurwani1
2 views
104 slides
Aug 31, 2025
Slide 1 of 104
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
About This Presentation
health
Size: 22.39 MB
Language: none
Added: Aug 31, 2025
Slides: 104 pages
Slide Content
PROGRAM INDONESIA SEHAT PADA PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS Sofi a Mawaddah , SST., M.Keb
KESEHATAN IBU DAN ANAK
STATUS GIZI DI INDONESIA Sumber: Riskesdas 2007, 2010 & 2013 dan Hasil Sementara Sirkesnas 2016
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT Mendorong nilai-kepercayaan dan budaya hidup sehat dan bugar Merupakan gerakan multisektor INKLUSIF termasuk swasta dan masyarakat sebagai subyek ( bukan obyek ) untuk kegiatan2 menjamin kesehatan termasuk mitigatif dan adaptif bencana SEHAT Program terstruktur masing2 sector dgn indikator masing-masing terutama menuju kesehatan dan kesejahteraan keluarga
Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujud bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera T erpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya PENDEKATAN KELUARGA STANDAR PELAYANAN MINIMAL GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS ) P ILAR 1 PARADIGMA SEHAT PILAR 2 PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN PILAR 3 JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) Arah pembangunan kesehatan nasional saat ini bergerak dari kuratif ke promotif dan preventif sesuai kondisi dan kebutuhan PROGRAM INDONESIA SEHAT
PENGERTIAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT Suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran , kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup 45
TUJUAN AGAR MASYARAKAT BERPERILAKU SEHAT SEHINGGA BERDAMPAK PADA : Kesehatan Terjaga Biaya untuk berobat berkurang Produktif Lingkungan Bersih 46
1 Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari , 2 Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3 Memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit 1 Melakukan aktifitas fisik , 2 Mengonsumsi sayur dan buah , 3 Tidak merokok , 4 Tidak mengkonsumsi alkohol , 5 Memeriksa kesehatan secara rutin , 6 Membersihkan lingkungan , 7 Menggunakan jamban . GERMAS MELIPUTI KEGIATAN:
UPAYA-UPAYA GERMAS YANG DAPAT DILAKUKAN Tidak Merokok Makan Sayur & Buah Melakukan Aktivitas Fisik Tidak Konsumsi Minuman Beralkohol Kelola Stres CTPS Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang Buang Sampah pada Tempatnya Memiliki & Menggunakan Air Bersih Memiliki & Menggunakan jamban Melakukan Pemberantasan Jentik Memiliki JKN Menjaga Kebersihan Lingkungan Sepeda Sehat Peduli Sampah Indo Runner Jalan Sehat Anti Rokok Anti Narkoba Rumah Sehat Jamban Sehat Jakarta Marathon Senam Sehat Netizen Blogger Kawasan Tanpa Rokok Pojok ASI Pasar Sehat Sekolah Sehat Mushola Sehat Car Free Day Taman Sehat INDIVIDU KELUARGA KOMUNITAS INSTITUSI
PENYAKIT TIDAK MENULAR DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT Layanan Deteksi Dini, Monitoring Faktor Risiko, Konseling-Edukasi dan Rujukan sesuai kriteria Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan Diabetes melalui pendekatan Faktor Risiko dengan CHARTA RISIKO Layanan Upaya Berhenti Merokok Deteksi dini dan Tindak Lanjut Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara (IVA- SADANIS) Deteksi Dini Gangguan Penglihatan dan Gangguan Pendengaran –Ketulian. Penanganan Respon Cepat dan Layanan Gawat Darurat PTM Pelayanan Paliatif Aksesibilitas penyandang disabilitas Posbindu Puskesmas Faktor risiko PTM ; Merokok Diet gizi tidak seimbang Kurang aktifitas fisik Alkohol R ujukan 48
Kebijakan lainnya adalah melaksanakan Program Keluarga Sehat melalui pendekatan keluarga , dengan 4 strategi : 1 Diutamakan Promotif dan Preventif , disertai penguatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Sasaran utama adalah keluarga 2 3 Kunjungan rumah secara aktif untuk peningkatan outreach dan total coverage 4 Pendekatan siklus kehidupan atau life cycle approach. Perdesaan Sehat adalah suatu kebijakan yang disertai dengan instrumen koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan percepatan pembangunan kualitas kesehatan berbasis perdesaan di daerah tertinggal dalam kerangka mempercepat keterjangkauan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
