HAPUSNYA PERIKATAN MATA KULIAH PERTEMUAN KE DUA

tariary 0 views 12 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

APUSNYA PERIKATAN MATA KULIAH PERTEMUAN KE DUA


Slide Content

2. PEMBAHARUAN HUTANG (NOVASI Adalah suatu persetujuan yang menyebabkan hapusnya suatu perikatan dan pada saat yang bersamaan timbul perikatan lain yang menjadi pengganti perikatan semula .

Ada 3 macam Novasi yaitu : ( Pasal 1413 BW ) A. Novasi objektif : adalah perikatan yang telah diganti dengan perikatan lain. Hal ini dapat terjadi dengan mengganti isi perjanjian , kewajiban debitur atau suatu prestasi tertentu diganti prestasi lain. misalnya : kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu diganti dengan kewajiban untuk menyerahkan barang . Dapat pula dengan mengubah isi perikatan , misalnya ganti rugi atas dasar perbuatan melawan hukum diubah menjadi hutang piutang .

B. Novasi subyektif : a. pasif : berarti debitur diganti dengan debitur lain, b. aktif : berarti krediturnya diganti dengan kreditur baru . Jika melihat pengertian novasi bahwa perikatan lama hapus maka hak-hak yang melekat pada perikatan lama juga hapus .

4. PERJUMPAAN HUTANG (KOMPENSASI) adalah salah satu cara hapusnya hutang yang disebabkan oleh keadaan dimana dua orang masing-masing merupakan debitur satu sama lain. misalnya : Ana berhutang kepada Bani , sebaliknya Bani juga hutang pada Ana. syarat untuk terjadinya kompensasi menurut undang-undang adalah : 2 orang secara timbal balik merupakan debitur satu terhadap lainnya . obyek perikatan berupa sejumlah uang atau barang yang sejenis . piutang-piutang sudah dapat ditagih piutang dapat diperhitungkan dengan segera

5. PENCAMPURAN HUTANG keadaan ini terjadi apabila kedudukan kreditur dan debitur bersatu dalam diri seseorang . Misalnya : debitur ditunjuk sebagai ahli waris tunggal oleh kreditur atau debitur kawin dengan kreditur dalam suatu persatuan harta kawin . hapusnya hutang piutang dalam hal percampuran hutang ini adalah betul-betul demi hukum , dalam arti bahwa pencampuran ini secara otomatis .

6. PEMBEBASAN HUTANG adalah suatu perbuatan hukum dimana dengan itu kreditur melepaskan haknya untuk menagih piutangnya kepada debitur . Pasal 1442 BW menentukan bahwa : pembebasan hutang yang diberikan kepada debitur utama menghapuskan / membebaskan para penanggung hutang . Pembebasan hutang yang diberikan kepada penanggung hutang tidak membebaskan debitur utama pembebasan yang diberikan kepada salah satu penanggung hutang tidak membebaskan penanggung lainnya .

7. MUSNAHNYA BARANG YANG TERHUTANG Jika barang yang tertentu menjadi obyek perjanjian musnah , tidak lagi dapat diperdagangkan , atau hilang , sehingga sama sekali tidak diketahui apakah barang itu masih ada atau tidak maka dengan demikian hapuslah perikatannya , asal barang tersebut musnah atau hilang diluar kesalahan debitur dan sebelum ia lalai menyerahkannya . Bahkan seandainya debitur itu lalai menyerahkan barang ( misalnya terlambat ), ia juga akan bebas dari perikatan bila ia dapat membuktikan bahwa hapusnya barang itu disebabkan karena suatu kejadian di luar kekuasaannya dan barang itu juga akan mengalami nasib yang sama meskipun sudah berada ditangan kreditur

8. BATAL/PEMBATALAN adalah perikatan ini menjadi hapus dengan adanya suatu pembatalan . ada 2 pengertian kebatalan , yaitu : 1. batal demi hukum : artinya bahwa perbuatan hukum yang bersangkutan oleh hukum dianggap tidak pernah terjadi , tidak pernah dilahirkan suatu perjanjian dan tidak ada perikatan antara orang-orang yang bermaksud mengadakan perjanjian 2. dpt dibatalkan : artinya suatu perjanjian itu dapat dimintakan pembatalannya oleh salah satu pihak dengan suatu putusan hakim, sedangkan selama tidak ada permintaan pembatalan maka perjanjian itu tetap berlaku .

Sebenarnya yang dimaksudkan ( dalam hubungannya dengan hapusnya perikatan ) adalah dapat dibatalkan , bukan batal demi hukum karena kalau suatu perjanjian batal demi hukum maka tidak ada perikatan yang dilahirkan dan sesuatu barang yang tidak ada sudah tentu tidak bisa dihapus .

9. BERLAKUNYA SUATU SYARAT BATAL bahwa suatu perikatan yang telah ada akan hapus / berakhir apabila peristiwa yang dimaksudkan dalam perjanjian itu terjadi . menurut Pasal 1265 BW, syarat batal adalah suatu syarat yang apabila terpenuhi menghentikan perjanjian dan membawa segala sesuatu kembali pada keadaan semula seolah-olah tidak pernah terjadi perjanjian .

10. LEWATNYA WAKTU (DALUARSA) : ( Pasal 1946 BW) adalah suatu upaya untuk memperoleh sesuatu / untuk dibebaskan dari suatu perikatan dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan atas syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang . Daluarsa untuk memperoleh hak milik atas suatu barang dinamakan daluarsa acquisitive/acquisitive verjaring , sedangkan daluarsa untuk dibebaskan dari suatu perikatan dinamakan daluarsa extinctive/extinctive verjaring .

Menurut pasal 1967 BW, segala tuntutan hukum , baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat perseorangan hapus karena daluarsa dengan lewatnya waktu 30 tahun . Sedangkan siapa yang dapat menunjukkan adanya suatu daluarsa itu tidak perlu menunjukkan lagi suatu alas hak . Lagipula tidak dapatlah diajukan terhadap sesuatu tangkisan yang didasarkan atas itikadnya yang buruk . Dengan lewatnya waktu hapuslah setiap perikatan hukum dan tinggallah suatu perikatan yang bebas artinya kalau dibayar boleh tapi tidak dapat dituntut didepan hakim. Debitur jika ditagih atau dituntut didepan pengadilan dapat mengajukan tangkisan tentang kedaluarsaan piutang tersebut .
Tags