Glaukoma Definisi, Patofisiologi dan Tatalaksana.pptx

mengenal glaukoma dari definisi hingga tatalaksana

1. GLAUKOMA Oleh : dr. Komang Dian Lestari, M.Biomed., Sp.M

2. DEFINISI GLAUKOMA Suatu gangguan pada saraf optik yang ditandai dengan penyempitan lapang pandang, dengan peningkatan tekanan bola mata sebagai faktor risiko Glaukoma Primer & Sekunder Sudut Terbuka Sudut Tertutup

3. GLAUKOMA Penyakit yang merusak saraf optic mata  Kebutaan WHO  glaucoma merupakan penyebab kebutaan kedua di dunia Secara global, glaucoma mencapai 76 juta di 2020 dan menyerang 2-3% pada usia 40 tahun . Di Indonesia, sebesar 0.46% (4-5 orang/1.000 penduduk ). Glaukoma lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria

4. - - - ANATOMI MATA

5. - - - FISIOLOGI MATA

6. PATOFISIOLOGI

7. Gejala Mata kabur Nyeri menjalar dari mata hingga kepala (ringan-berat) Sering menabrak benda-benda di sekitar Mual muntah Bola mata keras NOTE : Sering tidak bergejala hingga tahap lanjut

8. TANDA Pe nurunan tajam penglihatan Pe nyempitan lapang pandang Pe ningkatan tekanan bola mata Glaucomatous Optik Neuropati

9. FAKTOR RISIKO Usia >40 tahun Jenis Kelamin Wanita > Pria Ras Tertinggi pada ras Afrika Riwayat Keluarga Risiko pada saudara kandung sekitar 10%, pada keturunan sekitar 4% Diabetes Melitus Meningkatkan viskositas darah , penebalan kornea > penyempitan aliran aquos humor Hipertensi Trauma Kelainan Lensa Obat-obatan

10. Rutin melakukan pemeriksaan mata AAO setiap 5-10th pada usia<4oth, setiap 2-4 tahun pada usia >40th Bila terdapat faktor risiko, skrining lebih sering Rutin berolah raga Menggunakan pelindung mata Konsumsi makanan sehat Buah dan sayur : vit A & C, antioksidan lutein dan zeaxanthin Kacang – kacangan : vit E memelihara kesehatan sel Ikan : kaya omega 3 dapat menurunkan IOP Gaya Hidup Sehat Untuk Mencegah Glaukoma

11. Medikamentosa Menurunkan produksi aquos humor Meningkatkan pengeluaran aquos humor Mengurangi volume vitreus humor Operatif Iridotomi perifer Trabekulektomi TERAPI

12. Kebutaan Total KOMPLIKASI

13. Prognosis buruk dikarenakan sudah terjadi kebutaan irreversible PROGNOSIS

14. T erima Kasih