Partisipasi Masyarakat Semua sektor perlu bersinergi untuk GERMAS UKBM yang efektif Format banyak ( Desa Sehat ; PAUD; Posyandu ; dst ) Kampung KB ( Keluarga sejahtera ) PKH ( Kemsos ) Upaya berbasis masyarakat untuk terdidik dan sejahtera Terampil Hidup Keberdayaan masyarakat yang terukur Pemahaman hidup sehat Praktek hidup sehat
PENINGKATAN STATUS KESEHATAN MELALUI PIS-PK Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran & mendekatkan / meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi seluruh keluarga (Total Coverage) Gizi & Kesehatan ibu & anak Pengendalian penyakit menular & penyakit tidak menular Perilaku & kesehatan lingkungan 12 INDIKATOR PIS-PK PIS-PK 7 PENINGKATAN STATUS KESEHATAN MELALUI PIS-PK ASPEK PROMOTIF KIE pada kunjungan keluarga (intervensi awal) dan bentuk intervensi lanjut Advokasi pada lintas sektor terkait untuk pemecahan masalah kesehatan ASPEK PREVENTIF Skrining awal penyakit dan perilaku berisiko Pencegahan stunting Penurunan risiko kematian ibu dan bayi
14 Tujuan Pendekatan Keluarga: 1. M engintegrasikan seluruh program di Puskesmas 2. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif Mendukung pencapaian SPM Kab/Kota dan Prov Mendukung pelaksanaan JKN Mendukung tercapainya program indonesia sehat Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 1 Pe laksanaan Program Indonesia Sehat diselenggarakan melalui Pendekatan Keluarga 2 Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran & mendekatkan /meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga 3 I ntegrasi UKP & UKM secara berkesinambungan, dengan target / fo k us keluarga, ber dasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga. 4 14 PERMENKES 39 TAHUN 2016 Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Remaj a Catin Bumil Bufas Bulin Informasi Kespro Pemberian TTD Buku Rapor Kesehatanku Kelas Ibu Hamil Buku KIA P4K Konseling KBPP Informasi Kespro Pelayanan Nifas Pelayanan KBPP KF PKPR Catin ANC APN APN Pelayanan KBPP BBL & Neonatal K N Pelayanan Neonatal Essensial Buku KIA Imunisasi Strategi Pelaksanaan Pelayanan SETIAP IBU HAMIL HARUS BERSALIN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN REPRODUKSI Suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. 1 . Catin perlu mendapatkan pemeriksaan kesehatan untuk menetukan status kesehatan agar dapat merencanakan dan mempersiapkan kehamilan yang sehat dan aman . 2. Setiap pasangan perlu perencanaan kehamilan 3. Perencanaan kehamilan bertujuan untuk men c egah : kehamilan 4 Terlalu yaitu terlalu muda (< 20 tahun ) ,Terlalu tua (> 30 tahun), Terlalu dekat jarak kehamilan (<2 tahun), T erlalu sering hamil (> 3 anak ) Ruang Lingkup Kespro: Kes Ibu dan BBL, KB, Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan IMS, Pencegahan dan pennggulangan komplikasi aborsi, Kespro remaja dll.
17 STANDAR PELAYANAN ANTENATAL 1 T imbang Badan dan Ukur Tinggi Badan 2 Ukur T ekanan Darah 3 Nilai Status Gizi ( ukur LiLA ) 4 ( ukur ) T inggi Fundus Uteri 5 T entukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin 6 Skrining Status Imunisasi T T ( dan Pemberian Imunisasi TT) 7 Pemberian T ablet Besi (90 Tablet selama kehamilan ) 8 T est Lab Sederhana ( Hb , Protein Urin ) dan atau berdasarkan indikasi ( HBsAg , Sifilis , HIV, Malaria, TBC dll ) 9 T ata Laksana Kasus 10 T emu Wicara ( Konseling ) termasuk P4K serta KB PP 10 T 1 kali TM I, 1 kali TM 2, 2 kali TM III
Kehamilan
Persalinan Persalinan adalah suatu proses dimana janin dan plasenta keluar dari uterus , Lebih dari 80% proses persalinan berjalan normal, 15-20% terjadi komplikasi persalinan. Komplikasi bisa terjadi kapan saja dan dapat terjadi pada ibu hamil, bersalin dan ibu nifas SETIAP IBU HAMIL HARUS BERSALIN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Ibu Bersalin
Masa nifas Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan .
