AnggimarethaWulandar
0 views
17 slides
Oct 06, 2025
Slide 1 of 17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
About This Presentation
masa perkembangan anak anak
Size: 83.21 MB
Language: none
Added: Oct 06, 2025
Slides: 17 pages
Slide Content
Oleh kelom pok 2Oleh kelom pok 2
SD TunasSD Tunas
Pelita BangsaPelita Bangsa
PROSES PEMBELAJARAN SISWA BERKEBUTUHAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA BERKEBUTUHAN
KHUSUS DAN SISWA DENGAN KESULITAN BELAJAR KHUSUS DAN SISWA DENGAN KESULITAN BELAJAR
L
a
p
o
r
an Obse
r
v
a
s
iL
a
p
o
r
an Obse
r
v
a
s
i
Our TeamOur Team
Anggi Maretha W ulandari
Anggi Maretha W ulandari
(G1C124055)
(G1C124055)
Siti Octazahrah Liviany
Siti Octazahrah Liviany
(G1C124077)
(G1C124077)
Am anda Putri Vadya
Am anda Putri Vadya
(G1C124054)
(G1C124054)
Reno Ishak Nathanael
Reno Ishak Nathanael
(G1C124046)
(G1C124046)
Pendidikan adalah hak setiap anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus
maupun hambatan belajar. Namun, di sekolah reguler, guru masih menghadapi kendala
dalam mengakomodasi keberagaman siswa.
Teori kesulitan belajar membantu mengidentifikasi faktor yang menghambat proses
belajar siswa. Pendekatan behaviorisme menekankan pentingnya stimulus dan
penguatan dalam membentuk perilaku belajar, sedangkan teori konstruktivisme sosial
Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dan bantuan (scaffolding) dalam Zona
Perkembangan Proksimal (ZPD).
Observasi ini bertujuan melihat bagaimana guru menerapkan strategi pembelajaran
berdasarkan teori-teori tersebut untuk mendukung siswa dengan hambatan belajar.
Latar BelakangLatar Belakang
Bagaimana proses pembelajaran berlangsung bagi siswa ABK
dan siswa yang mengalami kesulitan belajar?
Rumusan masalahRumusan masalah
Stimulus dan strategi pembelajaran apa yang diterapkan
guru dalam merespons kebutuhan siswa?
Bagaimana interaksi sosial terjadi antara siswa ABK, teman
sebaya, dan guru di kelas?
SD TunasSD Tunas
Pelita BangsaPelita Bangsa
Lokasi ObservasiLokasi Observasi
Observasi dilakukan di SD Tunas Pelita Bangsa, Jl. Kol Pol M. Taher, Wijaya Pura,
Jambi Selatan, Kota Jambi, sebuah sekolah reguler yang belum berstatus inklusi,
namun memiliki siswa dengan kebutuhan khusus dan kesulitan belajar di kelas reguler.
Adapun kelas yang diamati adalah:
Kelas I, IIA, IIB, dan V,
Sekolah ini dipilih karena:
Mewakili kondisi umum sekolah reguler yang menghadapi tantangan inklusi.
Memiliki siswa ABK di beberapa kelas.
Memberikan akses terbuka untuk observasi.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do
eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut
enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris
nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do
eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut
enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris
nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
Observasi langsung:Observasi langsung:
Dilakukan di dalam kelas untuk mengamati aktivitas guru dan siswa, termasukDilakukan di dalam kelas untuk mengamati aktivitas guru dan siswa, termasuk
strategi pembelajaran, pemberian stimulus, serta interaksi sosial yang terjadistrategi pembelajaran, pemberian stimulus, serta interaksi sosial yang terjadi
selama proses belajar.selama proses belajar.
Wawancara :Wawancara :
Dilakukan dengan guru/wali kelas untuk menggali lebih dalam mengenai perencanaan,Dilakukan dengan guru/wali kelas untuk menggali lebih dalam mengenai perencanaan,
tantangan, dan respons guru terhadap kebutuhan siswa ABK maupun siswa dengantantangan, dan respons guru terhadap kebutuhan siswa ABK maupun siswa dengan
kesulitan belajar.kesulitan belajar.
METODE OBSERVASIMETODE OBSERVASI
Guru menunjukkan empati dan fleksibilitas dalam
pembelajaran.
Guru menunjukkan empati dan fleksibilitas dalam
pembelajaran.
Lingkungan kelas kondusif dan mendukung
keberagaman siswa.
Lingkungan kelas kondusif dan mendukung
keberagaman siswa.
Tidak ada diskriminasi terhadap siswa ABK.Tidak ada diskriminasi terhadap siswa ABK.
Pendekatan guru bersifat individual dan adaptif.Pendekatan guru bersifat individual dan adaptif.
HASIL OBSERVASI UMUMHASIL OBSERVASI UMUM
HASIL OBSERVASI KELAS 1HASIL OBSERVASI KELAS 1
ClaraClara
AlfatihAlfatih
JassonJasson
Autisme ringan, pasif,
membutuhkan bantuan visual
dan ada shadow teacher.
Autisme ringan, pasif,
membutuhkan bantuan visual
dan ada shadow teacher.
Disleksia dan disgrafia,
membaca terbalik, sulit
menulis.
Disleksia dan disgrafia,
membaca terbalik, sulit
menulis.
Hiperaktif, sering keliling kelas
namun mampu menyelesaikan
tugas jika diarahkan.
Hiperaktif, sering keliling kelas
namun mampu menyelesaikan
tugas jika diarahkan.
