Halangan Perkawinan dalam Gereja Katolik.pptx

harkam130297 0 views 34 slides Sep 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 34
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34

About This Presentation

Dokumen ini berisi halangan perkawinan dalam Gereja Katolik


Slide Content

Halangan perkawinan Katolik Secara kodrati kita berhak untuk menikah, larangan dan halangan dimaksudkan untuk mengatur pelaksanaannya.

Alasan larangan dan halangan: agar pribadi2 ybs dapat menikah dan menghidupi pernikahannya sesuai paham ajaran Gereja katolik perkawinan hanya dapat dilaksanakan dengan syarat2 tertentu demi kesejahteraan masyarakat - perkawinan bersifat personal dan sosial

Jenis halangan : Umum (KHK 1073-1077) Khusus (KHK 1083-1094)

Akibat dari halangan : membuat seseorang melakukan perkawinan yang sah (KHK 1073) Halangan umum

Sifat halangan Halangan Gerejawi : ditentukan oleh Gereja katolik terhadap umatnya atau pihak non katolik yang hendak menikah dengan pihak Katolik Halangan kodrati : yang muncul dari perkawinan itu sendiri a. usia b. impotensi c. ligamen/ikatan perkawinan d. hubungan darah

H alangan publik dan tersembunyi (KHK 1074) publik: yang dapat dibuktikan dalam tata lahiriah - dokumen dan saksi tersembunyi: diketahui dalam sakramen tobat

Wewenang yg menetapkan halangan nikah (KHK 1075) Otoritas tertinggi Gereja: Paus dan Konsili ekumenis - bukan uskup atau konferensi para uskup

Halangan baru/berlawanan (KHK 1076) Gereja melarang menafsirkan atau menambahkan halangan nikah yang sudah ada berdasarkan kebiasaan setempat.

Wewenang ordinaris wilayah dalam kasus khusus Hanya untuk alasan yang berat dan selama alasan itu ada.

Halangan usia (KHK 1083) laki2 genap 16 tahun perempuan 14 tahun menjamin kematangan fisik: mampu menghasilkan keturunan psikis : memahami arti perkawinan, apa yang dijanjikan dalam perkawinan, dan memiliki kebebasan Halangan khusus

Halangan impotensi Impotensi: ketidakmampuan untuk melakukan hubungan seksual Kan. 1084 §1 Impotensi untuk melakukan persetubuhan yang mendahului (antecedens) perkawinan dan bersifat tetap (perpetua), entah dari pihak laki-laki entah dari pihak perempuan, entah bersifat mutlak entah relatif, menyebabkan perkawinan tidak sah menurut kodratnya sendiri.

Potensi laki2 : memiliki buah zakar yang dapat berereksi dapat melakukan penetrasi mampu menumpahkan cairan sperma ke dalam vagina wanita

Potensi perempuan : memiliki liang senggama yang dapat dimasuki penih yang tegang

Halangan nikah ligamen atau ikatan nikah : Kan. 1085 §1 Tidak sahlah perkawinan yang dicoba dilangsungkan oleh orang yang terikat perkawinan sebelumnya, meskipun perkawinan itu belum consummatum. Kan. 1085 §2 Meskipun perkawinan yang terdahulu tidak sah atau telah diputus atas alasan apapun, namun karena itu saja seseorang tidak boleh melangsungkan perkawinan lagi sebelum ada kejelasan secara legitim dan pasti mengenai nulitas dan pemutusannya.

Halangan nikah beda agama : Kan. 1086 §1 Perkawinan antara dua orang, yang di antaranya satu telah dibaptis dalam Gereja Katolik atau diterima di dalamnya, sedangkan yang lain tidak dibaptis, adalah tidak sah

Halangan nikah beda agama : Kan. 1086 §2 Dari halangan itu janganlah diberikan dispensasi, kecuali telah dipenuhi syarat-syarat yang disebut dalam kan. 1125 dan 1126 .

Halangan nikah beda agama : Kan. 1125 1 pihak katolik menyatakan bersedia menjauhkan bahaya meninggalkan iman serta memberikan janji yang jujur bahwa ia akan berbuat segala sesuatu dengan sekuat tenaga, agar semua anaknya dibaptis dan dididik dalam Gereja katolik; 2 mengenai janji-janji yang harus dibuat oleh pihak katolik itu pihak yang lain hendaknya diberitahu pada waktunya, sedemikian sehingga jelas bahwa ia sungguh sadar akan janji dan kewajiban pihak katolik; 3 kedua pihak hendaknya diajar mengenai tujuan-tujuan dan ciri-ciri hakiki perkawinan, yang tidak boleh dikecualikan oleh seorang pun dari keduanya.