Kunjungan nifas 1) 6 jam – hari ke 3 paska persalinan ; 2) Hari 4 – 28; 3) Hari 29 - 42
Bayi Baru Lahir 0-28 hari
B. Kelas ibu
KELAS IBU HAMIL merupakan sarana belajar kelompok bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka , bertujuan untuk : ↑ pengetahuan, agar ibu memahami tentang : menjaga kehamilan, persiapan persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir dgn menggunakan Buku KIA . b
P ara ibu yg mempunyai anak usia antara 0 - 5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat / pengalaman tentang pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan pertumbuhan dan perkembanganny a, dibimbing oleh fasilitator KELAS IBU BALITA
Peserta ibu yg mempunyai anak usia antara 0–5 th dgn pengelompokan : balita usia 0-1 th, 1-2 th dan 2-5 th Jumlah Peserta maksimal 15 orang i bu b alita per kelas Waktu waktu yg ideal untuk setiap sesi antara 45 sampai 60 menit atau disesuaikan dengan kondisi di tempat KONSEP KELAS IBU BALITA
C. PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4k)
KEBERHASILAN ADANYA Pelaksanaan P4K di lapangan : Pengisian dan penempelan stiker Terisinya Amanat Persalinan Terbentuknya Kelompok donor darah Tersedianya Ambulan desa Ibu bersalin di fasilitas kesehatan PENGERTIAN : suatu kegiatan yg difasilitasi oleh bidan di desa dlm rangka peningkatan peran aktif suami , keluarga , masyarakat dlm merencanakan persalinan yg aman dan pesiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil ; termasuk pencanaan penggunaan KB paska perpersalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu layanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir .
Amanat Persalinan
Halimah 21 Juli 7 Bidan Sari P olindes Desa Ujung B p . Rahmat Udin , Harto, Budi Mumun , Abu , Ria
35 KELUARGA BERENCANA (KB)
Ibu Hamil Ibu Bersalin dan Nifasf Remaja PUS 36 Keberhasilan program KB ditentukan oleh pelayanan kesehatan yang diberikan antara lain : 1) pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja; 2) konseling kesehatan reproduksi pada calon pengantin, 3) konseling dan pelayanan KB pada PUS, 4) konseling KB pasca persalinan pada Bumil, 4) pelayanan KB pasca persalinan pada bulin/bufas 5) pelayanan KB interval. Calon Pengantin M eningkatkan Permintaan/Kebutuhan KIE dan Konseling KB
Sistem kafetaria Apapun metode yang dipilih, berikan konseling yang baik agar pemakaiannya berkesinambungan
MKJP Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah metode kontrasepsi yang digunakan untuk menunda, menjarangkan, serta menghentikan kesuburan, yang digunakan secara jangka panjang Meliputi: AKDR, implan dan kontrasepsi mantap (MOP dan MOW) AKDR IMPLAN MOW MOP
KB Pasca persalinan yaitu: pemanfaatan/ penggunaan metode kontrasepsi dalam waktu 42 hari pasca bersalin /masa nifa s KB Pasca Persalinan KB pascapersalinan menggunakan Metode KB modern yang tidak mengganggu proses laktasi , misalnya IUD, kondom, suntik progestin (3 bulanan), pil progestin dan implan.