JayJay
SamuderaSamudera
HASIL OBSERVASI KELAS 2AHASIL OBSERVASI KELAS 2A
Sulit fokus, terbantu
oleh teman sebaya
(Annora)
Sulit fokus, terbantu
oleh teman sebaya
(Annora)
Tidak fokus, fokus belajar
hanya bisa mengikuti
pelajaran 1–2 jam.
Tidak fokus, fokus belajar
hanya bisa mengikuti
pelajaran 1–2 jam.
HASIL OBSERVASI KELAS 2BHASIL OBSERVASI KELAS 2B
JonathanJonathan
Hiperaktif, diminta mengerjakan
tugas di meja guru, dan sangat
responsif terhadap pujian.
Hiperaktif, diminta mengerjakan
tugas di meja guru, dan sangat
responsif terhadap pujian.
VadlyVadly
AdiAdi
Hiperaktif & keterlambatan
kognitif, sering keluar masuk
kelas, dibimbing dengan sabar.
Hiperaktif & keterlambatan
kognitif, sering keluar masuk
kelas, dibimbing dengan sabar.
Sulit fokus, pasif,
membutuhkan penguatan sosial
dan emosional dari guru.
Sulit fokus, pasif,
membutuhkan penguatan sosial
dan emosional dari guru.
HASIL OBSERVASI KELAS 5HASIL OBSERVASI KELAS 5
TEORI YANG DIGUNAKANTEORI YANG DIGUNAKAN
Kesulitan Belajar Kesulitan Belajar
Masih bisa kontak mata dan
merespons panggilan.
Dapat berkomunikasi dua arah,
meski terbatas.
Menunjukkan minat sempit dan
perilaku berulang.
Kesulitan dalam interaksi sosial.
Butuh dukungan rutin seperti
terapi dan bimbingan.
Masih bisa kontak mata dan
merespons panggilan.
Dapat berkomunikasi dua arah,
meski terbatas.
Menunjukkan minat sempit dan
perilaku berulang.
Kesulitan dalam interaksi sosial.
Butuh dukungan rutin seperti
terapi dan bimbingan.
ABK ABK
(Autisme Ringan)(Autisme Ringan)
Ciri:
Lambat berkembang, Prestasi
rendah, Kurang motivasi
Jenis:
Umum: semua pelajaran
Khusus:
Disleksia (baca)
Disgrafia (tulis)
Diskalkulia (hitung)
Ciri:
Lambat berkembang, Prestasi
rendah, Kurang motivasi
Jenis:
Umum: semua pelajaran
Khusus:
Disleksia (baca)
Disgrafia (tulis)
Diskalkulia (hitung)
• ZPD (Zone of Proximal
Development)
• Scaffolding (bantuan
bertahap)
• ZPD (Zone of Proximal
Development)
• Scaffolding (bantuan
bertahap)
• Thorndike (Law of Effect,
Readiness, Exercise)
• Pavlov (Classical
Conditioning)
• Skinner (Operant
Conditioning)
• Thorndike (Law of Effect,
Readiness, Exercise)
• Pavlov (Classical
Conditioning)
• Skinner (Operant
Conditioning)
(Vygotsky)(Vygotsky)
KonstrukivismeKonstrukivisme
TEORI YANG DIGUNAKANTEORI YANG DIGUNAKAN
Behaviorisme Behaviorisme
Anak BerbakatAnak Berbakat
Gagné – Differentiated
Model of Giftedness and
Talent (DMGT)
Renzulli – Three-Ring
Conception of Giftedness
Monks – Multifactor
Model
Gagné – Differentiated
Model of Giftedness and
Talent (DMGT)
Renzulli – Three-Ring
Conception of Giftedness
Monks – Multifactor
Model
CONTOH APLIKASI TEORICONTOH APLIKASI TEORI
ZPD & scaffolding
dengan pendamping.
ZPD & scaffolding
dengan pendamping.
Disleksia-disgrafia,
perlu fonetik
multisensori.
Disleksia-disgrafia,
perlu fonetik
multisensori.
ZPD & ScaffoldingZPD & Scaffolding
Penguatan positif,
ZPD
Penguatan positif,
ZPD
Responsif pada
pujian, ZPD &
scaffolding.
Responsif pada
pujian, ZPD &
scaffolding.
AlfatihAlfatih
JonathanJonathan
JassonJasson
VadlyVadly
JayJay
ClaraClara
AdiAdi
SamuderaSamudera
ZPD & scaffolding.ZPD & scaffolding.
ZPD & ScaffoldingZPD & Scaffolding
ZPD & ScaffoldingZPD & Scaffolding
penambahan tenaga pendukung khusus
penyediaan alat bantu belajar
penambahan tenaga pendukung khusus
penyediaan alat bantu belajar
SARANSARAN
Tingkatkan kompetensi inklusif melalui
pelatihan.
Komunikasi intensif dengan orang tua.
Tingkatkan kompetensi inklusif melalui
pelatihan.
Komunikasi intensif dengan orang tua.
Aktif mendampingi perkembangan anak.
Terbuka terhadap hasil asesmen
profesional.
Aktif mendampingi perkembangan anak.
Terbuka terhadap hasil asesmen
profesional.
Untuk Guru :Untuk Guru :
Untuk Sekolah :Untuk Sekolah :
Untuk Orang Tua :Untuk Orang Tua :
KesimpulanKesimpulan
Guru berperan penting dalam menciptakan pembelajaran inklusif.
Lingkungan belajar yang empatik mendukung perkembangan semua
siswa.
Strategi diferensiatif efektif, tapi masih ada tantangan (mis.
keterbatasan pendamping).