Halangan nikah tabisan suci : Kan. 1087 Tidak sahlah perkawinan yang dicoba dilangsungkan oleh mereka yang telah menerima tahbisan suci - diakon, imam, uskup Halangan ini dapat didispensasi oleh tahta suci

Halangan nikah kaul kekal publik kemurnian : Kan. 1088 Tidak sahlah perkawinan yang dicoba dilangsungkan oleh mereka yang terikat kaul kekal publik kemurnian dalam satu tarekat religius. Halangan ini dapat didispensasi oleh tahta suci

Halangan nikah penculikan atau raptus : Kan. 1089 Antara laki-laki dan perempuan yang diculiknya atau sekurang-kurangnya ditahan dengan maksud untuk dinikahi, tidak dapat ada perkawinan, kecuali bila kemudian setelah perempuan itu dipisahkan dari penculiknya serta berada di tempat yang aman dan merdeka, dengan kemauannya sendiri memilih perkawinan itu.

Halangan nikah kejahatan atau crimen : Kan. 1090 §1 Tidak sahlah perkawinan yang dicoba dilangsungkan oleh orang yang dengan maksud untuk menikahi orang tertentu melakukan pembunuhan terhadap pasangan orang itu atau terhadap pasangannya sendiri. Kan. 1090 §2 Juga tidak sahlah perkawinan yang dicoba dilangsungkan antara mereka yang dengan kerja sama fisik atau moril melakukan pembunuhan terhadap salah satu dari pasangan itu.

Halangan nikah kejahatan atau crimen : Prinsip: merusak perkawinan yang sah, entah terhadap pasangan sendiri atau yg lain. Motif: demi terlaksananya pernikahan yang baru Cara: fisik: meracuni korban moral: meminta pihak lain untuk melakukan pembunuhan

Halangan nikah hubungan darah Kan. 1091 §1 Tidak sahlah perkawinan antara mereka semua yang mempunyai hubungan darah dalam garis keturunan ke atas dan ke bawah, baik yang sah maupun yang natural. Kan. 1091 §2 Dalam garis keturunan menyamping, perkawinan tidak sah sampai dengan tingkat keempat. Kan. 1091 §3 Halangan hubungan darah tidak dilipatgandakan. Kan. 1091 §4 Perkawinan tidak pernah diizinkan, jika ada keraguan apakah pihak-pihak yang bersangkutan masih berhubungan darah dalam salah satu garis lurus atau dalam garis menyamping tingkat kedua.

Halangan nikah hubungan darah Istilah2 penting hubungan darah dari perwaninan sah hubungan darah dari perkawinan yang tidak sah/natura a. yang diketahui oleh publik b. tersembunyi

Halangan nikah hubungan darah Istilah2 penting Lurus menyamping tingkat

Halangan nikah hubungan darah Alasan moral: kemurnian cinta kasih tetap terjaga (hanya binatang yang kawin dengan sdrnya sendiri) fisik: antisipasi penyakit sosial: agar kasih bisa meluas, tidak seputar keluarga sendiri

Halangan nikah hubungan semenda Kan. 1092 Hubungan semenda dalam garis lurus menggagalkan perkawinan dalam tingkat mana pun.

hubungan semenda persaudaraan yang timbul dari perkawinan sah antara suami dengan saudara/i, antara istri dengan saudara/i suami.

halangan nikah kelayakan publik Kan. 1093 Halangan kelayakan publik timbul dari perkawinan tidak-sah setelah terjadi hidup bersama atau dari konkubinat yang diketahui umum atau publik, dan menggagalkan perkawinan dalam garis lurus tingkat pertama antara pria dengan orang yang berhubungan darah dengan pihak wanita, dan sebaliknya.

halangan nikah pertalian hukum Kan. 1094 Tidak dapat menikah satu sama lain dengan sah mereka yang mempunyai pertalian hukum yang timbul dari adopsi dalam garis lurus atau garis menyamping tingkat kedua
Tags