Penentuan Target Sasaran Sasaran KB pasca persalinan adalah : p asangan usia subur yang isterinya sedang dalam kondisi masa nifas (sampai 42 hari pasca persalinan) sasaran jumlah peserta KB pasca persalinan sama dengan sasaran jumlah ibu bersalin
Tujuan KB Pasca p ersalinan Menurunkan M issed Opportunity Pelayanan KB (k lien sudah kontak dengan nakes sejak ANC , bersalin dan masa nifas ), Menurunkan salah satu komponen EMPAT TERLALU (terlalu sering) menjaga jarak kehamilan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
2/11/2022 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 42 IMUNISASI
IMUNISASI upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga dapat mencegah / mengurangi akibatnya Vaksin adalah bahan antigenik yg digunakan utk menghasilkan kekebalan aktif
44
Manfaat Imunisasi IMUNISASI MANFAAT Hepatitis B Mencegah penyakit Hepatitis B dan kerusakan hati (sirosis dan kanker hati) BCG Mencegah penyakit Tuberkulosis (TB) berat pada bayi Polio Mencegah penyakit Polio yang menyebabkan lumpuh layuh pada tungkai dan atau lengan DPT- HB-Hib Mencegah penyakit Difteri, Pertusis (Batuk Rejan), tetanus, Hepatitis B, Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan oleh bakteri Haemophylus influenzae tipe b Campak Mencegah penyakit campak yang dapat mengakibatkan komplikasi radang paru, radang otak dan kebutaan
PENYAKIT-PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI Tuberculosis Polio Tetanus Difteri Pertusis Campak
0-7 hr 9 Bulan Imunisasi Dasar Lengkap terhadap Bayi (usia 0-11 bulan) VAKSIN GRATIS He p B (HB ) BCG Polio 1 DPT - HB -Hib 1 Polio 2 DPT - HB -Hib 2 Polio 3 DPT - HB -Hib 3 Polio 4 CAMPAK 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan
Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib: usia 18 bulan Campak : usia 18 bulan 1 SD 2 SD 3 SD DT Campak Td Td Imunisasi L anjutan terhadap Batita, Murid SD, dan WUS (termasuk Ibu Hamil) BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH B I A S
Deteksi pengembangan Inteligensia dan upaya stimulasi sensomotorik ASI eksklusif Imunisasi dasar lengkap Pemberian makan Penimbangan Vit A MTBS Deteksi pengembangan Inteligensia dan upaya stimulasi Kognitif S DIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif Optimalisasi kesiapan belajar dan pengembangan model belajar yang efektif UKS Imunisasi anak sekolah P enjaringan anak usia sekolah PMT Identifikasi dan optimalisasi kecerdasan majemuk pada remaja K esehatan reproduksi Kons e ling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Konseling Kespro PKRT Promosi Gaya Hidup Otak Sehat , mandiri dan produktif KB bagi PUS PKRT Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Deteksi gangguan kognitif untuk mengoptimalkan kualitas hidup Posyandu Lansia Peningkatan kualitas Hidup Mandiri Perlambatan proses Degeneratif Seribu hari kehidupan pertama IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS Program Kesehatan Berdasarkan Siklus Hidup Stimulasi dan nutrisi pengungkit otak pada janin melalui Ibu Hamil P4K Buku KIA ANC terpadu Kelas Ibu Hamil APN RTK Kemitraan Bidan Dukun KB PP PONED/ PONEK
ASI E ksklusif adalah ASI yang diberikan kepada b ayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. ( Pasal 1 PP 33 Tahun 2012) Kecuali obat ,vitamin, mineral tetes … Hari-hari pertama setelah melahirkan :
Bagaimana AGAR Bayi Mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan ??
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Kunci Sukses Pemberian ASI Eksklusif
Tindakan segera setelah lahir, bayi diberi kesempatan untuk mulai (inisiasi) menyusu sendiri dengan meletakkan bayi menempel di dada atau perut Ibu; bayi dibiarkan merayap mencari puting, kemudian menyusu sampai puas. Proses ini berlangsung dalam satu jam pertama sejak bayi lahir Apa Itu IMD ?
54 Suhu kulit dada ibu yang melahirkan akan menyesuaikan dengan suhu tubuh bayi. Jika bayi kedinginan, suhu kulit ibu otomatis naik dua derajat untuk menghangatkan bayi sehingga dapat mencegah risiko kedinginan ( hypothermia) Jika bayi kepanasan, suhu kulit ibu otomatis turun satu derajat untuk mendinginkan bayi. Kontak kulit ke kulit meningkatkan ikatan kasih sayang ( bonding ) antara ibu dan bayi. Kontak kulit dalam 1-2 jam pertama ini sangat penting, karena setelah itu biasanya bayi tertidur. Apa Manfaat IMD Bagi Bayi?
55 Ibu dan bayi akan menjadi lebih tenang sehingga pernapasan dan detak jantung bayi akan menjadi lebih stabil dan membuat bayi tidak rewel. Meningkatkan keberhasilan menyusu Produksi ASI menjadi lancar bayi dapat memperoleh kolostrum dan ASI eksklusif selama 6 bulan serta tetap menyusu sampai anak berusia 2 tahun. …. Manfaat IMD bagi Bayi
56 Proses IMD merangsang pengeluaran hormon oksitosin , yaitu hormon yang : Membuat ibu merasa tenang, rileks, mencintai bayi dan merasa bahagia Merangsang refleks pengeluaran ASI Merangsang kontraksi rahim yang mencegah perdarahan usai persalinan serta membantu proses pengeluaran plasenta Manfaat IMD bagi Ibu
Apa Manfaat Menyusui ?? BAGI BAYI BAGI IBU BAGI KELUARGA BAGI NEGARA
A S I Zat-zat gizi yang lengkap Mudah di cerna, diserap secara efesien Melindungi terhadap infeksi MENYUSUI Membantu bonding dan perkembangan Membantu menunda kehamilan baru Melindungi kesehatan Ibu Biaya lebih rendah dibanding asupan buatan MANFAAT MENYUSUI 1/1
Manfaat Memberikan ASI pada Keluarga
Manfaat Memberikan ASI pada Negara
Informasi Penting Seputar Menyusui untuk Keluarga : Memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan. Pemberian ASI akan melindungi bayi/anak dari penyakit dan menumbuhkan tali kasih sayang ibu dan anak. Bayi yang baru lahir harus segera diberi ASI dan senantiasa dekat dengan ibunya. Semakin sering ibu memberikan ASI, maka akan semakin banyak ASI diproduksi. Seorang wanita yang bekerja dapat melanjutkan pemberian ASI.
Menopang Payudara
PELEKATAN MENYUSUI YANG BAIK DAN KURANG BAIK DIT. BINA GIZI KEMENKES RI
Cara Lain Posisi Duduk Saat Menyusui POSISI CROSS CRADLE / TRANSISI
ASI pada Ibu Bekerja Ibu bekerja dapat melanjutkan menyusui bayinya dan memerah ASInya bila mereka terpisah 65
Bagaimana Memerah ASI?
Lanjutkan dengan gerakan kedepan memijat jaringan di bawah areola sehingga memerah ASI dalam saluran ASI. Lakukan gerakan ini sampai pancaran ASI berkurang Letakkan tangan di pinggir areola seperti huruf C. Posisi ibu jari dan telunjuk berlawanan Tekan lembut ke arah dada tanpa memindahkan jari-jari, pijat areola kearah depan (menggulung). Menekan dan menggulung dilakukan secara berkesinambungan Payudara yang besar dianjurkan untuk diangkat lebih dulu. Kemudian ditekan ke arah dada
ASI dapat disimpan dengan ketahanan sebagai berikut: 8 jam dalam temperatur ruangan 24 jam di cooler bag dengan es batu atau ice pack 3 hari di lemari es 1-2 minggu di freezer pada lemari es satu pintu 3 bulan di freezer pada lemari es dua pintu 68 ASI Perah
.... lanjutan ASI beku dapat dicairkan dengan cara memindahkan dari freezer ke lemari es ( chiller) ASI dapat diberikan pada bayi dengan cara merendam botol ASI dalam wadah yang berisi air hangat. Tidak diperbolehkan menghangatkan ASI dengan cara dipanaskan diatas kompor ASI dapat diberikan menggunakan cangkir 69 Pemberian ASI Perah
Bahaya P emberian S usu F ormul a Lebih mudah diare dan infeksi saluran pernafasan Lebih mudah alergi dan keadaan tidak tahan terhadap protein susu formula (intoleransi) Meningkatnya risiko terkena beberapa penyakit kronis Kurang ikatan kasih sayang antara ibu dengan bayinya Potensi bahaya bila susu terkontaminasi atau kadaluarsa Memiliki resiko kematian lebih besar dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI 70
Bahaya P emberian S usu F ormul a Bila susu terlalu encer, menyebabkan kekurangan gizi, bila susu terlalu kental atau terlalu banyak diberi dapat mengakibatkan kelebihan berat badan Cenderung memiliki kecerdasan yang lebih rendah Memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli susu dan peralatannya 71
Pemberian ASI Pada Saat Bencana
INGAT !!! B ila ASI tidak keluar hari pertama, bayi jangan diberi susu formula Dari hari pertama kelahiran sampai 3 x 24 jam bayi masih bisa bertahan tanpa asupan makanan/minuman ASI yang pertama keluar (kolostrum) tidak boleh dibuang karena bukan susu basi Tidak benar kandungan gizi pada ASI sama dengan susu formula Tidak benar ASI diatas satu tahun tidak ada manfaatnya Tidak benar bila menyusui membuat gemuk atau sulit menurunkan berat badan 73
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
Manfaat Memantau Pertumbuhan : M engetahui status pertumbuhan anak . Mendeteksi secara dini bila terjadi masalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan untuk segera ditangani.
Pertumbuhan Normal (Dipantau Pertumbuhannya) Pertumbuhan terganggu (Tidak dipantau pertumbuhannya) Bayi 6 bulan sehat Berakhir beda Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan Gizi Kurang
Bagaimana Mengetahui Status Pertumbuhan ?
Tindak Lanjut Hasil Penentuan Status Pertumbuhan Apa yang Harus Dilakukan???
Berat badan naik (N): Memberi pujian kepada Ibu dan tetap mengingatkan tentang pentingnya memantau pertumbuhan, agar Ibu selalu rajin datang ke Posyandu
Berat badan tidak naik 1 kali Memberikan pujian kepada Ibu yang telah membawa balitanya ke Posyandu Menanyakan kepada ibu apa yang mungkin menjadi penyebab berat badan anak tidak naik Segera berkoordinasi dengan TPG setempat untuk mendatangi sasaran sebagai langkah tindak lanjut
Berat badan tidak naik 2 kali atau berada di Bawah Garis Merah (BGM) Tetap memuji Ibu karena telah membawa anak ke Posyandu sehingga bisa ketahuan anak BGM atau tidak naik 2 kali berturut-turut Mengingatkan apakah anak sudah dirujuk oleh Kader dan dibawa ke Puskesmas ? Segera berkoordinasi dengan TPG setempat untuk langkah tindak lanjut
Bagaimana dengan anak yang gemuk? bila mencurigai anak yang terlihat gemuk, cek pada KMS nya. bila status pertumbuhan anak berada diatas garis hijau muda pada KMS, perlu tindak lanjuti oleh petugas kesehatan
Perhatian!! Balita perlu dikonsultasikan ke petugas kesehatan bila : Berat Badan Tidak Naik Berada di Bawah Garis Merah (BGM) Kelebihan Berat Badan
Periode Dan Pertumbuhan Anak Balita Menurut Umur Dan Aspek Kemampuan
Apa yang harus dilakukan untuk melihat perkembangan balita di dalam keluarga?
Usia Anak Perkembangan Kemampuan Anak 0-6 Bulan Pada usia 1 bulan , bayi bisa : Menatap ibu nya Mengeluarkan suara o…o…..o Tersenyum Mengerakan tangan dan kaki Pada umur 3 bulan bayi bisa : Mengangkat kepala tegak ketika tengkurap Tertawa Menggerakan kepala kekanan dan ke kiri Membalas tersenyum ketika diajak bicara / senyum Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh Pada umur 6 bulam , bayi bisa : Berbalik dari telungkup ke telentang Mempertahankan posisi kepala tetap tegak Meraih benda yang ada di dekatnya Menirukan bunyi Menggenggam mainan Tersenyum ketika melihat mainan / gambar yang menarik
9-12 bulan Pada usia 9 bulan seorang anak seharusnya sudah bisa : Merambat Mengucapkan ma..ma .., da..da .. da… Meraih benda sebesar kacang Mencari benda / mainan yang dijatuhkan Bermain tepuk tangan atau ci- luk - ba Makan kue / biskuit sendiri Pada usia 12 bulan seorang anak seharusnya sudah bisa : Berdiri dan berjalan berpegangan Memegang benda kecil Meniru kata sederhana seperti ma..ma … pa..pa …. Mengenal anggota keluarga Takut pada orang yang belum dikenal Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis / merengek
1-6 tahun Pada usia 2 tahun seorang anak bisa : Naik tangga dan berlari-lari Mencoret-coretkan pensil pada kertas , tembok , dll Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya Menyebut 3 – 6 kata yang mempunyai arti , seperti bola, piring , dan sebagainya Memegang cangkir sendiri Belajar makan-minum sendiri Pada Usia 3 tahun anak bisa : Mengayuh sepeda roda tiga Berdiri diatas satu kaki tanpa pegangan Bicara dengan baikmengunakan 2 kata Mengenal 2-4 warna Menyebut nama , umur dan tempat Mengambar garis lurus Bermain dengan teman Melepas baju sendiri Mengenakan baju sendiri
Pada umur 5 tahun anak bisa : Melompat-lompat 1 kaki, menari dan berjalan lurus Mengambar orang 3 bagian ( kepala , badan , tangan /kaki) Mengambar tanda silang dan lingkaran Menangkap bola kecil dengan kedua tangan Menjawab pertanyaan dengan kata kata yang benar Menyebut angka , menghitung jari Bicaranya mudah di mengerti Bepakaian sendiri tanpa dibantu Mengenakan baju sendiri Pada umur 6 tahun , anak bisa Berjalan lurus Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik Mengambar 6 bagian ( contoh kepala , badan , 2 tangan , 2 kaki Menangkap bola kecil dengan kedua tangan Mengambar segi empat Mengerti arti lawan kata Mengenal angka , bisa menghitung angka 5-10 Mengenal warna Mengikuti aturan permainan Berpakaian sendiri tanpa dibantu
Bila menemukan Balita dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan ciri-ciri diatas, maka perlu menghubungi petugas kesehatan untuk tindak lanjut segera
Deteksi pengembangan Inteligensia dan upaya stimulasi sensomotorik ASI eksklusif Imunisasi dasar lengkap Pemberian makan Penimbangan Vit A MTBS Deteksi pengembangan Inteligensia dan upaya stimulasi Kognitif S DIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif Optimalisasi kesiapan belajar dan pengembangan model belajar yang efektif UKS Imunisasi anak sekolah P enjaringan anak usia sekolah PMT Identifikasi dan optimalisasi kecerdasan majemuk pada remaja K esehatan reproduksi Kons e ling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Konseling Kespro PKRT Promosi Gaya Hidup Otak Sehat , mandiri dan produktif KB bagi PUS PKRT Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Deteksi gangguan kognitif untuk mengoptimalkan kualitas hidup Posyandu Lansia Peningkatan kualitas Hidup Mandiri Perlambatan proses Degeneratif Seribu hari kehidupan pertama IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS Program Kesehatan Berdasarkan Siklus Hidup Stimulasi dan nutrisi pengungkit otak pada janin melalui Ibu Hamil P4K Buku KIA ANC terpadu Kelas Ibu Hamil APN RTK Kemitraan Bidan Dukun KB PP PONED/ PONEK
PROGRAM 1000 HPK Apa yang dimaksud dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan ? 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah masa sejak anak dalam kandungan hingga seorang anak berusia dua tahun
Mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan disebut Periode Emas Pertumbuhan Bayi ? 1000 Hari Pertama Kehidupan juga disebut PERIODE EMAS, karena pada periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat , yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna Kurang gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan - yaitu masa sejak anak dalam kandungan sampai seorang anak berusia 2 tahun , tidak dapat diperbaiki dimasa kehidupan selanjutnya
Apa yang terjadi jika bayi tidak mendapatkan cukup gizi yang dibutuhkannya di Periode Emas ini ? Pertumbuhan otak terhambat , anak tidak cerdas Pertumbuhan jasmani dan perkembangan kemampuan anak terhambat , dan anak menjadi pendek (stunting ) Anak menjadi lemah dan mudah sakit Anak akan sulit mengikuti pelajaran saat bersekolah nantinya Setelah dewasa akan sulit mendapatkan pekerjaan atau melakukan pekerjaan dengan penghasilan yang baik seperti yang diinginkannya
Bagaimana caranya agar kebutuhan gizi bayi di 1000 Hari Pertama Kehidupan ( Periode Emas ) dapat dipenuhi dengan sempurna ? Makan lebih banyak ( dua porsi ) dan beraneka ragam lauk pauk , sayur dan buah , agar kebutuhan gizi janin terpenuhi dengan cukup sejak awal dan selama masa kehamilan , dan minum tablet tambah darah 1 butir sehari , berarti total minimal 90 butir selama masa kehamilan Jangan merokok , jangan minum minuman bersoda , beralkohol , jangan makan mie instan sebagai makanan pokok , hindari makanan berpengawet , dan jangan minum obat tanpa resep dokter Ikuti kelas ibu hamil , dan lakukan perawatan payudara untuk menjamin keberhasilan pemberian ASI, tanyakan Bidan bagaimana cara perawatannya , ( tanpa melakukan hal ini keberhasilan pemberian ASI dapat terhambat ) Lakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan ke Bidan , minimal 4 kali selama masa kehamilan untuk memantau pertumbuhan janin Rencanakan di mana tempat persalinan dan siapa Bidan yang akan menolong persalinan
Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) langsung setelah bayi lahir , agar bayi mendapatkan kolostrum dalam kehangatan dekapan ibu , dan inisiasi ini sangat mendukung keberhasilan pemberian ASI Eksklusif Berikan ASI secara EKSKLUSIF mulai bayi usia 0 – 6 bulan . Hanya ASI saja , tanpa tambahan apapun , air juga tidak . Ingat lambung bayi baru lahir sangat kecil , dan semua kebutuhan gizinya sampai dengan usia 0-6 bulan sudah terpenuhi dengan sempurna hanya dengan ASI saja Setelah usia 6 bulan sampai usia 2 tahun , teruskan pemberian ASI dengan makanan tambahan pendamping ASI (MP ASI). ( Lihat Buku KIA ) Menimbang bayi tiap bulan di Posyandu untuk dipantau tumbuh kembangnya . Berikan kapsul vitamin A dan imunisasi lengkap sesuai jadwal Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum memberi ASI, sebelum menyiapkan dan memberi MP ASI, sesudah membersihkan tinja anak , sebelum makan dan sesudah BAB. Semuanya ini agar baik bayi maupun ibu tidak jatuh sakit di periode emas i
Selain itu dengan dengan focus ke 1000 hari pertama kehidupan akan mengurangi jumlah anak pendek (stunting) di generasi yang akan datang dan seterusnya . Dengan itu , akan ditingkatkan kualitas manusia dari aspek kesehatan , pendidikan dan produktivitasnya yang akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat . ((Barker, 2007b; Victora CG, 2008), (IFPRI, 2000, The Life Cycle of Malnutrition: Eradicating Malnutrition and Income Growth, IFPRI, Washington)). (Copenhagen Declaration, 2012)
STUNTING
APA ITU STUNTING ????? Indikator TB/U menggambarkan status gizi yang sifatnya kronis muncul sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama seperti kemiskinan , perilaku pola asuh yang tidak tepat , sering menderita penyakit secara berulang karena higiene dan sanitasi yang kurang baik 1 dari 3 anak balita di Indonesia mengalami stunting ( pendek ) (RISKESDAS 2013) 37,2%
USIA SEKOLAH (ANAK KELAS EMPAT SEKOLAH DASAR DENGAN TINGGI BADAN BERBEDA )
D ampak S tunting Kemampuan motorik rendah Gangguan Kesehatan
Masa Emas dan Kritis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 103